I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk memperolehnya

dokumen-dokumen yang mirip
I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:26). Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang membutuhkan dana atau perusahaan. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran rutin serta dengan berbagai pertimbangan yang lain, pemerintah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. sehingga investor memiliki gambaran mengenai resiko dan expected return atas. dana yang telah atau akan diinvestasikan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Laba sebagai Indikator Kinerja Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. banyak diperjualbelikan dengan tujuan mendapatkan return dan capital gain,

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (return) yang maksimal dengan risiko tertentu. Adanya pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, pasar modal mempunyai

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu motivasi investor melakukan investasi di pasar modal adalah untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

RISET BERKENAAN PASAR MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan

A. Latar Belakang Masalah

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB I PENDAHULUAN. dana jangka panjang. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar ekuitas

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu. Judul Penelitian Variabel Analisis Data. sample t- (Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

I. PENDAHULUAN. Pasar saham di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Investasi adalah mengorbankan asset yang dimiliki sekarang untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap orang perlu melakukan investasi, karena nilai uang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a) Pengertian Pasar Modal

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. penghimpunan dana selain perbankan dan pasar modal dapat menyediakan

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu perusahaan tercermin dari keuntungan yang diperoleh

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

Judul : Studi Peristiwa Tragedi Sarinah Terhadap Pasar Modal Indonesia Nama : M.HATTA DIMAN ARDE NIM : Abstrak

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Untuk memperolehnya diperlukan pengelolan perusahaan yang baik agar dapat memberikan manfaat yang maksimal serta dapat membawa kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, perusahaan diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen melalui produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, dalam memperoleh produk yang baik dan untuk meningkatkan kemajuan serta perkembangan perusahaan diperlukan dana yang relatif besar. Dana merupakan sumber pemasukan yang penting bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan, dalam proses operasinya, setiap perusahaan membutuhkan dana. Selain itu, terkadang perusahaan harus menghadapi permasalahan apabila sumber dana yang ada dalam perusahaan dikatakan defisit (minimum). Perusahaan akan memikirkan bagaimana memperoleh dana tambahan, bagaimana menggunakannya dan bagaimana mengembalikan dana yang diperoleh dengan suatu tingkat pengembalian yang dapat memuaskan pihak pemberi dana. Perusahaan harus memiliki cara dalam memperoleh dana tambahan. Dalam rangka mendanai kegiatan usahanya, perusahaan dapat melakukan pinjaman ke bank, menjual obligasi dan menjual saham pada investor. Investor merupakan pihak pemberi dana atau pihak yang memiliki kelebihan dana yang kemudian disalurkan kepada perusahaan yang membutuhkan dana, dimana pada akhir tahun akan mendapatkan pengembalian dana dari perusahaan yang bersangkutan. Banyak cara yang dilakukan investor untuk melakukan investasi. Salah satunya adalah dengan melakukan investasi dipasar modal.

Pengertian Pasar Modal Menurut Undang-Undang nomor 8 Tahun 1995 : Kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pasar modal mempunyai peran yang strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Pasar modal menjadi alternatif pendanaan dalam mengembangkan perusahaan di Indonesia, karena melalui pasar modal, dana dapat diperoleh dalam jumlah besar dibanding dana dari perbankan. Perusahaan yang membutuhkan dana, menjual surat berharganya dalam bentuk saham di pasar modal, melalui penawaran perdana kepada publik di pasar primer yang selanjutnya diperdagangkan di pasar sekunder. Bagi investor sendiri, pasar modal selain sebagai wahana investasi juga merupakan upaya diversifikasi. Setiap investor dapat memilih berbagai investasi yang ada, dimana setiap jenis investasi memiliki karakteristik sendirisendiri dalam hal tingkat pengembalian (return) dan resiko. Menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:83), pasar modal dikatakan efisien bila informasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah oleh pemakai modal, sehingga semua informasi yang relevan dan terpercaya telah tercermin dalam harga-harga saham. Investor memiliki ekspektasi yang rasional dan informasi yang relevan dan dapat dengan mudah diakses oleh setiap pelaku pasar, artinya setiap terdapat informasi baru, maka mereka akan segera mengantisipasi informasi tersebut sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan untuk membeli atau menjual asetnya. Menurut Jogiyanto Hartono (2005:62), suatu studi kandungan informasi bertujuan untuk melihat kandungan suatu peristiwa yang terjadi. Jika peristiwa yang terjadi membawa informasi, maka dikatakan bahwa peristiwa tersebut mempunyai kandungan informasi

