Rangkuman UHT Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2

dokumen-dokumen yang mirip
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar

Interaksi Sosial. Lolytasari, M.Hum

INTERAKSI SOSIAL 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling

BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan

PERTEMUAN KE 5 POKOK BAHASAN

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

PROSES SOSIAL dan INTERAKSI SOSIAL. Slamet Widodo

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,

MAKALAH PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB V INTERAKSI SOSIAL

BAB IV PROSES-PROSES SOSIAL

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. IR. HJ. KHODIJAH, M.Si

UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB ) a. Nama Mata Pelajaran : Sosiologi X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

SOSIOLOGI KOMUNIKASI PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL. A. Pendahuluan

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

KATA PENGANTAR. Amin PENYUSUN

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II LANDASAN TEORI. A. Interaksi Sosial. Walgito (2007) mengemukakan interaksi sosial adalah hubungan antara

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

SENGKETA INTERNASIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

TINJAUAN PUSTAKA. sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (Robert H. Laurer,

MEDIA & PERUBAHAN SOSIAL

14Ilmu. Komunikasi Antar Budaya. Asimilasi dan Akulturasi Budaya. Mira Oktaviana Whisnu Wardhani, M.Si. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Interaksi Pustakawan Dan Pemustaka

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi

2. Fakta Sosial. 3. Tindakan Sosial. A. Sejarah kelahiran sosiologi dan perkembangannya 1. Pengertian Sosiologi

STRUKTUR SOSIAL Definisi Struktur Sosial Ciri-ciri Struktur Sosial 1. Muncul pada kelompok masyarakat 2. Berkaitan erat dengan kebudayaan

MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA

UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi

BAB VI INTERAKSI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA ALAM DI KAWASAN GUNUNG SALAK ENDAH

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah 'konflik' berasal dari kata Latin 'configere' yang berarti saling

BAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105).

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

BAB II KAJIAN TEORI. individu dengan individu lainnya. 15 Didalam interaksi sosial terdapat

BAB II MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE PADA MATERI HUBUNGAN SOSIAL MATA PELAJARAN IPS

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aktivitas kehidupan manusia tidak terlepas dari proses interaksi, baik

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

Komunikasi sosial...?????

SOAL ULANGAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SEMESTER GANJIL

BENTUK KERJASAMA (COOPERATION) PADA INTERAKSI SOSIAL WARIA. Bunga Fajar Sari Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

BAB II PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersama-sama menyentuh. Interaksi social adlaah proses dimana orang-orang

BAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam (Yesmil anwar dan adang 2013:194) menyatakan bahwa, Interaksi. individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. 1. Tipe - tipe Interaksi Sosial menurut James S. Coleman

BAB 2. Kehidupan Sosial Manusia

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga konflik bersifat inheren artinya konflik akan senantiasa ada dalam

Indonesia memiliki banyak suku bangsa, di mana setiap suku bangsa yang. melahirkan satu sudut pandang dan pola pikir tersendiri pada masyarakatnya,

BAB II KAJIAN TEORITIS. dikenal dengan nama interaksionist prespektive. Di antara berbagai pendekatan

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

II PROSES-PROSES SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui Bimbingan kelompok pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjungbintang

BAB II. 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia. pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

# Kemampuan Komunikasi # Human Relations (Hubungan Manusiawi / Antar Manusia) Arif Basofi, S.Kom, M.T

Dalam kehidupan interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial yang mengarah pada hubungan sosial yang dinamis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

LINGKUNGAN SOSIAL BAB

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

UN SMA IPS Prediksi 3 UN SMA IPS Sosiologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi Minggu 1. Komunikasi

Transkripsi:

Rangkuman UHT Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2 Hubungan Sosial o Interaksi Sosial a) Pengertian Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok. Pandangan para ahli : Gillin : Hubungan- hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok. Untuk mempelajari interaksi sosial, sosiolog menggunakan pendekatan tertentu yakni perspektif interaksionis (interactionist perspective). Contoh : Interkasionisme Simbolik (warna putih = menyerah.) W.I. Thomas : seseorang tidak langsung bereaksi/menanggapi suatu rangsangan (stimulus), tetapi mempertimbangkan berdasarkan situasi dan kondisi. Herbert Blumer : 3 pokok pikiran interaksionisme simbolik = Act, Thing, Meaning. Seseorang bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) berdasarkan arti sesuatu tsb. bagi dirinya (meaning.) Erving Goffman : Pengaturan kesan (impression management) yang berarti ada satu orang yang membuat pernyataan (expression) dan ada yang memperoleh kesan (impression). 2 jenis ekspresi : ekspresi yang diberikan (yang sepatutnya), dan ekspresi yang dilepaskan (ciri khas seseorang.) Contoh : jika ditolong ekspresi yang diberikan adalah ucapan terimakasih, namun ada seseorang yang hanya memberikan senyuman (ekspresi yang dilepaskan) b) Syarat 1) Kontak Sosial Diturunkan dari bahasa latin : cum (bersama) & tangere (menyentuh) Kontak berarti bersama- sama menyentuh Kontak tidak harus menyentuh, bisa dengan bicara, surel dll. Memiliki sifat- sifat : 1. Positif (mengarah pada kerjasama) 2. Negatif (mengarah pada konflik/pertentangan) 3. Primer (bertatap muka)

