Judul Survei: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan OMS HIV di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Wawancara Mendalam dengan CSO/CBO. I. Panduan untuk Peneliti

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

1 P a n d u a n W a w a n c a r a M e n d a l a m S t a k e h o l d e r N a s i o n a l

Pengantar. Draft Usulan Proses Penulisan Lesson Learnt

PROPOSAL. Penelitian: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia. April 2016

31 MARET 2 APRIL 2015 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

DAFTAR ISI Deskripsi dan uraian umum Daftar isi

IKATAN PEREMPUAN POSITIF INDONESIA - IPPI Jaringan Nasional Perempuan yang hidup dengan HIV dan AIDS

SOP Pelaksanaan Rembuk Warga Kota Medan Tahun 2017

Call for Proposal SUB-RECIPIENT NASIONAL ADVOKASI & TECHNICAL ASISTANCE PROGRAM PADA WANITA PEKERJA SEKS (WPS)

KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

Pelibatan Komunitas GWL dalam Pembuatan Kebijakan Penanggulangan HIV bagi GWL

ASK Laporan Analisis Kebijakan

KPA Nasional. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan Kegiatan April Kabar Menara Topas 9

2. Anda mengisi draft konten di words atau powerpoint. File yang bisa diterima dalam

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun

Program SUM di Konferensi AIDS Nasional Indonesia Lokakarya Peningkatan Keterampilan untuk Memperkenalkan Perangkat Penilaian Baru

Website PNPM Perkotaan.

Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit!

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient

Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya


KERANGKA ACUAN PENGUMUMAN Call for Sub Sub Recipient (SSR) NEW FUNDING MODEL (NFM) GF-ATM

LEMBAR ISIAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TAHUN 2011

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha)

KERANGKA ACUAN Workshop Penyusunan Protokol Penelitian Tahap I. Pemetaan Kebijakan AIDS dan Sistem Kesehatan di Tingkat Nasional dan Daerah

PETUNJUK PENGGUNAAN. Web eproc (Frontend)

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

DELPHI II Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya

PANDUAN KELAS INSPIRASI. Cerita tentang bagaimana cara membuat Kelas Inspirasi di daerah kamu

BAB II RUANG LINGKUP KLINIK PKBI-ASA

GUIDELINES PPI Dunia Awards 2017

PROFIL Kelompok Penggagas Kasih Plus Jaringan Orang Dengan HIV dan AIDS Kediri - Jawa Timur

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

Lokakarya LSL dalam Pengembangan SRAN. Integrasi program LSL dalam SRAN

(Badan Publik) Identitas Responden. Nama: * Jenis Kelamin: * Perempuan Laki laki

ANGKET PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP SWITCHING INTENTION PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK

Selamat datang Calon Kakak SBKK 2018

Tutorial Menggunakan Webpraktis Profesional

Gambar diatas adalah tampilan Dashboard Admin panel Anda, silahkan masukkan username dan password untuk login.

POLICY BRIEF PEKERJAAN RUMAH YANG TIDAK TERSELESAIKAN REKOMENDASI

SUFA (Strategic Use of ARV) di Kabupaten Jember ; Capaian dan Kendala

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

INTERNET DASAR DEFINISI INTERNET

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

MEDIA SOSIAL DAN PEMANFAATANNYA UNTUK ADVOKASI PUBLIK. PPID Pemerintah Kota Madiun Madiun, 21 Februari 2018

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Deskripsi PT Proxsis Manajemen Internasional

Tinjauan Respon Sektor Komunitas dalam Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konsultasi, pelatihan, penilaian independen dan outsourcing untuk perbaikan

Term of Reference LEMBAGA KESEHATAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

Pedoman untuk Persiapan Pengajuan Proposal Program Pencegahan HIV dan Pengobatan Ketergantungan Napza Terpadu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Petunjuk Penggunaan Aplikasi

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN KERJA KOMISI YUDISIAL

ANTARA KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN HAK PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN AIDS DALAM SKEMA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. dr Endang Sri Rahayu

Kerangka Acuan Desiminasi Hasil Analisa Pendokumentasian Data Kasus Kekerasan terhadap perempuan dengan HIV dan AIDS di 8 provinsi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

