OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN DRIYOREJO BERDASARKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR

dokumen-dokumen yang mirip
Optimasi Penggunaan Lahan di Kecamatan Driyorejo Berdasarkan Ketersediaan Sumberdaya Air

JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (2012) 1-6 1

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN KESEIMBANGAN SUMBERDAYA AIR

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN KESEIMBANGAN SUMBERDAYA AIR

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN KESEIMBANGAN SUMBERDAYA AIR

Pola tipologi di wilayah penelitian ini didasarkan pasa nilai kriteria terbesar, yakni kriteria yang termasuk variabel Penggunaan Lahan dan Pelayanan

Optimalisasi Penggunaan Lahan Untuk Memaksimalkan Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus : Kecamatan Waru)

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Oleh : Made Bayu Yudha Prawira ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Hari Wiko Indarjanto, M.Eng

Tugas Akhir. Pemodelan Spasial Beban Sumber Emisi Gas Rumah Kaca di Kecamatan Driyorejo. Dimas Fikry Syah Putra NRP

Optimasi Penggunaan Lahan Perkotaan di Kawasan Perkotaan Mejayan Kabupaten Madiun

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN MELALUI PENDEKATAN TELAPAK EKOLOGIS DI KABUPATEN GRESIK

PENDAHULUAN Latar Belakang

DAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KESEIMBANGAN TATA AIR DI KAWASAN BANDUNG UTARA TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Kata kunci: Waduk Muara Nusa Dua, Pola Operasi, Debit Andalan, Kebutuhan air baku, Simulasi

Dosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT. oleh : TITIEK SUSIANAH

1.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu unsur penting yang mendukung kehidupan di alam

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (LP) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDANAU, BANTEN. OLEH : MIADAH F

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier

Pemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan

III. KEADAAN UMUM LOKASI

Gambar 2.1. Diagram Alir Studi

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Dan Sasaran C. Lingkup Kajian/Studi

Silabus (PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR)

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah populasi penduduk pada suatu daerah akan. memenuhi ketersediaan kebutuhan penduduk. Keterbatasan lahan dalam

Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

Oleh : CUCU HAYATI NRP Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc

BAB III TINJAUAN DAERAH STUDI

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

SKRIPSI PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIONAL (RATIONAL RUNOFF METHOD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 9 Tubuh Air Jumlah Sumber : Risdiyanto dkk. (2009, hlm.1)

ANALISIS KESESUAIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN KOTA MALANG

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

PROFIL KABUPATEN / KOTA

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di zona khatulistiwa hal tersebut menyebabkan adanya

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

MENUJU KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAS CIKAPUNDUNG HULU : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG

Optimasi Limpasan Air Limbah Ke Kali Surabaya (Segmen Sepanjang Jagir) Dengan Programma Dinamis

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Linda Dwi Rohmadiani 1) Frederikus RB Dede 1)

Kriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan

Analisis Kondisi Hidrologi Daerah Aliran Sungai Kedurus untuk Mengurangi Banjir Menggunakan Model Hidrologi SWAT

Disampaikan pada Seminar Nasional Restorasi DAS, 25 Agustus 2015

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 23 TAHUN 1992 TENTANG

ANALISIS TREND IRIGASI TEKNIS, IRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA DAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan tersebut apabila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman, yaitu kumpulan rumah

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT REGIONAL PASIGALA SEBAGAI ANTISIPASI DEGRADASI KETERSEDIAAN AIR PERMUKAAN DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

OPTIMASI POLA DAN TATA TANAM DALAM RANGKA EFISIENSI IRIGASI DI DAERAH IRIGASI TANGGUL TIMUR SKRIPSI. Oleh DIAN DWI WURI UTAMI NIM

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT PERBELANJAAN

Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

Identifikasi Keterkaitan Hinterland dengan Pusat Kota

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

NERACA AIR DAN PENGGUNAAN LAHAN SWP DAS ARAU

Pemodelan Spasial Beban Sumber Emisi Gas Rumah Kaca di Kecamatan Driyorejo

Transkripsi:

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN DRIYOREJO BERDASARKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR CHRISTIANINGSIH/368143 DOSEN PEMBIMBING : PUTU GDE ARIASTITA, ST. MT PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

LATAR BELAKANG Kecamatan Driyorejo difungsikan sebagai penampung limpahan kegiatan dari Kota Surabaya, sehingga mendorong perkembangan wilayah yang cukup pesat. Pengembangan dengan berbagai fungsi penggunaan lahan mengalami kendala yakni pada pemenuhan kebutuhan sumberdaya air. Munculnya gejala kelangkaan air > a. Dropping air ke wilayah Desa Bambe b. Distribusi PDAM dengan sistem bergilir di Kota Baru Driyorejo c. Banyaknya lahan pertanian dibiarkan tidak produktif. 1

RUMUSAN MASALAH Berapakah luasan penggunaan lahan yang harus dialokasikan di Kecamatan Driyorejo agar ketersediaan sumberdaya airnya tetap seimbang? 2

TUJUAN & SASARAN Menentukan optimasi penggunaan lahan berdasarkan ketersediaan sumberdaya air di Kecamatan Driyorejo 1. Mengidentifikasi ketersediaan sumberdaya air di Kecamatan Driyorejo. 2. Menghitung kebutuhan sumberdaya air untuk berbagai kegiatan yang dikembangkan di Kecamatan Driyorejo. 3. Mengidentifikasi kriteria yang mempengaruhi penentuan penggunaan lahan sebagai demand atas sumberdaya air. 4. Menentukan optimasi penggunaan lahan yang optimal untuk dikembangkan di Kecamatan Driyorejo berdasarkan alokasi ketersediaan sumberdaya air. 3

RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang Lingkup Wilayah Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kec. Lakarsantri, Kota Surabaya : Kec. Karangpilang, Kota Surabaya : Kec. Taman, Kabupaten Sidoarjo : Kec. Wringinanom, Kabupaten Gresik 4

KONSEPTUALISASI KAJIAN PUSTAKA Perkembangan Wilayah Peningkatan Intensitas Penggunaan Lahan Peningkatan Kebutuhan Sumberdaya Air Sumberdaya Air Memiliki Keterbatasan Optimasi Penggunaan Lahan Ketersediaan Air Aspek klimatologis Aspek hidrologis Aspek tata guna lahan Kebutuhan Air Aspek social demografi Aspek tata guna lahan Aspek biologis/lingkungan Kriteria Pemanfaatan Lahan Aspek social demografi Aspek ekonomi Aspek kelembagaan Optimasi Penggunaa Lahan Alokasi Penggunaan Lahan Optimal Berdasarkan Ketersediaan Air Fungsi Tujuan : aspek tata guna lahan Sumber : Penulis, 212 Variabel Kendala : aspek sumberdaya air, aspek ekonomi, aspek social demografi

METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan positivistik dengan metode theoretical analytic dan empirical analytic. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yakni suatu bentuk penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. 6

Menghitung Ketersediaan Sumberdaya Air Indikator Variabel Definisi Operasional Aspek Klimatologis curah hujan rata-rata curah hujan 1 tahunan dalam satuan mm/tahun temperatur lama penyinaran matahari besarnya temperatur rata-rata dalam satuan derajat waktu (lama) penyinaran matahari dalam satuan jam suhu udara suhu udara rata-rata wilayah tertentu iklim jenis iklim Aspek Hidrologis air limpasan debit air limpasan dalam satuan m3/detik debit mata air debit pada sumber-sumber air permukaan maupun air tanah m3/detik Aspek Tata Guna Lahan luas lahan luas lahan tiap penggunaan lahan dalam satuan hektar (ha) koef resapan (cro) besarnya koef limpasan tata guna lahan terhadap air permukaan (nilai cro) Menghitung Kebutuhan Sumberdaya Air Tiap Penggunaan Lahan Aspek Demografi jumlah penduduk jumlah penduduk dalam wilayah perencanaan (dengan satuan jiwa) tenaga kerja jumlah tenaga kerja pada sektor industri Aspek Tata Guna Lahan luas lahan luas lahan tiap penggunaan lahan dalam satuan hektar (ha) ukuran kota ukuran kota dilihat dari besaran jumlah penduduk

