BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih 3 bulan (Oktober, November, Desember) mulai dari persiapan hingga pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan 3. Metode dan Desain Penelitian 3..1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan korelasional, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel yakni disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran. 3.. Desain Penelitian Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat diamati pada gambar 3.1 X Y Gambar 3.1 Pola Hubungan Variabel Penelitian
Keterangan: X = Variabel Bebas, Disiplin Belajar. Y = Variabel Terikat, Motivasi Belajar. 3.3 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel terikat (dependent) dengan simbol Y dan variabel bebas (independent) dengan simbol X. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Disiplin Belajar. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyiono, 011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas VIII MTS Negeri Bongkudai yang berjumlah 10 orang 3.4. Sampel dan Teknik Sampling Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karajteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 011:6). Menurut Roscoe (dalam sugiono 011:74), bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel miinimal 10 kali dari jumlah variabel yang di teliti. Berdasarkan uraian di atas sampel yang diambil adalah sebesar 30%.Banyaknya sampel yang dipilih dapat dilihat pada perhitungan berikut Sampel = Populasi 30% 3
Sampel = 10 30 100 Sampel = 30,6 dibulatkan menjadi 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate random sampling yakni teknik yang dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif, seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing kelas populasi yang tersebar dalam 5 kelas. berikut. Penetapan sampel untuk kelas VIII- a dapat dilihat pada perhitungan Kelas VIII- a jumlah populasi = 3 orang Sampel = 3 x 30% Sampel = 3 30 100 Sampel = 6,9 dibulatkan menjadi 7 orang. Dengan cara yang sama seperti perhitungan di atas, penentuan sampel untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Data Penyebaran Anggota Sampel Siswa Kelas VIII MTSN. Bongkudai Tahun Pelajaran 01-013. No. Kelas Populasi Sampel 1. VIII- a 3 7. VIII- b 0 6 3. VIII- c 7 4 VIII- d 19 5 5 VIII e 18 5 Jumlah 10 30 4
3.5 Teknik Pengumpulan Data Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data tentang disiplin belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran. Data tersebut didapat melalui angket yang disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti. Angket yang disusun menggunakan skala likert yang berisi pernyataan tentang motivasi belajar dan disiplin belajar. Angket yang digunakan berupa angket tertutup dalam bentuk berstruktur dan berisi pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan yang disusun berdasarkan dimensi dan indikator variabel motivasi belajar dan disiplin belajar. Sebelum angket di gunakan dalam penelitian, terlebih dahulu diuji kesahihan dan keterandalannya. Pengujian ini adalah sebagai pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas. Hasil Penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya pada objek yang diteliti Sugiyono (011:348). Sedangkan reliabilitas adalah dimaksudkan untuk mendeteksi apakah instrumen yang digunakan untuk menjaring data benar-benar meyakinkan sebagai instrumen pengumpul data. Pengujian validitas angket lebih dititik beratkan pada uji kesejajaran skor antar item dengan skor total dari item, dimana dalam penyusunannya tolak ukur yang digunakan berasal dari indikatorindikator yang ada. Untuk menghitung validitas instrumen angket disiplin belajar dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment adalah r hitung X iyi X i Yi i X. n. Yi n. X Y n 5
