BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritasnya melalui pasar modal yang berupa :

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Indeks Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Monday Effect merupakan fenomena dalam dunia keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kewarganegaraannya, investor di pasar modal dibedakan dalam dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB I PENDAHULUAN. waktu lebih dari 1 tahun) dan dapat diperjual belikan, baik ekuiti (saham), Surat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut dan harus mampu bersaing untuk mempertahankan atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Guna memahami suatu proses investasi, seorang pemodal (investor) harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan (return) terhadap sekuritas yang dibelinya. Investor yang cakap harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. empiris tentang terjadinya Day Of The Week Effect dipasar modal, antara lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (Jogiyanto, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. dana yang pernah digunakan untuk kegiatan investasi tersebut. Menurut Kamus

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi perdagangan saham (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap return

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis day..., Dwita Amelia Fitriani, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (idx.co.id)

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RISET BERKENAAN PASAR MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut

BAB I PENDAHULUAN. sarat akan keunikan (memiliki tingkat resiko yang tinggi, namun return yang

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Samsul, 2006:43). Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. pasar efisien bentuk lemah (Copeland, 2005). Dengan asumsi bahwa harga

I. PENDAHULUAN. Secara perlahan namun pasti pasar modal Indonesia tumbuh menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. atau surat berharga. Financial Market sendiri terbagi menjadi dua yaitu Capital

BAB I PENDAHULUAN. pintu gerbang masuk ke industri terus digemari kalangan investor.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian yang dilakukan Dwi Cahyaningdyah membahas beberapa

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang terjadi pada pasar modal yang efisien yaitu terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak diperjualbelikan dengan tujuan mendapatkan return dan capital gain,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. January effect merupakan kecenderungan terjadinya lonjakan harga saham pada

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. paling diminati oleh investor adalah return asset yaitu pengembalian atas

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara memerlukan pembiayaan yang cukup besar, baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut dan dipergunakan untuk membiayai segala aktifitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun

BAB I PENDAHULUAN. investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, aktifitas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset finansial dan ada yang melakukan investasi pada aset-aset riil. Investasi

BAB V PENUTUP. terjadinya monday effect terhadap return Indeks LQ45 dan STI selama periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar dari instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk hutang maupun modal, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar tradisional, pasar modal juga merupakan sarana untuk menjembatani antara pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dari sisi perusahaan, pasar modal berperan sebagai media untuk mencari alternatif sumber dana. Keberadaan pasar modal di suatu negara memberikan alternatif pendanaan selain sistem perbankan dalam memobilisasi dana masyarakat. Melalui pasar modal, perusahaan dapat menerbitkan sekuritas yang berupa : surat tanda hutang (obligasi) maupun surat tanda kepemilikan (saham) sesuai dengan jumlah modal yang dibutuhkan. Salah satu indikator dalam penilaian baik tidaknya suatu pasar modal adalah tingkat efisiensi. P asar modal yang efisien adalah pasar modal yang mampu mencerminkan harga saham sesuai dengan nilai intrinsik saham yang bersangkutan, di samping itu efisiensi pasar modal juga berkaitan dengan kecepatan pergerakan pasar modal atas informasi yang datang. Fenomena di atas menggariskan bahwa untuk membentuk pasar modal yang efisien, perilaku para pelaku pasar modal merupakan hal penting. Apakah para pelaku pasar modal cukup mampu untuk bereaksi tepat dan cepat atas 1

2 suatu informasi (Fitriyani dan Sari, 2013: 422). Pasar modal yang efisien memiliki pola pergerakan random walk, atau yang disebut juga pola acak. Teori random walk mengatakan bahwa pergerakan saham harusnya bergantung atas informasi yang datang. Informasi dalam pasar modal datangnya tidak dapat diprediksi, sehingga reaksi yang terjadi dalam pasar modal juga mengalami pola yang sama, karena pasar akan bergerak ketika informasi datang (Bodie et. al, 2011: 372). Saat pasar saham bereaksi atas hal yang tidak termasuk ke dalam konsep pasar efisien, hal ini disebut sebagai anomali, atau gangguan. Ada beberapa bentuk anomali yang cukup sering mengganggu efektifitas pasar modal, di antaranya adalah efek kalender. Anomali kalender adalah kecenderungan terjadinya keadaan yang sama di saat-saat tertentu, misalnya kecenderungan perbedaan keadaan pasar modal di bulan Januari dan di bulan selain Januari (January effect), juga kecenderungan perbedaan keadaan pasar di awal dan akhir pekan (weekend effect). Kejadian ini kemudian menimbulkan pola-pola pada saat tertentu yang dapat dibaca pergerakannya (Fitriyani dan Sari, 2013:423). Contoh anomali kalender yang umum antara lain adalah Monday Effect, Weekend Effect, January Effect, Holiday Effect dan Day Of The Week Effect (Stavarek and Heryan, 2012:137). Hasil penelitian mengenai pola perubahan return saham yang dikaitkan dengan Day of The Week Effect (DOW Effect) di pasar modal baik secara regional maupun global memberikan kesimpulan yang beragam. Keragaman

