BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Input ADC Output ADC IN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

EFISIENSI BEBAN SMART HOME (RUMAH PINTAR) BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM

JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA (LDR) DAN SENSOR AIR UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI 2013

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

Sistem Otomasi Atap Bangunan Pada Gudang Pengeringan Jagung Berbasis Arduino Uno

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

PROTOTIPE PENJEMUR PAKAIAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

MUHAMMA AD NAWAWI MEDAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

LAPORAN AKHIR OTOMATISASI BUKA TUTUP GORDEN SERTA ON/OFF LAMPU DENGAN INPUT CAHAYA DAN REMOTE CONTROL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Dibawah ini merupakan flowchart metode penelitian yang digunakan,

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL IMPLEMENTASI MODEL SISTEM PEMBUKA PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA328

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh:

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

Perancangan Prototipe Alat Buka Tutup Atap Otomatis Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

PENGONTROL KOLAM SEMI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino

PEMODELAN HELIPAD MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Alat Penggulung Dinamo Menggunakan Mikrokontroler

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Transkripsi:

3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat sistem penerangan pada rumah secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat sistem jemuran otomatis menggunakan sensor hujan(rain Sensor Arduino) dan sensor LDR yang akan menggunakan mikrokontroler arduino mega. Untuk penerangan pada rumah menggunakan kondisi dimana ketika terdeteksi adanya orang masuk ruangan yang akan dideteksi oleh sensor PIR dan kondisi gelap yang dideteksi oleh sensor LDR maka lampu akan dinyalakan. Dengan kata lain lampu akan menyala jika kondisi ruangan gelap dan terdeteksi ada orang. Disini juga digunakan tombol manual untuk mematikan lampu pada kamar. Pada luar ruangan juga di letakkan sensor LDR untuk mendeteksi keadaan ketika siang hari terdapat cahaya maka lampu akan dimatikan, dan ketika keadaan malam hari maka lampu akan dinyalakan. Untuk sistem jemuran otomatis menggunakan sensor hujan dan sensor LDR, dimana mempunyai kondisi yaitu, ketika sensor hujan mendeteksi adanya air hujan atau tetesan air maka jemuran akan ditarik masuk oleh motor DC. Disini sensor LDR berfungsi mendeteksi kurangnya cahaya atau keadaan mendung sehingga saat terjadi mendung jemuran segera ditarik masuk agar tidak terkena hujan. Pada sistem ini menggunakan tombol ON/OFF agar pemilik rumah bisa menggunakan sistem ini secara manul atau hanya saat ingin digunakan saja. 21

22 Mikrokontroler arduino mega akan memproses data masukan dari sensor PIR, sensor LDR dan sensor hujan serta menggerakkan motor DC untuk jemuran. Kemudian mikrokontroler arduino mega diprogram, apabila sensor PIR mendeteksi ada orang dalam ruangan dan sensor LDR mendeteksi keadaan gelap maka lampu akan dinyalakan. Sensor hujan akan di konfigurasikan juga untuk mendeteksi adanya tetesan air hujan dan sensor LDR mendeteksi kekurangan cahaya di luar. 3.2 Rancangan penelitian Berikut merupakan Blok Diagram sistem penerangan dan jemuran otomatis : 3.2.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram

23 Berikut penjelasan Blok Diagram : Arduino Mega, sebagai mikrokontroller yang digunakan untuk mengkonfigurasi tiap input dan outputnya. Sensor PIR, difungsikan untuk mendeteksi gerakan di dalam ruangan. Sensor LDR, berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan gelap serta untuk menyalakan lampu ketika terdeteksi ada orang di dalam ruangan. Sensor HUJAN, berfungsi untuk mendeteksi adanya air hujan atau tetesan air. 3.2.2 Prosedur sistem yang digunakan : Prosedur menyalakan lampu ruangan adalah ketika ada orang masuk dan ruangan dalam keadaan gelap maka lampu ruangan akan menyala secara otomatis. Untuk ruangan kamar akan di gunakan tombol manual agar bisa mematikan lampu dari dalam. Untuk lampu luar, ketika keadaan gelap lampu akan menyala begitupun sebaliknya lampu akan mati jika keadaan terang. Sistem jemuran ini memiliki beberapa kondisi, yaitu : 1. Kondisi awal yaitu ketika jemuran sedang tidak digunakan atau tidak ada pakaian yang di jemur maka sistem jemuran tidak digunakan (jemuran off). 2. Ketika kondisi terang dan sedang tidak hujan maka sistem jemuran akan diaktifkan kemudian mulai menjemur pakaian.

