BAB VII REFLEKSI TEORITIK. berkaitan. Menurut buku pemberdayaan masyarakat. terdapat dua kunci yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR

BAB I PENDAHULUAN. desa yang amat kecil dan terpencil dari desa-desa lain yang ada di Kecamatan

BAB V DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN. langsung ke tempat tujuan yakni Desa Sembunglor. Hal pertama yang

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

BAB VII REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET TENTANG PEDULI DARI POLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang penting yaitu sebagian besar penggunaan lahan. Pertanian di Indonesia dapat berjalan dengan baik karena didukung adanya

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris, karenanya permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. modal sosial menempati posisi penting dalam upaya-upaya. pemberdayaan dan modal sosial, namun bagaimanapun unsur-unsur

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

AgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut membuat mereka jatuh kejurang kemiskinan.

TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KELOMPOK TANI PADI SAWAH TERHADAP PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT)

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET KAMPUNG PENELEH. Pendampingan masyarakat Peneleh dalam memanfaatkan aset yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan berikut ini secara rinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Bojonegoro. Desa Tlogoagung ini desa yang berada ditengah-tengah

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

BAB VI DINAMIKA AKSI PERUBAHAN. A. Membangun Kesepahaman Sebagai Warga Lokal. proses inkulturasi dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan peneliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Apa itu PERTANIAN ORGANIK?

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi modal dasar pembangunan nasional disektor pertanian sebagai prioritas

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam/bertani, sehingga

BAB II KAJIAN TEORI. A. Ketergantungan Melemahkan Kemandirian. koran Kompas edisi 18 September 2007, bahwa setelah

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. APBN untuk pertanian di Indonesia bahkan juga di adakannya subsidi

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan

Mengangkat Harkat dan Martabat Petani Dengan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Pertanian Padi Melalui Pengembangan Pola Tanam SRI Organik

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

BAB III METODE RISET AKSI PARTISIPATIF. Pada proses pendampingan yang telah dilakukan di Dusun Satu

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. seperti industri, jasa, pemasaran termasuk pertanian. Menurut Rogers (1983),

Good Agricultural Practices

BAB I PENDAHULUAN. petani identik dengan kehidupan pedesaan. Sebagian besar petani yang ada di

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

ACARA 3. KELEMBAGAAN !! Instruksi Kerja : A. Aspek Kelembagaan

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mengurusi politik yang akhirnya ekonominya sendiri menjadi kacau.

BAB I PENDAHULUAN. mengelola tanah hingga menanam bibit sampai menjadi padi semuanya dilakukan

SOSIALISASI POLA TANAM PADI SRI ORGANIK

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pelaksanaan Pemberdayaan Sumber Daya Petani Kopi di Desa. Sekincau Kabupaten Lampung Barat

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET

BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragnar Oktavianus Sitorus, 2014

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

PENGANTAR. Latar Belakang. merupakan keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. terletak sekitar 30 km dari pusat Kabupaten Tuban. Dusun ini jauh dari keramaian karena

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto per Triwulan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 (Miliar Rupiah)

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kecamatan sebanyak 15 kecamatan. Produktifitas rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Desa Tiohu terletak di sebelah Timur Ibukota Kecamatan Asparaga

TINJAUAN PUSTAKA. definisi sempit dan pertanian organik dalam definisi luas. Dalam pengertian

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

BAB VII PARTISIPASI KOMUNITAS TANI DAN KESIAPAN INSTITUSI DALAM PELAKSANAAN PROSES PEMBERDAYAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Proposal Masa Depan CONTOH PROPOSAL USAHA. Tanpa Usaha Keras, Ide itu HAMPA «Inspirasi Oh Inspirasi Dialog Terbuka Tersimpan Tanda Tanya»

BAB II METODE PENELITIAN. dikenal dengan nama PAR atau Participatory Action Risearch. Adapun

PEMBUATAN DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI ANALISIS USAHA JAMUR BAGI CALON PETANI JAMUR TIRAM DI DESA MEREMBU BARAT MEKAR

BAB IX. Kesimpulan dan Rekomendasi. Pada kegiatan membangun pola hidup sehat dari kebiasaan warga di Desa

BAB V REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET KELOMPOK PEDAGANG KLONTONG

