III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari April hingga September

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

3. METODE PENELITIAN

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

3. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

Gambar 4. Peta lokasi pengambilan ikan contoh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

3. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. tengah dan selatan wilayah Tulang Bawang Provinsi Lampung (BPS Kabupaten

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

ASPEK REPRODUKSI IKAN LELAN (Osteochilus vittatus C.V) Di SUNGAI TALANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

3. METODE PENELITIAN

Gambar 3 Peta Lokasi Penelitian

statistik menggunakan T-test (α=5%), baik pada perlakuan taurin dan tanpa diberi Hubungan kematangan gonad jantan tanpa perlakuan berdasarkan indeks

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan lokasi

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Prosedur Penelitian

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN TEMBANG (Clupea platygaster) DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, GRESIK, JAWA TIMUR 1

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Octinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Osteochilus vittatus ( Valenciennes, 1842)

BAB III BAHAN DAN METODE

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN JUARO (Pangasius polyuranodon) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN ABDUL MA SUF

3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Metode Kerja Bahan dan peralatan pada pengamatan morfometri

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian Sumber Dinas Hidro-Oseanografi (2004)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

2.2. Morfologi Ikan Tambakan ( H. temminckii 2.3. Habitat dan Distribusi

III. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. stasiun pengambilan terlampir pada Lampiran 1. Proses identifikasi pada sampel

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian Bahan

oaj STUDI PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di Suaka Margasatwa Muara Angke yang di

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan Lumo (Labiobarbus ocellatus) menurut Froese R, Pauly D

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengambilan Data

Beberapa contoh air, plankton, makrozoobentos, substrat, tanaman air dan ikan yang perlu dianalisis dibawa ke laboratorium untuk dianalisis Dari

3. METODE PENELITIAN

Titin Herawati, Ayi Yustiati, Yuli Andriani

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai September 2011,

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Ikan tembang (S. fimbriata)

3. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode eksploratif pada setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2008 di perairan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di perairan Pulau Penjaliran Timur, Kepulauan

Naskah Publikasi TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN WADER. (Rasbora argyrotaenia) DI SEKITAR MATA AIR PONGGOK KLATEN JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

PENGAMATAN FEKUNDITAS IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DARI WADUK KOTO PANJANG, PROVINSI RIAU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Metodologi Penelitian Biologi Laut

STUDI ASPEK REPRODUKSI IKAN BAUNG (Mystus nemurus Cuvier Valenciennes) DI SUNGAI BINGAI KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan

Reproductive Biology of Featherback Fish (Notopterus notopterus Pallas, 1769) from the Sail River, Pekanbaru Regency, Riau Province

BAB III METODE PENELITIAN

Aspek Reproduksi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus sexfasciatus) di Perairan Glondonggede Tuban

3 METODOLOGI PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Spesifikasi Alat dan Bahan

BAB 2 BAHAN DAN METODA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Tingkat Kematangan Gonad Ikan Tembang (Clupea platygaster) di Perairan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

Gambar 5 Peta daerah penangkapan ikan kurisi (Sumber: Dikutip dari Dinas Hidro Oseanografi 2004).

b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

Lampiran 1. Spesifikasi bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat

3. METODE PENELITIAN

Aspek Reproduksi Ikan Kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker ) di Sungai Rangau Riau, Sumatra

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

ASPEK REPRODUKSI IKAN KAPASAN (Gerres kapas Blkr, 1851, Fam. Gerreidae) DI PERAIRAN PANTAI MAYANGAN, JAWA BARAT

ASPEK BIOLOGI IKAN LAYUR (Trichiurus lepturus) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN DI PPP MORODEMAK

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di perairan Way Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga September 2013. Pengambilan sampel dilakukan di 4 titik stasiun sepanjang Way Tulang Bawang (Cakat Nyinyik, Ujung Gunung, Rawa Bungur, Pagar Dewa) dan Rawa Bawang Latak (Gambar 3). Pengukuran panjang total dan berat tubuh ikan serta analisis parameter biologi reproduksi dilakukan di Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Gambar 3. Lokasi pengambilan sampel. 12

B. Alat dan Bahan Alat yang akan digunakan dalam penelitian adalah penggaris (ketelitian 1 mm), alat bedah, kertas label, alat tulis, mikroskop binokular, alat tangkap jaring gill net dengan ukuran mata jaring 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2, surrounding net, GPS (global positioning system), ph meter, DO meter, termometer, botol film, sedgwick refter, cawan petri, jarum pentul, dan tisue. Bahan yang akan digunakan adalah ikan palau yang di dapat dari Way Tulang Bawang, aquades, formalin dan larutan alkohol 70%. C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan penelitian Persiapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah : a. Survey lokasi dilakukan dengan menentukan titik sampel. b. Konsultasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang. 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di 2 tempat yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan dan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. a. Penelitian lapangan Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan sampel ikan di sepanjang titik stasiun menggunakan jaring. 13

Frekuensi pengambilan sampel ikan 1 kali dalam sebulan menggunakan jaring gill net yang ditebar selama 12 jam dengan posisi sejajar aliran arus sungai agar jaring tidak tersangkut oleh sampah yang terbawa arus sungai dan jaring surrounding net dengan tali pengerut dibagian bawah. Ikan yang tertangkap diukur panjang total dengan cara mengukur panjang ikan dari Jarak antara ujung bagian kepala terdepan dengan ujung sirip ekor yang paling belakang dan berat tubuh ikan dengan cara ditimbang pada timbangan digital. Setelah dilakukan pengukuran lalu ikan diawetkan menggunakan formalin. b. Penelitian laboratorium Metode yang dilakukan dalam pengamatan ikan di laboratorium adalah 1) Penomoran sampel 2) Ikan dibedah rongga perutnya kemudian gonad ikan diambil dan diawetkan dalam botol dengan larutan formalin. 3) Analisis aspek biologi reproduksi ikan meliputi ; nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad dan fekunditas. 4) Analisis aspek ekologi meliputi ; hubungan panjang-berat, faktor kondisi, dan kebiasaan makan. 5) Pencatatan hasil pengamatan sebagai data hasil penelitian. 14

