BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Peringkat Infrastruktur di Beberapa Negara ASEAN. Umum

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

Ari Soeti Yani 1 Hari Prabowo 2. Program Studi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, maka salah satu usaha pengembangan yang dapat dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia dengan terus diiringi oleh perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA WITEL SOLO, Tbk

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

Pengukuran Kinerja Manajemen Keperawatan Dengan Parameter Kompetensi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dapat menjelaskan dan menyakinkan pegawai bahwa dalam organisasi atau

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MASPION DIVISI ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang merupakan temuan

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh fungsi fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. bagi daya saing perusahaan. Hal tersebut, menegaskan bahwa perusahaan. yang kompeten dan profesional untuk menunjang performance

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

: Gita Ayu Puspahati NPM : Dosen Pembimbing : Irfan Ardiansyah SE.,MM.

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia yang berdaya-guna dan berhasil-guna. Sebagai perwujudan visi tersebut maka misi utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi penghimpun orang-orang yang biasa di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegunaan tertentu. Untuk itu sebelum dimulainya suatu penelitian, peneliti

Pengaruh Diklat dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru (Studi Pada Guru SMPN di Kecamatan Pangkalan Banteng)

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MLARAK KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI

Universitas Diponegoro,

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dalam menjalankan aktivitas-aktivitas seperti dalam dunia perkuliahan,

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

BAB V PENUTUP. 1) Tidak terdapat pengaruh antara variabel akuntabilitas publik terhadap

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bagian ini dibahas hasil dari perhitungan yang telah dilakukan dari jawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bojana Tour Blitar

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi adalah meningkatkan kinerja karyawan. yang meliputi fasilitas, perlalatan, serta sumber daya manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berganda yang dilakukan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan kontemporer dan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiv

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS BANJARMASIN 70000

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

PENGARUH ETIKA KERJA, KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SEKTOR PERBANKAN DI DAERAH PATI

Rizal, et al., Pengaruh Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan itu berada di tangan sumber daya manusianya. Dalam hal persaingan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dewasa ini semakin berat

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP RETENSI KARYAWAN PADA TOKO HARUM MANIS PEMATANGSIANTAR

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...xi. DAFTAR GRAFIK... xii. 1.1 Latar Belakang...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

Wisha et al., Pengaruh Kompensasi dan Motivasi untuk Peningkatan Kinerja Karyawan di...

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan tidak hanya mementingkan peningkatan pendapatan atau kinerja perusahaan saja, kesadaran perusahaan mengenai pentingnya kualitas dari sumber daya manusia yang mereka miliki pun semakin diperhatikan. Perusahaan sadar bahwa untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang baik dan menghantarkan perusahaan agar dapat menggapai semua tujuan perusahaan, maka perusahaan harus memperhatikan kinerja seluruh pegawai. Menurut Nawawi (2005) penilaian kinerja seluruh pegawai sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Di dalam sebuah perusahaan kita sering mendengar adanya tingkat eksekutif, yaitu orang-orang yang diharapkan mempunyai kinerja yang baik karena mereka dipercayakan untuk menentukan arah perusahaan serta pengambilan keputusan terkait pengoperasian perusahaan seperti salah satunya adalah orang-orang yang berada pada tingkat manajemen tengah atau biasa disebut dengan middle management. Manajemen menengah berisi orang-orang yang dipilih karena memiliki keahlian interpersonal yaitu keahlian dalam berkomunikasi, bekerjasama, dan memotivasi orang lain. Orang-orang yang mendudukin manajemen tengah ini yaitu para manajer, kepala divisi, asisten manajer. Seseorang yang memegang posisi eksekutif ini diharapkan mampu menghasilkan kinerja yang berbeda dengan kinerja karyawan. Pada umumnya kinerja karyawan bersifat konkrit, sedangkan kinerja para manajer bersifat abstrak dan kompleks. Manajer menghasilkan kinerja dengan mengarahkan bakat dan kemampuan para karyawan yang berada dalam daerah wewenangnya serta harus sesuai ruang lingkup tanggungjawab yang dibebankan kepada manajer. Untuk menentukan kriteria kinerja eksekutif maka manajemen puncak harus memperoleh jaminan bahwa setiap manajer bertindak sesuai dengan sasaran perusahaan. Untuk mewujudkan hal ini, harus terdapat kesesuaian antara sasaran organisasi dengan sasaran manajer secara individual. Kesesuaian sasaran dipengaruhi oleh prosedur yang digunakan untuk menilai 1

