BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1 Deskripsi Umum Lokasi Lokasi perancangan mengacu pada PP.26 Tahun 2008, berada di kawasan strategis nasional. Berda satu kawsan dengan kawasan wisata candi. Tepatnya di Jalan Raya Jogka Solo, Jogjakarta Gambar 10. Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (Sumber: Data Peta Google, 2016) Gambar 11. Peta Puau Jawad an DIY (Sumber: Data Peta Google, 2016) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 54
Batas Utara Bebatasan dengan Gunung Merapi utara Batas barat : Bebatasan dengan pusat kota Yogyakarta Batas Timur Bebatasan Candi Prambanan dan Kota Solo Gambar 12. Peta Lokasi Kawasan Wisata Candi (Sumber: Data Peta Google, 2016) Batas Selatan Bebatasan dengan jalur lintas antar kota Jogja - Solo Lokasi tapak berada di PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWCBRB) Yogyakarta,Wihardjanto dengan luas lahan sebesar ± 7 hektar. utara Gambar 13. Peta Lokasi PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWCBRB) Yogyakarta,Wihardjanto (Sumber: Data Peta Google, 2016) : jalur arus kendaraan ke pusar kota Joga : jalur arus kendaraan keluar kota Jogja : jalur pencapaian lokasi site dan area candi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55
Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman Prambanan Kulon. 1) Desa : Bokoharjo 2) Kecamatan : Prambanan 3) Kabupaten : Sleman 4) Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta a. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi D.I. Yogyakarta. b. Luas Wilayah Luas Wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574,82 km 2 atau sekitar 18% dari luas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 3.185,80 km 2, dengan jarak terjauh Utara Selatan 32 km, Timur Barat 35 km. Secara administratif terdiri 17 wilayah Kecamatan, 86 Desa, dan 1.212 Dusun. c. Topografi Kabupaten Sleman keadaan tanahnya di bagian selatan relatif datar kecuali daerah perbukitan di bagian tenggara Kecamatan Prambanan dan sebagian di Kecamatan Gamping. Makin ke utara relatif miring dan dibagian utara sekitar Lereng Merapi relatif terjal serta terdapat sekitar 100 sumber mata air. Hampir setengah dari luas wilayah merupakan tanah pertanian yang subur dengan didukung irigasi teknis di bagian barat dan selatan. Topografi dapat dibedakan atas dasar ketinggian tempat dan kemiringan lahan (lereng). d. Iklim Wilayah Kabupaten Sleman termasuk beriklim tropis basah dengan musim hujan antara bulan Nopember April dan musim kemarau antara bulan Mei Oktober. Pada tahun 2000 banyaknya hari hujan 25 hari terjadi pada bulan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56
Maret, namun demikian rata-rata banyaknya curah hujan terdapat pada bulan Februari sebesar 16,2 mm dengan banyak hari hujan 20 hari. Adapun kelembaban udara pada tahun 2000 terendah pada bulan Agustus sebesar 74 % dan tertinggi pada bulan Maret dan Nopember masing-masing sebesar 87 %, sedangkan suhu udara terendah sebesar 26,1 C pada bulan Januari dan Nopember dan suhu udara yang tertinggi 27,4 C pada bulan September. 3.2 Data Tapak Berikut ini merupakan tabel data tapak terkait proses perancangan Prambanan Heritage Hotel & Convention, antara lain: Tabel 8 Data Tapak Nama Proyek Prambanan Heritage Hotel & Convention Alamat Proyek Di area sekitar Kantor Pusat PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko/ Jl.Raya Yogya-Solo Km.16, Prambanan, Jogjakarta 55282 Sifat Proyek Fiktif Pemilik Proyek Swasta Luas Tapak ±7 Hektar KDB 50-60% KLB 1.5 Ketinggian Max. 2 Lt. ( 16 Meter) Basemen Max. 1 Lt. Zona Kawasan Zona III - diperuntukkan bagi pemukiman terbatas, daerah pemukiman, jalur hijau dan fasilitas lain yang bersifat menunjang kegiatan atau fungsi wisata untuk menjamin kelestarian dan keseimbangan kawasan. Batas Tapak Utara Sawah dan permukiman warga Timur Ramayana open theater, trimurti theater & Office, Kali opak, dan Candi Prambanan Selatan Permukiman Warga, Jalan utama (Jl.raya yogya-solo) Barat Permukiman warga Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57