I. PENDAHULUAN. menjadi suatu keharusan, agar produksi dapat menunjang permintaan pangan yang

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia, hal ini

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

BAB VI KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

ANALISIS FINANSIAL USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI DI KABUPATEN BANTUL I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB VII REFLEKSI TEORITIK Pemberdayaan merupakan sebuah proses yang saling berhubungan, saling berkaitan. Menurut buku pemberdayaan masyarakat. terdapat dua kunci yang harus dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat Pertama, pemberian kewenangan dan kedua, pengembangan kapasitas masyarakat. Oleh karena itu, proses yang saling berhubungan itu di titik beratkan kepada pemberian wewenang dan pengembangan kapasitas masyarakat agar terciptanya perubahan sosial yang menyeluruh. 1 Definisi pemberdayaan masyarakat yang berkembang hingga saat ini, salah satunya adalah definisi yang di ungkapkan oleh Jim Ife menyiapkan kepada masyarakat berupa sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keahlian untuk meningkatkan kapasitas diri masyarakat di dalam menentukan masa depan mereka, serta berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupan dalam komunitas masyarakat itu sendiri Upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat menurut konsep ini adalah dengan meningkatkan kemampuan atau kapasitas masyarakat khususnya masyarakat miskin. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat ini disebut juga dengan penguatan kapasitas (capacity building), yaitu suatu proses meningkatkan atau merubah pola perilaku individu, organisasi, dan sistem yang ada di masyarakat untuk mencapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien. Sehingga masyarakat dapat memahami dan 1 Soetomo, Pemberdayaan Masyarakat, Pustaka Pelajar, 2011, Yogyakartal. 88. 100

101 mengoptimalkan potensi yang mereka miliki untuk mencapai tujuan pemberdayaan, yaitu kesejahteraan hidup masyarakat. 2 Jadi, strategi pendampingan sangat efektif dan efisien dalam proses pemberdayaan masyarakat, karena dengan adanya pendampingan maka kapasitas masyarakat dapat dikembangkan atau diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Factor lain yang dapat di gunakan untuk melihat penekanan pada aspek manusia dan masyarakat dalam konsep pembangunan masyarakat adalah pemahamannya sebagai proses perubahan, apabila secara teoritik perubahan dalam kehidupan masyarakat dapat berdampak kemunduran (regress) maupun kemajuan (progress), 3 maka perubahan dalam pembangunan di harapkan berdampak kemajuan. Salah satu indikasi perubahan yang bersifat kemajuan tersebut dapat di lihat dari peningkatan taraf hidup atau kesejahteraan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam tahap pelaksanaan dan pengelolaan program juga akan membawa dampak positif dalam jangka panjang, kemandirian masyarakat aka lebih cepat terwujud karena masyarakat menjadi terbiasa untuk mengelola program-program pembangunan pada tingkat lokal. 4 Memerhatikan berbagai karateristik dari strategi pengelolaan sumber daya berbasis komunitas sebagaimana telah di uraikan, maka dalam pelaksanaannya 2 Mediainfomitra.blogspot.com/2012/08/pemberdayaan masyarakat melalui strategi pendampingan.html senin 1 februari 2010 3 Astrid Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Jakarta: Bina Cipta, 1979),14. 4 Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008).10

102 terkandung suatu unsure yang boleh dikatakan mutlak, yaitu partisipasi masyarakat lokal. Sebagaimana di ketahui, pembangunan pada dasarnya merupakan proses perubahan, dan salah satu bentuk perubahan yang di harapkan adalah perubahan sikap dan perilaku. Partisipati masyarakat yang semakin meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif merupakan salah satu perwujudan dari perubahan sikap dan perilaku tersebut. Agar proses pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan, maka perlu di usahakan agar ada kesinambungan dan peningkatan yang bersifat komulatif dari partisipasi masyarakat melalui berbagai tindakan bersama dan aktivitas lokal tadi. Dengan demikian, berarti pendekatan partisipatoris harus dilihat sebagai pendekatan utama dalam strategi pengelolaan sumber daya berbasis komunitas ini. Dengan partisipasi masyarakat dalam berbagai tindakan bersama melalui aktifitas lokal, telah terjadi proses belajar social yang kemudian dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi secara lebih baik dalam tindakan bersama dan aktifitas lokal berikutnya. Dari sudut pandang yang lain., partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga dapat berkedudukan sebagai input sekaligus output. Partisipasi masyarakat menjadi salah satu factor pendukung keberhasilan pembangunan, di lain pihak, juga dapat di katakan bahwa pembangunan berhasil kalau dapat meningkatkan kapasitas masyarakat, termasuk dalam berpartisipasi. Peningkatan kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi secara lebih baik sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan juga merupakan pencerminan, bahwa dalam pembangunan masyarakat lebih