kinerja manajer, karena penilaian kinerja memaksa setiap manajer bertindak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam kriteria kinerja. Tetapi di dalam perusahaan masih sering kita temukan para manajer yang tidak bekerja secara professional dan hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif dan memicu konflik serta menimbulkan tingkat stress yang tinggi bagi para karyawan. Para eksekutif ini cenderung berpendapat bahwa penilaian kinerja diberlakukan hanya untuk para bawahan. Para eksekutif ini pada umumnya membebaskan dirinya dari penilaian kinerja dan hal ini dapat menimbulkan rasa ketidak adilan dari sudut pandang para pekerja dan dapat menjadi kendala untuk menciptakan pekerja yang kompetitif dan profesional dalam perusahaan. Tindakan tidak profesional dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya dialami oleh karyawan saja, tetapi beberapa dari para eksekutif bias saja melakukan kesalahan atau kegagalan dalam pengambilan keputusan dalam bekerja. Keputusan yang tidak tepat tersebut dapat menghasilkan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan dan bahkan menyebabkan suatu perusahaan gagal dalam mencapai tujuan. Kondisi ini akan semakin buruk apabila suatu keberhasilan hanya tertuju untuk para eksekutif dan kegagalan selalu ditujukan untuk para bawahan atau pelaksana kerja. Keadaan seperti ini terkadang diiringi pula oleh para eksekutif yang tidak bersedia menggunakan informasi hasil penilaian kinerja sebagai masukkan yang berguna untuk menilai pribadi diri sendiri dalam menjalankan tanggung jawab yang telah diberikan oleh perusahaan. Banyak faktor yang memicu tindakan tidak profesional dari seorang manajer atau para eksekutif. Salah satunya apabila mereka merasa bahwa kebutuhan, kenyamanan dan keamanan mereka dalam bekerja kurang diperhatikan oleh perusahaan. Apabila kondisi yang tidak kondusif ditemukan di lingkungan manajer sebagai eksekutif dan tidak ditanggulangi secara baik, maka kondisi lingkungan kerja yang baik dan kompetitif akan hilang yang dapat berpengaruh terhadap menurunnya kinerja perusahaan itu sendiri. Menurut Noe (2011), para eksekutif ini ditetapkan sebagai kelompok penting dalam perusahaan karena kemampuan mereka yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Dari pernyataan tersebut mengharuskan para eksekutif ini mempunyai profesionalitas yang tinggi dalam melakukan pekerjaan mereka dan menuntut perusahaan untuk memperhatikan semua aspek yang dapat merangsang peningkatan kinerja seluruh pegawai terutama kinerja para eksekutif yang mendudukin posisi terdepan terkait aktivitas operasional perusahaan. 2

PT. AXA Mandiri Financial Services yang berdiri sejak tahun 2003 yaitu perusahaan hasil joint venture yang diadakan antara Bank Mandiri dan AXA Group. Kedua perusahaan besar ini mempunyai kekuatan financial serta keahlian di bidang perbankan dan asuransi. PT. AXA Mandiri Financial Services adalah salah satu perusahaan yang mempunyai kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan, dengan harapan akan terjadi hubungan saling menguntungkan antara karyawan dengan perusahaan, yaitu saling bersama-sama memberikan kinerja yang professional, optimal dan berdedikasi tinggi sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun seperti yang terlihat dalam gambar 1.1 dibawah ini yang memperlihatkan peningkatan kinerja PT. AXA Mandiri Financial Service dari tahun 2012-2014. Gambar 1. 1 Grafir Kinerja AXA Mandiri Tahun 2012-2014 Sumber: Annual Report AXA Mandiri Tahun 2014 Diduga profesionalitas dan kinerja manajer adalah salah satu faktor perusahaan dapat mencapai kinerja yang terus meningkat. Menurut Arvan (2004), manajer adalah seseorang yang 3