(information content), sebaliknya, jika suatu peristiwa tidak membawa informasi, maka dikatakan bahwa peristiwa tersebut tidak mempunyai kandungan informasi. Kandungan informasi dari suatu peristiwa mempunyai hubungan yang sangat erat dengan efisiensi pasar. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman, jika pengumuman mengandung informasi, pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Menurut Fama (1970), dikutip dari Jogiyanto Hartono (2009:500), ada tiga bentuk tingkat efisiensi pasar berdasarkan pada tingkat penyerapan informasinya, yaitu pasar efisien bentuk lemah, pasar efisien bentuk setengah kuat, dan pasar efisien bentuk kuat. Pasar efisien bentuk lemah merupakan suatu bentuk pasar modal yang harganya mencerminkan semua informasi yang ada pada waktu lalu. Pasar efisien bentuk setengah kuat merupakan suatu bentuk pasar dimana harga sekuritas tidak hanya mencerminkan hargaharga pada waktu lalu tetapi semua informasi yang dipublikasikan, sedangkan pasar efisien bentuk kuat merupakaan bentuk pasar yang harga sekuritasnya mencerminkan semua bentuk informasi termasuk informasi privat. Reaksi pasar akibat adanya kandungan informasi dari suatu peristiwa ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas bersangkutan, reaksi ini dapat diukur dengan mengetahui perubahan abnormal return. Jika terdapat abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman mempunyai kandungan informasi. Sebaliknya, pengumuman yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar. Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi pasar untuk menyerap

informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi pasar secara informasi bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisiensi bentuk setengah kuat, jika tidak ada investor yang dapat memperoleh abnormal return dari informasi yang diumumkan, atau jika memang ada abnormal return, pasar harus bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal return dan menuju ke harga keseimbangan yang baru. Informasi yang mempengaruhi pertimbangan investor untuk memilih saham, yaitu informasi baik (good news) dan informasi buruk (bad news). Menurut Suad Husnan (1998:8) faktorfaktor yang dapat mempengaruhi iklim pasar modal yaitu permintaan akan sekuritas, penawaran atas sekuritas, kondisi politik dan ekonomi, hukum dan peraturan, serta lembagalembaga terkait dengan kegiatan pasar modal. Penelitian tentang pengumuman dan berupa event study sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian pada peristiwa Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002, Indarti (2003), menemukan adanya negative abnormal return yang signifikan pada hari peristiwa, serta perbedaan rata rata abnormal return antara sebelum dan setelah peristiwa. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa peristiwa dalam negeri turut mempengaruhi tingkat risiko dan ekspektasi return investor. Penelitian lain mengenai pengumuman pernah dilakukan sebelumnya, Ariani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Reaksi Investor Pasar Modal Indonesia terhadap Pengumuman Bailout Dubai World. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui volatilitas saham LQ45 dan melakukan pengujian terhadap efisiensi bentuk setengah kuat (semi strong form) pasar saham yang diwakili oleh saham LQ45 yang tercatat di BEI akibat adanya pengumuman Bailout Dubai World. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode event study dan kejadian atau informasi yang dilakukan pengamatan adalah tanggal pengumuman Bailout Dubai World yang disebut sebagai tanggal kejadian (event date). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pengumuman Bailout Dubai World tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return dari saham-saham LQ45 atau tidak terdapat abnormal return (excess return) dan tidak terdapat perbedaan volatilitas sahamsaham LQ45 yang signifikan. Dengan demikian ini menunjukkan bahwa pasar saham modal Indonesia merupakan pasar modal yang efisien setengah kuat karena informasi pengumuman Bailout Dubai World tidak tercermin dalam harga maupun return saham-saham LQ45. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasar modal rentan terhadap perubahanperubahan lingkungan yang dapat mengganggu iklim investasi. Salah satu informasi ekonomi yang terjadi dan dapat mempengaruhi iklim investasi adalah penarikan Indomie di Taiwan. Indomie merupakan salah satu produk dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham INDF. Indofood merupakan perusahaan Total Food Solution dengan empat kelompok usaha strategis yaitu Produk Konsumen Bermerek, Bogasari, Agribisnis dan Distribusi. Kekuatan terbesar yang dimiliki PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah kekuatan merek yang telah melekat di hati masyarakat Indonesia hampir dua dekade. Merek-merek Indofood senantiasa menjadi pemimpin pasar di masing-masing segmennya dan dikenal atas produknya yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Penarikan Indomie bermula dari dua jaringan supermarket terkemuka di Taiwan berhenti menjual produk Indomie dengan alasan Departemen Kesehatan setempat mensinyalir ada bahan pengawet di dalam produk tersebut. Pelarangan penjualan mie instan Indomie di Taiwan berimbas pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang merupakan anak perusahaan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Penarikan Indomie di Taiwan menjadi peristiwa yang memiliki kandungan informasi karena peristiwa tersebut dipublikasikan. Untuk mengetahui reaksi pasar modal dari peristiwa tersebut dapat diamati pada return saham. Return saham merupakan keuntungan yang didapat karena perubahan harga saham. Perubahan harga saham terkait dengan peristiwa penarikan Indomie di Taiwan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Saham INDF di Bursa Efek Indonesia Selama Periode Penelitian Tanggal Open Close Volume 5-08-2010 4300 4325 35.839.000 6-08-2010 4325 4150 66.577.000 9-08-2010 4150 4200 40.020.000 10-08-2010 4200 4175 16.866.500 11-08-2010 4175 4175 12.210.000 12-08-2010 4125 4200 25.694.000 13-08-2010 4200 4300 36.465.000 16-08-2010 4300 4275 18.207.500 18-08-2010 4275 4200 41.951.000 19-08-2010 4200 4225 16.277.000 20-08-2010 4200 4225 15.511.500 23-08-2010 4250 4225 5.302.500 24-08-2010 4200 4325 49.125.000 25-08-2010 4300 4350 26.303.500 26-08-2010 4375 4500 49.990.000 27-08-2010 4500 4575 71.239.500 30-08-2010 4650 4825 54.166.500 31-08-2010 4800 4550 51.694.500 1-09-2010 4575 4500 46.719.000 2-09-2010 4550 4475 34.863.500 3-09-2010 4500 4550 27.014.500 6-09-2010 4575 4850 68.481.000 7-09-2010 4800 4875 26.516.500 15-09-2010 5000 5150 47.787.500 16-09-2010 5150 5200 25.731.000 17-09-2010 5250 5100 26.184.500 20-09-2010 5100 5350 29.027.000 21-09-2010 5400 5350 22.144.000 22-09-2010 5350 5750 52.759.000 23-09-2010 5700 5400 56.610.000 24-09-2010 5350 5450 23.747.000 27-09-2010 5450 5450 23.307.500 28-09-2-10 5400 5250 32.993.000 29-09-2010 5300 5400 18.228.500 30-09-2010 5400 5450 34.902.000