3. Parameter Yang Diamati a. Nisbah kelamin Pengamatan nisbah kelamin ikan palau dengan cara membandingkan jumlah ikan jantan dan betina, dengan rumus ; X = J B Keterangan : X = Nisbah kelamin J = Jumlah ikan kelamin jantan (ekor) B = Jumlah ikan kelamin betina (ekor) Selanjutnya dilakukan uji keseimbangan nisbah kelamin dengan menggunakan uji Chi square (α = 0,05) b. Tingkat kematangan gonad Tingkat kematangan gonad dapat dilihat dengan cara mengamati morfologi gonad ikan dan membandingkan pada literatur ciri morfologis gonad ikan. (Tabel 1). Tabel 1. Ciri morfologis tingkat kematangan gonad (TKG) ikan belanak (Mugil dussumieri) menurut Cassie (1956) dalam Effende (2002). TKG Jantan Betina I II Testis transparan, memanjang seperti benang, ditemukan menempel pada bagian bawah gelembung renang. Warna testis nampak putih seperti susu. Bentuknya lebih jelas dari tingkat I. Terlihat menutupi sebagian kecil dari rongga perut. Bentuk gonad memanjang seperti benang, menempel pada bagian bawah gelembung renang. Butiran telur pada gonad belum nampak. Gonad berwarna merah tua, permukaannya halus. Ukuran gonad semakin meningkat dan lebih besar daripada tingkat I dan terlihat menutupi sepertiga dari rongga perut. Butiran telur belum nampak. 15

III Permukaan gonad nampak bergerigi, warna semakin putih. Ukuran testis terlihat menutupi sepertiga dari rongga perut. IV Testis semakin jelas, permukaan testis semakin bergerigi. Testis terlihat pejal menutupi sebagian besar dari rongga perut. V Sebagian testis mengkerut, berwarna putih seperti susu. Ukuran testis semakin kecil. Sebagian besar gonad berwarna merah tua dan sisanya nampak berwarna merah muda. Gonad menutupi setengah dari rongga perut. Butiran telur yang halus mulai nampak pada bagian pangkal gonad. Gonad menutupi hampir keseluruhan rongga perut. Seluruh gonad berwarna merah tua. Usus terdesak. Butiran telur semakin jelas. Gonad mengkerut. Terdapat sisa telur dari tingkat IV yang bercampur dengan butiran telur halus berwarna merah tua. Juga ditemukan butiran telur sisa pada saluran kelamin. c. Indeks kematangan gonad Indeks kematangan gonad dihitung dengan cara mengukur berat gonad ikan dan dibandingkan dengan berat tubuh ikan, dengan menggunakan rumus : IKG = Bg Bt x 100 Keterangan ; IKG = Indeks kematangan gonad B g = Berat gonad ikan (gram) B t = Berat tubuh ikan (gram) 16

d. Fekunditas Fekunditas ikan ditentukan dengan metode grafimetrik yaitu suatu metode dengan cara mengukur berat gonad contoh ikan dibandingkan dengan berat gonad total, dihitung dengan rumus sebagai berikut : F = G g x N Keterangan : F = fekunditas G = berat gonad total (gram) g = berat gonad contoh (gram) N = jumlah telur contoh (butir) e. Hubungan Panjang berat Hubungan panjang berat ikan dinyatakan dalam bentuk rumus yang dikemukakan oleh Ricker (1970) : W = al b Keterangan : W = Berat ikan (gram) L = Panjang total ikan (mm) a dan b konstanta 17

f. Faktor kondisi Faktor kondisi di hitung dengan menggunakan rumus faktor kondisi relatif (Le Cren, 1951) : K n = W Ŵ Keterangan : K n = Faktor kondisi W = Berat ikan (gram) Ŵ = Berat ikan duga (mm) = Ŵ = al b g. Kebiasaan makan Metode yang digunakan dalam pengamatan kebiasaan makan adalah : 1) Sampel usus dibersihkan menggunakan akuades. 2) Isi usus dikerik dan dipisahkan dari dinding usus. 3) Isi usus kemudian diencerkan menggunakan 1 cc akuades. 4) Isi usus yang telah diencerkan kemudian diambil menggunakan pipet tetes dan dimasukkan ke dalam dimasukkan ke dalam sedegwick rafter. 5) Pengamatan menggunakan sedgwick rafter dibagi menjadi 5 titik lapang pandang yang diamati dibawah mikroskop. 6) Dari hasil pengamatan dicatat plankton yang ditemukan disetiap titik lapang pandang dengan menggunakan buku identifikasi. 18

Analisis kajian isi lambung menggunakan metode frekwensi kejadian. Metode frekuensi kejadian jenis makanan ditentukan dengan menggunakan persamaan: FK = Ni x 100% I Keterangan: Fk : Frekuensi Kejadian Ni : Jumlah lambung yang berisi satu jenis makanan I : Jumlah seluruh lambung yang berisi makan (Effendi 1979) 4. Analisis Data Pada penelitian ini data biologi reproduksi berupa nisbah kelamin TKG, IKG, fekunditas dan data ekologi berupa hubungan panjang dan berat, faktor kondisi, kebiasaan makan dan faktor habitat alamiah palau yang akan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan gambar. 19