Call for Proposal SUB-RECIPIENT (SR) NASIONAL COMMUNITY SYSTEM STRENGTHENING (CSS) DAN REMOVING LEGAL BARIER (RLB)

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

Berikut ini contoh tampilan SMS :

PEDOMAN MUSRENBANG 2017 REMBUK RW

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2013

PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE

Notulensi Pertemuan Fasilitator Forum Nasional Gula Palma Indonesia

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,

Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Penduduk Usia Muda. Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

LEMBAR FAKTA HARI AIDS SEDUNIA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN 1 DESEMBER 2014

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Pemberitahuan akun non Aktif dan link aktifasi ke Setiap user yang terdaftar mempunyai ID user yang unik

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada halaman ini semua pengunjung website dapat membrikan kritik dan sarannya

Kata Pengantar.

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Pada Januari hingga September 2011 terdapat penambahan kasus sebanyak

Tanggal Revisi. Kualifikasi Pelaksana : Pelaksana Sekretaris

ANALISIS KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI PROVINSI JAWA BARAT. EKA NURHAYATI, dr., MKM Bagian IKM FK UNISBA 2013

DAFTAR ISI. SE Sekda Nomor 7/SE/ i. Daftar Isi... ii. Musrenbang Kelurahan Tahun I. Pendahuluan... 17

Kuesioner Peranan controller Dalam Pengendalian Penjualan guna Meningkatkan Efektivitas Penjualan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN RULE MODEL SUPPORT GROUP DAN HOME BASE CARE DI 2 KABUPATEN (TEMANGGUNG DAN BANYUMAS)

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

KUESIONER PENELITIAN

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta

Transkripsi:

Judul Survei: Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan OMS HIV di Indonesia Pengantar Penelitian ini berjudul "Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia", dilaksanakan oleh Pusat Penelitian HIV AIDS Universitas Katolik Atma Jaya (PPH Atma Jaya) Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pemanfaatan media sosial untuk mendukung advokasi kebijakan yang dijalankan oleh OMS HIV di Indonesia. Penelitian ini mencakup paling sedikit 50 lembaga dari 10 provinsi di Indonesia. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan advokasi serta penggunaan media sosial untuk mendukung kegiatan yang dilakukan OMS yang bergerak dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Informasi yang anda berikan dijamin kerahasiaannya, dan anda bisa memilih untuk tidak menuliskan nama anda. Tetapi, kami tetap memerlukan informasi tentang nama lembaga tempat anda bekerja untuk memastikan keterwakilan dari lembaga anda dalam penelitian ini. Survei ini hanya akan memakan waktu kurang lebih 10-15 menit. Kami sangat menghargai waktu dan pendapat yang anda berikan, dan sebagai ucapan terimakasih kami menyediakan pulsa yang akan dikirimkan ke nomor telpon yang anda isikan di bagian akhir survei ini. Terimakasih dan salam, Tim Peneliti PPH Unika Atma Jaya <Next Survey Page> Bagian Pertama: Data Diri dan Lembaga 1. Nama: (open ended, tidak wajib diisi) 2. Jenis kelamin: (tick box, wajib diisi) Laki-laki Perempuan Waria 3. Usia: (tick box, wajib diisi) < 18 tahun 19-30 tahun 31 40 tahun > 40 tahun 4. Tingkat Pendidikan: (tick box, wajib diisi) 5. Provinsi: (dropdown menu, wajib diisi) 6. Nama lembaga: (open ended, wajib diisi) 7. Posisi dalam lembaga: (tick box, wajib diisi) Direktur Program Manajer Staf Advokasi Staf IT 8. Lamanya bekerja di lembaga ini: (dropdown menu, wajib diisi, pilih salah satu) Di bawah 1 tahun