1-10-2010 5450 5550 16.011.500 4-10-2010 5550 5550 27.201.500 5-10-2010 5600 5650 24.774.000 6-10-2010 5700 5650 17.394.000 7-10-2010 5650 5350 87.284.500 8-10-2010 5300 5100 40.074.500 11-10-2010 5100 4875 93.444.500 12-10-2010 4850 5050 94.601.000 13-10-2010 5050 5100 31.364.000 14-10-2010 5150 5100 17.849.000 15-10-2010 5100 5100 10.552.500 18-10-2010 5050 4975 13.921.500 19-10-2010 5000 5000 9.297.500 20-10-2010 4900 5000 20.248.000 21-10-2010 5000 4975 11.225.500 22-10-2010 4975 4925 6.763.000 Sumber:www.duniainvestasi.com Penarikan produk Indomie di Taiwan terjadi pada tanggal 8 Oktober 2010. Pada tabel 1 dapat dilihat harga saham saat penutupan sebelum adanya peristiwa penarikan Indomie di Taiwan yaitu tanggal 7 Oktober 2010 sekitar 5350/lembar saham, sedangkan pada tanggal 8 Oktober 2010 harga saham INDF menunjukkan angka penurunan sebesar 250/lembar saham dari 5350 menjadi 5100. Penurunan tersebut terus berlangsung sampai dengan tanggal 11 Oktober 2010. Harga saham yang sebelumnya sebesar 5100/lembar saham menurun menjadi 4875/lembar saham. Selain return saham terdapat return pasar yang merupakan keuntungan yang didapat dari perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG di Bursa Efek Indonesia meliputi pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham preferen. IHSG mulai mulai dikenalkan sejak tanggal 1 April 1983 dengan menggunakan landasan dasar (baseline) tanggal 10 Agustus 1982. Perubahan IHSG terkait peristiwa penarikan Indomie di Taiwan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data IHSG di Bursa Efek Indonesia Selama Periode Penelitian Tanggal Open Close Volume 5-08-2010 2.983,84 3.044,94 4.093.575.621.740 6-08-2010 3.055,43 3.060,60 3.652.730.978.703 9-08-2010 3.057,55 3.082,60 2.973.912.428.600 10-08-2010 3.082,99 3.057,16 2.959.883.144.345 11-08-2010 3.054,64 3.035,32 2.665.951.904.484 12-08-2010 3.034,24 3.025,32 3.126.121.035.094 13-08-2010 3.025,74 3.053,01 4.825.517.161.031 16-08-2010 3.025,74 3.052,50 8.095.096.266.330 18-08-2010 3.053,36 3.072,09 4.136.186.338.270 19-08-2010 3.072,48 3.105,35 7.770.186.338.270 20-08-2010 3.301,37 3.117,72 4.306.589.735.995 23-08-2010 3.117,43 3.128,73 3.378.718.725.708 24-08-2010 3.128,44 3.114,94 4.024.077.468.700 25-08-2010 3.114,74 3.138,91 4.250.429.750.820 26-08-2010 3.138,52 3.145,16 5.281.342.602.127 27-08-2010 3.145,04 3.104,73 4.263.229.217.922 30-08-2010 3.105,22 3.099,57 3.192.482.693.380 31-08-2010 3.098,77 3.081,88 3.543.606.168.525 1-09-2010 3.081,49 3.135,32 4.751.606.632.856 2-09-2010 3.135,71 3.122,14 9.155.471.739.225 3-09-2010 3.122,25 3.164,28 4.122.549.363.259 6-09-2010 3.164,47 3.217,15 4.575.481.960.000 7-09-2010 3.217,54 3.230,88 3.692.599.383.085 15-09-2010 3.232,08 3.357,03 8.176.536.361.900 16-09-2010 3.357,13 3.341,63 6.022.667.377.375 17-09-2010 3.341,44 3.384,65 6.513.299.692.500 20-09-2010 3.384,56 3.370,98 5.054.609.170.800 21-09-2010 3.371,47 3.365,04 6.427.569.277.150 22-09-2010 3.365,13 3.343,34 6.518.174.638.575 23-09-2010 3.343,83 3.337,20 4.891.968.761.751 24-09-2010 3.338,71 3.397,63 5.104.986.021.964 27-09-2010 3.397,82 3.468,04 6.235.229.894.600 28-09-2-10 3.468,23 3.472,71 7.436.826.375.777 29-09-2010 3.374,29 3.495,46 6.012.330.100.075 30-09-2010 3.495,76 3.501,29 5.920.959.866.775 1-10-2010 3.501,20 3.547,11 4.995.415.885.380 4-10-2010 3.547,31 3.569,50 5.774.358.778.822 5-10-2010 3.569,59 3.591,69 5.143.890.894.223 6-10-2010 3.592,08 3.603,40 8.821.576.264.610 7-10-2010 3.603,50 3.586,19 7.548.095.011.888 8-10-2010 3.585,90 3.546,95 5.362.562.429.550 11-10-2010 3.547,72 3.548,75 5.903.710.477.190 12-10-2010 3.548,94 3.547,25 5.712.574.978.736 13-10-2010 3.549,47 3.611,98 6.656.813.404.938 14-10-2010 3.612,17 3.618,48 8.937.131.878.644 15-10-2010 3.619,47 3.597,03 4.952.752.419.687 18-10-2010 3.596,48 3.566,92 4.383.991.005.700