24 3. Pada saat kondisi sedang hujan dan ketika sensor hujan mendeteksi adanya tetesan air maka jemuran akan otomatis di tarik masuk untuk mengamankan jemuran. 3.3 Prosedur Penelitian Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : 1. Studi Literatur Merupakan langkah yang bertujuan untuk mencari teori sehingga membantu dalam pembuatan sistem. Langkah ini dilakukan dengan metode konsultasi pada dosen dan membaca referensi yang berasal dari internet maupun bukubuku yang ada. 2. Perancangan dan Pembuatan Perangkat Keras Pembuatan rancang bangun suatu rumah pintar untuk sistem penerangan dan menggunakan jemuran otomatis. 3. Pengujian Sistem Pengujian ini dilakukan dengan tujuan sistem berjalan dengan sempurna sesuai dengan keinginan. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian hardware. Ketika mengalami kesalahan pada pengujian, maka sistem akan diperbaiki sampai berjalan sesuai dengan keinginan.

25 4. Penyusunan Laporan Penyusunan laporan ini dilakukan setelah semua prosedur penelitian selesai dilakukan. Pelaporan ini dilakukan secara mendetail agar dapat dijadikan referensi bagi yang ingin mengembangkannya. 3.4 Flowchart Sistem Penerangan dan Jemuran Otomatis START BACA KONDISI RUMAH B CEK SENSOR LUAR RUANGAN GELAP NO LAMPU MATI YES LAMPU MENYALA CEK SENSOR DALAM RUANGAN (RUANG UTAMA, KAMAR & DAPUR) GELAP & ADA ORANG NO LAMPU MATI YES LAMPU MENYALA A Gambar 3.2 Flowchart 1

26 A SISTEM JEMURAN ON B GELAP SEDANG HUJAN NO MENJEMUR YES MENGANGKAT JEMURAN B Gambar 3.3 Flowchart 2 Berdasarkan gambar 3.2 dan 3.3 flowchart sistem penerangan dan jemuran otomatis diatas dapat dijelaskan cara kerja dari sistem yaitu sebagai berikut: a) Start : menjalankan sistem pertama kali. b) Baca kondisi rumah: memeriksa keadaan sistem sesuai kondisi. c) Cek sensor luar ruangan: mengecek sensor LDR yang digunakan pada luar rumah.

27 d) Pembacaan kondisi: jika luar ruangan terdeteksi gelap lampu akan dinyalakan dan melanjutkan ke program selanjutnya. Jika kondisi tidak gelap atau terang maka lampu tidak menyala. e) Cek sensor dalam ruangan: mengecek sensor LDR dan sensor PIR yang terdapat dalam ruang utama, ruang tiap kamar dan ruangan dapur. f) Pembacaan kondisi: di dalam ruangan jika sensor LDR mendeteksi kondisi gelap dan sensor PIR mendeteksi adanya orang lampu akan menyala dan melanjutkan ke program selanjutnya. Jika tidak maka lampu tidak menyala. Tiap kondisi berlaku untuk semua ruangan. g) Sistem jemuran ON: Mengaktifkan sistem jemuran otomatis dan sedang digunakan untuk menjemur pakaian. h) Pembacaan kondisi: untuk mengaktifkan sistem jemuran menggunakan tombol ON/OFF. Pada kondisi gelap, sedang hujan maka jemuran berada dalam posisi mengangkat jemuran atau posisi. Jika kondisi sebaliknya yaitu terang dan tidak terjadinya hujan, jemuran berada dalam posisi menjemur pakaian. Kemudian program akan mengulangi pengecekan tiap sensor mulai awal selama sistem smart house ini sedang diaktifkan.

28 3.5 Desain Mekanik Keseluruhan Sensor Hujan Sensor LDR Sensor PIR Sensor LDR Sensor PIR Sensor LDR Sensor PIR Sensor LDR Sensor PIR Sensor LDR Gambar 3.4 Mekanik Keseluruhan Keterangan gambar 3.4 : Pada taman atau luar ruangan dipasang satu sensor LDR. Ruang tengah dipasang satu sensor LDR dan satu sensor PIR. Pada tiap ruangan kamar juga di pasang sensor LDR dan Sensor PIR. Dapur menggunakan satu sensor PIR dan satu sensor LDR.

