DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT SILOAM MANADO TERHADAP KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SUKAWATI AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DARI PASAR SENI SUKAWATI

BAB IV HASIL DAN ANALISA. kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas jalan Kalimalang. a. Sistem jaringan jalan : Kolektor sekunder

DAFTAR ISTILAH. lingkungan). Rasio arus lalu lintas (smp/jam) terhadap kapasitas. (1) Kecepatan rata-rata teoritis (km/jam) lalu lintas. lewat.

DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN BALI KUTA RESIDENCE (BKR) Di KUTA, BALI

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. (termasuk mobil penumpang, kopata, mikro bus, pick-up dan truck kecil. sesuai sitem klasifikasi Bina Marga).

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan MKJI 1997 terhadap faktor hambatan

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Subsistem Transportasi (Tamin, 2000)

E:mail :

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN SETIABUDI SEMARANG. Laporan Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

PENGANTAR TRANSPORTASI

ANALISA HAMBATAN SAMPING TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN RAYA (Studi kasus : Sepanjang 200 M Pada Ruas Jalan Imam Bonjol Kota Metro)

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN WALTER MONGINSIDI KOTA PALU (Studi kasus: Swalayan Palu Mitra Utama)

Volume pada saat pasar beroperasi. Kend. Berat (kend / jam)

TINJAUAN PUSTAKA. derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5 (MKJI, 1997).

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

Kata kunci: Kinerja ruas jalan, Bangkitan perjalanan, SMK Ganesha Ubud.

BAB II STUDI PUSTAKA

Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK.

PENGARUH PUSAT HIBURAN HERMES PLACE POLONIA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN W. MONGONSIDI

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

TUGAS AKHIR ANALISIS PERFORMANCE KINERJA JALAN RAYA CINERE

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

11.8. Tingkat Pelayanan 10

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik jalan yang dapat diuraikan sebagai berikut: dapat dilihat pada uraian di bawah ini:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

Transkripsi:

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG Meila Femina Katihokang James A. Timboeleng, T. K. Sendouw Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado Email:meila.katihokang@yahoo.com ABSTRAK Kota Amurang adalah ibukota Kabupaten Minahasa Selatan yang merupakan pusat kegiatan baik perekonomian, pendidikan bahkan kegiatan lainnya di Kabupaten Minahasa Selatan. Oleh karena itu, perlu diimbangi dengan berbagai fasilitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan warga kota. Dari semua sarana fasilitas umum yang ada, pusat perbelanjaan, merupakan sesuatu hal yang tentunya sangat dibutuhkan keberadaanya. Kota Amurang saat ini memiliki salah supermarket yang paling ramai di kota ini dan terletak didekat Jalan Trans Sulawesi. Pusat perbelanjaan yang dimaksud adalah Sakura Mart. Dengan adanya Sakura Mart ini maka banyak penduduk baik didalam kota maupun dari daerah pinggiran kota ini ke wilayah kota Amurang. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah lalu lintas yang mengakibatkan banyaknya kendaraan yang berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, adanya pejalan kaki yang menyeberang jalan, dan aktivitas kendaraan yang keluar masuk jalan utama, sehingga menyebabkan menurunnya kecepatan lalu lintas dan kapasitas jalan tersebut. Studi yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat riset yang dilakukan di ruas jalan Trans Sulawesi selama tujuh (7) hari survei. Survei dilakukan pada pukul 06.00-22.00 dan bertujuan untuk mengetahui volume, kecepatan, hambatan samping dan Kinerja ruas jalan tersebut dengan hambatan samping eksisting dan kinerja ruas jalan tanpa hambatan samping. Teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan MKJI 1997. Berdasarkan hasil survei, diperoleh hasil penelitian yaitu volume (Q) puncak berkisar antara 1154 smp/jam sampai 1412 smp/jam dengan volume puncak tertinggi terjadi pada hari Senin, 22. Kecepatan rata-rata berkisar pada 13,01 km/jam 33,99 km/jam. Dalam menganalisa kinerja ruas jalan Trans Sulawesi dengan menggunakan MKJI (1997), ditinjau dari kapasitas dan derajat kejenuhan untuk kondisi hambatan samping eksisting diperoleh kapasitas 2044 smp/jam, dengan derajat kejenuhan sebesar 0,69 Sedangkan pada kondisi tanpa hambatan samping diperoleh kapasitas 2248 smp/jam, dengan derajat kejenuhan 0,63. Kata Kunci : Hambatan Samping, Volume, Kecepatan, VCR PENDAHULUAN Latar Belakang Kinerja jalan adalah kemampuan dari suatu ruas jalan dalam melayani arus lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut. Kinerja jalan ditentukan oleh kapasitas, derajat kejenuhan, kecepatan rata-rata, waktu perjalanan. Kota Amurang saat ini memiliki salah satu supermarket yang paling ramai di kota ini dan terletak didekat Jalan Trans Sulawesi. Pusat perbelanjaan yang dimaksud adalah Sakura Mart. Dengan adanya Sakura Mart ini maka banyak penduduk baik didalam kota maupun dari daerah pinggiran kota ini ke wilayah kota Amurang. Maka keberadaan pusat perbelanjaan dalam hal ini Sakura Mart dapat menimbulkan tarikan perjalanan orang maupun kendaraan, dimana keberadaannya harus dibarengi dengan penyediaan sarana penunjang seperti penyediaan tempat parkir, fasilitas pejalan kaki, pemberhentian angkutan kota yang cukup sehingga tidak mengganggu aktifitas pergerakan dijalan. Dengan menegetahui volume dan kecepatan suatu ruas jalan, maka dapat diperoleh nilai kinerja dari ruas jalan tersebut. Secara pengamatan visual, keberadaan Sakura Mart, mempengaruhi kinerja ruas jalan Trans Sulawesi kawasan Pasar Amurang karena itu dipandang perlu untuk mengadakan penelitian ini mengambil lokasi dijalan tersebut. Perumusan Masalah Berapa besar pengaruh kegiatan Sakura Mart terhadap kinerja ruas jalan Trans Sulawesi? 787

