TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Burung Merpati

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Merpati Karakteristik Merpati )

KECEPATAN TERBANG BURUNG MERPATI BALAP LOKAL (TIPE TINGGIAN) SKRIPSI RIDWANSYAH

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK DAN KECEPATAN TERBANG MERPATI LOKAL TIPE TINGGIAN SKRIPSI RICKY FIRMANSYAH

TINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. Burung mempunyai daya tarik khusus bagi manusia karena berbagai

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF MERPATI BALAP TINGGIAN DAN MERPATI BALAP DASAR JANTAN

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016 PERBEDAAN KARAKTERISTIK TUBUH MERPATI TINGGI JANTAN DAN MERPATI BALAP JANTAN LOKAL

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

Pengaruh Perbedaan Kandungan Protein Dalam Ransum Terhadap Pertumbuhan Anak Merpati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penyiapan Mesin Tetas

BAB I PENDAHULUAN. yang berukuran kecil misalnya burung berencet kalimantan (Ptilochia

114 Warna dasar, pola bulu dan corak bulu burung merpati balap sama dengan burung merpati lokal, kecuali warna dasar putih tidak ditemukan pada balap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PERBEDAAN KARAKTERISTIK TUBUH MERPATI TINGGI JANTAN DAN MERPATI BALAP JANTAN LOKAL. (Skripsi) Oleh FERY EFATA ZEBUA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

TINJAUAN PUSTAKA A. Puyuh

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

TINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik. mengambil telur itik liar dan dieramkan dengan ayam sehingga itik yang menetas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

PEMBAHASAN Penggunaan Kamera IR-CCTV

PENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membajak sawah oleh petani ataupun digunakan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam. bandingkan dengan unggas lainnya (Suryani et al., 2012).

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terutama untuk daerah pedalaman pada agroekosistem rawa dengan kedalaman air

TINJAUAN PUSTAKA. Subphylum : Vertebrata. : Galiformes

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

TINJAUAN PUSTAKA Tikus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

BAB II COLUMBIFORMES, COLUMBIDAE, JENIS-JENIS MERPATI, MERPATI BALAP (Columba livia), STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

I. PENDAHULUAN. populasi kambing di Provinsi Lampung pada tahun 2009 baru mencapai

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Susilorini, dkk (2010) sapi Bali memiliki taksonomi

Oleh: Suhardi, SPt.,MP

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Puyuh adalah spesies atau subspecies dari genus Coturnix yang tersebar di

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Walet Sarang Lumut, Burung Walet Sapi, Burung Walet Gunung dan Burung

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Atraksi Fisika di Udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

PRODUKTIVITAS DAN PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BURUNG MERPATI LOKAL (Columba livia) SEBAGAI MERPATI BALAP DAN PENGHASIL DAGING.

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Burung Merpati Burung merpati termasuk kedalam kelas unggas yang telah lama dikenal di Indonesia dengan sebutan burung dara (Gambar1). Burung merpati merupakan spesies paling terkenal dalam keluarga Columbidae. Menurut Levi (1945), Taksonomi burung merpati adalah sebagai berikut : Kelas : Aves Sub Kelas : Neornithes Super Ordo : Columbiformes Sub Ordo : Columbae Famili : Columbidae Genus : Columba Spesies : Columba livia Gambar 1. Burung Merpati Burung merpati termasuk hewan bertulang belakang dan berdarah panas. Suhu tubuhnya sekitar 41 o C, bentuk tubuhnya sesuai untuk kehidupan udara maupun darat karena memiliki sayap yang panjang untuk terbang dan kaki yang sesuai untuk berjalan dan bertengger tanpa kesulitan. Lehernya panjang dan fleksibel, kepala besar sehingga memberikan kapasitas bagi otak yang besar, tubuhnya kompak, kaku dan bagian vitalnya terlindung dengan baik dari serangan musuh (Levi, 1945). Levi (1945) menyatakan, salah satu ciri yang membedakan burung merpati dengan unggas lainnya karena burung merpati dapat menghasilkan crop milk atau 2