1 3 tahun 3 5 tahun Di atas 5 tahun 9. Karakteristik lembaga: (dropdown menu, wajib diisi, pilih salah satu) Jaringan populasi kunci LSM Komunitas (kelompok dukungan sebaya, komunitas penasun, komunitas waria, komunitas mahasiswa dll.) Lainnya harap sebutkan 10. Usia rata-rata kelompok dampingan/anggota komunitas: o 11. Usia rata-rata staf lembaga: o 12. Apa saja layanan yang diberikan oleh lembaga anda terkait program AIDS? (tick box, wajib diisi, pilih semua yang sesuai) (Silahkan pilih mana saja yang sesuai) Penjangkauan Penyuluhan, pendidikan dan informasi KDS/support group Advokasi Konseling Hotline Layanan Pemberdayaan ODHA/OHIDA Lainnya harap sebutkan 13. Siapa saja penerima manfaat dari layanan tersebut? (tick box, wajib diisi, pilih semua yang sesuai) (Silahkan pilih mana saja yang sesuai) Penasun Korban trafikking WPS dan kliennya Gay, waria, lelaki seks lelaki ODHA Warga binaan Umum Lainnya harap sebutkan <Next Survey Page>

Bagian Kedua: Input lembaga dalam melakukan kegiatan advokasi Berikanlah jawaban anda terhadap pernyataan-pernyataan berikut ini dengan menjawab 'Ya' dan 'Tidak' pada kolom yang tersedia dan mengisi/memilih pada bagian yang diminta! I. Kemandirian Visi, Misi dan Tujuan 1. Lembaga menyatakan tujuan advokasinya dalam visi lembaga 2. Lembaga menyatakan tujuan advokasinya dalam misi lembaga 3. Visi misi lembaga ditentukan berdasarkan proses yang partisipatif 4. Visi misi lembaga disosialisasikan kepada seluruh staf lembaga 5. Visi misi lembaga disosialisasikan kepada masyarakat Agenda dan Program Advokasi 6. Lembaga memiliki agenda terkait advokasi yang dinyatakan secara tertulis 7. Lembaga mengembangkan agenda kerjanya berdasarkan rekomendasi dari: (tick box, wajib diisi, pilih semua yang sesuai) Hasil penelitian Hasil evaluasi lembaga tahun sebelumnya Lembaga lain Pihak Pemerintah Pihak donor Pendiri lembaga Dampingan Lainnya, Sebutkan.. 8. Lembaga membagikan agenda kerjanya kepada: Pembuat kebijakan Dampingan Lembaga lain Media Lainnya 9. Lembaga melakukan pemetaan kebutuhan kelompok dampingan dalam menentukan kegiatan advokasinya. 10. Lembaga melibatkan dampingan sebagai partner dalam membuat desain program advokasinya. 11. Lembaga menganalisa siapa saja pembuat kebijakan/keputusan yang terkait dengan agenda advokasinya. 12. Lembaga menetapkan sasaran yang jelas dalam kegiatan advokasi yang dilakukan. Perencanaan, Strategi dan Monitoring-Evaluation 13. Dalam mengembangkan agenda advokasi, pimpinan lembaga melibatkan dampingan dalam diskusi. 14. Lembaga memiliki kerangka waktu kerja dalam kegiatan advokasinya. 15. Lembaga membuat indikator yang jelas terhadap pencapaian kegiatan advokasinya. 16. Lembaga memastikan kebijakan yang diusung dalam kegiatan advokasinya berjalan sesuai dengan rencana dan waktu kerja (monitoring). 17. Lembaga melakukan pengukuran baseline terhadap kegiatan advokasinya. 18. Lembaga mengukur pencapaian indikator kegiatan advokasinya. 19. Lembaga melakukan asesmen untuk mengukur kapasitas advokasi lembaga. 20. Sistem monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan advokasi telah dijalankan lembaga. 21. Lembaga membagikan hasil pembelajaran/evaluasi lembaga kepada: Pembuat kebijakan Dampingan Lembaga lain YA TIDAK