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 Pembatasan Masalah 1. Lokasi penelitian di ruas jalan Trans Sulawesi kawasan Pasar Amurang dengan panjang segmen jalan 200 m 2. Metode analisis yang digunakan adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997(MKJI 1997) Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kecepatan dan volume kendaraan di ruas jalan Trans Sulawesi. 2. Mengetahui hambatan samping akibat Pusat Perbelanjaan Sakura Mart. 3. Mengetahui Kinerja lalu lintas pada ruas jalan Trans Sulawesi dengan hambatan samping eksisting dan hambatan samping tidak ada 4. Merumuskan strategi untuk mempertahankan kinerja ruas jalan Trans Sulawesi. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis dapat mengetahui kinerja dari ruas jalan yang diteliti akibat adanya pusat perbelanjaan ini dan diharapkan dapat memberikan masukan dalam perencanaan pengembangan sistem transportasi di Kabupaten Minahasa Selatan khususnya di Kota Amurang dan dapat membantu Pemerintah Kabupaten dalam hal menata arus lalu lintas pada umumnya, sehingga masyarakat dapat menikmati arus lalu lintas yang aman, nyaman dan bebas hambatan. LANDASAN TEORI Segmen Jalan Perkotaan Segmen jalan, didefinisikan sebagai panjang jalan yang tidak dipengaruhi oleh simpang bersinyal atau simpang tak bersinyal dan memiliki karakteristik yang hampir sama panjang jalannya. Menurut MKJI 1997 bahwa, segmen jalan perkotaan mengalami perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hamper seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan. Karakteristik Jalan Perkotaan MKJI 1997 mendefinisikan ruas jalan perkotaan sebagai ruas jalan yang memiliki pengembangan permanen dan menerus sepanjang jalan. Adanya jam puncak lalu lintas 788 pada jam-jam tertentu serta tingginya persentase kendaraan pribadi juga merupakan ciri lalu lintas perkotaan. Hubungan Antara Kecepatan, Volume Dan Kepadatan Volume lalu lintas Berdasarkan MKJI (1997) volume lalu lintas didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang melalui titik pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Q kend), smp/jam (Q smp), LHRT (Q LHRT). Volume lalu lintas dihitung berdasarkan persamaan (1) Q= N (1) T Kecepatan (speed) Kecepatan adalah jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan pada suatu ruas jalan dalam suatu ruas jalan tertentu. Persamaan yang digunakan untuk menghitung kecepatan adalah : V = d t (2) Kepadatan (density) Kepadatan adalah pengukuran ketiga dari kondisi arus lalu lintas dan diartikan sebagai jumlah kendaraan yang berada dalam satu satuan panjang jalan tertentu. Persamaan yang digunakan untuk menghitung kepadatan, sebagai berikut : k = Q S (3) Kinerja Ruas Jalan Kinerja lalu lintas (traffic performance) adalah pengukuran kuantitatif, yang menggambarkan kondisi operasional dari suatu fasilitas lalu lintas yang merupakan bagian dari jalan raya. MKJI 1997 menggunakan beberapa ukuran kinerja sebagai berikut : Arus dan Komposisi lalu-lintas Nilai arus lalu-lintas (Q), mencerminkan komposisi lalu-lintas, dengan menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang (smp). Kecepatan Arus Bebas Kecepatan arus bebas (FV) didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain dijalan.