29 Sensor hujan di pasang di belakang rumah. 3.6 Denah Sistem Gambar 3.5 Denah Sistem Keterangan Denah : 1. Sensor LDR ditempatkan diluar untuk mendeteksi keadaan gelap atau terang. 2. Pada kamar 1 dan kamar 2 akan diletakkan sensor PIR dan sensor LDR untuk sistem penerangan otomatis.

30 3. Pada ruang tengah akan di letakkan sensor PIR dan sensor LDR untuk sistem penerangan otomatis. 4. Pada dapur akan di letakkan sensor PIR dan sensor LDR untuk sistem penerangan otomatis. 5. Sistem jemuran otomatis menggunakan sensor hujan (Rain Sensor Arduino) dan sensor LDR digunakan bersamaan dengan yang diluar. Jemuran digerakkan menggunakan motor DC. 3.7 Perancangan Mekanik Alat Mekanik alat yang di gunakan adalah dari bahan Triplek dirancang dan disusun khusus untuk kepentingan penelitian sistem alat ini. Alat ini di desain sedemikian rupa agar seluruh komponen elektronika bisa terpasang dan berkerja dengan baik pada alat tersebut, mulai dari rangkaian Arduino MEGA, sensor PIR, Sensor LDR, sensor hujan. Berikut arsitektur secara detail dari gambar 3.6 : 1. Rancangan miniatur rumah berbahan triplek. 2. Besi profil sebagai penyangga. 3. Pintu juga berbahan Triplek.

31 3.8 Bagian Komponen Alat Gambar 3.6 Rancangan alat dari depan Gambar 3.7 Komponen Alat

32 Penjelasan dari komponen alat : 1. Sensor LDR yang berfungsi mendeteksi keadaan di luar rumah. 2. Pada kamar 1 terdapat sensor PIR (2) dan sensor LDR (3) untuk sistem penerangan otomatis. 3. Pada kamar 2 terdapat sensor PIR (4) dan sensor LDR (5) untuk sistem penerangan otomatis. 4. Ruang tengah terdapat sensor PIR (8) dan sensor LDR (9) untuk sistem penerangan otomatis. 5. Dapur menggunakan sensor PIR (6) dan sensor LDR (7) untuk sistem penerangan otomatis. 3.9 Skema Jemuran Otomatis Gambar 3.8 Skema Jemuran

33 Keterangan skema jemuran: 1. Motor DC yang difungsikan untuk menggerakkan jemuran secara otomatis. 2. Driver Motor yang difungsikan untuk menggerakkan motor DC. 3. Tiang jemuran menggunakan besi profil. 3.10 Ukuran Dimensi Miniatur Berikut ini adalah ukuran dimensi dari miniatur : Ketebalan triplek Panjang triplek Lebar Tinggi Triplek : 1cm. : 76cm. : 61cm. : 21cm 3.11 Struktur Material Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Bagian rangka. 1. Papan triplek. 2. Engsel pintu kecil. 3. Paku kecil. 4. Kaki miniature dari besi profil. b. Bagian penggerak alat. 1. Motor DC Gearbox. 2. Driver Motor L298.

34 3.12 Konfigurasi Pin Input Output pada Arduino Tabel 3.1 Konfigurasi pin I/O pada microcontroller Pin I/O Fungsi Keterangan Vcc Input 5 Volt Port Digital 14 Output Lampu Ruangan Utama Port Digital 15 Output Lampu Kamar Utama Port Digital 17 Output Lampu Kamar Anak Port Digital 16 Output Lampu Dapur Port Digital 18 Output Lampu Luar Ruangan Port Analog 0 Input LDR Kamar Utama Port Analog 1 Input LDR Ruang Utama Port Analog 2 Input LDR Kamar Anak Port Analog 3 Input LDR Dapur Port Analog 4 Input LDR Luar Ruangan Port Digital 19 Input Sensor Hujan Port Digital 38 Input PIR Ruang Utama Port Digital 39 Input PIR Kamar Utama Port Digital 40 Input PIR Kamar Anak Port Digital 41 Input PIR Dapur Port PWM 9 Output PWM Port PWM 8 Output Motor DC Port PWM 7 Output Motor DC

35 Port Digital 20 Input Tombol Aktif Jemuran Port Digital 0 Output Sensor Hujan Port Digital 1 Output Sensor Hujan