4. Sekunder (menggunakan perantara) : langsung (misalnya lewat telefon) & tidak langsung (misalnya memberi pesan lewat seseorang) 2) Komunikasi Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan/berita antara dua orang/lebih sehingga dipahami. 5 Unsur Pokok : 1. Komunikator (menyampaikan pesan) 2. Komunikan (menerima pesan) 3. Pesan (sesuatu yang disampaikan) 4. Media (alat untuk menyampaikan [lisan/tulisan/gambar]) 5. Efek (peubahan yg diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapatkan pesan tsb.) Tiga Tahap : 1. Encoding (pembuatan kode) 2. Penyampaian 3. Decoding (pemecahan kode) Kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi. Contohnya seorang menggunakan bahasa sunda saat berbicara ke seorang yang gak bisa bahasa sunda. Terjadi kontak, namun tidak ada komunikasi. c) Faktor Pendorong 1) Imitasi Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Bentuknya dapat berupa tingkah laku, pola pikir, kebiasaan,dll. Dr.A.M.J Chorus : sejumlah syarat harus dipenuhi dalam mengimitasi, yaitu minat atau perhatian terhadap obyek/subjek yang akan ditiru, serta sikap menghargai, menagumi, dan memahami. Peran : membantu mendorong orang mematuhi norma 2) Sugesti Sugesti adalah ketika seseorang memberi pandangan/pernyataan sikap yang dianutnya dan diterima oleh orang lain. Biasanya si komunikan sedang tidak berfikir rasional, dan akan langsung menerima & meyakini kebenarannya. Pada umumnya sugesti berasal dari : 1. Orang yang berwibawa/memiliki pengaruh kuat bagi penerima sugesti 2. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi 3. Kelompok mayoritas terhadap minoritas 4. Reklame/iklan di media massa Faktor : 1. Terhambatnya daya pikir kritis

2. Kemampuan berpikir terpecah- belah (disosiasi) 3. Orang yang ragu/pendapat satu arah 3) Identifikasi Identifikasi merupakan keinginan seseorang untuk menyamakan dirinya dengan orang lain. Identifikasi lebih dari imitasi karena dapat membentuk kepribadian orang yang ingin ditiru. Sebab : memerlukan tipe ideal tertentu dalam kehidupan Prosesnya ada langsung dan tidak langsung 4) Simpati Simpati merupakan kondisi ketertarikan seseorang kpd orang lain, sehingga ia menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain tsb. dan merasakan apa yang dialami/dipikirkan/dirasakan orang tsb. 5) Empati Empati merupakan simpati yang mendalam yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang. 6) Sumber Informasi yg Mendasari Interaksi Karp and Yoels : Warna Kulit (ras) Usia Jenis Kelamin Penampilan Fisik (menarik/tidak menarik) Bentuk Tubuh : Wells & Siegal = endomorph (bulat dan gemuk) = [tenang, santai pemaaf], mesomorph (berotot) [dominan. Aktif, PD], ectomorph (kurus dan tinggi) [tegang,pemalu] Pakaian Wacana 7) Tahap Pendekatan dan Perenggangan Mark Knapp & Anita Vangelisti Pendekatan : memulai (initiating) - > menjajaki (experimenting) - > meningkatkan (intensifying) - > menyatupadukan (integrating) - > mempertalikan (bonding) Perenggangan : membeda- bedakan (differentiating) - > membatasi (circumscribing) - > memacetkan (stagnating) - > menghindari (avoiding) - > memutuskan (terminating) d) Bentuk Ø Keteraturan Sosial Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial, dan norma sosial