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas: FV = (FV 0+FV W) x FFV SF x FFV CS (4) Kapasitas Ruas Jalan Kapasitas adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat melintasi dengan stabil pada suatu jalan pada keadaan tertentu. MKJI 1997 menetapkan kapasitas berdasarkan rumus sebagai berikut: C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (5) Derajat Kejenuhan (DS) Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio terhadap kapasitas sebagai faktor kunci dalam penentuan perilaku lalu lintas pada suatu jalan. Derajat kejenuhan dapat dihitung sebagai berikut: DS = Q C (6) Kecepatan rata-rata kendaraan ringan (V LV) dan Waktu Tempuh (TT) Kecepatan tempuh didefinisikan dalam manual ini sebagai kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan (LV) sepanjang segmen jalan: METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu dengan melakukan survei dilapangan dan mengumpulkan keterangan dari buku atau jurnal. Adapun teknik pembahasan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Studi pustaka yaitu mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan tugas akhir ini yang bersumber dari buku, MKJI serta jurnal. 2. Melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui situasi dilapangan dan menetapkan waktu survei yang sesuai. 3. Melakukan survei dilapangan guna mendapatkan data primer, antara lain survei volume lalu lintas. 4. Menganalisis dan mengolah data hasil survei dilapangan dengan menggunakan MKJI 1997. 5. Kesimpulan dan saran. HASIL PENELITIAN Gambar Lokasi Penelitian Ruas jalan yang menjadi tinjauan adalah ruas jalan Trans Sulawesi dengan segmen jalan didepan Sakura Mart. V = L TT (7) Tingkat Pelayanan (LOS) Menurut Teori Tingkat pelayanan adalah suatu ketentuan atau batasan dalam mengukur kualitas perjalanan. Karakteristik lalu lintas menurut Clarkson H. Oglesby dan R. Gary Hicks (1993) adalah sebagai berikut: Tingkat Rasio Karakteristik Pelayanan (Q/C) A 0,00 0,19 Kondisi arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan B 0,2 0,44 Dalam zona ini arus stabil. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk beralih gerak. Dalam zona ini arus stabil pengemudi dibatasi memilih kecepatannya C 0,45 0,69 Dalam zona ini arus stabil pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan D 0,7 0,84 Arus tidak stabil, dimana hampir semua pengemudi dibatasi kecepatanya, volume lalu lintas hampir mendekati kapasitas jalan tetapi masih dapat diterima E 0,8 1,00 Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitas arus tidak stabil dan sering berhenti F 1,00 Arus yang dipaksakan akan terjadi kecepatan, atau kecepatan sangat rendah, antrian sangat panjang dan hambatan sangat banyak Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Gambar 2. Detail Lokasi Penelitian 789

