HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR DAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PRAKTEK MICROTEACHING PRODI BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN SISTEM GANDA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA AKUNTANSI DI SMK N 1 SAPURAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

KORELASI ANTARA SERTIFIKASI GURU DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS X SMK PUSPAJATI BULUSPESANTREN KEBUMEN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH BELAJAR KELOMPOK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PURWOREJO

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SIKAP BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

PENDAHULUAN Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri

PENGARUH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 WADASLINTANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MIPA KELAS X ANTARA SISWA REGULER DENGAN SISWA AKSELERASI DI SMA NEGERI 3 MALANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Persepsi Kompetensi Sosial Guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI TERHADAP MINAT PEMBELIAN ANGGOTA KP-RI MENTAS KECAMATAN PURWOREJO

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

HUBUNGAN MINAT DAN KEBIASAAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA UNGGULAN PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penjasorkes dengan pengetahuan UKS dilaksanakan pada 19 Februari 2014

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lokasi penelitian, yaitu SD Negeri di wilayah Kecamatan Bangunrejo Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak di Dusun Losari Randusari Argomulyo Cangkringan Sleman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

PENGARUH MANAJEMEN DIRI DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 11 KOTA JAMBI

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 KENDARI. Anwar Bey dan La Narfin

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :

HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH

BAB IV ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AKHLAQ TERHADAP AKHLAQ AL-KARIMAH SISWA KELAS VIII DI. MTs NAHDLATUL ULAMA 01 BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI PESANTREN RAUDLATUL HASANAH MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

Transkripsi:

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR DAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PRAKTEK MICROTEACHING PRODI BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA Theodora S.N. Manu 1, Yonatan Foeh 2 1,2 Program Studi Biologi, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang Email: piva_mn@yahoo.com 1 ; yonatanfoeh@gmail.com 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesiapan mengajar dan tingkat kecemasan dalam praktek Microteaching mahasiswa semester VI pada Program Studi Biologi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang tahun akademik 2015/2016. Jenis penelitian menggunakan survey analisis dengan populasi adalah seluruh mahasiswa program studi Biologi yang mengikuti praktek microteaching sebanyak 240 orang yang didistribusikan ke dalam 8 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil 40% dari jumlah populasi yaitu 96 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (Korelasi Product Moment). Hasil penelitian diperoleh: (1) mahasiswa Biologi UKAW sudah baik dalam kesiapan mengajar (pembuatan RPP) untuk menghadapi praktek microteaching; (2) tingkat kecemasan yang dirasakan mahasiswa diperoleh; 5 mahasiswa mengalami tingkat kecemasan berat sekali, 54 mahasiswa pada tingkat kecemasan berat, 28 mahasiswa pada tingkat kecemasan sedang dan 9 mahasiswa pada tingkat kecemasan ringan; dan (3) tidak ada hubungan kesiapan mengajar mahasiswa dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek microteaching (F=0,054<0,817 dengan α 0,05). Kata kunci: kesiapan mengajar, tingkat kecemasan, praktek microteaching A. PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka kecerdasan kehidupan bangsa. Pendidikan sebagai salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan diakui sangat penting dan strategis karena melalui pendidikan, program mencerdaskan bangsa dapat ditingkatkan dan dikembangkan. Segala kebijakan ditempuh untuk peningkatan dan pengembangan pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah atau lembagalembaga yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang bernaung di bawah pendidikan tinggi, dituntut untuk menghasilkan calon-calon guru yang memiliki kemampuan dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik atau guru. Sebagian orang mengatakan bahwa setiap lulusan perguruan tinggi LPTK pasti dapat mengajar. Kenyataan banyak masalah yang timbul seperti guru yang kurang memiliki kesiapan terutama dalam hal keterampilan dan mental sehingga tidak berhasil menunjukkan kinerja secara optimal. Untuk menghadapi zaman yang semakin global ini, LPTK dituntut selalu aktif dalam meningkatkan kompetensi lulusnya agar dapat bersaing di dunia global sesuai dengan perkembangan zaman dan pembaharuan di bidang pendidikan. Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW) merupakan salah satu universitas swasta yang membawahi LPTK memiliki tujuan untuk menghasilkan tenaga-tenaga pendidik (guru) yang diharapkan mampu bersaing di dunia global sesuai dengan perkembangan zaman. Guru sebagai tenaga pendidik adalah mereka yang berhasil membawa peserta didik mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pendidikan. Untuk mencapai tingkat Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017 48