(Riduwan, 011: 81) dimana: r hitung = Koefisien korelasi X i = Jumlah skor item Y i = Jumlah skor total (Seluruh item) n = Jumlah responden Sedangkan pengujian reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha Crombach, yakni. r 11 1 b 1 K K 1 (Arikunto, 00: 171) Keterangan : r 11 = Reabilitas instrumen k = Banyaknya butir instrumen b = Jumlah varians butir instrumen 1 = Varians total instrumen Berikut ini akan diuraikan tahapan pengembangan Instrumen Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar 3.5.1 Variabel Disiplin Belajar 1. Definisi Konseptual Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Disiplin belajar merupakan hal yang produktif dan harus dimiliki oleh seorang siswa. Oleh karena itu setiap siswa diharapkan dapat menerapkan disiplin belajar dengan baik, tidak hanya berdisiplin belajar di sekolah namun juga berdisiplin belajar di Rumah.. Definisi operasional Disiplin belajar adalah skor total yang diperoleh siswa dengan mengisi/menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner yang berdimensi Disiplin belajar di sekolah dengan indikator (1) adanya kepatuhan dan ketaatan terhadap 6
tata tertib belajar di sekolah, () mempunyai kesiapan dalam belajar, (3) memiliki perhatian terhadap kegiatan pembelajaran, serta (4) mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Disiplin Belajar dirumah dengan indikator (1) adanya rencana atau jadwal belajar, () taat dan teratur dalam belajar, serta (3) mengerjakan tugas sekolah di rumah. 3. Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Kisi-kisi instrumen disiplin belajar disajikan pada Tabel 3.. Tabel 3.: Kisi-kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa Item NO Dimensi Indikator Jumlah Positif Negatif Patuh dan taat terhadap 1,dan 0, 3 tartib belajar di sekolah 1. Disiplin Belajar di sekolah Disiplin Belajar di rumah Adanya Kesiapan Belajar 7, dan13 15 3 disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran 8,9,10,11 1 5 Menyelesaikan Tugas Pada Waktunya 16 19 Mempunyai jadwal belajar dan menaatinya 3 dan 4 5,6dan 14 3 disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah 18 17 di rumah Total 1 8 0 4. Hasil Uji Coba Lapangan a. Pengujian Validitas Butir Uji coba instrumen disiplin belajar siswa dilaksanakan pada 0 orang responden pada siswa MTSN BONGKUDAI tahun pelajaran 01-013 di luar sampel. Instrumen disiplin belajar berisi 0 butir soal. Angket disiplin belajar 7
berbentuk pernyataan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban yaitu: a. Sangat Sering (SS) dengan skor 5, b. Sering (S) dengan skor 4, c. Jarang (J) dengan skor 3, d. Sangat Jarang (SJ) dengan skor, dan e. Tidak Pernah (TP) dengan skor 1. Analisis butir skor ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Riduwan,010 :81) yaitu korelasi antara skor butir dengan skor total. Kriteria pengujian validitas butir adalah apabila r butir lebih besar dari r tabel, maka butir dinyatakan valid (diterima) dalam hal lain ditolak. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel For Windows 007, untuk disiplin belajar dari 0 butir soal yang diujikan kepada 0 siswa (responden) diperoleh 18 butir soal atau 90% yang dinyatakan valid dan butir soal atau 10 % dinyatakan tidak valid (drop). Butirbutir yang valid tersebut adalah butir 1,, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 1, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 0, dan butir-butir yang tidak valid adalah butir nomor 6 dan 9. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Perhitungan reliabilitas instrumen disiplin belajar, setelah butir yang tidak valid dihilangkan menggunakan formula Alpha Cronbach dengan bantuan program Microsof Exel For Windows 007. Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas disiplin belajar sebesar 0, 9641. Hasil perhitungan di sajikan pada lampiran Hal ini menunjukkan bahwa perangkat instrumen disiplin belajar memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Tingginya tingkat kepercayaan instrumen disiplin belajar ini dilihat dari klasifikasi besarnya koefisien reliabilitas 8
berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip Sulistyowati (009: 70) adalah sebagai berikut. r < 0,0 : Tingkat reliabilitas sangat rendah 0,0 r < 0,40 : Tingkat reliabilitas rendah 0,40 r < 0,70 : Tingkat reliabilitas sedang 0,70 r < 0,90 : Tingkat reliabitas tinggi 0,90 r 0,100 : Tingkat reliabilitas sangat tinggi Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik, maka 18 butir pernyataan disiplin belajar dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hasil perhitungan lampiran. c. Kisi kisi Instrumen Disiplin Belajar (Setelah Butir yang Tidak Valid dihilangkan) Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Disiplin Belajar Item NO Dimensi Indikator Jumlah positif Negatif Patuh dan taat terhadap 1,dan 0, 3 tartib belajar di sekolah 1. Disiplin Belajar di sekolah Disiplin Belajar di rumah Adanya Kesiapan Belajar 7, dan13 15 3 disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran 8,10,11 1 5 Menyelesaikan Tugas Pada Waktunya 16 19 Mempunyai jadwal belajar dan menaatinya 3 dan 4 5 dan 14 3 disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah 18 17 di rumah Total 11 7 18 9
3.5. Variabel Motivasi Belajar Siswa 1. definisi konseptual Motivasi belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang menimbulkan perilaku dalam kegiatan belajar berupa kekuatan mental sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai.. Definisi Operasional Motivasi belajar adalah skor total yang diperoleh siswa dengan mengisi/menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner dengan indikator: 1). Ketekunan dalam belajar ; (a)kehadiran di sekolah, (b)mengikuti PBM di sekolah, (c)belajar di rumah. )Ulet dalam menghadapi kesulitan, (a)sikap terhadap kesulitan belajar, (b)usaha mengatasi kesulitan belajar. 3)Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar ; (a)kebiasaan dalam mengikuti pelajaran, (b)semangat dalam mengikuti PBM. 4) Berprestasi dalam belajar ; (a)keinginan untuk berprestasi dalam, (b)kualifikasi hasil belajar. 5) Mandiri dalam belajar ; (a)menyelesaikan tugas/ PR, (b)menggunakan kesempatan belajar di luar jam pelajaran. 30
3 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar Siswa Tabel 3.4: Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa No Dimensi Indikator Item jumlah Positif Negatif 1 Ketekunan dalam belajar a. Kehadiran di sekolah b. Mengikuti PBM di sekolah c. Belajar di 3,5 1,,4 5 Ulet dalam menghadapi kesulitan 3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 4 Mandiri dalam belajar 5 Berprestasi dalam belajar rumah a. Sikap terhadap kesulitan belajar b. Usaha mengatasi kesulitan belajar a. Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran b. Semangat dalam mengikuti PBM a. Menyelesaikan tugas/ PR b. Menggunakan kesempatan belajar di luar jam pelajaran a. Keinginan untuk berprestasi dalam b. Kualifikasi hasil belajar 6,8,9 7,10 5 1,13 11,14, 15 16,18 17,19, 0 1,4,5,3 5 Total 1 13 5 5 5 4 Hasil Uji Coba Lapangan a. Pengujian Validitas Butir Uji coba instrumen motivasi belajar siswa dilaksanakan pada 0 orang responden pada siswa MTSN BONGKUDAI tahun pelajaran 01-013 di luar sampel. Instrumen motivasi belajar berisi 5 butir soal. Angket motivasi belajar 31
berbentuk pernyataan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban yaitu: a. Sangat Sering (SS) dengan skor 5, b. Sering (S) dengan skor 4, c. Jarang (J) dengan skor 3, d. Sangat Jarang (SJ) dengan skor, dan e. Tidak Pernah (TP) dengan skor 1. Analisis butir skor ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Riduwan,010 :81) yaitu korelasi antara skor butir dengan skor total. Kriteria pengujian validitas butir adalah apabila r butir lebih besar dari r tabel, maka butir dinyatakan valid (diterima) dalam hal lain ditolak. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program Microsoft Exel For Windows 007, untuk motivasi belajar siswa dari 5 butir soal yang diujikan kepada 0 siswa (responden) diperoleh butir soal atau 88% yang dinyatakan valid dan 3 butir soal atau 1% dinyatakan tidak valid (drop). Butirbutir yang valid tersebut adalah butir 1,, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 1, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 0,, 3, 4, 5 dan butir-butir yang tidak valid adalah butir nomor 4, 13 dan 1. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen Perhitungan reliabilitas instrumen motivasi belajar siswa, setelah butir yang tidak valid dihilangkan menggunakan formula Alpha Cronbach dengan bantuan program Microsof Exel For Windows 007. Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas motivasi belajar sebesar 0, 964. Hasil perhitungan di sajikan pada lampiran. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat instrumen motivasi belajar siswa memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Tingginya tingkat kepercayaan instrumen motivasi belajar siswa ini dilihat dari klasifikasi besarnya koefisien 3
reliabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip Sulistyowati (009: 70) adalah sebagai berikut. r < 0,0 : Tingkat reliabilitas sangat rendah 0,0 r < 0,40 : Tingkat reliabilitas rendah 0,40 r < 0,70 : Tingkat reliabilitas sedang 0,70 r < 0,90 : Tingkat reliabitas tinggi 0,90 r 0,100 : Tingkat reliabilitas sangat tinggi Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik, maka butir pernyataan motivasi belajar siswa dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran. c. Kisi kisi Instrumen Motivasi Belajar Belajar (Setelah Butir yang Tidak Valid dihilangkan) Tabel 3.5: Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa No Dimensi Indikator Item Jumlah Positif Negatif 1 Ketekunan dalam belajar d. Kehadiran di sekolah e. Mengikuti PBM di sekolah f. Belajar di 3,5 1, 5 Ulet dalam menghadapi kesulitan 3 Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar rumah c. Sikap terhadap kesulitan belajar d. Usaha mengatasi kesulitan belajar c. Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran d. Semangat dalam mengikuti PBM 4 Mandiri c. Menyelesaikan tugas/ 6,8,9 7,10 5 1, 11,14, 15 5 33
dalam belajar 5 Berprestasi dalam belajar PR d. Menggunakan kesempatan belajar di luar jam pelajaran c. Keinginan untuk berprestasi dalam d. Kualifikasi hasil belajar 16,18 17,19, 0 5 4,5,3 5 Total 10 1 4.6 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. 3.6.1. Analisis statistik deskriptif Tujuan dari analisis statistik deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Analisis deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk menyajikan data setiap variabel dalam besaran-besaran statistik seperti rata-rata (mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak (modus), simpangan baku (standar deviasi), dan menggambarkannya ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram. 3.6.. Analisis statistik inferensial Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut: 1. Uji normalitas Galat Regresi Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas galat regresi dengan menggunakan uji Lilliefors (Sudjana, 34
00: 467). Uji normalitas galat regresi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dari populasi sebagai syarat untuk uji hipotesis. Adapun tahapan-tahapan dalam perhitungan normalitas galat regresi Y atas X dengan menggunakan uji Liliefors sebagai berikut. 1) Pengamatan X 1, X,., X n dijadikan bilangan baku z 1, z,., z n dengan menggunakan rumus ( Xi X) z S Keterangan: X = Rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus s = Standar deviasi yang diperoleh dengan rumus ) Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, 3) Menghitung proporsi z 1, z,., z n yang lebih kecil atau sama dengan z i. 4) Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka: Sz ( banyaknya z, z,... yang z ) n 1 i ( i) 5) Menghitung selisih F(Zi) S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya. 6) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga tersebut dinamakan L 0. Jika L 0 Ldaftar maka galat regresi berdistribusi normal, dan sebaliknya, jika L 0 Ldaftar maka galat regresi tidak berdistribusi normal.. Uji signifikansi dan linearitas regresi Uji signifikansi dan linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan, memprediksi besarnya arah hubungan antar variabel, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui. Adapun 35
hipotesis yang digunakan dalam pengujian signifikansi dan linearitas regresi adalah sebagai berikut a) H 0 : persamaan regresi tidak signifikan H 1 : persamaan regresi signifikan b) H 0 : Bentuk hubungan Linier H 1 : Bentuk hubungan tidak linier Adapun langkah-langkah dalam menguji signifikansi regresi adalah sebagai berikut: menetapkan persamaan, yakni sebagai berikut: Yˆ a bx (Riduwan, 011: 97) Keterangan: Yˆ = (baca:y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menentukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y. n X iy X iy b n X i ( X i ) Y b. X a n (Riduwan,011:97) Mencari jumlah persamaan kuadrat regresi (JK reg[a] ) dengan persamaan: JK Reg( a) ( Y) n Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JK reg[a/b] ) dengan rumus: JK Re g( b ) a b ( XY X )( n Y) 36
