BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi banyak membawa perubahan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. serta fasilitator dalam keberhasilan pembangunan (Handayani, 2007). Adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam menyelesaikan pekerjaannya serta mendapatkan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi modern (Mahendra dan Affandy, 2013). Dengan perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkat pula. Dengan demikian peranan akuntan ditengah-tengah operasinya

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai materi tentang teori Technology

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi keuangan suatu organisasi (Nabizadeh, 2014).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KINERJA INDIVIDUAL DENGAN KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL SEBAGAI PEMODERASI

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang diperoleh dan pengaruhnya pada penelitian dan hipotesis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

Miyarso Dwi Ajie # 8 Otomasi Perpustakaan [SISTEM INFORMASI] Sebuah pengantar

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai suatu cara. Suatu sistem melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Handoko (1996:7) menyatakan bahwa pengertian efektivitas adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas

BAB I PENDAHULUAN. terutama sektor audit. Permintaan jasa audit dari tahun ke tahun mengalami

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di pasar. Diperlukan strategi dalam persaingan bisnis untuk mencapai

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia, terutama

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Merupakan tingkat kemampuan teknologi dalam membantu individu dalam kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sakit yaitu dengan menggunakan komputer di manajemen rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

Sistem Informasi Konsep Dasar Sistem Informasi dan Manfaatnya. Kurniawandwi.wordpress.com L/O/G/O

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan sistem informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Kualitas menurut Kristina Kundeliene diartikan sebagai suatu hal dalam

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan individual pemakai (Jogiyanto, 2007:18). Dalam memprediksi

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat pada bidang ekonomi. Teknologi juga telah mendorong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam arti luas sistem ternyata telah disamakan maknanya dengan

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN UMUR TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, setiap badan usaha

PENGARUH EFEKTIVITAS SIA, PEMANFAATAN TI DAN KEMAMPUAN TEKNIS PEMAKAI SIA TERHADAP KINERJA INDIVIDU. Ni Luh Ayu Artha Dewi 1 Ida Bagus Dharmadiaksa 2

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB II BAHAN RUJUKAN

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Bodnar Hopwood: 2004) Mulyani (1994)

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) Teori tentang penggunaan teknologi sistem informasi dikenal dengan nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa penggunaan sistem pada kenyataannya ditentukan oleh niat perilaku pengguna yang didasarkan pada persepi kebermanfaatan (Perceived Usefulness) dan kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use). TAM menyatakan bahwa secara keseluruhan prilaku manusia dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaannya. Dapat dikatakan bahwa seorang individu akan menggunakan teknologi sistem informasi dengan baik apabila sistem tersebut mudah digunakan serta menghasilkan manfaat dan menguntungkan dalam peningkatan kinerjanya (Davis et al., 1989). 2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 2009:3). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall, 2009:6). Onaolapo and Odetayo (2012) menyatakan bahwa sitem akan memproses data dan mengubah mereka menjadi informasi akuntansi selama input, proses, dan output 10

tahap yang akan digunakan oleh berbagai pengguna internal dan pengguna eksternal. Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain-lainnya memerlukan informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Pihak intern perusahaan yaitu manajemen juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan untuk menjalankan usahanya (Baridwan, 2009:3). Turban et al. (2006:52) menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi adalah bahasa bisnis karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis dikomunnikasikan. Perusahaan mendistribusikan laporan akuntansi yang meringkas kinerja keuangan perusahaan kepada pemilik, kreditur, pemerintah, dan calon investor (Jusuf, 2011:4). Bordnar dan Hopwood (2006:6) menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu proses yang mengubah atau memproses data menjadi sebuah informasi. Data yang disimpan merupakan suatuu penegasan selama proses berlangsung, semua input yang masuk diolah menjadi keluaran semuanya. Data yang masuk atau keluar yang keluar dihasilkan dapat disimpan, kemudian pada saat diperlukan akan diolah kembali atau bersama input yang baru, atau diambil 11

kembali dari penyimpanan untuk menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi. Onaolapo dan Odetayo (2012) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi berfungsi untuk memberikan nilai kuantitatif dari masa lalu, sekarang dan masa depan ekonomi kejadian melalui komputerisasi akuntansi sistem (kontrak plus) menghasilkan laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, neraca dan aliran pernyataan. Soudani (2012) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah alat yang ketika dimasukkan ke dalam bidang informasi dan sistem teknologi (IT), yang dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan pengendalian topik dengan organisasi ekonomi daerah keuangan. Salehi et al. (2011) menyatakan bahwa kendala dalam melaksanakan sistem informasi akuntansi adalah kurangnya dukungan dari manajer. Sistem informasi akuntansi adalah komponen dan elemen dari suatu organisasi yang menyediakan informasi bagi pengguna dengan pengolahan peristiwa keuangan (Zare, 2012). Sistem informasi akuntansi memberikan kesempatan bagi pebisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga memunngkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif (Edison et al, 2012). Sistem informasi dianggap sebagai faktor penting dalam pencapaian kinerja yang lebih besar terutama dalam proses pengambilan keputusan (Al-eqab and Adel, 2013). 12