Media Lainnya, sebutkan II. Jejaring Kerja (dengan lembaga lain maupun pemerintah) 22. Lembaga memiliki jejaring kerja dalam kegiatan advokasi kebijakan. Sebutkan dengan siapa dan dalam hal apa! (open ended, wajib diisi) Pembuat kebijakan Pemerintah Lembaga lain Media Lainnya, sebutkan 23. Lembaga berpartisipasi dalam koalisi dalam tujuan organisasi. Jika Ya, Sebutkan bentuk koalisinya! (open ended, wajib diisi) III. Keahlian Khusus Manajemen Informasi 24. Lembaga memiliki sistem manajemen informasi yang digunakan untuk: mengumpulkan data menganalisis data keperluan diseminasi mendukung kegiatan advokasi 25. Sistem manajemen informasi digunakan lembaga dalam proses pengambilan keputusan (termasuk perencanaan program selanjutnya). 26. Lembaga membagikan hasil pembelajaran dari sistem informasi ini kepada stakeholder lain. Komunikasi dalam lembaga 27. Rapat koordinasi dilakukan: 1-2 minggu sekali sebulan sekali dua bulan sekali lainnya, sebutkan 28. Rata-rata jumlah staf yang hadir saat rapat koordinasi:... orang 29. Terdapat agenda rapat yang jelas dalam setiap rapat koordinasi. 30. Notulen rapat dibuat secara sistematis untuk dokumentasi lembaga Penelitian 31. Lembaga melakukan penelitian/kajian mengenai kebijakan terkini yang terkait dengan agenda advokasinya. 32. Lembaga melakukan proses validasi mengenai hasil penelitian yang dilakukan. 33. Lembaga membagikan hasil penelitian kepada: Pembuat kebijakan Dampingan Lembaga lain Media Lainnya, sebutkan IV. Sumber Daya Material (termasuk staf dan pendanaan) 34. Lembaga memiliki agenda khusus untuk mengembangkan kapasitas lembaga dalam mendukung kegiatan advokasi. 35. Lembaga memiliki staf advokasi. Jika Ya, berapa jumlah staf advokasi? (open ended, wajib diisi) 36. Lembaga memiliki staf khusus yang melakukan kegiatan advokasi melalui media sosial. 37. Lembaga melakukan pengembangan staf untuk kegiatan advokasi melalui media sosial. 38. Lembaga mengalokasikan pendanaan khusus untuk kegiatan advokasi. 39. Alokasi dana untuk kegiatan advokasi sudah memadai. 40. Ada peningkatan alokasi anggaran untuk kegiatan advokasi. 41. Lembaga memiliki rencana jangka panjang dalam hal sumber pendanaan

untuk kegiatan advokasi. 42. Lembaga memiliki sumber pendanaan alternatif untuk kegiatan advokasi. <Next Survey Page> Bagian Ketiga: Kegiatan advokasi yang dilakukan lembaga Berikanlah jawaban anda terhadap pernyataan-pernyataan berikut ini dengan menjawab 'Ya' dan 'Tidak' pada kolom yang tersedia dan mengisi/memilih pada bagian yang diminta! Penggunaan media sosial dalam advokasi lembaga 1. Apakah lembaga anda menggunakan media sosial dalam mendukung kegiatan organisasi anda? (layanan, pendidikan, jejaring, advokasi, dll) 2. Jika Ya, Silahkan pilih mana saja yang sesuai (tick box, wajib diisi) a. Website b. Twitter c. Facebook d. Instagram e. Pinterest f. Path g. Group Messenger (Line Messenger, Whatsapp Messenger, BBM, dll) h. LinkedIn i. Lainnya, sebutkan... 3. Media sosial mana yang paling sering digunakan? Silahkan urutkan 3 terbanyak! 4. Apa isi pesan yang disampaikan melalui penggunaan media sosial tersebut? Silakan pilih mana saja yang sesuai (tick box, wajib diisi) a. Hasil penelitian b. Policy Brief c. Kegiatan lembaga d. Layanan yang disediakan e. Kasus yang ditangani f. Lainnya, sebutkan 5. Konten mana saja yang banyak diakses oleh pengguna? (Silahkan pilih 3 yang paling banyak diakses) 6. Dalam bentuk apa pesan tersebut disampaikan? Silakan pilih mana saja yang sesuai (tick box, wajib diisi) a. Tulisan b. Gambar c. Video d. Lainnya, sebutkan! 7. Seberapa sering lembaga mengupdate media sosialnya: (tick box, wajib diisi) a. setiap hari b. setiap minggu (berapa kali dalam seminggu) c. setiap bulan 8. Lembaga melakukan follow-up terhadap konten yang diupload. 9. Apakah lembaga anda menggunakan media sosial dalam mendukung kegiatan advokasi lembaga? 10. Jika Ya, Silahkan pilih mana saja yang sesuai (tick box, wajib diisi) a. Website b. Twitter c. Facebook d. Instagram e. Pinterest YA TIDAK