susu tembolok yaitu suatu cairan yang berwarna krem menyerupai air susu yang dikeluarkan dari tembolok induk jantan maupun betina. Menurut Sumadi (1991), crop milk yang diproduksi oleh tembolok induk burung merpati memiliki bentuk fisik menyerupai keju dan diproduksi sebelum telur menetas. Cairan inilah yang diberikan induk burung merpati kepada piyik dengan cara meloloh dan memompa ke dalam mulut piyik. Levi (1945) menyatakan, bahwa burung merpati jantan merupakan satu-satunya vertebrata jantan yang menghasilkan makanan dan melolohkan pada anaknya. Manfaat Burung Merpati Burung merpati atau burung dara sejak dahulu telah dimanfaatkan untuk menghasilkan daging, hias, balap dan bahkan untuk keperluan komunikasi (burung merpati pos). Burung merpati yang tergolong tumbler (akrobat merpati di udara diseleksi berdasarkan ketegaran dan penampilan yang terkontrol diudara (Blakely dan Bade, 1998). Burung merpati balap yang memiliki kualitas yang baik digemari oleh anak-anak maupun orang tua. Jenis ini jarang dikonsumsi kecuali burung merpati sortiran yang kualitas terbangnya kurang baik. Jenis burung merpati balap antara lain Racing Homer dan persilangan dengan burung merpati lokal (Hatmono, 2001). Djanah dan Sulistyani (1986) menyatakan, bahwa apabila pemeliharaan burung merpati dilakukan secara intensif, maka pemeliharaan yang awalnya hanya bersifat hobi dapat diubah dan ditingkatkan menjadi hobi menguntungkan yang dapat menambah penghasilan keluarga. Menurut Tanubrata dan Syamkhard (2004), bagi peternak burung merpati balap yang telah mempunyai nama, beternak burung merpati merupakan ladang usaha yang menguntungkan. Harga seekor atau sepasang burung merpati balap sangat bervariasi, burung merpati jantan dewasa yang mempunyai kualitas terbang dan keturunan baik dapat mencapai harga 5 juta rupiah bahkan lebih, sedangkan burung merpati jantan bakalan berharga sekitar 500 ribu rupiah. Darwati (2003) menyatakan, bahwa burung merpati dapat digunakan sebagai game atau performing breed.performing breed ada dua macam, yaitu terbang datar dan terbang tinggi. Burung merpati terbang datar dinikmati penggemar dari atraksi adu kecepatan pejantan dengan jarak tertentu menuju joki yang memegang pasangan 3

betinanya. Burung merpati terbang tinggi diterbangkan dari suatu tempat yang jauh (minimal 2 km), dengan demikian dapat terbang tinggi dan akrobat di udara, sehingga atraksi tersebut dapat dinikmati oleh para penggemar. Merpati Balap Tipe Tinggian Menurut Yonathan (2003), burung merpati tipe tinggian sering juga disebut burung merpati kentongan karena ketika dilombakan, kentongan akan dipukul sebagai isyarat bahwa adaburung merpati yang masuk pagupon (kandangnya). Ciri burung merpati balap tipe tinggian yang baik adalah ketika terbang sering menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk mencari tanda yang terdapat di pagupon. Karakteristik Merpati Balap Tinggian Yonathan (2003) menyatakan, bahwa bentuk mata burung merpati balap biasanya bulat jernih dan pandangannya terlihat garang. Kornea mata berwarna hitam dengan lingkaran yang mengelilingi kornea berwarna kuning tua. Warna burung merpati masih bervariasi (Maylinda, 2003). Warna bulu burung merpati terdiri atas tiga warna dasar yaitu hitam, coklat dan merah (Mosca, 2000). Ketiga warna ini akan membentuk variasi warna lain, yaitu warna megan, gambir, blantong, tritis dan blorok (Salis, 2002). Pada burung merpati juga terdapat bulu halus yang tampak mengkilap seperti sutra, bila dipegang akan terasa licin dan halus seperti kapas. Apabila dilihat sepintas seolah-olah bulu ini berminyak dan apabila disiram air sulit menempel (Sutejo, 1998). Menurut Yonathan (2003), bulu ekor berfungsi sebagai pengendali ketika terbang untuk berbelok, turun dan berhenti. Levi (1945) menyatakan, bulu ekor terdiri atas bulu ekor penutup bagian atas, bulu ekor utama dan bulu ekor bagian bawah. Bulu ekor bagian utama mempunyai peran yang penting ketika burung merpati terbang. Sutejo (1998) menyatakan, bahwa bulu sayap yang digunakan untuk terbang terbagi dua bagian, yaitu bulu primer dan bulu sekunder.burung merpati balap sebaiknya memiliki bulu primer berjumlah 10 helai. Burung merpati dapat terbang dengan kecepatan maksimal apabila bulu sayap sudah lengkap. Tyne dan Berger (1976) juga menyatakan, sayap pada burung berfungsi memberikan dorongan pada 4