19-10-2010 3.567,41 3.582,79 6.763.968.261.570 20-10-2010 3.592,50 3.578.95 6.441.737.039.518 21-10-2010 3.579,15 3.588,01 4.617.259.681.082 22-10-2010 3.588,75 3.597,75 5.381.237.243.003 Sumber:www.duniainvestasi.com Penarikan Indomie di Taiwan pada tanggal 8 Oktober 2010 berdampak pada pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia meskipun tidak signifikan. Penurunan terjadi pada tanggal 8 Oktober menjadi 3.546,954 dari sebelumnya 3.586,186 dan penurunan ini juga terjadi pada tanggal 15 Oktober 2010. Setiap investor menginginkan keuntungan (return) yang maksimal dari setiap investasi yang dilakukan. Salah satunya dengan cara memanfaatkan adanya peristiwa yang membawa informasi yang sering terjadi di pasar, khususnya efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Peristiwa penarikan Indomie di Taiwan memiliki kandungan informasi yang direspon dengan cepat oleh pasar sehingga peristiwa ini layak diuji pengaruhnya terhadap saham di Bursa Efek Indonesia khususnya saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Untuk mengetahui dampak penarikan Indomie di Taiwan terhadap return saham INDF maka penulis memilih judul penelitian Pengaruh Pemberitaan Penarikan Indomie di Taiwan Terhadap Return Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Studi Kasus Periode Agustus-Oktober 2010).

1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang akan dibahas dalam studi peristiwa ini adalah Apakah penarikan Indomie di Taiwan berpengaruh terhadap abnormal return saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk?. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan abnormal return saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa penarikan Indomie di Taiwan. 1.3.2 Manfaat penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi investor, diharapkan dapat memberi masukan sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham. 2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan masukan untuk perbaikan kinerja perusahaan, khususnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 3. Bagi akademisi, untuk menambah kepustakaan di bidang ilmu pengetahuan. 1.4 Kerangka Pemikiran

Suatu peristiwa (event) baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi sektor pasar modal, seperti peristiwa penarikan Indomie di Taiwan. Sifat dari suatu investasi adalah suatu ketidakpastian sehingga investor dalam menginvestasikan dananya perlu memperhatikan tingkat pengembalian (return) dan resiko (risk) yang akan dihadapi agar dapat memaksimumkan nilai investasinya dan meminimumkan resiko. Untuk mengetahui pengaruh penarikan Indomie di Taiwan terhadap return saham PT.Indofood diteliti menggunakan event study. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman atau pemberitaan memiliki kandungan informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas yang bersangkutan, dalam hal ini yaitu PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Reaksi ini dapat diukur dengan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika menggunakan abnormal return, maka dapat dikatakan suatu pemberitaan yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return pada sekuritas yang bersangkutan. Menurut Jogiyano (2009: 199), return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return saham dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Return Realisasi (Realilized Return) merupakan returnyang sudah terjadi yang dihitung baerdasarkan data histories. 2. Return Ekspektasi (Expected Return) merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti.

Expected return dapat dihitung bedasarkan beberapa cara, yaitu: 1. Berdasarkan nilai ekspektasi masa depan 2. Berdasarkan nilai-nilai return historis 3. Berdasarkan model return ekspektasi yang ada Menurut Jogiyanto Hartono (2009:557), abnormal return merupakan kelebihan return normal. Pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar, dan sebaliknya, suatu pengumuman yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar. Abnormal return dibagi menjadi dua, yaitu abnormal return positif dan abnormal return negatif. Selain mengharapkan abnormal return positif, seorang investor juga akan mengantisipasi besarnya abnormal return negatif yang kemungkinan akan diperoleh apabila investor tersebut tidak pandai mengartikan sebuah informasi. Pemberitaan mengenai penarikan Indomie di Taiwan memberikan abnormal return. Abnormal return terjadi jika terdapat selisih antara actual return dan expected return. Untuk memperoleh actual return dan expected return digunakan analisi kuantitatif. Apabila telah dilakukan pengujian rata-rata abnormal return saham PT.Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami peningkatan atau penurunan, maka dapat disimpulkan bahwa penarikan Indomie di Taiwan berpengaruh terhadap return saham PT.Indofood Sukses Makmur Tbk.

Kerangka pemikiran disajikan dalam gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Perbedaan Abnormal Return sebelum dan sesudah penarikan Indomie di Taiwan. 1.5 Hipotesis Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis konseptual yang diajukan penulis adalah Penarikan Indomie di Taiwan berpengaruh terhadap abnormal return saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk