BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan saham perusahaan go public di Indonesia. Waktu penelitian dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, data yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan hal-hal mengenai variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

III. METODE PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan property yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PEMIKIRAN. dipublikasikan dan diambil dari database Bursa Efek Indonesia selama tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diawali dengan memperhatikan fenomena yang layak untuk diteliti,

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

Transkripsi:

37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini di pilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitati pada sebuah studi empiris. Mempermudah dalam menganalisis penelitian ini menggunakan program SPSS 17,0 for windows. Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dengan tipe data rasio, karena data yang digunakan adalah data sekunder. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quick ratio (QR), Earning per share (EPS), Return on Assets (ROA), Firm Size, dan devidend payout ratio (DPR). 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Menurut Kuncoro (2009: 123), populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber data yang diperlukan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan membagikan deviden tahun 2010 2013.

38 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitiannya. Sedangkan proses pemilihan sampel merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berurutan. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah salah satu cara di mana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian(kuncoro, 2009). Beberapa kriteria yang telah ditetapkan untuk memperoleh sampel penelitian yaitu sebagai berikut: a. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang telah menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember secara rutin selama empat tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan, yaitu 2010, 2011,2012 dan 2013. b. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan. c. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) yang secara terus menerus membagikan deviden kas selama empat tahun penelitian yaitu tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013

39 Tabel 3.1 Kriteria pengambilan sampel Keterangan Jumlah perusahaan Perusahaan yang terdaftar di JII selama periode 2010 s/d 30 2013 Perusahaan yang terdaftar di JII yang tidak (11) menyampaikan lap.keu selama periode 2010 s/d 2013 Perusahaan yang terdaftar di JII yang tidak membagikan (3) deviden kas selama periode 2010 s/d 2013 Jumlah sampel 16 Sumber : www.sahamok.com Tabel 3.2 Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT. Astra Astra Agro Lestari Tbk AALI 2 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 3 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 4 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 5 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 6 PT. United Tractors Tbk UNTR 7 PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR 8 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 9 PT. Sampoerna Agro Tbk SGRO 10 PT. Perusahaan Gas Negara(Persero) Tbk PGAS 11 PT. Alam Sutera Realty Tbk ASRI 12 PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA 13 PT. Media Nusantara Citra Tbk MNCN 14 PT. Adaro Energy Tbk ADRO 15 PT. AKR Corporindo AKRA 16 PT. Astra Internasional Tbk ASII Sumber : www.idx.com

40 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Untuk keperluan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan Jakarta Islamic Index yang go public di BEI. Dan melalui kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah dan literatur-literatur dari kepustakaan yang erat hubungannya dengan objek penelitian. 3.3.2 Sumber Data Sumber data yang diperoleh dari pusat referensi pasar modal (PRPM) gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni IDX statistik selama periode penelitian 2010-2013. Selain itu data tersebut diperoleh melalui www.idx.co.id dan website setiap perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 3.4 Definisi dan Pengukuran Variabel Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen atau variabel bebas yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol X dan variabel dependen atau variabel terikat yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol Y. 3.4.2 Variabel Independen / Bebas (X) 3.4.2.1 Quick Ratio (QR) / X1 Quick ratio menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau hutang lancar (hutang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan ( inventory),(fitria,2013). Secara matematis, quick ratio dapat dihitung dengan rumus:

41 QR = Aset lancar persediaan Kewajiban lancar besarnya hasil perhitungan rasio cepat menunjukan besarnya kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar di luar persediaan. Dengan karakteristiknya bahwa aktiva lancar di luar persediaan relatif mudah dicairkan, maka jaminan likuiditas perusahaan dengan indikator ini lebih dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, semakin tinggi rasio cepat, faktor keamanan bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan semakin tinggi. 3.4.2.2 Earning Per Share (EPS) / X2 Earning per share menunjukkan bagian dari laba perusahaan yang tersedia untuk setiap lembar saham. Earning per share yang lebih besar menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik, karena bagian yang lebih besar dari laba perusahaan yang tersedia untuk setiap lembar saham. Brealey, dkk (2007;79) untuk mengukur Eraning per share dapat dihitung dengan rumus : EPS= Laba bersih Jumlah lembar saham beredar

42 3.4.2.3 Return on Assets (ROA) / X3 Return on asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil ( return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efektivitas manajemen, Kasmir (2009: 203) untuk mengukur return on assset dapat dihitung dengan rumus: ROA = Laba setelah pajak Total aktiva Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, begitu juga sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. 3.4.2.4 Firm Size / X4 Firm Size (ukuran perusahaan) merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang diukur melalui logaritma natural dari total asset (Ln total asset ). Hidayat (2013) untuk menghitung firm size dapat dihitung menggunakan rumus : SIZE = Ln of Total Aktiva

43 3.4.3 Variabel Dependen / Terikat (Y) 3.4.3.1 Kebijakan Pembayaran Deviden Dividend Payout Ratio (DPR) (Y) Deviden kas merupakan deviden yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada setiap pemegang saham. Pada waktu rapat pemegang saham perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividend. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan membayar deviden. Deviden dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham. Berikut ini pengertian dan rumus variabel dependen dan independent menurut Warsono (2004), dividend payout ratio (DPR) yaitu deviden kas tahunan dibagi laba tahunan atau deviden per lembar saham dibagi laba per lembar saham. Untuk menghitung besarnya dividend payout ratio (DPR) digunakan rumus berikut: DPR = deviden tunai per lembar Laba per Lembar Saham Perusahaan dengan rasio penahanan laba tinggi (DPR rendah) pada umumnya mempunyai tingkat pertumbuhan lebih tinggi daripada perusahaan dengan rasio penahanan lebih rendah (DPR tinggi).

44 3.5 Definisi Operasional Tabel 3.3 Definisi Operasionalisasi No Variabel Definisi Pengukuran Skala. 1. QR (X1) Perbandingan antara asset lancar dikurangi QR = Aset lancar persediaan Kewajiban lancar persediaan dengan kewajiban lancar. Rasio 2. EPS (X2) Perbandingan antara laba bersih dengan jumlah lembar saham yang beredar EPS = Lababersih Jmlh lmbr shm beredar Rasio 3. ROA (X3) Perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva ROA = Laba setelah pajak Total aktiva Rasio 4. Firm Size (X4) Diukur menggunakan natural logaritma dari total aktiva Ln of Total Aktiva Rasio 5. DPR (Y) Perbandingan antara dividen tunai per lembar dengan laba per lembar saham DPR = deviden tunai per lembar Laba per Lembar Saham Rasio Sumber : penelitian Terdahulu

45 3.6 Analisis Data 3.6.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau yang mendekripsikan data yang menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami, peneliti Iswatun (2010). 3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel indepeden. Tujuan analisis regresi berganda adalah menggunakan nilai-nilai variabel independen yang diketahui, untuk meramalkan nilai variabel dependen (Sulaiman, 2004:79). Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana kebijakan pembayaran dividen devidend payout ratio (DPR) sebagai variabel dependen, sedangkan Quick ratio (QR), Earning per share (EPS), Return on Assets (ROA), Firm size sebagai variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 +e Keterangan : Y = variabel dependen devidend payout ratio (DPR) a = konstanta b 1 - b 4 = koefisien regresi variable independent

46 X 1 = Quick ratio (QR) X 2 = Earning Per Share (EPS) X 3 = Return on Assets (ROA), X 4 = Firm size e = Kesalahan Residual (error) Setelah koefisien didapat masing-masing nilai koefisien tersebut diuji untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Uji signifikansi dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel tersebut baik secara parsial maupun secara simultan. Untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial dapat diketahui dari nilai t, sedangkan untuk mengetahui pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dapat diketahui dari nilai F (Ghozali, 2006). 3.6.3 Pengujian Asumsi Klasik Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial ataupun secara simultan, maka digunakan regresi berganda ( multiple regression).sebelum dilakukan pengujian regresi berganda, variabel-variabel penelitian diuji apakah memenuhi asumsi klasik persamaan regresi berganda tidak adanya multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas. 3.6.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen, keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini digunakan grafik normal probability-plot, dan uji one sample Kolmogorov-Smirmov untuk menguji normalitas.

47 Grafik normal probability-plot membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirmov karena uji ini dapat secara langsung menyimpulkan apakah data yang ada terdistribusi normal secara statistik atau tidak. 3.6.3.2 Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas/independen (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara masing-masing variable independen. Dengan demikian, apabila tidak ada korelasi antar variabel independen maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel tersebut bersifat ortogonal. Variabel ortogonal apabila nilai korelasi antar variabel independen adalah sama dengan nol. Ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai R2 yang yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat besar. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari : (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

48 menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. 3.6.3.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode sebelumnya (Ghozali, 2006). Apabila ada korelasi maka dapat dikatakan bahwa terdapat masalah autokorelasi. Masalah ini muncul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Beberapa akibat adanya autokorelasi adalah persamaan regresi tidak efisien karena memiliki variance yang rendah sehingga t- test dan F-test menjadi bias. Ada tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan Uji Durbin- Watson (DW test). Uji Durbin-Watson dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) HA : ada autokorelasi ( r 0) 2. Menentukan nilai d hitung atau nilai Durbin-Watson. Kemudian dari jumlah observasi (n) dan jumlah variabel independen (k) ditentukan nilai batas atas (du) dan batas bawah (dl) selanjutnya mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut ini:

49 Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tdk ada autokorelasi positif No decision dl d du Tdk ada autokorelasi negative Tolak 4-dl < d < 4 Tdk ada autokorelasi negative No decision 4-du d 4-dl Tdk ada autokorelasi, positif atau negative Tdk ditolak du < d < 4-du 3.6.3.4 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006) Jika varian dari residual pengamatan satu ke pengamatan berikutnya tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas dan tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan cara melihat Garafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya. Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi -Y sesungguhnya) yang telah di-studentize. Dasar analisis yaitu:

50 a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian meyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Oleh karena itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melakukan Uji Glejser. Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2006) dengan dengan persamaan regresi: Ut = α + βxt + vt Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. 3.6.4 Pengujian Hipotesis 3.6.4.1 Uji Parsial (Uji Statistik t) Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Dimana kriteria pengujian uji-t ini adalah membandingkan antara t hitung dengan tingkat t tabel, sehingga H a akan diterima apabila nilai t hitung > t tabel. Apabila tingkat sig-t secara statistik nilai t < α = 5%, maka hipotesis penelitian ini

51 didukung, artinya secara parsial variabel bebas tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila tingkat signifikan secara statisik nilai t > α = 5%, maka hipotesis penelitian tidak didukung, artinya secara parsial variabel bebas tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (Priyatno 2010). 3.6.4.2 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R 2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 R 2 1). Semakin besar R 2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen (Sulaiman, 2004 : 86).