3 hasil tersebut dapat dipengaruhi antara lain oleh perbedaan periode penelitian, kapitalisasi pasar modal, adanya kondisi krisis keuangan global, tingkat maturitas pasar modal, lokasi regional pasar modal, metode penelitian, jenis dan besarnya sampel penelitian (Stavarek and Heryan, 2012:135). Fenomena Day of The Week Effect ditandai dengan adanya hari perdagangan tertentu dalam satu minggu yang dapat mempengaruhi pola return saham. Menurut fenomena ini, return harian rata rata tidak akan sama untuk tiap-tiap hari dalam satu minggu. Penurunan ataupun peningkatan return pada hari perdagangan tertentu tersebut juga dapat mempengaruhi abnormal return dan volatilitas-nya, sehingga dengan adanya fenomena ini, ada beberapa investor yang malah memanfaatkannya untuk mendapatkan abnormal return (Handaryani dan Suartana, 2011: 920). Adanya fenomena ini antara lain disebabkan oleh; 1) adanya pola pergerakan return saham dalam hari-hari perdagangan satu minggu yang merupakan refleksi berbagai faktor instrinsik eminten, umumnya kebutuhan akan uang cash, 2) Faktor mood atau perilaku investor (misalkan : perilaku investor yang cenderung untuk menjual saham pada hari Senin sehingga ada fenomena Monday Effect), 3) Adanya non trading day sehingga respon terhadap bad news pada hari Jum at baru tampak pada hari Senin (Hourvouliades dan Kourkoumelis, 2010:511). Hari perdagangan sendiri didefinisikan sebagai hari terjadinya pembelian atau penjualan saham yang dilakukan sesuai dengan waktu yang telah

4 ditetapkan pada suatu pasar modal. Umumnya pasar modal didunia menetapkan hari perdagangannya sebanyak lima hari, mulai hari Senin sampai dengan Jum at (Trading Days), sedangkan hari Sabtu dan Minggu merupakan hari dimana tidak ada perdagangan (Non Tarding Days). Pasar modal di Bursa Efek Indonesia melakukan perdagangan lima hari kerja dalam satu minggu. Hari perdagangan dimulai hari Senin sampai dengan Jumat, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu tidak ada perdagangan. Perdagangan untuk hari Senin s.d Kamis, ada dua sesi perdagangan yaitu sesi pertama dibuka pada jam 09.00 WIB dan ditutup pada 12.00 WIB sedangkan untuk sesi kedua dibuka jam 13.30 WIB kemudian ditutup pada pukul 15.49.59 WIB, dan untuk hari Jum at, sesi pertama dibuka jam 09.00 WIB dan ditutup pada 11.30 WIB sedangkan untuk sesi kedua dibuka jam 14.00 WIB kemudian ditutup pada pukul 15.49.59 WIB (BEI, 2016: http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/mekanismeperdagangan/jamperdagangan.aspx). Beberapa penelitian mengenai fenomena Day-of-the-Week Effect (DOW Effect) yang dikaitkan dengan pola return saham di Bursa Efek Indonesia memberikan hasil yang beragam. Hasil dari penelitian-penelitian tersebut ada yang mendukung adanya fenomena DOW Effect, namun ada pula yang tidak. Penelitian-penelitian yang mendukung diantaranya; 1) Cifuentes dan Cordoba (2013:113) yang menemukan adanya DOW Effect di pasar saham Indonesia tahun 2012, 2) Lari et al (2013:452) menemukan DOW Effect di Jakarta Cmposite Index (JKSE) periode 2008 s.d 2012, 3) Handayani dan Suartana (2015:916) melaporkan adanya pengaruh hari perdagangan terhadap abnormal

5 return dan volatilitas indeks saham LQ45 periode Januari s.d Desember 2013, dan 4) Maria dan Syahnunan (2012:9), melaporkan pengaruh signifikan hari terhadap return LQ45 pada periode Agustus 2011 s.d Juli 2012. Penelitianpenelitian yang tidak mendukung adanya DOW Effect antara lain; 1) Mardiansyah (2012:42) yang menemukan hari perdagangan tidak berpengaruh signifikan terhadap return harian IHSG di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2010, dan 2) Widodo (2010:11) yang tidak menemukan efek DOW terhadap return saham-saham sektor pertanian yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode Januari s.d Desember 2009. Gambaran deskriptif rata-rata mean return harian saham LQ 45 pada periode September 2013 sampai dengan September 2014 yang peneliti sampling, menunjukkan perbedaan gambaran dengan hasil-hasil penelitian dalam literatur penelitian sebelumnya. Gambaran rata-rata indeks saham LQ 45 dan return pasar untuk periode September 2013 sampai dengan September 2014 dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 Rata-rata Return Harian Indeks Saham LQ 45 dan Market Return di Bursa Efek Jakarta Periode September 2013 s.d September 2014 Uraian Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Jumla Hari Perdagangan 49 47 48 48 48 Rata-rata Return LQ45 0,00120 0,00054 0,00187 0,00112-0.00055 Rata-rata Market Return 0,00485 0,00393 0,00399 0,00394 0,00384 Sumber : Yahoo Finance diolah (2015) Dari tabel 1 di atas, pada periode September 2013 sampai dengan September 2014 tampak bahwa rata-rata return indeks LQ 45 terendah pada hari