3.3 Tata Guna dan Ketentuan Lahan Berikut ini merupakan tata guna dan ketentuan lahan pada area atau wilayah site yang akan dirancang. a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RT/RW) RT/RW Kab. Sleman Wilayah Prambanan (II) di peruntukan bagi pengembang pariwisata, konservasi budaya dan agrobisnis dengan setting lansekap perdesaan. Kawasan Prambanan juga di peruntukan sebagai kawasan wisata Purbakala. Gambar 14 RT/RW Kab.Sleman, DIY b. Tata Guna Lahan Sesuai dengan peruntukan dan fungsinya, kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya merupakan kawasan yang di peruntukan bagi beberapa fungsi sebagai kawasan lindung cagar budaya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58
Gambar 15 Tata Guna Lahan Kawasan Candi Prambanan c. Koofisien Dasar Bangunan (KDB) Sesuai dengan peraturan, KDB kawasan prambanan dan sekitarnya di persyaratkan bahwa bangunan yang didirikan di kawasan tersebut memiliki KDB 50%-60% dari luas lahan. Gambar 16 KDB Kawasan Candi Prambanan d. Koofisien Luas Bangunan (KLB) Sesuai dengan peraturan, KLB wilayah sekitar prambanan di persyaratkan memiliki KLB 1.5. Hal tersebut dikarenakan fungsinya sebagai kawasan lindung cagar budaya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59
Gambar 17 KLB Wilayah Candi Prambanan e. Ketinggian Bangunan Sesuai dengan peraturan mengenai ketinggian bangunan di wilayah prambanan dan sekitarnya dipersyaratkan memiliki ketinggian 16 meter karena fungsinya sebagai kawasan lingung cagar budaya. Gambar 18 Ketentuan Tinggi Bangunan Wilayah Candi Prambanan 3.4 Sarana dan Prasarana Berikut ini meruapkan beberapa informasi terkait proyek perancangan Prambanan Heritage Hotel & Convention. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60
a. Sarana Perhubungan Wilayah Kabupaten Sleman dilewati jalur jalan negara sebagai jalur ekonomi utama di wilayah selatan Pulau Jawa, baik ke Jawa Timur, Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Bandar udara Internasional Adisucipto terletak di Kecamatan Berbah, berdekatan dengan jalan raya Yogyakarta-Solo dan jalur kertea api Jakarta-Surabaya. Sarana jalan kabupaten di Sleman sepanjang 1.085.13 Km dengan 455 buah jembatan dan 3.788 buah gorong-gorong. Jalan desa sepanjang 2.764 Km, jalan negara 61,65 Km dan jalan propinsi 139,69 Km. banyaknya kendaraan angkutan penumpang 6.215 buah dan kendaraan wisata 85 buah. b. Sarana Irigasi Untuk memenuhi kebutuhan irigasi, sampai dengan akhir tahun 2009 telah dibangun 954 buah bending teknis, 205 buah bendung setengah teknis, dan 923 buah bending sederhana. Selain itu, terdapat pula 12 buah embung, 346,8 Km saluran irigasi primer, 421,4 Km saluran irigasi sekunder, 1.960,9 Km saluran tersier, 6,38 Km saluran pembuangan/suplesi, dan 1.579 buah pintu air. c. Sarana Jaringan Listrik Kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Sleman dipasok oleh PT. PLN (Persero), dengan daya terpasang pada tahun 2009 362.802 KVA untuk melayani 263.508 pelanggan (89,80% dari banyaknya KK yang ada). Penerangan jalan umum (PJU) terpasang sebanyak 9.192 buah. d. Sarana Air Bersih Rumah tangga yang memperoleh sambungan air bersih dari PDAM Sleman sebanyak 18.405 SRT. Untuk jenis pelanggan sosial sebanyak 158, kran umum 112, instansi 160 dan niaga sebanyak 46. Bahan baku air bersih PDAM Sleman sebagian besar berasal dari mata air pegunungan (Umbul Wadon) yang didistribusikan dengan sistem gravitasi, sedangkan sebagian lainnya berasal dari sumur bor. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61