. PENDAHULUAN. Latar Belakang Kesejahteraan dapat dilihat dari tersedianya dan terpenuhinya kebutuhan pangan. Apabila tidak tercukupinya ketersediaan pangan maka akan berdampak krisis pangan. Tanaman pangan yang banyak diusahakan di Indonesia berupa padi, singkong, kedelai, kacang tanah, ubi-ubian dan lainnya. Sebagian wilayah Indonesia sangat cocok untuk ditanami tanaman pangan dan tanaman hortikultura akan tetapi sebagian tidak cocok untuk ditanami tanaman hortikultura tetapi cocok untuk tanaman pangan. Hal ini tergantung jenis tanah di daerah masing-masing sehingga tanaman yang akan ditanampun berbeda. Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur Kabupaten Demak merupakan daerah lahan kering dengan luas areal 340 hektar berupa lahan pertanian. Pola tanam petani di Desa Tlogoweru adalah tanam padi dan palawija (jagung), dengan hasil produksi padi sebesar 59,20 ton/hektar (BPS, 202). Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau tadah hujan, sehingga disebut budidaya padi gogo rancah. Pada sistem budidaya padi gogo rancah seolah-olah tanaman padi dianggap seperti tanaman palawija. Pada pertanian lahan kering tidak banyak jenis tanaman yang tumbuh pada lingkungan ini karena minimnya air dan unsur hara yang dimiliki tanah. Menurut Notohadiprawiro (2006), lahan kering mempunyai ciriciri produktivitas yang rendah dengan risiko yang tinggi. Risiko tersebut berupa iklim, bencana kekeringan, hama dan lainnya yang mengakibatkan gagal panen atau panen kurang optimal. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko dalam berusahatani. Usahatani yang dilakukan oleh rumah tangga petani umumnya mempunyai dua tujuan yaitu mendapatkan keuntungan maksimal atau untuk keamanan dengan cara meminimalkan risiko termasuk keinginan untuk memiliki persediaan pangan yang cukup untuk konsumsi rumah tangga dan selebihnya dijual (Tjeppy, 2007). Pertanian di Kabupaten Demak termasuk dalam pertanian lahan kering dimana ketersediaan air tergantung pada sumur artesis di sekitar lahan dan pompa pada sungai yang terdekat, dan apabila lahan pertanian tersebut jauh dari sumber
2 air maka lahan tersebut tidak dapat diolah sehingga petani pada saat musim kemarau akan mempunyai risiko yang tinggi untuk gagal panen karena kekeringan. Dengan kondisi Kabupaten Demak dengan pertanian lahan kering ini maka petani akan menghadapi risiko saat musim kemarau tiba. Risiko tersebut mempengaruhi produktivitas dan pendapatan..2 Tujuan Penelitian. Mengetahui perbedaan risiko produktivitas padi lahan kering per musim tanam. 2. Mengetahui perbedaan risiko pendapatan padi lahan kering per musim tanam. 3. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi risiko produktivitas padi lahan kering..3 Signifikansi. Dari segi ilmiah, diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang sosial ekonomi pertanian atau agribisnis, mengenai risiko produksi dan pengaruhnya terhadap pendapatan petani pada lahan kering. 2. Dari segi praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada semua masyarakat petani yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi risiko produksi di lahan kering. 3. Pihak petani, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan pengembangan usahatani padi sawah, serta dapat meningkatkan pendapatan petani padi sawah. 4. Pihak peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat, masukan, serta perbandingan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
3.4 Batasan Masalah Pembatasan masalah perlu dilakukan mengingat tenaga, waktu dan biaya yang terbatas yang dimiliki peneliti. Adapun masalah yang akan dibatasi dalam penelitian ini :. Lahan kering adalah pertanian yang tidak mempunyai sistem pengairan dan ketersediaan air tergantung dari sumur artesis di sekitar lahan dalam luasan hektar (ha). 2. Petani padi adalah pelaku dalam kegiatan usahatani yang berlokasi di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. 3. Risiko produktivitas adalah risiko dalam aktivtas yang berkatian dengan penyimpangan hasil. 4. Risiko pendapatan adalah risiko yang dihadapi setelah perhitungan biaya total. 5. Faktor yang mempengaruhi risiko produktivitas adalah bahan atau alat yang digunakan dalam proses produksi. Faktor yang mempengaruhi risiko produktivitas meliputi tenaga kerja, benih, pupuk, pestisida, umur, pengalaman, dan musim tanam. 6. Residual adalah selisih antara nilai duga dengan nilai pengamatan sebenarnya. 7. Tenaga kerja adalah orang yang bekerja dalam kegiatan usahatani. 8. Benih adalah biji yang telah dipilih yang akan digunakan dalam proses kegiatan usahatani. 9. Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang meyediakan unsur hara bagi kebutuhan tanaman. 0. Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.. Umur adalah usia petani padi pada saat penelitian dilakukan. 2. Pengalaman adalah kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan dalam suatu hal yang diperoleh selama melakukan kegiatan usahatani padi. 3. Dummy musim tanam adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel musim tanam dan bersifat nominal.
4 4. Musim tanam adalah musim tanam dari bulan November sampai dengan bulan Februari 5. Musim tanam 2 adalah musim tanam dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 6. Harga adalah harga penjualan produksi yang diterima oleh petani dalam satu kali musim tanam dalam satuan rupiah (Rp/kg) 7. Biaya Total adalah biaya yang dikeluarkan petani yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. 8. Produktivitas adalah hasil usahatani padi per satuan luas lahan diukur dalam (kg/ha). 9. Penerimaan adalah hasil kali produksi padi dengan harga (Rp). 20. Pendapatan adalah total penerimaan dikurangi dengan biaya total (Rp). 2. Risiko adalah suatu kondisi tidak pasti dengan peluang kejadian tertentu yang menimbulkan konsekuensi yang tidak menguntungkan.
5.5 Kerangka Pikir Untuk memecahkan masalah yang dikemukakan digunakan kerangka pikir sebagai berikut : Padi Lahan Kering Risiko Produktivitas (σ y ) Risiko Pendapatan (σ I ) Tenaga Kerja (X) Benih (X2) Pupuk (X3) Pestisida (X4) Umur (X5) Pengalaman Usahatani (X6) Fungsi Produktivitas LnY=α+β X + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 +Ɛ Fungsi Risiko Produktivitas Ɛ 2 =Ɵ 0 +Ɵ LnX +Ɵ 2 LnX 2 +Ɵ 3 LnX 3 +Ɵ 4 LnX 4 +Ɵ 5 LnX 5 +Ɵ 6 LnX 6 +Ɵ D 7 + Ɛ Musim Tanam (D) Gambar. Kerangka Pikir Penelitian