Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 GUNUNG TALANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

ABSTRACK. > then reject H 0 so it can be concluded understanding of mathematical concepts by

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISIWA KELAS VIII SMPN 1 BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 RANAH PESISIR TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE STUDY GROUP DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANTAI CERMIN

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of Mathematical Concepts, Direct Instruction, Football Verbal Techniques.

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENERAPAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN MENGGUNAKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

Key words: Practice-Rehearsal Pairs, comprehension of mathematical concept

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TIM PENDENGAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN MAKE A MATCH

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMA MUHAMMADIYAH 1 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

ABSTRACT. Key word : comprehension of mathematic concept, actively better knowledge

ABSTRACT. Keywords : cooperative learning, Send A Problem, comprehension mathematical concept PENDAHULUAN

Keywords: Market Technique, Understanding in Mathematis Concept.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

Key Word : learning activity, math concept comprehension, and PQ4R.

PENGARUH PENERAPAN MODEL TREFFINGER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 5 SIJUNJUNG JURNAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT

Oleh: Lisnovianti *), Villia Anggraini **), Tika Septia **) ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

Keywords: Math Learning Outcome,Student s Learning Activity, Learning Starts With A Question

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) LIRA JUNITA NIM

Suci Rahmayani*), Sefna Rismen**), Tika Septia**)

ABSTRACT

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT

ABSTRACT. mathematics conceptual understanding of the students tought by using active

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

Oleh: Sesna Fitri*), Rahmi**), Zulfitri Aima**)

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BINGO REVIEW DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN 33 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMAN 2 BAYANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK ABSTRACT

Melko Fardian *, Rahmi**, Lita Lovia**

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Intan Permata Sari*), Rina Febriana**), Ainil Mardiyah **)

Keywords: Problem Based Learning, Technique Business of Beresiko, Mathematics Learning Outcome

OLEH : Wahyu Danil Utama*), Mulia Suryan**), Audra Pramitha Muslim**)

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE REHEARSAL PAIRS DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XII IPS SMAN 9 SIJUNJUNG Mela Wulandari 1, Melisa 2, Hafizah Delyana 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat Melawulandari0208@gmail.com ABSTRACT The background of this research is the understanding of mathematical concepts of students who are still low. This is because the students' curiosity is still low on the material presented by the teacher. This study aims to determine the understanding of students 'mathematical concepts by applying the active learning strategy of Practice Rehearsal Pairs type with quiz better than the students' mathematical concept understanding by applying conventional learning in class XII IPS SMAN 9 Sijunjung. The type of this research is experimental research, with population of all students class XII IPS SMAN 9 Sijunjung Lesson Year 2017/2018. The sampling technique was randomly selected by class XII IPS 2 as experiment class and class XII IPS 3 as control class. The research instrument used is the final test and quiz. The final test form used is an essay with test reliability is r 11 = 0.65 Based on the analysis of the final test results, the two sample classes are normal and homogeneous distributed, the test statistic used for hypothesis testing is a one-party test. Hypothesis test results obtained t account = 2.21 and t account = 1.681. Because t account > t table hence hypothesis of research accepted at the level of real α = 0,05. So, it can be concluded that understanding students' mathematical concepts by applying active learning strategy of Practice Rehearsal Pairs type with quiz is better than understanding mathematical concept of students by applying conventional learning class XII IPS SMAN 9 Sijunjung. Keywords : Active Learning of Practice Rehearsal Pairs Type With Quiz, Mathematics concept PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan salah satu penunjang tercapainya hasil belajar siswa yang baik. Pembelajaran diharapkan adalah pembelajaran yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dan memberikan hasil belajar yang memuaskan. Pada proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dan guru

dengan siswa. Interaksi timbal balik antara guru dengan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dari dalam diri siswa. Proses belajar ini bertujuan agar siswa dapat membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya. Pada saat proses pembelajaran guru seharusnya mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun mental, sehinga siswa dapat termotivasi dalam proses pembelajaran. Alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan siswa yang lainnya. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis ternyata lebih efektif dari pembelajaran oleh guru. Disamping aktivitas dan kreativitas yang diharapkan dalam proses pembelajaran dituntut interaksi yang seimbang, interaksi yang dimaksudkan adalah adanya interaksi atau komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru. Hal ini terlihat dari hasil observasi dilaksanakan dikelas XI IPS SMAN 9 Sijunjung pada tanggal 28 September 2016 dan 1 Oktober 2016, diperoleh gambaran bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru, dimana guru menjelaskan materi dan siswa hanya cenderung menunggu penyampaian dari guru tanpa mau berusaha menemukan konsep. Masalah lain yang ditemukan adalah siswa malu bertanya kepada guru, Ketika mengerjakan latihan sebagian besar siswa kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru sehingga siswa lebih suka menyalin lembar jawaban temannya, rasa ingin tahu siswa rendah terhadap materi yang disampaikan, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Siswa yang berkemampuan tinggi mendominasi saat proses pembelajaran berlangsung ini terlihat saat guru memberikan latihan, siswa yang mengerjakan cenderung orang yang sama.

Wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran matematika kelas XI IPS SMAN 9 Sijunjung, diperoleh informasi bahwa berbagai upaya telah dilakukan guru untuk membuat siswa lebih giat lagi dalam proses pembelajaran diantaranya: guru sudah memberikan tugas dan latihan setelah menjelaskan materi pelajaran bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa terhadap pembelajaran yang telah diberikan. Disamping itu guru juga mengadakan remedial bagi siswasiswa yang mendapat nilai di bawah KKM, remedial ini diadakan di luar jam pelajaran supaya jam pelajaran yang lain tidak terganggu. Usaha yang dilakukan guru belum berjalan dengan maksimal, untuk mengatasi masalah tersebut guru sebagai salah satu komponen utama dalam proses pembelajaran diharapkan mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Wawancara dengan beberapa orang siswa kelas XI IPS SMAN 9 Sijunjung, diperoleh informasi bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan karena berhubungan dengan rumus yang sulit di hafal dan guru juga sering memberikan tugas. Guru juga hanya terpusat pada orang yang pintar saja, sedangkan orang yang berkemampuan rendah tidak diacuhkan, mangkanya orang yang berkemampuan tinggi saja yang mendapat nilai yang baik. Mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu pembelajaran yang dapat menciptakan situasi belajar yang dapat melibatkan siswa secara langsung baik fisik maupun mental, agar tercipta suasana belajar yang kondusif Menurut Silberman (2009:5). Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang memperbanyak aktivitas siswa dalam memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Mempelajari sesuatu itu tidaklah hanya mendengar dan melihat saja, jika siswa bisa Melakukan Sesuatu dengan informasi yang diperoleh, maka mereka juga akan dapat memperoleh umpan balik. Proses pembelajaran aktif memungkinkan

terjadi interaksi antara siswa dengan guru serta antara siswa dengan siswa yang lain, untuk memperoleh itu dibutuhkan suatu strategi agar pembelajaran yang dilakukan dapat menarik minat siswa dan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satunya dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs. Menurut Silbermen (2009:228). Adapun langkah-langkah strateginya, a. Pilihlah serangkaian kecakapan atau prosedur yang anda inginkan untuk dikuasai peserta didik. Buatlah pasangan. Dalam setiap pasangan tugaskan dua peran: (1) Penjelas atau demonstrator dan (2) Pengecek. b. Penjelas atau demonstrator menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana melaksanakan kecakapan atau prosedur khusus. Pengecek memverifikasi bahwa penjelasan dan atau demonstrasi adalah benar, mendorong dan memberi latihan kalau diperlukan. c. Partner-partner memutar balik peran. penjelas/ demonstrator baru diberi kecakapan atau prosedur lain untuk dilaksanakan. d. Proses terus berlangsung sampai semua kecakapan dilakukan gladiresik. Srategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs adalah salah satu dari strategi pembelajaran aktif yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran ini terdiri dari dua orang tiap kelompok atau berpasangan dan setiap kelompok mempunyai peran masing-masing yaitu Sebagai penjelas(demonstrator) dan sebagai pengecek(pengamat), dengan adanya peran tersebut setiap pasangan dapat berdiskusi dan berbagi ilmu pengetahuan. Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak hanya dengan menerapkan model pembelajaran yang bermakna, tetapi harus diiringi dengan penilaian untuk melihat penguasaan materi (kompetensi) siswa, salah satunya adalah kuis. Kuis merupakan pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, dimana pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dari materi yang telah diajarkan

sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat. Pemberian kuis ini akan sangat besar sekali manfaatnya bagi siswa. Jika kuis ini diberikan berulang kali, maka siswa dapat belajar secara kontinu, pada umumnya siswa cenderung menginginkan nilai yang bagus disetiap kali kuis. Apabila siswa tahu akan diadakan kuis maka siswa akan termotivasi untuk belajar dan mengerjakan latihan yang diberikan pada setiap kali pertemuan. Sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta dapat membuat siswa memperhatikan dan mendengarkan guru dengan sungguh-sungguh. Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XII IPS SMAN 9 Sijunjung kabupaten Sijunjung. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 14 Juli 2017 Tahun Pelajaran 2017/2018. Tempat penelitian ini dilakukan di kelas XII IPS SMAN 9 Sijunjung. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XII IPS SMAN 9 Sijunjung Tahun Pelajaran 2017/2018. Teknik pengambilan sampel dilaksanakan secara acak, terpilih kelas XII IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IPS 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah Kuis dan tes akhir. Kuis diberikan diakhir pembelajaran di kelas ekperimen. Tes diberikan pada akhir pertemuan di kelas eksperimen dan kontrol. Bentuk tes yang digunakan adalah soal esai. Teknik analisis data tes akhir yang digunakan adalah uji-t. Sebelum melakukan uji hiptesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Hipotesis dalam penelitian ini adalah perkembangan pemahaman

konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis pada siswa kelas XII IPS SMAN 9 Sijunjung, Pemahaman konsep matematis siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XII IPS SMAN 9 Sijunjung. Perhitungan hasil tes akhir matematika siswa, penulis menggunakan rubrik analitik berpedoman kepada Iryanti (2004:14). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data kuis perkembangan pemahaman konsep siswa setiap pertemuan, seperti terlihat pada tabel 1: Tabel 1. Analisis Nilai Hasil Kuis Siswa Setiap Pertemuan Kuis I II III 1653 1553 1759 x x 71,87 67,52 76,48 Berdasarkan tabel 1, terjadi penurunan dan peningkatan nilai kuis setiap pertemuan. Analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai teringgi dan nilai terendah, seperti terlihat pada tabel 2: Tabel 2. Analisis Nilai Hasil Kelas Sampel Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel x S xmaks xmin Eksperimen 66,65 18,02 95 30 Kontrol 55,56 17,80 89 20 Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa bahwa nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Simpangan baku kelas kontrol lebih tinggi dari pada simpangan baku kelas eksperimen. Hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh diperoleh t hitung = 2,21 dan, karena > t tabel = 1,681 t hitung t tabel maka hipotesis penelitian diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep

matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas XI IPS SMAN 9 Sijunjung kabupaten Sijunjung. Hasil pelaksanaan dari setiap pertemuan secara keseluruhan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis sudah semakin membaik. Siswa sudah mampu aktif dalam proses pembelajaran dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Dan juga dengan diadakannya kuis pada akhir pembelajaran membuat siswa lebih bersemangat lagi dalam belajar. Berdasarkan hasil tes akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol diperoleh hasil yang berbeda, berikut contoh jawaban tes akhir kelas eksperimen dan kontrol. Gambar 1. Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Gambar 1. Dapat dilihat bahwa siswa berkemampuan rendah pada kelas eksperimen siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep yaitu menjabarkan soal tersebut menjadi integral tak tentu dengan menggunakan operasi aljabar, siswa juga mampu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu hal ini dapat dilihat dari penggunaan sifat-sifat integral, namun mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah, siswa masih salah dalam mengintegralkan terhadap. X d x Adapun jawaban siswa pada kelas kontrol. Gambar 2. Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 2. Dapat dilihat bahwa siswa berkemampuan rendah pada kelas eksperimen siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep yaitu menjabarkan soal tersebut menjadi integral tak tentu dengan menggunakan operasi aljabar, siswa juga mampu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu hal ini dapat dilihat dari penggunaan sifat-sifat integral, namun mengaplikasikan konsep atau

algoritma ke pemecahan masalah siswa tidak mampu untuk menyelesaikan soal tersebut dengan baik dan benar. Berdasarkan analisis data tes akhir siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol diperoleh bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dengan menerapkan pembelajan aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data, dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan srategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs disertai kuis pada siswa kelas XII IPS SMAN 9 Sijunjung mengalami perkembangan yang baik dilihat dari indikator pemahaman konsep yaitu, menyatakan ulang sebuah mengklasifikasikan konsep, objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, serta mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. 2. Pemahaman konsep siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas XII IPS SMAN 9 Sijunjung. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Untuk Kerja.Yogyakarta: Depdiknas. Silberman, Melvin. (2009). Active Learning. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani. Sudjana. (2005). Metoda Statistik. Bandung : Trasito.