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 Data Geometrik Jalan 1. Lebar ruas jalan yang diteliti adalah 6 meter dengan panjang ruas jalan 200 meter 2. Jalan ini memiliki bahu jalan dengan lebar bahu jalan masing-masing sisi yaitu 0,86 m dan 2,2 m 3. Tipe jalan dua jalur dua arah tak terbagi (2/2 UD) 4. Lebar masing-masing lajur 3 meter 5. Dilengkapi dengan trotoar dengan lebar trotoar 1,3 m 6. Kondisi perkerasan baik 7. Fasilitas median tidak ada 8. Pemisah arah 50/50 9. Ukuran kota 0,1 0,5 juta Volume Lalulintas (Q) Volume lalulintas total dua arah dapat dilihat pada grafik dibawah ini: 1600 1400 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Kecepatan Tabel 2. Rekapitulasi Kecepatan Lalu Lintas Selama 7 Hari Survei Hari Senin, 22 Selasa, 23 Rabu, 24 Kamis, 25 Jumat, 26 Sabtu, 27 Minggu,28 Arah Menuju Kecepatan Tertinggi Kecepatan Terendah Waktu Nilai (V) (km/jam) Waktu Nilai (V) km/jam) Manado 06.00-06.15 33,00 13.45-14.00 13,01 Kapitu 06.15-06.30 33,93 18.30-18.45 15,18 Manado 06.30-06.45 33,96 14.15-14.30 15,05 Kapitu 06.30-06.45 33,82 14.15-14.30 14,16 Manado 06.00-06.15 33,68 16.45-17.00 13,44 Kapitu 06.00-06.15 33,99 18.15-18.30 13,69 Manado 06.15-06.30 33,45 18.00-18.15 14,06 Kapitu 06.00-06.15 32,85 14.00-14.15 15,72 Manado 06.00-06.15 33,39 17.00-17.15 15,30 Kapitu 07.15-07.30 33,69 14.30-14.45 15,16 Manado 06.15-06.30 33,68 14.45-15.00 13,66 Kapitu 06.15-06.30 33,96 14.30-14.45 14,87 Manado 06.00-06.15 33,46 20.00-20.15 16,52 Kapitu 06.30-06.45 33,68 18.30-18.45 17,01 Sumber: Hasil Survai dan Pengolahan Data 1200 Volume Kendaraan 1000 800 600 400 200 0 06.00-06.15 06.15-06.30 06.30-06.45 06.45-07.00 07.00-07.15 07.15-07.30 07.30-07.45 07.45-08.00 08.00-08.15 08.15-08.30 08.30-08.45 08.45-09.00 09.00-09.15 09.15-09.30 09.30-09.45 09.45-10.00 10.00-10.15 10.15-10.30 10.30-10.45 10.45-11.00 11.00-11.15 11.15-11.30 11.30-11.45 11.45-12.00 12.00-12.15 12.15-12.30 12.30-12.45 12.45-13.00 13.00-13.15 13.15-13.30 13.30-13.45 13.45-14.00 14.00-14.15 14.15-14.30 14.30-14.45 14.45-15.00 15.00-15.15 15.15-15.30 15.30-15.45 15.45-16.00 16.00-16.15 16.15-16.30 16.30-16.45 16.45-17.00 17.00-17.15 17.15-17.30 17.30-17.45 17.45-18.00 18.00-18.15 18.15-18.30 18.30-18.45 18.45-19.00 19.00-19.15 19.15-19.30 19.30-19.45 19.45-20.00 20.00-20.15 20.15-20.30 20.30-20.45 20.45-21.00 21.00-21.15 21.15-21.30 21.30-21.45 21.45-22.00 Interval Waktu Grafik Volume Lalulintas Tabel 1. Rekapitulasi Volume Lalu Lintas Jam Puncak Selama 7 Hari Survei Hari Periode Waktu Volume Senin, 22 10.00-10.15 1412 Selasa, 23 Febuari 16.45-17.00 1354 Rabu, 24 09.00-09.15 1324 Kamis, 25 11.15-11.30 1401 Jumat, 26 11.00-11.15 1210 Sabtu, 27 07.00-07.15 1154 Minggu, 28 18.15-18.30 1304 Volume Jam Puncak Maksimum 1412 Sumber: Hasil Survai dan Pengolahan Data Kepadatan Tabel 3. Rekapitulasi Kepadatan Selama 7 Hari Survei Hari Senin, 22 Selasa, 23 Rabu, 24 Kamis, 25 Jumat, 26 Sabtu, 27 Minggu,2 8 Kepadatan Kepadatan Tertinggi Terendah Arah Nilai (k) Menuju Nilai (k) Waktu (smp/km Waktu (smp/km) ) Manado 14.00-14.15 39 21.30-21.45 4 Kapitu 18.30-18.45 46 06.00-06.15 7 Manado 16.45-17.00 43 21.45-22.00 5 Kapitu 13.15-13.30 43 06.00-06.15 9 Manado 17.30-17.45 34 21.45-22.00 4 Kapitu 18.00-18.15 44 21.15-21.30 7 Manado 11.15-11.30 31 06.15-06.30 5 Kapitu 11.15-11.30 45 06.15-06.30 7 Manado 17.30-17.45 34 21.30-21.45 7 Kapitu 12.15-12.30 45 06.15-06.30 6 Manado 16.30-16.45 36 07.45-08.00 7 Kapitu 20.00-20.15 43 06.15-06.30 6 Manado 17.45-18.00 42 21.30-21.45 4 Kapitu 18.30-18.45 45 06.00-06.15 3 Sumber: Hasil Survai dan Pengolahan Data 790

