BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

STUDI PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP JENIS MODA ANGKUTAN WISATA DI KOTA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

Tabel.1.1 Jumlah Karyawan PT Bank Himpunan Saudara 1906 TBK, KC Palembang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam melakukan penelitian yaitu di Pusdiklat Kemendagri Regional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

kecil. Namun disisi lain sektor ini merupakan sektor yang tidak memiliki legalitas

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO PENGARUH ROB TERHADAP DISTRIBUSI LOGISTIK KOMODITAS BUAH DAN SAYUR DI KAWASAN PASAR JOHAR SEMARANG

DAFTAR ISI. Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK MAHASISWA PENGHUNI HUNIAN SEWA BERDASARKAN FAKTOR BERMUKIM DI SEKITAR KAMPUS KENTINGAN UNS

Unisba.Repository.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA

EVALUASI RUTE TRAYEK ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) BERDASARKAN PERSEBARAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Merriam webster s Collegiate Dictionary. Tenth Edition (Massachussets, USA 1994), 64

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bersama terhadap pola-pola nilai yang di hadapi.(moleong, 2014)

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

TUGAS AKHIR. Oleh: RICO CANDRA L2D

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PETA...

PENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata alam berupa pantai-pantai. Objek wisata pantai yang ada

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Tentang PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KOTA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula,

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

HUBUNGAN KARAKTER AKTIVITAS DAN KARAKTER BERLOKASI PKL DI KOTA SURAKARTA

Jakarta, 1 November 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 35 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN WAHANA TATA NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

Panduan Pengumpulan Data Kualitatif: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Kebutuhan Terhadap Pedoman Pejalan Kaki

BAB I PENDAHULUAN. tahun perkembangan jumlah penduduk kota Yogyakarta semakin meningkat

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir. Bab ini

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan adalah melakukan studi banding ke objek site serta melihat hal apa sajakah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat yang pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

SOAL-SOAL LATIHAN HIPOTESIS. Pertemuan 9

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN SIRKULASI TRANSPORTASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI SEKITAR BADAN JALAN SEKUNDER

BAB VI PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. negara sedang berkembang, maka perencanaan transportasi sangat erat

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB. I PENDAHULUAN. lift, eskalator maupun lainnya. Di lingkungan masyarakat luar akses banyak sekali

3 METODE Jalur Interpretasi

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang sifatnya mendeskripsikan kondisi yang terjadi di lapangan mengenai karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang berjualan di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Penelitian termasuk dalam jenis population research karena dilakukan terhadap seluruh populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres. PKL memiliki ciri khusus yaitu selalu berkegiatan di sekitar aktivitas formal (Permadi, 2007), termasuk pada aktivitas pendidikan (Rahayu et al., 2012) menyebabkan munculnya fenomena PKL di sekitaran kampus di kawasan perkotaan. PKL memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan jenis kegiatan perdagangan yang lain. PKL memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung jenis barang dagangan dan lokasi berjualannya. PKL di kawasan pendidikan tinggi berjualan barang-barang yang dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai pelaku utama aktivitas di kawasan tersebut. PKL makanan siap saji mendominasi di kawasan pendidikan tinggi, hal ini dikarenakan oleh kebutuhan mahasiswa akan makanan dan kesempatan untuk mendapatkannya dengan harga yang lebih rendah. Terdapat dua jenis PKL makanan siap saji, yaitu untuk dibawa pulang dan untuk dimakan di tempat. Dari kedua jenis PKL makanan siap saji ini, PKL makanan siap saji di tempat membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan PKL makanan siap saji di tempat. Perbedaan inilah yang dijadikan dasar untuk dilakukannya penelitian terhadap karakteristik PKL makanan siap saji di tempat berdasarkan faktor lokasinya. Penelitian dilakukan dengan metode survei yaitu dengan penggalian data di lapangan tanpa adanya intervensi apapun (Sugiyono, 2013). Data-data yang digali terkait dengan karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang berada di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya, diperoleh melalui kegiatan observasi. Penelitian didekati secara kuantitatif, yaitu karena penelitian dilakukan terhadap populasi tertentu dan analisis data dilakukan secara kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2013). Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Untuk mengetahui karakteristik tersebut, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai faktor lokasi PKL secara umum. Faktor lokasi PKL diperoleh dengan cara mengawinsilangkan antara faktor lokasi perdagangan dengan karakteristik PKL sehingga diperoleh hasil faktor lokasi PKL. Selanjutnya yang perlu