mencapai hasil melalui orang lain dengan jalan spesialisasi dalam pekerjaan, memimpin, merencanakan, menyusun, dan mengawasi. Manajer harus memiliki keahlian untuk menuntun dan membimbing orang lain. Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan dan kerjasama yang baik dengan menggerakkan orang untuk mencapai sasaran. Ia berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur organisasi, membimbing, dan mengarahkan orang serta mengawasi pelaksanaannya untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan, salah satunya peningkatan kinerja perusahaan. Lingkungan kerja dan pemberian kompensasi diduga pula mempunyai pengaruh terhadap profesionalitas kerja dan kinerja eksekutif agar perusahaan dapat terus meningkatkan pendapatan perusahaan. Dapat dilihat dari Gambar 1.2 bahwa AXA Mandiri mengklasifikasi karyawan berdasarkan beberapa level 1-3, level 4-6, level 7-9 dan level 10++. Dimana level 7-9 diduduki oleh para eksekutif yaitu para manager dan kepala divisi. Gambar 1. 2 Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Jabatan Sumber: Annual Report AXA Mandiri Tahun 2014 Dapat dilihat pada gambar 1.3 bahwa komposisi karyawan AXA Mandiri berdasarkan tingkat pendidikan peningkatan terbesar terjadi pada tingkat sarjana berjumlah 365 karyawan meningkat 9,9% dari jumlah karyawan dengan pendidikan yang sama pada tahun 2013. Diduga peningkatan jumlah karyawan AXA Mandiri tahun 2013-2014 dengan tingkat pendidikan yang lebih matang dikarenakan pemberian kompensasi dan penyediaan lingkungan kerja yang menarik sehingga AXA Mandiri menjadi salah satu perusahaan pilihan bagi setiap para calon pegawai.. 4

Gambar 1. 3 Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber: Annual Report AXA Mandiri Tahun 2014 Gambar 1. 4 Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Sumber: Annual Report AXA Mandiri Tahun 2014 Pada gambar 1.4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014, AXA Mandiri memiliki 477 karyawan. Jumlah tersebut naik 11,2% dari jumlah karyawan tahun 2013 sebanyak 429 karyawan, komposisi karyawan terbesar tahun 2014 adalah karyawan tetap yaitu sebanyak 328 karyawan meningkat 14,7% dari karyawan tetap pada tahun 2013 sebesar 286 karyawan. Seperti dapat kita lihat pada gambar 1.2 mengenai level karyawan, AXA Mandiri menempatkan kelompok eksekutif pada level 7-9 yang berisikan 27 orang, terdiri dari para manajer dan kepala divisi. Pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 26 orang pada level 7-9 yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. 5

Tabel 1. 1 Jumlah Eksekutif AXA Mandiri Tahun 2015 Jabatan Kepala Divisi (Head Division) Manager Jumlah Staff 15 Orang 11 Orang Sumber: wawancara dengan HR Business Partner Karena kinerja para eksekutif ini dapat langsung mempengaruhi kinerja perusahaan, maka sistem kompensasi yang diberikan kepada para eksekutif ini juga memerlukan perhatian khusus. Sistem kompensasi yang ditawarkan oleh AXA Mandiri ini diharapkan dapat mewujudkan para eksekutif bersedia untuk bekerja lebih keras dengan moral, prestasi dan profesionalitas kerja yang tinggi untuk perusahaan. Kemudian penciptaan lingkungan kerja yang baik diperkirakan dapat membuat para manajer nyaman dan merasa aman sehingga profesionalitas kerja dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas menjadi dasar dilakukan penelitian mengenai ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI MANAGERIAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALITAS KERJA DAN KINERJA EKSEKUTIF PT. AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES. 1.2. Formulasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kompensasi manajerial berpengaruh terhadap kinerja eksekutif pada PT. AXA Mandiri Financial Services? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap profesionalisme kerja pada PT. AXA Mandiri Financial Services? 3. Apakah kompensasi manajerial dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap profesionalisme kerja PT. AXA Mandiri Financial Services? 4. Apakah kompensasi manajerial dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja eksekutif pada PT. AXA Mandiri Financial Services? 6

1.3 Batasan Masalah Karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga, penulis membatasi masalah menjadi beberapa pokok masalah sebagai berikut: 1. Kompensasi Manajerial (X1) 2. Lingkungan Kerja (X2) 3. Profesionalisme Kerja (Y1) 4. Kinerja Eksekutif (Y2) 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi manajerial terhadap kinerja eksekutif pada PT. AXA Mandiri Financial Services. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara lingkungan kerja terhadap profesionalisme kerja pada PT. AXA Mandiri Financial Services. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi manajerial dan lingkungan kerja terhadap profesionalisme kerja pada PT. AXA Mandiri Financial Services. 4. Untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi manajerial dan lingkungan kerja terhadap kinerja eksekutif pada PT. AXA Mandiri Financial Services. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi mahasiswa Untuk menambah wawasan dan kemampuan berfikir penulis mengenai peneran teori dan juga praktek secara langsung yang di dapat dari mata kuliah yang telah diajarkan. 2. Bagi perusahaan Untuk mengetahui langkah selanjutnya yang dilakukan oleh perusahaan di masa mendatang. 3. Bagi pembaca Untuk memberikan pengetahuan pembaca akan permasalahan dalam perusahaan mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. 7