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 Hambatan Samping Akibat Pusat Perbelanjaan Sakura Mart Hari Tabel 4. Rekapitulasi Frekuensi Berbobot Kejadian Hambatan Samping Pejalan Kaki, Penyeber ang jalan Parkir kend., berhen ti Kend. Masuk Keluar sisi jalan Sumber: Hasil Survai dan Pengolahan Data Analisa Kinerja Ruas Jalan dengan Hambatan Samping Kondisi Eksisting Analisa Kapasitas Jalan (C) Kend. lambat Tabel 5. Parameter Kapasitas Ruas Jalan Trans Sulawesi Sumber: Analisa Data (MKJI 1997 Untuk Jalan Perkotaan), Dengan formula dan data yang ada, maka diperoleh nilai kapasitas untuk ruas ini adalah : C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs C = 2900 x 0,87 x 1,00 x 0,9 x 0,90 C = 2044 smp/jam Analisa Kecepatan Arus Bebas (FV) Kend. Naik Turun Penum pang Total Senin 176 8 90 16 216 506 Selasa 316 0 62 19 152 549 Rabu 244 0 95 0 80 419 Kamis 212 8 28 3 168 419 Jumat 440 0 17 3 128 588 Sabtu 468 16 45 14 160 703 Minggu 160 4 224 0 24 412 Parameter Kondisi Nilai Ket. Kapasitas dasar (Co) Dua lajur, dua arah tak 2900 smp/jam Total dua arah tebagi Lebar jalur efektif 6m 0,87 - (FCw) Pembagian arah 50-50 1,00 - (FCsp) Hambatan Tinggi (H) 0,9 - Samping (FCsf) Jumlah Penduduk (FCcs) (0,1 0,5) 0,90 203.317 Kecepatan arus bebas dasar (FVo) Kendaraan yang ditinjau = Kendaraan ringan (LV) Dengan Tabel B1-1 dari MKJI 1997 Fvo = 44 km/jam Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas (FVw) Lebar Jalur lalu lintas efektif (Wc) = 6 m Dengan Tabel B2-1 dari MKJI 1997 FVw = -3 km/jam Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping (FFVsf) Kelas hambatan samping = Tinggi (H) Lebar Bahu rata-rata (Ws) = 1.5 m Dengan Tabel B-3:1 dari MKJI 1997 FFVsf = 0,90 Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota (FFVcs) Ukuran kota = 0,1 0.5 (juta penduduk) Dengan Tabel B-4:1 dari MKJI 1997 FFVcs = 0,93 Maka dapat dihitung kecepatan arus bebas : FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs = (44 + (-3)) x 0,90 x 0,93 = 34,32 km/jam Analisa Derajat Kejenuhan (DS) Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Derajat Kejenuhan (DS) Senin, 22 Selasa, 23 Rabu, 24 Kamis, 25 Jumat, 26 Sabtu, 27 Minggu, 28 Volume Kapasitas Sumber: Analisa Data, Derajat Kejenuhan (V/C) 1412 2044 0,69 1354 2044 0,66 1324 2044 0,65 1401 2044 0,68 1210 2044 0,59 1154 2044 0,56 1304 2044 0,64 Dari tabel diatas, dapat dilihat perhitungan untuk volume jam puncak: Arus lalu lintas (Q) = 1412 smp/jam Kapasitas (C) = 2044 smp/jam Sehingga dapat dihitung derajat kejenuhan : DS = Q/C = 1412/2044 = 0,69 Analisa Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan (FV LV) 791

