PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL DAN MINAT BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN LKS BERBASIS EKSPERIMEN DAN LKS BERBASIS DEMONSTRASI

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian menggunakan metode True Eksperimental Design. Dikatakan. dengan cara mengajar disekolah tersebut.

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan penelitian sebanyak enam kali pertemuan yaitu satu kali diisi dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen kuasi atau eksprimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertama melakukan pretest, tiga kali pertemuan dilakukan pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian pembelajaran

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI PLUS SUKOWONO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

III. METODE PENELITIAN. (eksperimen semu) non-equivalent control group design. Desain ini hampir sama

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB IV HASIL PENELITIAN. pembahasannya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu. Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL DAN MINAT BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN LKS BERBASIS EKSPERIMEN DAN LKS BERBASIS DEMONSTRASI Een Yulianti, Budi Purwanto M.Si, dan Slamet M.T.,M.Pd Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi Yogyakarta, (2) untuk mengetahui perbedaan peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta, dan (3) untuk mengetahui LKS yang lebih baik antara LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang menggunakan rancangan pretestposttest control group design. Populasi yang digunakan adalah 184 siswa kelas XI SMA N 8 Dengan mempertimbangkan homogenitas siswa, diperoleh sampel yang terdiri dari 25 siswa kelas XI IPA 1 dan 25 siswa kelas XI IPA 6. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pretest untuk memperoleh data kemampuan awal aspek kognitif dan minat belajar awal siswa, LOKS untuk memperoleh minat belajar siswa di kelas, dan posttest untuk memperoleh data hasil belajar dan angket minat belajar akhir siswa. Teknik analisis data terdiri dari teknik pengujian prasyarat analisis dan pengujian hipotesis. Teknik pengujian prasyarat analisis menggunakan uji korelasi antar rater, uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan teknik pengujian hipotesis menggunakan Uji Independent Sample T-Test. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa (1) ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi Yogyakarta, (2) ada perbedaan peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta, dan (3) LKS Berbasis Eksperimen lebih baik dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta dibandingkan dengan LKS Berbasis Demonstrasi. Kata kunci : LKS Berbasis Eksperimen, LKS Berbasis Demonstrasi, hasil belajar, minat belajar PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di Indonesia, sudah mulai banyak bermunculan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), khususnya di SMA Negeri 8 Yogyakarta merupakan salah satunya. Standar internasional yang dimaksud adalah cara berpikir internasional, bukan sekedar bahasa Inggrisnya saja. Bahasa Inggris hanya merupakan media untuk mengantarkan siswa dalam bersaing di dunia internasional. Untuk menuju SBI yang berkualitas, seorang guru harus mampu memberikan suatu alternatif pembelajaran bagi siswanya agar d285apat memahami konsep-konsep yang telah diajarkan. Guru juga dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat percobaan untuk membantu menerangkan materi pembelajaran kepada siswa. Selain itu, guru juga dituntut untuk mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan untuk melancarkan proses pembelajaran. F-285

Een Yulianti, Budi Purwanto,M.Si, Slamet M.T.,M.Pd/Perbedaan Peningkatan Hasil Dalam mengajarkan materi fisika, seorang guru juga membutuhkan media pembelajaran. Salah satu alternatifnya adalah LKS. Penggunaan LKS dalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dan kontribusi yang cukup besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. LKS ini dapat berisi petunjuk-petunjuk bagi siswa untuk melakukan suatu aktivitas dalam menemukan sebuah konsep fisika. LKS yang digunakan dapat disesuaikan dengan metode yang digunakan, misalnya LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi. Di SMA Negeri 8 Yogyakarta, proses pembelajaran fisika yang berlangsung belum menggunakan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi. Penggunaan alat percobaan pun minim. Siswa lebih sering mendapat materi langsung dari guru. Selain itu, sesuai dengan hasil observasi, minat belajar siswa terhadap pembelajaran fisika juga sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sulitnya membuat siswa tertarik belajar fisika dan sulitnya menbuat siswa mau mengikuti proses pembelajaran fisika dengan konsentrasi yang penuh. Dengan penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi diharapkan minat belajar siswa meningkat. Berdasarkan hal-hal di atas, akan dilakukan sebuah penelitian tentang pengaruh penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta pada mata pelajaran fisika materi pokok Momentum dan Impuls. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok eksperimen dan satu kelompok demonstrasi, yaitu membandingkan peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi. Selain itu, akan dilihat juga peningkatan minat belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. 2. Rumusan Masalah a. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi Yogyakarta? b. Apakah ada perbedaan peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi Yogyakarta? c. Manakah yang lebih baik antara LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi untuk meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika Yogyakarta? 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi b. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi c. Untuk mengetahui LKS yang lebih baik antara LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta 4. Manfaat Penelitian a. Membiasakan siswa untuk aktif dalam pembelajaran di kelas. b. Dapat memberdayakan guru fisika pada sekolah bertaraf internasional dalam merancang pembelajaran yang dapat menunjang penguasaan konsep siswa. F-286