Mencari Jumlah kuadrat residu (JK (res) ) dengan rumus: JK (Re s) Y JK Reg( b ) a JK Reg( a) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK reg[a] ) dengan rumus : RJK JK (Re g[ a]) Reg( a) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK reg [b/a] ) RJK JK Reg( b ) a Reg( b ) a Mencari rata-rata jumlah kuadrat Residu (RJK res ) dengan rumus RJK (Re s ) JK (Re s) ( n ) Pengujian signifikansi dengan rumus: F hitung RJK RJK Reg( b / a) Res (Riduwan, 011: 97) Kaidah pengujian signifikansi: Jika F hitung F tabel =F {(1-α)(dk Reg[b/a]), (dk Res)}, maka tolak Ho artinya Signifikan F hitung F tabel = F {(1-α)(dk Reg[b/a]), (dk Res)}, maka terima Ho artinya *tidak signifikan. Setelah menguji signifikansi selanjutnya akan di uji linearitas regresai dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut. Mencari Jumlah kuadrat erorr (JK E ) dengan rumus : JK E k ( Y) Y n 37
Mencari Jumlah Kuadrat tuna cocok (JK TC) dengan rumus: JK TC JK Res JK E Mencari Rata-rata jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJK TC ) dengan rumus: RJK TC JK TC k Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Erorr (RJK E ) dengan rumus RJK E JK E n k Mencari nilai F hitung dengan rumus: (Riduwan,011:97) F Hitung RJK RJK TC E Kaidah pengujian linearitas: Jika F hitung F tabel = F {(1-α)(dk TC), (dk E)} = F {(1-α)(dk = k ), (dk = n - k)}, maka tolak Ho artinya data berpola linear dan F hitung F tabel = F {(1-α)(dk TC), (dk E)} = F {(1-α)(dk = k ), (dk = n - k)}, maka terima Ho artinya data berpola tidak linear Dengan taraf signifikan: α = 0,05, dk pembilang k- dan dk penyebut n k. 3.7. Uji Hipotesis 3.7.1. Menghitung koefisien korelasi Untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis hubungan dua variabel yang ada dalam penelitian ini digunakan analisis korelasi product moment r xy n( XY ) ( X )( Y) n. X ( X ) ny ( Y) 38
(Riduwan, 011: 80) Keterangan: r xy X Y n = Koefisien Korelasi antara Skor Motivasi Belajar dengan Disiplin Belajar Matematika = Nilai Tabel Motivasi Belajar = Nilai Tabel Disiplin Belajar = Jumlah Sampel Nilai r adalah: r 1 atau -1 r 1, yang bermakna: r = 0 : Tidak ada hubungan/pengaruh antara variabel X dengan Y r = 1 : Hubungan/pengaruh positif sempurna antara variabel X dan Y r = -1 : Hubungan/pengaruh negatif sempurna antara variabel X dengan Y Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan seperti pada Tabel 3.4. Untuk menguji keberartian korelasinya: Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangan rendah 0,0 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1, 00 Sangat kuat (Sugiyono, 011: 31). 3.7.. Menghitung Koefisien Determinasi Menghitung koefisien determinasi (r ) dimaksudkan untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel disiplin belajar (X) dengan hasil belajar (Y). Rumus yang digunakan adalah: Koefisien Determinasi = r 100% 39
3.7.3. Menguji Signifikansi Koefisien Korelasi (Menguji Keberartian Hubungan) Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien korelasi adalah sebagai berikut. 1. Menentukan Pasangan Hipotesis Yang Diuji. Uji t Ho : Koefisien Korelasi tidak Signifikan/Berarti H 1 : Koefisien Korelasi Signifikan/Berarti. t hitung r n 1 r (Riduwan, 011;81) Keterangan: t hitung = Nilai t r = Nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel Kriteria pengujian: Jika t hitung t tabel maka tolak Ho artinya signifikan t hitung t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan. 3.8 Hipotesis Statistik H 0 : = 0 H 1 : > 0 Keterangan = Koefisien korelasi populasi antara disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran. H 0 = tidak terdapat hubungan yang positif antara disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran. H 1 = terdapat hubungan yang positif antara disiplin belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran. 40