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 Kecepatan arus bebas (FV) =34,32 km/jam Derajat kejenuhan (DS) = 0,69 Dengan menggunakan Grafik MKJI 1997 (gambar 4.13), diperoleh = 27,00 km/jam VLV Tabel 7. Nilai Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan (FV LV) DS (V/C) FV Kecepatan Tempuh (km/jam) Senin, 22 0,69 34,32 27,00 Selasa, 23 0,66 34,32 27,20 Rabu, 24 0,65 34,32 27,30 Kamis, 25 0,68 34,32 27,05 Jumat, 26 0,59 34,32 27,90 Sabtu, 27 0,56 34,32 28,00 Minggu, 28 0,64 34,32 27,40 Sumber: Analisa Data, Analisa Kinerja Ruas Jalan dengan Hambatan Samping Rendah Analisa Kapasitas Jalan (C) Tabel 8. Parameter Kapasitas Ruas Jalan Trans Sulawesi Parameter Kondisi Nilai Ket. Kapasitas dasar (Co) Dua lajur, dua arah tak tebagi 2900 smp/jam Total dua arah Lebar jalur efektif (FCw) 6m 0,87 - Pembagian arah (FCsp) 50-50 1,00 - Hambatan Samping Sangat Rendah (FCsf) (VL) 0,99 - Jumlah Penduduk (FCcs) (0,1 0,5) 0,90 203.317 Sumber: Analisa Data, C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs C = 2900 x 0,87 x 1,00 x 0,99 x 0,90 C = 2248 smp/jam Analisa Kecepatan Arus Bebas (FV) - Kecepatan arus bebas dasar (FVo) Kendaraan yang ditinjau = Kendaraan ringan (LV) Dengan Tabel B1-1 dari MKJI 1997 FVo = 44 km/jam - Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas (FVw) Lebar Jalur lalu lintas efektif (Wc) = 6 m Dengan Tabel B2-1 dari MKJI 1997 FVw = -3 km/jam - Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping (FFVsf) Kelas hambatan samping = Sangat Rendah (LV) Lebar Bahu rata-rata (Ws) = 1.5 m Dengan Tabel B-3:1 dari MKJI 1997 FFVsf = 1,01 - Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota (FFVcs) Ukuran kota = 0,1 0.5 (juta penduduk) Dengan Tabel B-4:1 dari MKJI 1997, FFVcs = 0,93 Maka, dapat dihitung kecepatan arus bebas : FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs = (44 + (-3)) x 1,01 x 0,93 = 38,51 km/jam Analisa Derajat Kejenuhan (DS) Tabel 9. Rekapitulasi Nilai Derajat Kejenuhan (DS) Volume Kapasitas Derajat Kejenuhan (V/C) Senin, 22 1412 2248 0,63 Selasa, 23 1354 2248 0,60 Rabu, 24 1324 2248 0,59 Kamis, 25 1401 2248 0,62 Jumat, 26 1210 2248 0,54 Sabtu, 27 1154 2248 0,51 Minggu,28 1304 2248 0,58 Sumber: Analisa Data, Analisa Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan (FV LV) Tabel 10. Nilai Kecepatan Tempuh Kendaraan Ringan (FV LV) DS (V/C) FV Kecepatan Tempuh (km/jam) Senin, 22 0,63 38,51 30,25 Selasa, 23 0,60 38,51 30,90 Rabu, 24 0,59 38,51 30,99 Kamis, 25 0,62 38,51 30,50 Jumat, 26 0,54 38,51 31,90 Sabtu, 27 0,51 38,51 32 Minggu, 28 0,58 38,51 31 Sumber: Analisa Data, 792

