BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

Tingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimumkan nilai saham dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: Jurusan: Manajemen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah ketat hal ini ditunjukan dengan banyaknya perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. minuman tetap di butuhkan. Sebab produk ini menjadi kebutuhan pokok. bagi masyarakat seluruh indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sektor bisnis yang berkembang pesat.bisnis property dan real

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas operasionalnya. Untuk mendapatkan dana tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. digunakan informasi dari laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat ketat dan pesatnya perkembangan pasar modal yang terjadi pada saat ini telah mempengaruhi kegiatan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun besar. Perusahaan akan berupaya untuk mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan guna meningkatkan laba agar bisnis perusahaan menjadi semakin lancar. Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan laba, perlu mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar pertimbangan perusahaan dalam meningkatkan laba adalah dari laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Laba pada umumnya dipakai sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai dalam suatu perusahaan sebagai dasar untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang. Laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan, maka perlu adanya suatu prediksi perubahan laba. Perubahan laba merupakan peningkatan dan penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perubahan laba yang terjadi pada perusahaan di setiap tahunnya, tentunya tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan laba seperti periode waktu, besarnya perusahaan dan umur perusahaan. Maka dari itu perlunya analisis yang dilakukan terhadap perubahan tersebut. Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta prospek perubahan labanya. Salah satunya adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan berguna untuk mengindikasikan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas atau sering disebut juga rasio modal kerja merupakan rasio untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Rasio likuiditas yang dipakai 1

2 peneliti dalam penelitian ini adalah Current Ratio. Current Ratio merupakan cara untuk mengukur kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajibannya, dengan pedoman 2:1. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio solvabilitas yang dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka panjang. Semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Rasio Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, ditunjukan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio profitabilitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin. Net Profit Margin merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur persentasi dari sisa setiap rupiah setelah semua biaya dan beban. Semakin besar rasio ini menunjukan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba (Kasmir, 2012). Pada sektor property dan real estate di Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup pesat. Peningkatan ini terjadi akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan jumlah ekonomi. Peningkatan di sektor ekonomi memiliki pengaruh terhadap peningkatan permintaan pada sektor property. Hal ini juga tersurat pada annual report tahun 2010 yang dikeluarkan Lippo Karawaci. Sektor property di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa di tahun 2010 dimotori oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat. Tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2011. Kementrian Perumahan Rakyat Indonesia memperkirakan permintaan akan perumahan pada tahun 2010 mencapai 8 juta unit dengan pertumbuhan 700.000 unit per tahun. Dengan bertumbuhnya masyaratkat kelas menengah, permintaan akan perumahaan diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat pada tahun 2005 ( Annual Report Lippo Karawaci, 2010). Peningkatan penjualan juga terjadi pada produk hunian. Berdasarkan survei yang dilakukan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) bahwa terjadi peningkatan secara umum dari 2009 sampai 2010 untuk produk hunian. Peningkatan yang terjadi disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat dan