tubuh sehingga menambah kecepatan terbang. Bulu sayap primer merupakan bagian terpenting pada saat burung terbang karena berfungsi seperti baling-baling ketika burung terbang. Burung merpati balap yang baik, memiliki jarak antara bulu sayap rapat karena kerapatan tersebut akan mengakibatkan ayunan kuat jika dikepakkan. Tulang bulu sayap harus lurus, tebal dan kuat. Selain itu bulu sayap harus kering, tebal dan apabila direntangkan, reflek menutupnya sangat cepat. Burung merpati balap yang baik memiliki tubuh sehat, kekar dan berpenampilan gagah. Jika sedang berdiri dadanya membusung. Tubuh merpati yang sehat dan kekar tidak sama dengan merpati yang gemuk karena bila diangkat, bobot badannya tidak terlalu berat tetapi padat (Yonathan, 2003). Burung merpati balap yang unggul memiliki daging yang gembur atau empuk dengan dibungkus kulit ari yang tipis dan bersih. Apabila dipegang, merpati balap terasa ringan meskipun tubuhnya kelihatan besar. Burung merpati balap yang baik memiliki bentuk kepala lonjong tidak terlalu besar atau kecil. Kepala yang terlalu besar menyebabkan merpati tidak dapat terbang cepat dan saat tembak (jatuh ke tangan joki) menjadi lamban (Sutejo, 1998). Kecepatan Terbang Burung Merpati Balap Tyne dan Berger (1976) menyatakan, faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan terbang burung merpati adalah (1) kecepatan angin, (2) suhu, (3) motivasi terbang. Menurut Tritunggal Pigeon Farm (2010), faktor lain yang mempengaruhi kemampuan seekor burung merpati untuk terbang tinggi, terbang cepat, dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu : bobot badan harus seringan mungkin, kerangka tulang yang kuat dan ringan, bulu yang baik, bulu sayap dan ekor yang kuat, tebal dan rapat dan burung merpati harus memiliki mata yang baik sehingga dapat melihat jarak jauh. Pola Terbang Burung terbang dalam berbagai cara, mulai dari meluncur melonjak untuk penerbangan mengepak untuk melayang. Dari jumlah tersebut, jenis paling sederhana penerbangan meluncur. Seekor burung meluncur menggunakan berat (massa) untuk mengatasi hambatan udaradengan gerakan majunya. Untuk melakukan ini secara 5

efektif, tentu saja memerlukan massa tertentu dan sebagai akibatnya, hanya burung besar, seperti burung pemakan bangkai, meluncur secara teratur (Ritchison, 2008). Manajemen Pemeliharaan Merpati Balap Tipe Tinggian Kandang dan Pengenalan Kandang Merpati Balap Menurut Yonathan (2003), kandang burung merpati balap tipe tinggian sebaiknya ditempatkan 3-5 m di atas permukaan tanah. Menurut Sutejo (1998), kandang burung merpati balap sebaiknya tidak menempel pada tanah. Kebersihan kandang harus selalu diperhatikan, karena kandang yang kotor dapat menjadi sumber bibit penyakit. Burung merpati balap hendaknya dimandikan minimal satu minggu sekali untuk menjaga kebersihan bulu agar tampak bersih, mengkilap, rapih serta bebas dari serangan penyakit atau kutu. Pengenalan kandang dilakukan sedini mungkin, dimulai sejak merpati belajar terbang. Kegagalan dalam pengenalan kandang sangat merugikan, karena resikonya adalah kehilangan burung merpati. Pengenalan kandang untuk burungmerpati yang baru dilatih dapat menggunakan burung merpati pembantu (untulan) yang sudah hafal kandang dan lingkungan sekitarnya. Latihan terbang dilakukan dengan jarak yang meningkat secara bertahap dan dilakukan secara berulang-ulang agar burung mengenal lingkungan sekitar (Soeseno, 2003). Pemberian Pakan dan Minum pada Merpati Balap Tipe Tinggian Pakan merupakan komponen penting yang harus diperhatikan pada pemeliharaan burung merpati balap. Pemberian pakan harus efisien. Jenis pakan untuk burung merpati balap tinggian tidak berbeda dengan burung merpati lainnya, akan tetapi perlu diperhatikan volume (jumlah pakan) yang diberikan. Jika volume pakan yang diberikan berlebih atau jenis pakannya tidak tepat, perkembangan burung merpati akan terganggu. Pemberian pakan yang efisien berpengaruh positif terhadap perkembangan merpati (Yonathan, 2003). Burung merpati lebih menyukai pakan dalam bentuk butiran atau pelet. Bahan pakan burung merpati terdiri atas padi atau gabah, jagung, beras merah, menir, kacang hijau, kacang kedelai dan juga grit. Contoh bahan yang dapat digunakan sebagai grit adalah pecahan kulit kerang, remis, keong atau bekicot (Djanah dan Sulistyanti, 1986). 6

Kandungan gizi dalam pakan yang diberikan kepada burung merpati balap harus diperhatikan (Sutejo, 1998). Bahan pakan yang disimpan terlalu lama dapat mempengaruhi kualitas pakan bahkan menurunkan kandungan gizinya (Yonathan, 2003). Merpati akan lebih cepat mati akibat kekurangan air dari pada kekurangan pakan. Di dalam tubuh, air berfungsi untuk memperlancar pencernaan, menstabilkan suhu tubuh, sebagai penyusun utama darah dan plasma sel. Air minum yang disediakan harus dalam keadaan bersih, karena air dapat menjadi pembawa bibit penyakit. Sebaiknya air diberikan ad libitum (Tanubrata dan Syammkhard, 2004). Cara Melatih Burung Merpati Balap Tipe Tinggian Sutejo (1998) berpendapat, bahwa burung merpati balap harus dilatih secara bertahap dan rutin. Bentuk-bentuk latihan ditujukan untuk menghasilkan merpati balap yang memiliki stamina yang prima, pola terbang yang baik serta dapat mencapai garis finish dengan cepat. Pelatihan yang diberikan dapat berupa latihan jarak tempuh, latihan mental, latihan mengenal joki dan mengenal medan latihan. Menurut Yonathan (2003), burung merpati balap yang dilatih harus dikelompokkan berdasarkan umur dan kondisi merpati. Tujuan merpati balap dilatih untuk persiapan sebelum lomba, menjaga berat badan burung merpati agar tetap ideal, membentuk otot sayap lebih kuat dan melatih burung merpati jantan agar pengelihatannya lebih tajam mengenali merpati betina pasangannya. Cara Menjodohkan Merpati Balap Umumnya burung merpati jantan yang sudah berumur 3,5 bulan sudah bekur (suara yang dikeluarkan saat melihat merpati betina). Jika burung merpati jantan sudah bekur sebaiknya segera dicarikan pasangan (merpati betina). Menurut Yonathan (2003), setelah berpasangan, kedua merpati tersebut dimandikan dan dimasukkan ke dalam satu sangkar, kemudian pada pagi hari dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 jam. Setelah dijemur, kedua merpati diletakkan dalam kandang tertutup dan tunggu selama 5-6 hari. Ciri burung merpati yang sudah giring (pejantan akan bekur apabila didekatkan dengan betina serta langsung mematuk kepala merpati betina, pejantan mengikuti betina pasangannya). Djannah dan Sulistyani (1986) menyatakan, bahwa burung merpati hidup berpasang-pasangan dan memilih pasangannya sendiri. Burung merpati adalah jenis 7

unggas yang setia pada pasangannya. Tingkat kesetiaan jantan terhadap betina menjadi faktor utama yang dapat memacu kemampuan dan kecepatan terbang hingga mencapai garis finish. Tingkat kesetiaan yang tinggi hanya dapat diperoleh jika jantan benar-benar cocok dengan pasangannya. Bulu pejantan akan tampak mekar, mengkilap dan terlihat indah ketika merayu dan betina yang menerima rayuan itu akan mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah berjodoh, pasangan baru itu diberi kesempatan melakukan perkawinan. Ada kalanya jantan tidak mau dijodohkan. Masalah ini dapat diatasi dengan memasukkan betina yang memiliki warna tubuh seperti induk betinanya atau pengasuhnya dimasa kecil. Memorinya akan kembali ke masa lalu, sehingga dia mau mendekati betina calon pasangannya. 8