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang menggunakan rancangan eksperimen pretest-posttest control group design. Diagram pelaksanaan penelitian: Kelompok eksperimen Kelompok demonstrasi Kemampuan awal + minat awal Kemampuan awal + minat awal Pembelajaran menggunakan LKS Berbasis Eksperimen Pembelajaran menggunakan LKS Berbasis Demonstrasi Hasil belajar + minat akhir + nilai LKS + hasil observasi Hasil belajar + minat akhir + nilai LKS + hasil observasi Skor Skor Analisis data 2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi awal penelitian ini adalah siswa kelas XI SBI Semester 1 SMA Negeri 8 Yogyakarta, yaitu kelas XI IPA 1 sampai IPA 6. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 (25 siswa) dan XI IPA 6 (25 siswa). 3. Prosedur Penelitian a. Melakukan observasi awal. b. Membagikan pretest kemampuan awal aspek kognitif dan angket minat belajar. c. Memonitor pelaksanaan proses pembelajaran yang ada dengan melakukan observasi dan merekamnya dalam dokumentasi. d. Mengkoreksi LKS. e. Melakukan tes evaluasi pada akhir pembelajaran. f. Membagikan angket kepada siswa untuk mengetahui minat belajar akhir siswa. 4. Instrumen Penelitian a. Instrumen Penelitian 1) Tes 2) Angket minat fisika siswa 3) Lembar Observasi b. Instrumen Pembelajaran 1) Lembar Kerja Siswa (LKS) 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5. Teknik Analisis Data a. Uji Persyaratan Analisis 1) Uji Korelasi Antar Rater Penghitungan nilai korelasi antar rater menggunakan analisis korelasi Product Moment Pearson. F-287

Een Yulianti, Budi Purwanto,M.Si, Slamet M.T.,M.Pd/Perbedaan Peningkatan Hasil 2) Uji Homogenitas Uji yang dilakukan adalah uji homogenitas/kesamaan varians. Dalam Triton P. B (2005: 175), sampel penelitian dikatakan homogen apabila nilai probabilitas (p) > 0,05. 3) Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov karena data penelitian merupakan data kuantitatif dengan skala pengukuran interval atau rasio. b. Uji Hipotesis Pengambilan keputusan berdasarkan analisis Independent Sample T-test. Dalam penelitian ini, hipotesis yang muncul adalah : 1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi 2. Ada perbedaan peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi 3. LKS Berbasis Eksperimen lebih baik digunakan dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta dibandingkan dengan LKS Berbasis Demonstrasi Uji prasyarat analisis dan uji hipotesis data dilakukan dengan program SPSS versi 16. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Tabel 1. Data Hasil Belajar Kognitif Pre test Post test Nilai LKS KD KE KD KE KD KE Skor tertinggi 83,87 83,87 88,89 96,30 83,87 88,67 Skor terendah 48,39 48,39 68,59 55,56 48,39 78,89 Rata-rata 65,4760 67,0968 72,7420 77,9268 78,5124 83,9620 Tabel 2. Data Minat Belajar Pre test Post test Hasil Observasi KD KE KD KE KD KE Skor tertinggi 69,23 69,23 71,54 79,23 84,00 85,33 Skorterendah 49,23 43,08 50,77 50,00 50,67 69,33 Rata-rata 60,5840 57,0460 63,2920 65,0772 71,4136 77,4920 F-288