2.1.3 Sistem Informasi Berbasis Komputer Turban et al. (2006:49) menyatakan bahwa sistem informasi berbasi komputer (computer-based information system- CBIS) adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melakukan beberapa atau seluruh pekerjaan yang diberikann. Sistem informasi berbasis komputer merupakan satu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk menstransformasi data menjadi informasi yang berguna (Gangga, 2013). Sistem informasi berbasis komputer adalah komputer yang memproses transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan dan dukungan tugas keputusan dalam konteks koordinasi dan pengendalian kegiatan organisasi. Sistem informasi berbasis komputer memiliki lima komponen yaitu : input, proses, penyimpanan, output dan pengendalian internal dan berlaku dibawah kondisi kepastian, resiko dan ketidakpastian (Mollanazari and Abdolkarini, 2012). Sistem informasi berbasis komputer dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: sistem batch, dan sistem real-time. Sistem Batch terdapat jeda antara waktu terjadinya kegiatan ekonomi dengan waktu pencatatannya dan umumnya menggunakan lebih sedikit sumber daya (peranti keras, pemrograman, pelatihan) yang dibutuhkan serta record tertentu diperoses setelah peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional. Sistem real-time pemprosesan dilakukan ketika kegiatan ekonomi terjadi dan lebih banyak sumber daya yang dibutuhkan daripada pemprosesan batch serta semua record yang berkaitan dengan peristiwa diperoses segera (Hall, 2009:97). 13

2.1.4 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Handoko dalam Damayanthi (2012) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu. Model pengukuran keberhasilan sistem innformasi akuntansi dalam Aditya dan Suardikha (2013) terdiri dari enam variabel, yaitu : 1) System quality, yang mengevaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri. System quality meliputi keterkinian data, akurasi sistem, efisiensi sistem, pemahaman sumber daya, kegunaan fasilitas dan fungsi, kenyamanan dalam mengakses, waktu respon, dan turnaround. 2) Information quality, berkaitan dengan output sistem informasi. Information quality meliputi dapat dimengerti, dapat dibaca, kejelasan, format, ketidakbiasan, akurasi informasi, ketepatan, keandalan, keterkinian, tingkat kepentingan, keunikkan, dan tampilan. 3) Service quality, berkaitan dengan tingkat pengendalian user atas sistem, kepercayaan user terhadap sistem, upgrade hardware baru, standarisasi hardware, sikap positif staf pendukung terhadap user, efektivitas biaya sistem informasi, dan tingkat pelatihan bagi user. 4) Information use, berkaitan dengan penggunnaan output dari sietem informasi oleh penerima. Information use tersebut meliputi motivasi untuk 14

menggunakan, penggunaan sesuai tujuan, frekuensi mengakses, jumlah record yang diakses, frekuensi permintaan report, jumlah report yang diberikan, dan jumlah inquiry. 5) User satisfaction, berkaitan dengan respon penerima terhadap penggunaan output sistem informasi. User satisfaction meliputi akurasi informasi, ketepatan, kelengkapan informasi, keandalan informasi, pemahaman aplikasi, kecepatan respond dan kualitas respon. 6) Net benefit, berkaitan dengan keuntungan dari penggunaan sistem informasi. Net benefit meliputi mendorong tindakan manajemen, memperbaiki kualitas perencanaan, memperbaiki kinerja tugas, kesadara akan adanya informasi meningkatkan kekuatan individu dalam memberikan pengaruh dan penilaian secara individu, mempersingkat waktu membuat keputusan dan menjamin kebenaran keputusan. 2.1.5 Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Kemampuan adalah kapasitas seorang individu dalam melakukan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan (Robbins, 2008:45). Kemampuan teknik pemakai merupakan rata-rata pendidikan atau tingkat pengalaman dari seseorang. Pemakai sistem informasi merupakan focus yang penting berkaitan dengan efektifitas sistem informasi, karena pemakai sistem informasi lebih banyak mengetahui permasalahan yang terjadi dilapangan. Keberhasilan suatu pengembangan sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan sistem tersebut tetapi ditentukan oleh kesesuaiannya dengan para pemaki sistem tersebut (Kusumastuti 15

dan Irwandi, 2012). Septriani (2010) menyatakan bahwa pemakai sistem merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan sistem teknologi, selain itu keberadaan manusia penting dalam pemanfaatan dan penggunaan suatu teknologi. Pemakai sistem sangat memiliki peranan yang penting dalam kemajuan suatu perusahaan karena pemakai sistem informasi dapat mendorong kinnerja sistem informasi menjadi baik. Kinerja sistem informasi berjalan dengan baik apabila para pemakai dapat memahami, menggunakan, dan mengaplikasikan sebuah teknologi menjadi sebuah informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi dan kinerja individual dapat dinilai baik. Robbins (2008:45) menyatakan kemampuan teknik pemakai sistem informasi dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu : 1) Pengetahuan (knowledge) Memiliki pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi dan memahami pengetahuan tentang tugas dari pekerjaanya sebagai pemakai sistem innformasi akuntansi. 2) Kemampuan (ability) Kemampuan menjalankan sistem informasi akuntansi yang ada, kemampuan mengekspresikan kebutuhan informassi, kemampuan untuk mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya, kemampuan mengerjakan tugas dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, dan kemampuan menyelaraskan pekerjaan dengan tugas. 16