1.6 State Of The Art Tabel 1. 2 State Of The Art Peneliti Judul Hasil Ilham Thaief, Aris Baharuddin1, Priyono & Mohamad Syafi i Idrus(2015) M. Imran Malik, Ashfaq Ahmad, Soloman Fernado Gomez and Mumtaz Ali Effect of Training, Compensation and Work Discipline against Employee Job Performance (Studies in the Office of PT. PLN (Persero) Service Area and Network Malang) A study of work environment and employees performance Efek parsial kompensasi variabel terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan t-test. Hasil T-test untuk koefisien regresi ini signifikan (p-value <0,05). Kompensasi dengan koefisien regresi 0,211 berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai t-test = 2,934 lebih besar dari t tabel = 2,028 atau p-value = 0,006 lebih kecil dari α = 0,05, koefisien regresi signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah signifikan. Hasil ini menjelaskan bahwa keragaman kinerja karyawan dapat dijelaskan langsung oleh kompensasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial (β = 8

(2011) in Pakistan 0,317) memiliki nonsignifikan positif berdampak pada kinerja karyawan, lingkungan kerja fisik (β = 0,454) mengungkapkan kuat positif dan dampak yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Demikian pula, karakteristik pekerjaan (beta = 0,293) memiliki lemah non-signifikan pengaruh positif pada kinerja karyawan, pelatihan dan pengembangan (beta = 0,611) mencerminkan positif yang kuat dan dampak yang signifikan terhadap kinerja I Nengah Sudja, Amiartuti Hasil menunjukkan Kusmaningtyas.(2013) Pengaruh Kompetensi, mereka: (1) pengaruh Kepemimpinan Diri, kompetensi terhadap Sistem Penghargaan, Lingkungan Kerja, Terhadap Komitmen Pada Profesi Dan Profesionalisme Guru SMA Negeri Di Bali komitmen untuk profesi, tidak signifikan; (2) efek kepemimpinan diri untuk komitmen untuk profesi; tidak signifikan juga; (3) pengaruh sistem reward 9

untuk komitmen untuk profesi adalah positif yang signifikan; (4) efek lingkungan kerja terhadap komitmen untuk profesi adalah positif yang signifikan; (5) efek kepemimpinan diri untuk profesionalisme tidak signifikan; (6) efek sistem rewad 'profesionalisme adalah positif yang signifikan; (7) pengaruh lingkungan kerja untuk professionalizm adalah positif yang signifikan; (8) pengaruh komitmen untuk profesi untuk professionalizm adalah positif signifikan Sunardi (2012) Pengaruh Kompensasi Tunjangan Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar di Lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon Hasil penelitian, menunjukkan bahwa, Variabel Kompensasi telah dilaksanakan, secara optimal. Terbukti dari total skor tanggapan responden sebesar 3.681 atau 85,20%. Sedangkan Variabel profesionalisme berada pada tingkatan 10

interval baik. Hal itu terbukti dari skor tanggapan responden sebesar 4.883 atau 84,77%. Untuk besarnya pengaruh kompensasi terhadap profesionalisme tergolong masih rendah, hal itu berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus, KD = r 2 s x 100%, yang hasilnya adalah sebesar 14,9% 1.7 Penelitian Terdahulu Dari keempat jurnal diatas penulis menemukan pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja, lingkungan kerja terhadap kinerja, kompensasi terhadap profesionalisme kerja dan beberapa variable tersebut dijadikan penulis untuk melihat pengaruh variable-variabel tersebut di dalam level eksekutif di perusahaan. Hasil dari penelitian dari keempat jurnal diatas ini dijadikan dasar acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kompensasi Manajerial dan Lingkungan Kerja Terhadap Peningkatan Profesionalisme Kerja dan Kinerja Eksekutif yang akan diadakan di perusahaan AXA Mandiri Financial Service. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara kompensasi manajerial/kompensasi manajer dan lingkungan kerja terhadap variable profesionalisme kerja dan kinerja eksekutif. 11