103 memberikan focus perhatian pada aspek manusia dan masyarakatnya bukan semata-mata pada hasil secara fisik materil. Desa Sembunglor merupakan sebuah wilayah yang agraris dengan hamparan sawah yang luas, mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, baik itu sawah milik sendiri atau sawah milik orang lain. Apabila dilihat secara kasat mata, maka orang akan menyimpulkan bahwa Desa Sembunglor adalah Desa yang subur dengan lahan pertaniannya. Selain itu, masyarakatnya juga tergolong makmur. Namun, di balik itu semua terdapat banyak masalah yang tersimpan di dalamnya. Setelah tim pendamping tiba di Desa Sembunglor langkah pertama adalah melakukan pendekatan dari semua aspek, mulai dari mapping, inkulturasi, pendekatan dengan para petani, pemuda, key people (kunci masyarakat, seperti kelompok petani, kelompok pengrajin, kelompok yasin tahlil, kelompok peternak, )para pengajar disekolah, perangkat desa, serta ditempattempat ibadah. Setelah beberapa saat peneliti melakukan pengamatan di Desa Sembunglor ternyata yang menjadi masalah utama yang muncul pada tahun ini adalah masalah pertanian cabe. Setelah mengetahui hal tersebut maka tahap selanjutnya mengadakan pendekatan intens terhadap para petani cabe, baik petani yang sukses maupun yang belum sukses. Hal ini bertujuan untuk menggali informasi sedalamdalamnya terkait apa yang di rasakan oleh para petani di Desa Sembunglor saat ini. Tahap selanjutnya yaitu mengajak para petani cabe ini untuk diskusi bersama untuk menganalisa hal. tentang hubungan kerja sama dengan kontrak pabrik yang mengakibatkan mereka terpuruk atas jaminan jaminan yang di berikannya.

104 Untuk menanggulangi masalah pertanian cabe di Desa Sembunglor, pemerintah hanya tinggal diam. Belum ada upaya dari pemerintah untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Kemudian setelah berdiskusi bersama masyarakat menemukan sedikit titik celah untuk mengatasi masalah di atas yakni, membentuk kelompok tani baru, dengan adanya kelompok tani baru segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani di laksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Dengan adanya kelompok tani, petani bisa bersama-sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil, kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani di laksanakan oleh kelompok secara bersamaan, melihat potensi tesebut maka kelompok tani perlu di bina dan di berdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara maksimal. Peran koperasi di sini yaitu di harapkan bisa menyelamatkan petani, dengan menebas semua hasil panen cabe, mulai membuat bibit benih sendiri sehingga tidak bergantung pada pabrik. Koperasi juga di harapkan menjadi perantara bagi penjualan hasil pertanian untuk meningkatkan taraf hidup petani yang menjadi anggotanya dan juga masyarakat sekitarnya. Usaha yang di pelopori oleh Kholil untuk mengawali proses pembuatan dasaran dengan kotoran hewan. Namun usaha ini kurang bisa berkembang, karena kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat, meskipun ada beberapa petani yang mulai mengikuti usaha rintisan Beliau ini. Kholil mulai mengurangi penggunaan

105 pupuk kimia dan mulai menggunakan yang organik. sedangkan untuk pestisidanya, masih menggunakan pestisida kimiawi dengan porsi yang jauh lebih kecil, atau sekedar sebagai pendukung pestisida organik yang juga telah diproduksi sendiri. Dengan dibekali berbagai ketrampilan dan pengetahuan, diharapkan kedepannya masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus bergantung pada bantuan pemerintah maupun yang lainnya. Terlebih ketrampilan dalam pengolahan sumber daya alam yang ada sebagai potensi desa yang layaknya dimanfaatkan.