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 Analisa Kinerja Ruas Jalan berdasarkan Tingkat Pelayanan Menurut Teori Tabel 11. Karakteristik Tingkat Pelayanan Senin, 22 Selasa, 23 Rabu, 24 Kamis, 25 Jumat, 26 Sabtu, 27 Minggu, 28 Hambatan Samping Eksisting Tingkat V/C Pelayanan Hambatan Samping Rendah V/C Tingkat Pelayanan 0,69 C 0,63 C 0,66 C 0,60 C 0,65 C 0,59 C 0,68 C 0,62 C 0,59 C 0,54 C 0,56 C 0,51 C 0,64 C 0,58 C Sumber: Analisa Data, PENUTUP Kesimpulan 1. Berdasarkan analisa hasil survei lalulintas, diperoleh hasil sebagai berikut : Volume puncak tertinggi terjadi pada Hari Senin, 22 pada periode waktu 10.00-10.15 yaitu sebesar 1412 smp/jam, sedangkan volume puncak terendah terjadi pada hari Sabtu, 27 pada periode waktu 07.00-07.15 yaitu sebesar 1154 smp/jam. Kecepatan rata-rata tertinggi terjadi pada hari Rabu 24 pada periode 06.00-06.15 sebesar 33,99 km/jam dan kecepatan rata-rata terendah terjadi pada hari Senin, 22 pada periode 13.45-14.00 dengan nilai kecepatan 13,01 km/jam. 2. Berdasarkan analisa hasil survei lalu lintas, diperoleh hambatan samping akibat pusat perbelanjaan Sakura Mart yaitu sebesar 703/jam, sehingga berada pada kelas hambatan samping Tinggi (H). 3. Dalam menganalisa kinerja ruas jalan Trans Sulawesi dengan menggunakan MKJI (1997), ditinjau dari kapasitas dan derajat kejenuhan untuk kondisi hambatan samping eksisting diperoleh kapasitas 2044 smp/jam, dengan derajat kejenuhan sebesar 0,69 Sedangkan pada kondisi hambatan samping rendah diperoleh kapasitas 2248 smp/jam, dengan derajat kejenuhan 0,63. Dilihat dari hasil analisa, Kondisi Kinerja ruas jalan setelah adanya Sakura Mart mengakibatkan kinerja ruas Jalan Trans Sulawesi mengalami penurunan kapasitas sebesar 9,07%. Dengan kata lain, dari sisi kapasitas jalan, keberadaan Pusat Perbelanjaan Sakura Mart tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kinerja ruas jalan tersebut. Dan untuk tingkat pelayanan jalan meskipun mengalami peningkatan dalam kedua kondisi tersebut namun tidak mengalami perubahan tingkat pelayanan, masih dalam tingkat pelayanan C. 4. Untuk strategi mempertahankan kinerja ruas jalan Trans Sulawesi adalah dengan dipasang rambu-rambu lalu lintas seperti dilarang parkir disepanjang ruas jalan yang berpengaruh terhadap kinerja dan kapasitas jalan. Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa saran, yaitu : 1. Mengingat pengaruh hambatan samping yang ditimbulkan oleh aktivitas Sakura Mart cukup besar, maka diperlukan studi lanjut mengenai tingkat konflik di daerah studi. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan kepada Pemerintah Kabupaten, dan instansi terkait, untuk menetapkan kebijakan strategis, baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk mempertahankan kinerja ruas jalan Trans Sulawesi. DAFTAR PUSTAKA Agung Purnama Putra, 2011, Jurnal Analisis Kinerja Ruas Jalan Raya Sukawati Akibat Bangkitan Pergerakan dari Pasar Seni Sukawati, Fakultas Teknik Sipil Universitas Udayana Denpasar. Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Selatan, (https://minselkab.bps.go.id/linktabelstatis/ view/id/49) 793

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.12 Desember (787-794) ISSN: 2337-6732 Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Dirjen Bina Marga. Kasan, Muhammad, 2009, Jurnal Dampak Pusat Perbelanjaan terhadap Kinerja Ruas Jalan Walter Monginsidi Kota Palu (studi kasus: Swalayan Palu Mitra Utama), Fakultas Teknik Sipil Universitas Tadulako, Palu. Morlok, Edward K. 1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi Erlangga, Jakarta. Oglesby, Clarksin Hicks, 1999, Teknik Jalan Raya Jilid I (Terjemahan) Gramedia, Jakarta. Rumambi, Ramon C., 2012, Tesis Analisa Dampak Keberadaan Rumah Sakit Siloam Manado Terhadap Kinerja Lalu Lintas Ruas Jalan Sam Ratulangi dan Piere Tendean Manado, Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, Manado. 794