efektifitas pembelajaran, tenaga pendidik harus menguasai berbagai keterampilan dasar pembelajaran. Keterampilan dasar mengajar tersebut dapat diperoleh melalui pembelajaran microteaching. Pembelajaran mikro sangat diperlukan dalam bentuk peerteaching dengan harapan tenaga pendidik dapat menjadi observer teman sesama tenaga pendidik, saling memberikan koreksi dan masukan untuk memperbaiki kekurangan penguasaan keterampilan dasar dalam mengajar (Lie, 2004). Microteaching adalah pendekatan praktikum kependidikan dalam pendekatan tatanan nyata, sebelum mahasiswa benar-benar mengelola pembelajaran di kelas. Pembelajaran microteaching bertujuan melatih dan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa sebagai bekal pengembangan kompetensi yang diperlukan sehingga diharapkan mampu menerapkan berbagai keterampilan intelektual secara nyata dan bersikap secara profesional (Hamruni, 2009). Kesiapan merupakan salah satu faktor yang harus ada pada setiap individu dalam menghadapi praktek microteaching. Microteaching atau pekerjaan apapun dapat menghasilkan hal yang baik apabila memiliki kesiapan yang matang. Seperti yang diungkapkan (Slameto, 2010), kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan disini adalah: seluruh perangkat pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar seperti: kesiapan mental, RPP dan silabus. Dalam pelaksanaan pembelajaran microteaching, tidak jarang kita temui mahasiswa mengalami gangguan kecemasan. Dalam pembelajaran microteaching mahasiswa harus dapat mengintegrasikan antara persiapan pengajaran, bahan pengajaran, metode, media pengajaran, proses pembelajaran, evaluasi dan pengelolaan kelas. Hal tersebut membuat mahasiswa harus benar-benar mempersiapkan diri agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dan gejala yang normal. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Kecemasan terjadi karena individu tidak mampu mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar. Fausiah dan Widury (2005) mengungkapkan rasa cemas umumnya terjadi bagi seseorang yang penyesuaiannya kurang baik, maka stres dan kecemasan menghambat kegiatan sehari-harinya. Rasa cemas umumnya terjadi pada saat ada kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal, misalnya seorang mahasiswa cemas ketika menghadapi praktek microteaching. Kecemasan menjadi hal yang harus diperhatikan, mengingat posisi mahasiswa sebagai calon guru sebagai fasilitator peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kecemasan sering terabaikan dan tidak mendapatkan penanganan yang memadai. Kecemasan tersebut timbul karena berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari faktor internal (dalam diri), ataupun faktor eksternal atau faktor luar diri sendiri, (Sudjana, 2004). Dari hasil observasi dan wawancara dengan 35 orang mahasiswa program studi pendidikan Biologi, Universitas Krisrten Artha Wacana, yang mengikuti program mata kuliah praktek microteaching, diketahui bahwa 20 mahasiswa merasa cemas menghadapi praktek microteaching karena belum ada kesiapan baik secara fisik, mental maupun dari bahan materi yang akan di ajarkan nanti, mereka mengatakan merasa cemas jika membayangkan ketika mengelola kelas dan berbicara di depan kelas dan 15 orang mahasiswa mengatakan tidak begitu cemas, siap tidak siap akan menghadapi microteaching. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui sejauh mana kesiapan mengajar Mahasiswa semester VI S1 Program Studi Biologi UKAW-Kupang tahun 2016 dalam menghadapi praktek mengajar microteaching di kelas; (2) untuk mengetahui tingkat kecemasan Mahasiswa semester VI S1 Program Studi Biologi UKAW-Kupang tahun 2016 dalam menghadapi praktek mengajar microteaching di kelas, 3) untuk mengetahui hubungan antara kesiapan mengajar mahasiswa dengan tingkat kecemasan Mahasiswa semester VI S1 Program Studi Biologi Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017 49

UKAW-Kupang tahun 2016 dalam menghadapi praktek mengajar microteaching di kelas. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis survey analisis. Penelitian survey analisis dipandang sesuai dengan penelitian ini karena bertujuan untuk mengetahui hubungan tentang variabel yang diteliti, karena penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih (Arikunto, 2005). Penelitian dilaksanakan saat pelaksanaan praktek microteaching mahasiswa Prodi Biologi, UKAW Kupang pada bulan Mei-Juni 2016. Populasi penelitian: seluruh mahasiswa Prodi Biologi yang mengikuti praktek microteaching sebanyak 240 orang yang terdistribusi dalam 8 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil 40% dari jumlah populasi yaitu 96 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Angket untuk memperoleh data tingkat kecemasan dikembangkan ke dalam aspek - aspek: (a) perasaaan cemas; (b)ketegangan; (c)ketakutan;(d)gangguan tidur;(e)gangguan kecerdasan; (f) gangguan depresi;(g)gangguan somatik; (h) gangguan sensorik; (i)gejala kardiovaskuler; (j) gejala pernapasan;(k) gejala gastrointestinal. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data kesiapan mengajar berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diukur dalam aspek-aspek: (a) perumusan indikator pembelajaran; (b) tujuan pembelajaran; (c) isi yang disajikan; (d) media, alat dan bahan; (e) bahasa digunakan; dan (f) alokasi waktu. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial (Korelasi Product Moment). Kolerasi product moment dipakai untuk mencari hubungan antar variabel yang diteliti. Dengan rumus sebagai berikut : (Sugiyono 2013 : 228). C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi data dilakukan terhadap ukuran pemusatan yang meliputi: mean, modus, median, standar deviasi, varians, skor minimum, skor maksimum dan rentangan. Secara ringkas deskriptif data hasil penelitian disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data Kesiapan Mengajar Mahasiswa Tingkat Kecemasan Mahasiswa N (sampel) 96 96 Mean (rerata) 69,11 80,27 Median (nilai Tengah) 70 78 Modus 70 73 SD 8,11 18,37 Varians 67,13 337,59 Minimum 48 35 Maksimum 87 129 Rentangan 39 94 Dari hitungan tersebut, selanjutnya disusun tabel konversi kategori data menjadi 5 kategori berdasarkan pada pedoman konversi pada penilaian acuan patokan (PAP). Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017 50