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 Tabel 3. Hasil uji perbedaan absolute gain dan standard gain hasil belajar siswa Gain Hasil belajar Uji-F Uji-t Siswa F Sig t df Sig Absolute 0,848 0,362 3,016 48 0,04 Gain assumed 3,016 42,142 0,04 Standard 2,093 0,154 3,396 48 0,001 Gain assumed 3,396 43,476 0,001 Tabel 4. Hasil uji perbedaan absolute gain dan standard gain minat belajar siswa Gain Minat Belajar Uji-F Uji-t Siswa F Sig t df Sig Absolute 0,000 4,128 48 Gain assumed 0,000 16,183 0,000 4,128 27,983 Standard Gain assumed 14,632 0,000 4,256 48 0,000 4,256 28,305 0,000 2. Pembahasan a. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi Nilai rerata absolute gain dan standart gain kedua kelas menunjukkan adanya perbedaan dan peningkatan hasil belajar melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen lebih baik dibandingkan LKS Berbasis Demonstrasi. Data pendukung yang didapatkan adalah rata-rata nilai LKS yang dikerjakan oleh siswa. Rata-rata nilai LKS kelas eksperimen adalah 83,9620, sedangkan rata-rata nilai LKS kelas demonstrasi adalah 78,5124. Dari data ini dapat dilihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar kelas demonstrasi. Berdasarkan uji simple indepemdent t test, dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam peningkatan hasil belajar siswa pada konsep momentum dan impuls antara siswa yang menggunakan LKS Berbasis Eksperimen dengan siswa yang menggunakan LKS Berbasis Demonstrasi (p< 0,05 yaitu 0,004). Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Berbasis Eksperimen ebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan LKS Berbasis Demonstrasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata standart gain hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Berbasis Eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan LKS Berbasis Demonstrasi (0,3396 > 0,1568). Hasil yang diperoleh ternyata sesuai dengan teori yang ada. Sesuai dengan teori, penggunaan LKS Berbasis Eksperimen ini memiliki tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapi dengan mengadakan percobaan sendiri dan siswa juga dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa dapat menemukan kebenaran dari teori yang sedang dipelajari. b. Perbedaan Peningkatan Minat Belajar Melalui Penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi F-289

Een Yulianti, Budi Purwanto,M.Si, Slamet M.T.,M.Pd/Perbedaan Peningkatan Hasil Dari tiga kegiatan eksperimen pada kelompok eksperimen maupun tiga kegiatan demonstrasi pada kelompok demonstrasi diperoleh rata-rata standart gain minat belajar untuk kelas eksperimen sebesar 0,1856 dan rata-rata standart gain kelas demonstrasi sebesar 0,0672. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran di kelas, dapat diketahui bahawa minat belajar siswa di kelas eksperimen (77.4920) lebih besar daripada minat belajar siswa di kelas demonstrasi (71,4136). Meskipun demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKS Berbasis Eksperimenmampu meningkatkan minat belajar siswa lebih tinggi dibandingkan LKS Berbasis Demonstrasi. Hal ini dikarenakan banyak terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi minat siswa, misalnya guru. Kemampuan guru dalam menarik siswa untuk belajar memberi pengaruh yang besar terhadap minat belajar siswa. Dari hasil uji-t (Independent Sample t-test) yang telah dilakukan tampak bahwa terdapat perbedaaan peningkatan minat belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas demonstrasi. Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10. Karena kelas eksperimen memiliki nilai rerata yang lebih tinggi dibanding dengan kelas demonstrasi maka kelas yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKS Berbasis Eksperimen memiliki peningkatan minat belajar yang lebih baik dari pada kelas dengan menggunakan LKS Berbasis Demonstrasi. SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI 1. Simpulan a. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 b. Ada perbedaan peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui penggunaan LKS Berbasis Eksperimen dan LKS Berbasis Demonstrasi materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 c. LKS Berbasis Eksperimen lebih baik dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok Momentum dan Impuls pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta dibandingkan dengan LKS Berbasis Demonstrasi. 2. Saran a. Diharapkan ada kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran. b. Diharapkan ada kesempatan bagi siswa untuk lebih mengenal alat-alat percobaan fisika. 3. Rekomendasi Hasil penelitian ini menjadi informasi bagi para pendidik untuk dapat mengembangkan suatu media pembelajaran yang dapat mengembangkan kecakapan berpikir dalam diri siswa. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Triton Prawira Budi. (2006). SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: CV. Andi Offset Udin Winatapura. (1994). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Depdikbud Walpole, Ronald. (1995). Pengantar Statistika Edisi Ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Zuhdan Kun Prasetyo. (2001). Kapita Selekta Pembelajaran Fisika. Jakarta: Universitas Terbuka F-290