Dapat dicapai jika setiap individu merealisasikan hak dan kewajibannya dengan nilai dan norma atau tata aturan masyarakat yang berlaku. Tidak bersifat statis, karena masyarakat itu dinamis (butuh perubahan untuk maju. Serta diperlukan nilai/norma/aturan yg dapat mengendalikan perubahan tsb.) Proses terbentuknya : 1. Kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur. Yang ditandai dengan masyarakat bertindak sesuai hak dan kewajibannya, menghasilkan TERTIB SOSIAL (SOCIAL ORDER) 2. Tertib sosial menghasilkan ORDER yakni sistem norma dan nilai yang berkembang, diakui, dan dipatuhi. 3. Order kemudian menjadi KEAJEGAN dalam masyarakat yakni konsidi keteraturan yg tetap dan tidak berubah (sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berjalan terus menerus.) 4. Keajegan dalam perilaku masyarakat menciptakan POLA yaitu corak hubungan tetap dalam interaksi sosial, yang dijadikan model bagi seluruh anggota/kelompok masyarakat. 5. Lalu setelah semua proses diatas, terciptalah KETERATURAN SOSIAL Asosiatif 1) Kerja sama Kerjasama merupaka usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama Kerjasama bisa berupa individu terhadap kelompoknya (in group) atau dengan kelompok luar (out group) Charles H. Cooley : kerjasama muncul apabila seseorang menyadari dirinya mempunyai tujuan yang sama dengan orang lain, yang bermanfaat bagi dia dan orang lain (Kepentingan yang sama). Dia juga sadar bahwa dia memiliki pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri untuk memenuhi tujuan tsb (Organisasi Diri). Kosensus : dua pihak/lebih ingin memelihara hubungan yang masing- masing memandang hubungan tsb. sebagai kepentingan tersendiri. Kosensus dapat timbul apabila anggota kelompok berbeda pendapat (tidak sebesar konflik.) Bentuk berdasarkan pelaksanaan : 1. Kerukunan/gotong royong

2. Bargaining = pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang/jasa antara dua/lebih organisasi. 3. Kooptasi = proses penerimaan unsur baru, sebagai cara menghindari konflik. 4. Koalisi = kombinasi dua/lebih organisasi yang bertujuan sama 5. Joint venture = kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu Bentuk menurut ahli : 1. Spontan (serta- merta) 2. Langsung (hasil dari perintah atasan/penguasa) 3. Kontrak (atas dasar tertentu) 4. Tradisional (sbg bagian antarunsur dalam sistem sosial) 2) Akomodasi Sebagai keadaan : keseimbangan interaksi antarindividu atau antar kelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial. Sebagai proses : usaha- usaha manusia untuk meredakan pertentangan, agar terciptanya perdamaian Merupakan cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan laan Tujuan : 1. Menghasilkan sintesis/titik temu antara beberapa pendapat agar menghasilkan suatu pola baru. 2. Mencegah pertentangan untuk sementara. 3. Mengadakan kerjasama antarkelompok sosial yg terpisah akibat faktor sosial/psikologis/budaya 4. Mengusahakan peleburan antarkelompol sosial yg terpisah. Sebagai proses, memiliki bentuk : 1. Koersi = Proses melalui paksaan secara fisik/psikologis (satu pihak lebih lemah.) 2. Kompromi = pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian. 3. Arbitrase = cara untuk mencapai kompromi yang diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh pihak yang bertentangan/ yang berkedudukan lebih tinggi 4. Mediasi = hampir sama seperti arbitrase, hanya pihak ketiga cuma menjadi penasihat (tidak memiliki kewenangan) 5. Konsiliasi = usaha untuk mempertemukan keinginan2 pihak yg bertikai untuk mencapai kesepakatan 6. Toleransi = tanpa persetujuan formal

7. Stalemate = pihak2 yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang, sehingga menghentikan pertikaian 8. Ajudikasi = menyelesaikan masalah => pengadilan 9. Segregasi = masing2 pihak memisahkan diri dan saling menghindari untuk mengurangi ketegangan 10. Eliminasi = pengunduran diri suatu pihak karena mengalah 11. Subjugation/domination = pihak yang lebih kuat meminta yang lebih lemah mematuhinya. 12. Keputusan mayoritas = keputusan yg diambil berdasarkan suara voting terbanyak 13. Minority consent = kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh minoritas. Kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan, dan sepakat bekerja sama. 14. Konversi = penyelesaian konflik ketika salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain 15. Gencatan Senjata = penundaan permusuhan dalam jangka waktu tertentu 3) Asimilasi Merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan, guna mencapai suatu kesepakatan berdasarkan kepentingan/tujuan bersama Koentjaraningrat : proses asimilasi akan tinbul jika kelompok2 memiliki perbedaan kebudayaan. Selanjutnya kelompok tsb akan saling berinteraksi, dan dalam jangka waktu lama akan merubah kebudayaan masing2 kelompok dan salinh menyesuaikan. Faktor Pendorong 1. Toleransi 2. Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi 3. Sikap menghargai orang asing & kebudayaannya 4. Sikap terbuka dari penguasa 5. Persamaan unsur kebudayaan 6. Perkawinan campuran (aglamasi) 7. Adanya musuh bersama dari luar Faktor Penghambat 1. Kehidupan terisolasi