3 membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia. Tren peningkatan pada sektor properti juga diprediksi akan terus meningkat pada tahun berikutnya. Mengingat persediaan lahan untuk hunian semakin lama semakin menipis, sementara kebutuhan rumah terus bertambah (suratmerdeka.com). Riset terbaru dari Jones Lang LaSalle (2012), perusahaan riset properti global menunjukan industri properti di Jakarta ditutup dengan pertumbuhan positif, yaitu naik 3,7% pada 2011 atau naik sebesar 14% dibanding periode tahun lalu. Berdasarkan data Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) menunjukan bahwa penyaluran kredit properti oleh bank umum sampai dengan September 2012 mencapai Rp 356,92 T, sedikit menurun dibandingkan tahun lalu (-0,42%), namun masih meningkat 22,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kredit properti tersebut memberikan kontribusi sebesar 13,81% dari total outstanding kredit bank umum (Rp 2.583,8 T). Pertumbuhan dialami oleh kredit kontruksi (8,88%), diikuti dengan kredit real estate yang meningkat 5,56%, sedangkan kredit untuk perumahan dan apartemen (KPR/KPA) mengalami penurunan 5,51%. Pertumbuhan kredit kontruksi yang cukup pesat semakin menekan pangsa KPR&KPA (meskipun tetap yang terbesar dalam kredit properti) yakni dari 61,40% menjadi 58,41%. Pangsa terbesar kedua berasal dari kredit kontruksi 27,49% dan kredit real estate 14,10% (www.bi.go.id). Penjualan dari hampir seluruh subsektor industri properti seperti rumah tinggal, apartemen, perkantoran, dan pusat perdagangan akan naik sekitar 12-18%. Pertumbuhan sepanjang 2013 diprediksi mencapai 15%, dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp 325 triliun (www.investor.co.id). Tingginya tingkat permintaan dan penjualan di sektor properti juga tidak lepas dari turunnya bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) serta adanya kemudahan persyaratan yang diberikan. Menurut survei yang dilakukan SHPR bahwa fasilitas KPR tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial, sedangkan sisanya menggunakan fasilitas pembayaran secara tunai bertahap dan sebagian kecil dilakukan dalam bentuk tunai atau cash. Pengaruh CR, DER, dan NPM terhadap perubahan laba ditemukan berbeda oleh berbagai peneliti sebelumnya. Peneliti yang mengatakan bahwa

4 Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba adalah Taninggar (2009) dengan menggunakan sampel lima perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan penelitian yang mengatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap perubahan laba adalah Thaussie Nurvigia (2010) yang menggunakan sampel perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap perubahan laba ditemukan oleh Hermanto (2007) yang menggunakan sampel perusahaan emitten dan industri perbankan di PT BES yang menunjukkan adanya pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap perubahan laba. Sedangkan Roselina Pakpahan (2011) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba. Penelitian Takarini dan Ekawati (2003) yang menggunakan sampel perusahaan manufaktur di BEI yang menunjukan adanya pengaruh Net Profit Margin terhadap perubahan laba, sedangkan yang mengatakan bahwa Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap perubahan laba adalah Syamsudin dan Ceky (2009) yang menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan uraian dan hasil penelitian sebelumnya serta fakta-fakta dan fenomena pada perusahaan property dan real estate yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti merasa tertarik untuk menyusun laporan akhir dengan judul Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Property & Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin secara simultan terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013?

5 2. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR) secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013? 3. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013? 4. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin (NPM) secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013? 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya sebagai berikut: 1. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun 2010-2013. 2. Laporan keuangan yang diteliti pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 19 perusahaan. 3. Variabel yang akan diteliti yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Net Profit Margin (X) sebagai variabel independen terhadap perubahan laba (Y) sebagai variabel dependen. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equty Ratio dan Net Profit Margin secara simultan terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

6 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Net profit Margin (NPM) secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 1.4.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi dan saran yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu Akuntansi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai laba perusahaan. b. Bagi Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi Laporan Akhir secara ringkas dan jelas. Sehingga terdapat gambaran hubungan antara masing-masing bab, dimana bab tersebut dibagi menjadi beberapa sub-sub secara keseluruhan. Adapun sistematika penulisan terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut :

7 BAB I BAB II PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang apa yang melatar belakangi penulis dalam memilih judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang terkait dan melandasi serta menjelaskan secara detail mengenai teori-teori yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti, dan terdapat kerangka penelitian dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi identifikasi variabel dan defenisi operasional variabel, jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, model dan teknik analisis dari penelitian ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini merupakan bagian terpenting dalam laporan akhir karena pada bab ini akan menganalisis data-data yang telah diolah berdasarkan data sekunder yang telah dikumpulkan, serta peneliti akan memberikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil pengujian hipotesis penelitian ini. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis memberikan kesimpulan dari isi pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah dan penelitian yang akan datang.