diketahui adalah faktor lokasi PKL di kawasan pendidikan tinggi, yaitu dengan cara mengintegrasikan antara faktor lokasi PKL dengan karakter ruang di kawasan pendidikan tinggi, sehingga akan diperoleh faktor lokasi PKL di kawasan pendidikan tinggi. Data diperoleh dari observasi lapangan yang dilakukan kepada 165 populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres sebagai obyek penelitian. Data yang telah diperoleh dikompilasikan secara deskriptif, tabel, gambar, peta, dan/atau grafik. Kajian terhadap data-data sekunder berupa dokumen-dokumen yang telah ada tetap dilakukan untuk memperkuat hasil perolehan data di lapangan. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknis analisis statistik dengan cara distribusi frekuensi. Dari hasil distribusi frekuensi, diperoleh karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Selain itu, hasil dari distribusi frekuensi juga dapat digunakan pula untuk menyusun tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres. 31

Teori Faktor Lokasi PKL di PT PKL - Informal bersimbiosis Mendekati aktivitas formal Pendidikan tinggi Mahasiswa rantau Fenomena yang umum dijumpai di kawasan perkotaan PKL makanan siap saji u/ dimakan di tempat berlokasi di sekitar kampus Memiliki karakteristik khusus Bagaimanakah karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi berdasarkan faktor lokasinya? Mengetahui karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di kawasan PT berdasarkan faktor lokasi Identifikasi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi Tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi Lokasi Perdagangan Faktor lokasi perdagangan Karakteristik PKL Aktivitas Pendidikan Tinggi karakter pola kawasan berciri mahasiswa Faktor lokasi PKL Faktor lokasi PKL yang ada di kawasan PT Identifikasi karakteristil PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi Analisis karakteristil PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasi Karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di KPT Jebres berdasarkan faktor lokasinya Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian 32

3.1.Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah atribut berupa sifat atau nilai dari orang, obyek, dan/atau kegiatan yang ditentukan oleh peneliti. Variabel memiliki variasi yang dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Variabel penelitian ditentukan dari hasil tinjauan teoritis sesuai dengan bidang penelitian yang disajikan secara operasional sederhana agar dapat diukur, diolah, maupun dianalisis. Variabel penelitian diperoleh berdasarkan hasil sintesis teori yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah faktor lokasi PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi. Untuk dapat menjelaskan mengenai variabel penelitian tersebut, dapat dibagi dalam 2 (dua) sub variabel penelitian, yaitu sub variabel jarak dan sub variabel kemudahan aksesibilitas. Sub variabel jarak dijelaskan dengan menggunakan 3 (tiga) indikator, yaitu (a) jarak lokasi berdagang PKL terhadap perdagangan dan jasa, (b) jarak lokasi berdagang PKL dengan indekos, dan (c) jarak lokasi berdagang PKL dengan rumah tinggalnya. Sedangkan indikator untuk sub variabel kemudahan aksesibilitas adalah ketersediaan moda transportasi untuk mencapai lokasi berdagang. Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Tolok Ukur Penelitian Sub Variabel Jarak Kemudahan aksesibilitas Indikator Penelitian Jarak terhadap perdagangan dan jasa (pasar, swalayan, pertokoan, photocopy, dan/atau rumah makan) terdekat Jarak terhadap indekos terdekat Jarak terhadap tempat tinggal PKL Ketersediaan moda transportasi Satuan Kode Tingkatan Tolok Ukur 1 Dekat < 300 meter 2 Sedang 300 meter 400 meter 3 Jauh > 400 meter 1 Dekat < 300 meter 2 Sedang 300 meter 400 meter 3 Jauh > 400 meter 1 Dekat < 300 meter 2 Sedang 300 meter 400 meter 3 Jauh > 400 meter 1 Mudah Moda transportasi umum 2 Sedang Moda transportasi pribadi 3 Sulit Berjalan kaki 33