2. Kurang pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi 3. Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yg dihadapi 4. Merasa kebudayaanya lebih tinggi 5. Perbedaan ciri fisik/warna kulit 6. Perasaan in group feeling yang kuat 7. Gangguan golongan mayoritas terhadap minoritas 8. Perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi 4) Akulturasi Berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk kebudayaan baru tanpa menghilanhkan ciri kepribadian masing- masing Prosesnya cepat/lambatnya tergantung dari persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yg masuk. (Kalau damai cepat, kalau memaksa lama) Disosiatif 1) Persaingan Perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu Sifatnya pribadi (rivalry) & nonpribadi (kelompok) Persaingan berciri damai dan sportif, sehingga baik untuk meningkatkan prestasi 2) Kontraversi Bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan Ditandai dengan ketidakpuasan, perasaan tidak suka disembunyikan, kebencian dan keraguan terhadap kepribadian seseorang Cenderung bersifat rahasia Wujud = protes, fitnah, makian melalui surat, selebaran, agitasi, subversi, teror, dll Jenis menurut Leopold von Weise dan Howard Becker : 1. Umum (penolakan, mengahalangi, protes, kekerasan,dll) 2. Sederhana (penyangkalan pernyataan di depan umum, pemakimakian lewat media cetak) 3. Intensif (penghasutan, penyebaran desas- desus) 4. Rahasia (pengkhianatan, pembocoran rahasia lawan) 5. Taktis (provokasi,intimidasi,kejutan,pembingungan) 3) Pertentangan

Disebut juga konflik, adalah perjuangan individu/kelompok untuk memenuhi tujuan dengan cara menantang pihak lawan. Biasanya disertai ancaman/kekerasan Sebab : perbedaan pendapat, perasaan individu (benci, iri, sentimen), kebudayaan, kepentingan, perubahan sosial yg cepat menyebabkan disorganisasi sosial. Dapat juga bersifat positif. Karena dapat menjadi alat untuk menyesuaikan norma sesuai perkembangan masyarakat. Dapat juga menghasilkan kerjasama. Bentuk : 1. Pribadi = kebencian 2. Rasial = perbedaan ciri fisik dan kepentingan kebudayaan 3. Antarkelas sosial = perbedaan kepentingan antar tingkat masyarakat 4. Politik = berkaitan dengan kekuasaan (antargolongan/antarnegara berdaulat) 5. Internasional = kepentingan nasional dan kedaulatan e) Status dan Peran 1) Status Status adalah posisi seseorang secara umum di masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain Posisi menyangkut lingkungan pergaulan, prestise, hak- hak, dan kewajibannya Ralph Linton, tiga macam status: 1. Ascribed Status = status yang dicapai dengan sendirinya tanpa melihat perbedaan rohani dan kemampuan (diperoleh sejak lahir) 2. Achieved Status = status yang diperoleh melalui usaha disengaja, berdasarkan kemampuan individu mencapai tujuannya (bersifat terbuka) 3. Assigned Status = status yang diperoleh dari pemberian pihak lain karena memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat (berhubungan dengan achieved status) Seseorang dapat mempunyai beberapa status dalam waktu yang sama Memiliki beragam status dapat menimbulkan konflik sosial (status conflict) Konflik Status = konflik batin akibat pertentangan pada beberapa status yang dimilikinya

2) Peran Merupakan aspek dinamis dari status (saling berkaitan) Peran adalah perilaku yang diharapkan dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimiliki Fungsi = mengatur perilaku seseorang, sehingga orang tersebut dapat menyesuaikan perilakunya dengan perilaku sekitarnya Peran menentukan apa yang harus dilakukan seseorang untuk masyarakat dan bagaimana dia melakukan perannya secara bertanggung jawab Dimiliki sejak lahir atau diperoleh dari lingkungan sosial Sebagai anggota suatu kelompok, negara, atau keluarga seseorang selalu berhadapan dengan berbagai hubungan yang melahirkan hak dan kewajiban tertentu