f. Path g. Group di Messenger (Line Messenger, Whatsapp Messenger, BBM, dll) h. LinkedIn i. Lainnya, sebutkan... 11. Media sosial mana yang paling sering digunakan? Silahkan urutkan 3 terbanyak! 12. Apa isi pesan yang disampaikan melalui penggunaan media sosial tersebut? Silakan pilih mana saja yang sesuai (tick box, wajib diisi) a. Hasil penelitian b. Policy Brief c. Kegiatan lembaga d. Layanan yang disediakan e. Kasus yang ditangani f. Lainnya, sebutkan 13. Konten mana saja yang banyak diakses oleh pengguna? (Silahkan pilih 3 yang paling banyak diakses) 14. Dalam bentuk apa pesan tersebut disampaikan? Silakan pilih mana saja yang sesuai (tick box, wajib diisi) a. Tulisan b. Gambar c. Video d. Lainnya, sebutkan! 15. Seberapa sering lembaga mengupdate media sosialnya: (tick box, wajib diisi) a. setiap hari b. setiap minggu (berapa kali dalam seminggu) c. setiap bulan 16. Lembaga melakukan follow-up terhadap konten yang diupload. 17. Apakah lembaga melakukan pemantauan respon dari pengguna terhadap pesan-pesan advokasi yang dilakukan? 18. Apakah ada cara tertentu yang dilakukan lembaga untuk memantau respon pengguna media sosial? Jika Ya, bagaimana caranya? (open ended, wajib diisi) Bagian Ketiga: Capaian dari kegiatan advokasi yang dilakukan lembaga Berikanlah jawaban anda terhadap pernyataan-pernyataan berikut ini dengan menjawab 'Ya' dan 'Tidak' pada kolom yang tersedia dan mengisi/memilih pada bagian yang diminta! Capaian 1. Apakah lembaga anda memiliki kriteria untuk menilai bahwa pesan advokasi sampai pada target pengguna media sosial? Jika Ya, bagaimana caranya? (open ended, wajib diisi) 2. Apakah ada perubahan cara pandang dari target pengguna terhadap isu-isu yang menjadi pesan advokasi? Jika Ya, bagaimana cara anda melihat perubahan tersebut? (open ended, wajib diisi) 3. Apakah ada perubahan kebijakan yang terjadi terkait dengan isu advokasi yang anda lakukan melalui sosial media? Jika Ya, sebutkan! 4. Perubahan terbesar apa yang anda rasa terjadi terkait isu advokasi yang dibawa lembaga anda? Bagaimana kontribusi lembaga anda terkait perubahan itu? (open ended, wajib diisi) 5. Bagaimana pandangan lembaga terhadap penggunaan media sosial dalam mendukung kegiatan advokasi lembaga? (open ended, wajib diisi) YA TIDAK

Penutup Terima kasih telah mengisi survei ini. Pendapat anda sangat membantu kami melihat pemanfaatan media sosial dalam kegiatan advokasi yang dijalankan OMS HIV di Indonesia. Sebagai ucapan terima kasih kami, kami akan mengirimkan pulsa Rp. 20.000,- ke nomor telpon yang anda sediakan: Jenis provider: Nomor telpon: (dropdown menu, pilihan provider telpon i.e. IM3, XL, As, dll) (open ended) Selain itu, apabila anda tertarik untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini secara keseluruhan, harap meninggalkan alamat email yang bisa kami gunakan untuk mengirimkan laporan penelitian kami: Alamat email: (open ended) Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas partisipasi anda. Tim Peneliti PPH Unika Atma Jaya