Tabel 2. Konversi Penilaian Acuan Patokan (PAP) Kesiapan Mengajar Mahasiswa No Rentang Nilai Jumlah Siswa Kualitas 1 M 79,806 10 Sangat baik 2 79,806> M 64,60 66 Baik 3 64,60 > M 49,40 19 Cukup 4 49,40 > M 34,194 1 Kurang baik 5 M < 34,195 0 Sangat kurang baik Setelah disesuaikan dengan nilai rata-rata kesiapan mahasiswa dalam menghadapi praktek microteaching maka dapat diperoleh data sebagai berikut: 10 mahasiswa masuk pada kategori sangat baik, 66 mahasiswa pada kategori baik, 19 mahasiswa pada kategori cukup, 1 mahasiswa pada kategori kurang baik.artinya mahasiswa Biologi sudah baik dalam kesiapan mengajar (pembuatan RPP) menghadapi praktek microteaching. Tabel 3. Konversi Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tingkat Kecemasan Mahasiswa No Rentang Nilai Jumlah Siswa Kualitas 1 M 134,394 0 Tidak ada 2 134,394> M 108,799 9 Ringan 3 108,799 > M 83,202 28 Sedang 4 83,202 > M 57,606 54 Berat 5 M < 57,606 5 Berat Sekali Setelah disesuaikan dengan nilai rata-rata tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek microteaching diperoleh 5 mahasiswa mengalami tingkat kecemasan berat sekali, 54 mahasiswa pada tingkat berat, 28 mahasiswa pada tingkat kecemasan sedang dan 9 mahasiswa masuk pada tingkat kecemasan ringan. 2. Hubungan Kesiapan Mahasiswa dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Praktek Microteaching Hasil uji statistik hubungan antara kesiapan mahasiswa dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek Microteaching dengan menggunakan analisis korelasi Produc moment dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Hasil Uji SPSS Model R R square Adjusted R Square Model Summary b Std. Error of R the square Estimate Change F Change Change Statistics df1 df2 Sig. F Change 1.024 a.001 -.010 18.46576.001.054 1 94.817 a. Predictors: (Constant), Kesiapan Mengajar b. Dependent Variable: Kecemasan Dari perhitungan di atas diperoleh koefisien korelasi R besarnya 0,024 dan koefisien determinasinya sebesar R²=-0,010. Koefisien korelasi tersebut tidak signifikan karena Uji-F memperoleh koefisien F sebesar 0,054 dengan F signifikansinya sebesar 0,817, jauh lebih besar dari taraf signifikansi α yang ditetapkan, yakni 0,05. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan variabel X (kesiapan mahasiswa) dengan variabel Y (tingkat kecemasan) mahasiswa dalam menghadapi praktek microteaching di kelas. Temuan penelitian di atas mengindikasikan bahwa tingkat kecemasan tidak ada hubungan dengan kesiapan mahasiswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesiapan mahasiswa dalam menghadapi praktek microteaching bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang namun masih banyak faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi tingkat Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017 51

kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek microteaching di kelas. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan, misalnya: menurut Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi kecemasan, diantaranya yaitu: a. Faktor Lingkungan Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berpikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan kerja, sehingga individu tersebut merasa tidak aman terhadap lingkungannya. Dalam menghadapi praktek microteaching juga sering mahasiswa merasa tidak nyaman dan kurang menyenangkan, misalnya: dengan kehadiran dosen lain yang bukan merupakan pengasuh mata kuliah tersebut membuat mereka merasa sangat tertekan. b. Emosi yang ditekan Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama. c. Sebab-sebab fisik Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit.selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. D. KESIMPULAN Simpulan: (a) mahasiswa Biologi UKAW sudah baik dalam kesiapan mengajar (pembuatan RPP) untuk menghadapi praktek microteaching; (b) tingkat kecemasan yang diperoleh: 5 mahasiswa mengalami tingkat kecemasan berat sekali; 54 mahasiswa pada tingkat kecemasan berat; 28 mahasiswa pada tingkat kecemasan sedang dan 9 mahasiswa pada tingkat kecemasan ringan; dan (c) tidak ada hubungan kesiapan mahasiswa terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi praktek microteaching di kelas. E. DAFTAR PUSTAKA Anita, Lie. (2004). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT. Grasindo. Arikunto, S. (2005). Manajeman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Fauziah, Fitri dan Julianti, Widuri. (2005). Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Hamruni. (2009). Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Ramaiah, Savitri. (2003). Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW 2017 52