3.2.Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah PKL makanan siap saji di tempat yang berlokasi di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres. Penelitian dilakukan terhadap seluruh jumlah populasi PKL makanan siap saji di tempat yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres, yaitu 165 PKL. Penelitian dilakukan dengan melihat karakteristik setiap individu dari populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres terhadap faktor lokasinya. 3.3.Kebutuhan dan Teknik Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1. Karakteristik PKL makanan siap saji di tempat, terdiri dari jumlah dan sebaran PKL di kawasan pendidikan tinggi. 2. Karakteristik PKL makanan siap saji di tempat berdasarkan faktor lokasinya, terdiri dari: jarak lokasi berjualan PKL dengan aktivitas pedagangan dan jasa, jarak lokasi berjualan PKL dengan indekos, jarak lokasi berjualan PKL dengan rumah tinggal PKL, dan kemudahan transportasi untuk menjangkau lokasi berjualan PKL, dengan ketentuan: a. Jarak terhadap fasilitas perdagangan dan jasa adalah jarak fasilitas perdagangan dan jasa terdekat dari lokasi berjualan PKL, b. Jarak terhadap indekos adalah jarak terdekat indekos dari lokasi berjualan PKL, c. Jarak terhadap rumah tinggal PKL adalah jarak lokasi berjualan PKL dengan rumah tinggalnya, dan d. Kemudahan transportasi adalah kemudahan ketercapaian lokasi berjualan PKL dengan moda transportasi. Data yang digunakan dalam penelitian adalah jenis data primer yang diperoleh melalui hasil observasi lapangan. Observasi lapangan adalah melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti (Sugiyono, 2013). Observasi lapangan dilakukan terhadap kondisi PKL yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres, untuk memperoleh gambaran riil yang terjadi di lokasi penelitian. Kegiatan observasi dilakukan dengan bantuan instrumen survei berupa borang penelitian, baik berupa peta, gambar, maupun dalam bentuk deskriptif. 34

Tabel 3.2 Kebutuhan Data Penelitian Indikator Jumlah PKL Sebaran PKL Jenis barang dagangan Dekat dengan pusat aktivitas (pasar, pertokoan, swalayan) Dekat dengan indekos Dekat dengan tempat tinggal PKL Kemudahan transportasi Data Jumlah PKL makanan siap saji yg terdapat di Kaw. PT Jebres Jumlah persebaran PKL makanan siap saji yg terdapat di Kaw. PT Jebres Jenis-jenis barang yang dijajakan oleh PKL Jarak lokasi berdagang dari aktivitas pusat aktivitas (pasar, pertokoan, swalayan) Jarak lokasi berdagang dari daerah indekos Jarak lokasi berdagang dari tempat tinggal Ketersediaan moda transportasi yang dapat digunakan untuk menjangkau lokasi berjualan Bentuk Data Peta Tabel Teks Tahun Data Teknik Peng. Data Sumber Data Terbaru Observasi Observasi lap. Terbaru Observasi Observasi lap. Terbaru Observasi Terbaru Terbaru Terbaru Terbaru Wawancara Kuisioner Wawancara Kuisioner Wawancara Kuisioner Wawancara Kuisioner Observasi PKL mak/min siap saji di Kaw. Pend Jebres Observasi lap. Observasi lap. PKL mak/min siap saji di Kaw. Pend Jebres PKL mak siap saji di Kaw. PT Jebres 3.4.Teknik Analisis Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dan teknis analisis statistik dengan cara distribusi frekuensi. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan mengenai data-data yang bersifat kualitatif, yang dapat berupa teks dokumen, gambar, peta, tabel, maupun grafik. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan mengenai satuan dari masing-masing indikator variabel ke dalam bentuk skala nominal dan/atau ordinal. Sedangkan teknik analisis statistik dengan menggunakan distribusi frekuensi digunakan untuk mengetahui karakteristik PKL makanan siap saji di tempat yang terdapat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Dari peta hasil observasi lapangan yang didapatkan akan terlihat karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Hal ini dijelaskan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan distribusi frekuensi. Populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres diobservasi karakteristiknya berdasarkan masing-masing faktor lokasi. Selanjutnya, data yang telah diperoleh dari seluruh populasi PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan 35

