Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI TEMPAT PENDAFTARAN RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN 2015

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Sadiman 1) dan Islamiyati 2) 1) dan 2) Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWATAN PASIEN ICU DI INSTALASI RAWAT INTENSIF RSUP DR.

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 Kedokteran Umum

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Wahyu Dwi Astuti,1 Didik Budijanto1

TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN BAGIAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PATRIA IKKT TAHUN 2017

PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN UMUM, ASKES, DAN JAMKESMAS TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP KASUS BEDAH TULANG DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS INDEKS KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP PELAYANAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di

Patient satisfaction in health services in Tanjung Priok Sub- District Community Health Center North Jakarta 2009

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

TINGKAT KEPUASAN KLIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT DAERAH BESUKI SITUBONDO

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DOKTER KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KABUPATEN GARUT

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

CUT ZULIATI MULI /IKM

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

ABSTRACT. Key Words: physical evidence, reliability, responsiveness, assurance, empathy, and customer satisfaction

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS II TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

PERSEPSI STAF PELAYANAN TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN TERHADAP METODE BIMBINGAN KLINIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2010

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA SKRIPSI

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

INTISARI GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT PT.TRI SAPTA JAYA TERHADAP APOTEK DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BPJS. Yustina Kristianingsih

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP INTERNE RSUD DR. RASIDIN PADANG TAHUN 2017

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN UNIT RAWAT JALAN DI IFRS SERANG

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK. Kata Kunci: Dimensi Layanan Merek, Harapan dan Persepsi Konsumen, Kepuasan Konsumen

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

INTERNAL SERVICE PROJECT

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 2,3

Transkripsi:

Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Pelayanan Keperawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang Andra Novitasari 1, Muhammad Hidayat 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang : Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan dan sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan yang telah ditetapkan. Pelayanan rawat inap merupakan pusat kegiatan yang paling banyak terjadi interaksi antara perawat dengan pasien. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Peneliti ingin meneliti tentang kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan. Metode : Penelitian survei deskriptif yang dianalisis secara univariat terhadap dimensi pelayanan tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty berdasarkan usia, pendidikan, dan pekerjaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Hasil : Hasil analisis dari 70 sampel didapatkan sebagian besar responden merasa puas (77,1%) terhadap keseluruhan dimensi pelayanan. Data tangible menunjukkan sebagian besar responden yang merasa puas berusia 15-55 tahun (74,4%), memiliki tingkat pendidikan lanjutan (66,7%), dan memiliki pekerjaan (82,1%). Data reliability menunjukkan sebagian besar responden yang merasa puas berusia 15-55 tahun (64,3%), memiliki tingkat pendidikan lanjutan (60,7%), dan memiliki pekerjaan (75,0%). Data responsiveness menunjukkan sebagian besar responden yang merasa puas berusia 15-55 tahun (77,8%), memiliki tingkat pendidikan lanjutan (61,1%), dan memiliki pekerjaan (88,9%). Data assurance menunjukkan sebagian besar responden yang merasa puas berusia 15-55 tahun (80,8%), memiliki tingkat pendidikan lanjutan (57,7%), dan memiliki pekerjaan (84,6%). Data emphaty menunjukkan sebagian besar responden yang merasa puas berusia 15-55 tahun (80,4%), memiliki tingkat pendidikan lanjutan (56,9%), dan memiliki pekerjaan (84,3%). Simpulan : Sebagian besar responden merasa puas terhadap keseluruhan dimensi pelayanan di instalasi rawat inap. Kata kunci : kepuasan pasien, pelayanan, rawat inap Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang ABSTRACT Background: Qualified health care is a health service that can satisfy any users of the services and in accordance with the code of ethics and service standards have been set. Inpatient ward is the center of the most common interactions between nurses and patients. Customer satisfaction measurement is an important element in providing better services, more efficient and more effective. Researchers wanted to examine the patient satisfaction to nursing services. Methods: The study was a descriptive survey analyzed by univariate about service dimension : tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy based on age, education, and employment. Sampling used total sampling technique. Results: The analysis of 70 samples were obtained the majority of respondents were satisfied (77.1%) to the overall dimensions of service. Data tangible showed most respondents were satisfied aged 15-55 years (74.4%), have a level of secondary education (66.7%), and having a job (82.1%). Data reliability showed most respondents were satisfied aged 15-55 years (64.3%), have a level of secondary education (60.7%), and having a job (75.0%). Data responsiveness showed most respondents were satisfied aged 15-55 years (77.8%), have a level of secondary education (61.1%), and having a job (88.9%). Data assurance showed most respondents were satisfied aged 15-55 years (80.8%), have a level of secondary education (57.7%), and having a job (84.6%). Data empathy showed most respondents were satisfied aged 15-55 years (80.4%), have a level of secondary education (56.9%), and having a job (84.3%). Conclusions: The majority of respondents are satisfied in overall dimensions of inpatient ward service. Keywords: patient satisfaction, care, inpatient ward Korespondensi: Andra Novitasari, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Wonodri No. 2A. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, telepon/faks (024) 8415764. Email : andrascorner@yahool.com

PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan (Azwar A, 2007). Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana yang dilakukan RSUP Dr. Kariadi Semarang perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam hal peningkatan kualitas pelayanan agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Pelayanan rawat inap merupakan pusat kegiatan yang paling banyak terjadi interaksi antara perawat dengan pasien, karena unit ini paling banyak memberikan pelayanan dibandingkan dengan yang lainnya (Nursalam, 2002). Penelitian Purwatiningsih (2012), pada bulan Januari 2012 instalasi rawat inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin mendapatkan nominasi ruang rawat inap dengan penilaian paling buruk dalam aspek dimensi pelayanan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran. Umpan balik dan informasi merupakan elemen yang penting dalam membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk: tingkat kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan (Tjiptono, 2005; Tjiptono, 2007). METODE Penelitian ini merupakan survei deskriptif. Populasi adalah seluruh pasien yang dirawat di instalasi rawat inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sampel penelitian ini adalah mencakup pasien yang dirawat yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi atau total sampling sejumlah 70 pasien yang dirawat pada Desember 2012. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel terikat yaitu kepuasan pasien terhadap pelayanan. Analisis data secara univariat dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi yang

disajikan dalam bentuk tabel dan diuraikan dalam persentase dan narasi untuk memberikan gambaran umum, HASIL Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik N % Usia - Bukan pra usila (15-55 tahun) 55 78,6 - Pra usila-usila ( 56 tahun) 15 21,4 Pendidikan - Wajib (sampai dengan tamat SMP) - Lanjutan (tamat SMA ke atas) Pekerjaan - Bekerja - Tidak bekerja 30 40 59 11 42,9 57,1 84,2 15,8 Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 15-55 tahun (78,6%), memiliki tingkat pendidikan paling rendah SMA (57,1%), dan bekerja (84,2). Tabel 2. Tingkat Kepuasan Pasien Aspek Tangible Reliable Responsiveness Assurance Empathy N % N % N % N % N % N % N % N % N % N % Usia 15-55 th 29 74,4 26 83,9 18 64,3 37 88,1 28 77,8 27 79,4 42 80,8 13 72,2 41 80,4 14 73,7 >56 th 10 25,6 5 16,1 10 35,7 5 11,9 8 22,2 7 20,6 10 19,2 5 27,8 10 19,6 5 26,3 Pendidikan Dasar 13 33,3 17 54,8 11 39,3 19 45,2 14 38,9 16 47,1 30 57,7 10 55,6 22 43,1 8 42,1 Lanjut 26 66,7 14 45,2 17 60,7 23 54,8 22 61,1 18 52,9 22 42,3 8 44,4 29 56,9 11 57,9 Pekerjaan Bekerja 32 82,1 27 87,1 21 75,0 38 90,5 32 88,9 27 79,4 44 84,6 15 83,3 43 84,3 16 84,2 Tidak Bekerja 7 17,9 4 12,9 7 25,0 4 9,5 4 11,1 7 10,6 8 15,4 3 16,7 8 15,7 3 15,8 Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap aspek tangible berdasarkan usia diperoleh bahwa sebagian besar kepuasan dirasakan oleh responden yang berusia 15-55 tahun (74,4%). Hal yang sama diperoleh dari ketidakpuasan, sebagian besar juga dirasakan oleh responden yang berusia 15-55 tahun (83,9%). Kepuasan pada responden yang berusia >56 tahun lebih besar (25,6%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (16,1%).

Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap aspek reliable responden yang berusia 15-55 tahun (64,3%). Hal yang sama diperoleh dari tahun (88,1%). Kepuasan pada responden yang berusia >56 tahun lebih besar (35,7%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (11,9%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap aspek responsiveness responden yang berusia 15-55 tahun (77,8%). Hal yang sama diperoleh dari tahun (79,4%). Kepuasan pada responden yang berusia >56 tahun lebih besar (22,2%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (20,6%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap aspek assurance responden yang berusia 15-55 tahun (80,8%). Hal yang sama diperoleh dari tahun (72,2%). Kepuasan pada responden yang berusia >56 tahun lebih kecil (19,2%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (27,8%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap aspek empathy responden yang berusia 15-55 tahun (80,4%). Hal yang sama diperoleh dari tahun (73,7%). Kepuasan pada responden yang berusia >56 tahun lebih kecil (19,6%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (26,3%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh bahwa sebagian besar dirasakan oleh responden dengan tingkat pendidikan lanjut, baik pada aspek tangible (66,7%), reliable (60,7%), responsiveness (61,1%), emphaty (56,9%). Pada aspek assurance, kepuasan dirasakan oleh sebagian besar responden yang memiliki tingkat pendidikan maksimal SMP (57,7%)

Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien pada aspek tangible berdasarkan bekerja (82,1%). Hal yang sama diperoleh dari ketidakpuasan, sebagian besar juga dirasakan oleh responden yang bekerja (87,1%). Kepuasan pada responden yang tidak bekerja lebih besar (17,9%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (12,9%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien pada aspek reliable berdasarkan bekerja (75,0%). Hal yang sama diperoleh dari ketidakpuasan, sebagian besar juga dirasakan oleh responden yang bekerja (90,5%). Kepuasan pada responden yang tidak bekerja lebih besar (25,0%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (9,5%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien pada aspek responsiveness berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil sebagian besar kepuasan dirasakan oleh responden yang bekerja (88,9%). Hal yang sama diperoleh dari ketidakpuasan, sebagian besar juga dirasakan oleh responden yang bekerja (79,4%). Kepuasan pada responden yang tidak bekerja lebih besar (11,1%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (10,6%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien pada aspek assurance berdasarkan bekerja (84,6%). Hal yang sama diperoleh dari ketidakpuasan, sebagian besar juga dirasakan oleh responden yang bekerja (83,3%). Kepuasan pada responden yang tidak bekerja lebih kecil (15,4%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (16,7%). Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien pada aspek empathy berdasarkan bekerja (84,3%). Hal yang sama diperoleh dari ketidakpuasan, sebagian besar juga dirasakan oleh responden yang bekerja (84,2%). Kepuasan pada responden yang tidak bekerja lebih kecil (15,7%) dibandingkan dengan respon ketidakpuasan (15,8%).

PEMBAHASAN Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap keseluruhan dimensi pelayanan diperoleh bahwa dari 70 responden, yang memiliki proporsi puas lebih besar (77,1%) daripada yang tidak puas (22,9%). Hasil tersebut sebanding dengan salah satu tabel rekapitulasi pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yaitu pada bulan Maret 2012, yang rata-rata hasilnya memuaskan. Hasil kepuasan pasien terhadap aspek pelayanan berdasarkan usia sesuai dengan teori menurut Notoatmojo (2003) bahwa usia berpengaruh untuk belajar menyesuaikan diri dan seiring bertambahnya usia maka semakin banyak pengalaman yang didapat dari lingkungan. Sehingga banyak yang merasa puas pada responden yang berusia 56 tahun karena mungkin lebih bisa menerima keadaan. Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien terhadap aspek pelayanan berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh bahwa sebagian besar responden berpendidikan minimal SMA. Hasil tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan pengetahuan yang dimiliki. Notoatmodjo (2003) mengatakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Sehingga banyak yang merasa puas pada pasien dengan pendidikan lanjutan karena mungkin lebih mudah mencerna informasi yang diterima. Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien aspek pelayanan berdasarkan pekerjaan diperoleh ada kecenderungan pasien yang tidak bekerja lebih puas terhadap dimensi pelayanan kenyataan (tangible) yang diberikan dibandingkan pada pasien yang bekerja. Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa pekerjaan berhubungan dengan aktivitas yang merupakan sumber pendapatan. Pekerjaan dapat menggambarkan tingkat kehidupan dan keadaan sosial ekonomi seseorang karena dapat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk dalam tuntutan pemeliharaan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA Azwar, A. 2007. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:Salemba Medik. Purwatiningsih, T. 2012. Profil Ruang SP2KP B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang. Tjiptono, F. 2005. Pemasaran Jasa, Edisi Pertama. Malang: Bayumedia. Tjiptono, F. 2007. Strategi Pemasaran, Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.