6 Jum at yaitu sebesar -0,00055, sedangkan rata-rata return tertinggi terjadi pada hari Rabu sebesar 0,00187. Dari gambaran deskriptif diatas sepertinya tampak tidak mendukung adanya fenomena Monday Effect, karena return negatif bukan di hari Senin akan tetapi hari Jum at. Indeks LQ 45, yaitu indeks saham yang terdiri atas 45 saham pilihan pilihan yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu yaitu ; 1. Termasuk ke dalam 60 besar perusahaan dengan kapitalisasi terbesar selama 12 bulan terakhir, 2. Termasuk ke dalam 60 perusahaan dengan nilai transaksi tertinggi selama 12 bulan terakhir, 3. Telah masuk listing di Bursa Efek Indonesia minimal 3 bulan, 4. Mempunyai kondisi keuangan yang baik, prospek pertumbuhan dan frekuensi serta nilai transaksi yang tinggi. Setiap 6 bulan sekali dikalkulasi kembali oleh divisi research & development Bursa Efek Indonesia untuk dinilai ulang perusahan-perusahaan yang masuk kriteria-kriteria tersebut. Oleh karena mempunyai karakteristik tersebut, indeks LQ45, sering dijadikan sample penelitian mengenai pasar saham di Indonesia, karena dianggap representatif untuk mewakili kondisi pasar saham sebenarnya (Wikipedia, 2016: https://en.wikipedia.org/wiki/lq-45) 1.2. Identifikasi Masalah Fenomena Day of The Week Effect di pasar saham Indonesia masih menjadi fenomena yang perlu dibuktikan keberadaannya. Beberapa penelitian

7 yang ada menunjukkan hasil yang beragam, hal tersebut diantaranya disebabkan oleh perbedaan penggunaan metode analisis, sampel dan periode penelitian. Masih lemahnya kondisi tersebut untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan strategi investasi. Sejak munculnya fenomena ini, dimanfaatkan oleh sebagian investor untuk memperoleh abnormal return. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah serius dan berdampak negatif pada resiko investasi apabila tidak didukung dengan bukti yang kuat tentang keberadaannya di pasar modal Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang membuktikan adanya fenomena dimaksud, dengan metode yang lebih presisi dan periode yang lebih terkini. Penelitian dengan sampel indeks LQ45 diharapkan dapat mencerminkan kondisi pasar saham yang ada. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan teori dan hasil penelitian dari berbagai referensi diatas, fenomena Days of The Week Effect di pasar modal merupakan bentuk anomali dari hipotesis pasar efisien. Banyak penelitian yang mendukung konsistensi adanya fenomena Monday dan Weekend Effect dikaitkan dengan rata-rata return dan abnormal return saham di berbagai pasar modal di berbagai regional di dunia dan Bursa Efek Indonesia sendiri, namun demikian adapula penelitian yang menemukan sebaliknya, dimana rata-rata return negatif terjadi pada hari-hari lain. Penelitian yang menguji pengaruh hari-hari perdagangan terhadap return, abnormal dan volatilitas return saham juga memberi hasil yang beragam. Ada yang menyebutkan adanya pengaruh tersebut, adapula yang membuktikan tidak.

8 Berdasarkan uraian tersebut di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh hari perdagangan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 periode September 2013 sampai dengan September 2015? 2. Apakah terdapat pengaruh hari perdagangan terhadap abnormal return saham perusahaan yang terdaftar pada saham LQ 45 periode September 2013 sampai dengan September 2015? 3. Apakah terdapat pengaruh hari perdagangan terhadap volatilitas return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar LQ 45 periode September 2013 sampai dengan September 2015? 1.4. Maksud dan Tujuan Tesis Sesuai dengan perumusan masalah sebagaimana diuraikan di atas, maka maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh hari perdagangan terhadap return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 pada periode periode September 2013 sampai dengan September 2015. 2. Untuk menganalisis pengaruh hari perdagangan terhadap abnormal return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 pada periode periode September 2013 sampai dengan September 2015. 3. Untuk menganalisis pengaruh hari perdagangan terhadap volatilitas return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 pada

9 periode periode September 2013 sampai dengan September 2015 1.5. Manfaat dan Kegunaan penelitian Penelitian mengenai efek akhir pekan terhadap return, abnormal return dan volatilitas saham ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Bagi peneliti dapat menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh selama kuliah. 3. Bagi calon investor, investor, dan analis keuangan dapat berguna sebagai bahan dalam mempertimbangkan strategi investasi yang efektif untuk memprediksi harga saham di masa yang akan datang dan menetapkan keputusan investasi pada sekuritas saham. 4. Bagi masyarakat dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kondisi pasar modal Indonesia.