Tinggi Jebres didistribusikan frekuensinya menurut masing-masing karakteristik faktor lokasi. Dengan demikian, dari proses distribusi frekuensi diketahui karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan setiap faktor lokasi. Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik PKL Makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres Berdasarkan Faktor Lokasi No. Faktor Lokasi Jarak Perdagangan Jarak Indekos Jarak Rumah Akses Transportasi dan Jasa 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Jumlah Keterangan: 1 = Dekat = < 300 meter 2 = Sedang = 300 400 meter 3 = Jauh = > 400 meter 1 = Mudah = Tersedia angkutan umum 2 = Sedang = Tersedia angkutan pribadi 3 = Sulit = Tidak dapat diakses dengan moda transportasi kecuali berjalan kaki Setelah memperoleh karakteristik PKL makanan siap saji untuk dimakan di Kawasan Pendidikan Tinggi berdasarkan faktor lokasinya, proses distribusi frekuensi ini juga menghasilkan tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya. Perumusan tipologi terbebut dilakukan dengan melihat karakteristik yang muncul pada setiap PKL secara individual terhadap masing-masing faktor lokasi. Ada masing-masing 3 kemungkinan yang terjadi dari setiap faktor lokasi, maka diperoleh ada 81 kemungkinan tipologi karakter yang dapat terbentuk. Penamaan tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya perlu dilakukan agar tidak membingungkan pada proses selanjutnya Penamaan tipologi dilakukan dengan pemberian kode pada setiap kemungkinan yang bisa terjadi pada karakteristik setiap individu PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres. Pemberian kode tersebut yaitu dengan cara mengkombinasikan antara angka dan huruf. Karena terdapat 81 kemungkinan jenis tipologi, maka diputuskan untuk menggunakan angka 1 9 dan huruf A I. Keterangan untuk masing-masing arti dari angka dan huruf berdasarkan faktor lokasi adalah sebagai berikut: 1. Angka 1 9 mengacu pada faktor jarak terhadap perdagangan dan jasa dengan masing-masing keterangannya secara berurutan adalah: 36

Angka 1, 4, dan 7 berarti berjarak dekat Angka 2, 5, dan 8 berarti berjarak sedang Angka 3, 6, dan 9 berarti berjarak jauh 2. Angka 1 9 mengacu pada faktor jarak terhadap indekos dengan masing-masing kererangannya secara berurutan adalah: Angka 1 3 berarti berjarak dekat Angka 4 6 berarti berjarak sedang Angka 7 9 berarti berjarak jauh 3. Huruf A I mengacu pada faktor jarak terhadap rumah tinggal dengan masing-masing keterangannya secara berurutan adalah: Huruf A, D, dan G berarti berjarak dekat Huruf B, E, dan H berarti berjarak sedang Huruf C, F, dan I berarti berjarak jauh 4. Huruf A I mengacu pada faktor kemudahan aksesibilitas lokasi berjulan dengan masing-masing keterangannya secara berurutan adalah: Huruf A C berarti tingkat kemudahan aksesibilitas mudah Huruf D F berarti tingkat kemudahan aksesibilitas sedang Huruf G I berarti tingkat kemudahan aksesibilitas sulit Penamaan tipologi karakteristik PKL makanan siap saji untuk dimankan di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya dilakukan dengan mengkombinasikan angka dan huruf tersebut di atas. Untuk lebih jelasnya mengenai tipologi karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Jebres berdasarkan faktor lokasinya dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Probabilitas Tipologi PKL Makanan siap saji di tempat di Kawasan Pendidikan Tinggi Berdasarkan Faktor Lokasi Jarak Perdagangan dan Jasa Jarak Indekos Faktor Lokasi Jarak Rumah Kemudahan Aksesibilitas Tipologi 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 37

Jarak Perdagangan dan Jasa Jarak Indekos Faktor Lokasi Jarak Rumah Kemudahan Aksesibilitas Tipologi 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 A8 A9 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 G1 G2 38

Jarak Perdagangan dan Jasa Jarak Indekos Faktor Lokasi Jarak Rumah Kemudahan Aksesibilitas Tipologi 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 Keterangan: 1 = Dekat = < 300 meter 2 = Sedang = 300 400 meter 3 = Jauh = > 400 meter 1 = Mudah = Tersedia angkutan umum 2 = Sedang = Tersedia angkutan pribadi 3 = Sulit = Tidak dapat diakses dengan moda transportasi kecuali berjalan kaki Keempat faktor lokasi PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi didistribusikan frekuensinya menurut tolok ukur dari masing-masing PKL terhadap faktor lokasi yang diamati. Dari hasil distribusi frekuensi dapat terlihat kecenderungan karakteristik PKL makanan siap saji di tempat di kawasan pendidikan tinggi. Akan terlihat pula tipologi PKL berdasarkan karakteristik faktor lokasinya. 39

Jarak terhadap perdagangan dan jasa Jarak terhadap indekos Jarak terhadap rumah tinggal Kemudahan aksesibilitas Distribusi frekuensi Karakter faktor lokasi PKL makanan siap saji untuk dimakan di tempat Tipologi PKL makanan siap saji untuk berdasarkan karakteristik faktor lokasinya Gambar 3.2 Kerangka Analisis 40