3) Keahlian (skills) Keahlian dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawab, keahlian dalam mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan dalam pekerjaan. 2.1.6 Kinerja Individual Kinerja individual adalah suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan suatu organisasi (George et al., 2012). Kinerja individu dapat menunjukkan dampak positif dan dampak negatif dari suatu kebijakan operasional suatu organisasi. goodhue dan Thompson dalam Diantari (2012) menyatakan bahwa keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan bergantung kepada bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Sistem informasi akuntansi yang digunakan dapat memonitoring dan membantu proses kinerja sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada lembaga tersebut (Damayanti, 2012). Andhika (2007) menyatakan bahwa terdapat enam indikator yang menjadi alat ukur kinerja individual, yaitu : 1) Kuantitas kerja (quantity) Kuantitas kerja mengukur kinerja dengan cara menilai tingkat penyelesaian laporan dan jumlah hasil kinerja individu. 17

2) Kualitas kerja (quality) Kualitas kerja mengukur kinerja dengan cara menilai kualitas laporan dalam hal kesesuaian penyajian dan penyelesaiannya terhadap standar kerja yang berlaku. 3) Ketepatan waktu (timeliness) Kinerja diukur dengan cara menilai ketepatan waktu individu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. 4) Pengawasan supervisor (need for supervisor) Kinerja diukur dengan cara menilai apakah individu dapat bekerja dengan baik tanpa diawasi atau sebaliknya. 5) Pengaruh rekan kerja (interpersonal impact) Kinerja diukur dengan menilai hasil pekerjaan yang dilakukan dalam tim dengan bekerja sama dengan rekan karyawan lainnya. 2.2 Hipotesis Penelitian 2.2.1 Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi pada Kinerja Individual Efektivitas sistem informasi akuntansi adalah gambaran sejauh mana target dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi informasi yang berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu (Damayanthi, 2012). TAM meyakini bahwa penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kinerja individu atau organisasi (Gupta et al, 2007). Ismail dan King (2007) menyatakan 18

bahwa sistem informasi akuntansi memperlancar pekerjaan karena mereka menghubungkan informasi dari bagian atas dan bawah yang membantu para pekerja di perusahaan-perusahaan untuk mencapai tujuan mereka. Marlinawati dan Suaryana (2012) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja individual. Wahyu (2012) menyatakan bahwa efektivitas teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Aditya dan Suardikha (2013) menyatakan bahwa tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Marlita dan Dharmadiaksa (2014) menyatakan bahwa efektifitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Suratini (2015) menyatakan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual. Bertolak belakang dengan hasil penelitian tersebut, Jen (2003) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi tidak dapat mempengaruhi kinerja individual. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah : H 1 : Efektivitas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif pada kinerja individual. 2.2.2 Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi pada Kinerja Individual Dimoderasi Oleh Kemampuan Teknik Pemakai Pemakai sistem informasi akuntansi berperan penting dalam kemajuan suatu perusahaan. Pemakai sistem informasi akuntansi dapat mendorong kinerja sistem informasi menjadi lebih baik. Kinerja sistem informasi berjalan dengan baik apabila para pemakai dapat memahami, menggunakan, dan mengaplikasikan 19

sebuah teknologi menjadi sebuah informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi dan kinerja individual dapat dinilai baik. Kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi berperan penting dalam mengembangkan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat, oleh karena itu setiap karyawan harus dapat menguasai penggunaan sistem berbasis komputer agar dapat memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi, dapat menyimpan data dan mengambil data dalam jumlah yang besar, dapat mengurangi kesalahan matematik, menghasilkan laporan tepat waktu dalam berbagai bentuk, serta dapat menjadi alat bantu keputusan (Yullian, 2011:6 dalam Setyawan, 2013). Aditya dan Suardikha (2013) menyatakan bahwa keahlian pemakai komputer dan kenyamanan fisik tidak mampu meningkatkan pengaruh tingkat efektivitas sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan. Alannita (2014) menyatakan bahwa kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja individu. Widyasari (2015) menyatakan bahwa kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja individual. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah : H 2 : Kemampuan teknik pemakai memoderasi pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi pada kinerja individual. 20