Tahapan Analisa Tujuan Penelitian Menetukan optimasi penggunaan lahan berdasarkan ketersediaan sumberdaya air di Kecamatan Driyorejo Susunan data-data sekunder Kondisi Neraca Keseimbangan Sumberdaya Air Dilihat dari nilai IPA Kriteria yang Mempengaruhi Penentuan Penggunaan Lahan Sebagai pertimbangan dalam penentuan variabel constraint Potensi Ketersediaan Sumberdaya Air Perhitungan Matematis Kebutuhan Sumberdaya Air Perhitungan Matematis Analisis Deskriptif dari summary literature serta sumber yang relevan dan dicrosscek dengan delphi. Optimasi Penggunaan Lahan Berdasarkan Ketersediaan Sumberdaya Air Pemodelan Melalui Linier Programming Alokasi Luasan Lahan Optimal yang Dapat Dikembangkan di Kecamatan Driyorejo Berdasarkan Ketersediaan Sumberdaya Air

GAMBARAN UMUM Kecamatan Driyorejo merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Gresik dan termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik bagian selatan. Secara geografis wilayah Kecamatan Driyorejo terletak antara 112 113 Bujur Timur dan 7 8 Lintang Selatan. Adapun batas-batas administrasi Kecamatan Driyorejo adalah sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Kec. Lakarsantri, Kota Surabaya : Kec. Karangpilang, KotaSurabaya : Kec. Taman, Kabupaten Sidoarjo : Kec. Wringinanom, Kab. Gresik 9

KONDISI KEPENDUDUKAN No Desa Luas (Ha) Jumlah Penduduk Jumlah KK Kepadatan 1 Krikilan 296 6.24 1.551 21 2 Driyorejo 162 6.632 1.658 41 3 Cangkir 158 5.25 1.31 33 4 Bambe 284 8.51 2.13 28 5 Mulung 31 4.396 1.99 14 6 Tenaru 223 3.83 958 17 7 Petiken 3 1.746 2.687 36 8 Kesamben Wetan 36 5.392 1.348 18 9 Sumput 444 8.744 2.186 2 1 Tanjungan 224 4.813 1.23 21 11 Banjaran 244 5.542 1.386 23 12 Karangandong 375 4.249 1.62 11 13 Mojosarirejo 371 8.574 2.144 23 14 Wedoroanom 535 3.271 818 6 15 Randegansari 624 6.86 1.72 11 16 Gadung 274 4.339 1.85 16 Jumlah 5.13 96.794 24.199 19

KONDISI KEPENDUDUKAN 98 96 94 92 9 88 86 84 82 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Driyorejo Dalam Periode Tahun 26-21 tahun 26 88743 tahun 27 87998 tahun 28 92826 tahun 29 94293 Sumber : Kecamatan Driyorejo Dalam Angka, 211 tahun 21 96794

KONDISI HIDROLOGIS Sumberdaya Air Permukaan Berupa Waduk di Kecamatan Driyorejo No Nama Waduk Kapasitas Fungsi/Pemanfaatan 1 Waduk Mojosarirejo 38. m 3 Pengaliran irigasi, sumber air baku. 2 Waduk Sumput 98.5 m 3 Pengaliran irigasi, sumber air baku. 3 Waduk Gunung Daten 1. m 3 Irigasi Pertanian 4 Waduk Wedoro 5. m 3 Irigasi Pertanian 5 Waduk Anom 3. m 3 Irigasi Pertanian 6 Waduk Banjaran 2. m 3 Irigasi Pertanian Sumber : Rencana Induk Pengairan Irigasi Kab. Gresik, 21

KONDISI HIDROLOGIS Kebutuhan air baku untuk PDAM Krikilan mengambil dari Kali Surabaya yang memiliki kapasitas tampungan sebesar 9.6. m 3, namun besaran debit yang diambil berkisar 5 l/dt.

KONDISI PENGGUNAAN LAHAN Pola Penggunaan Lahan di Kecamatan Driyorejo Tahun 27 dan Tahun 227 No Jenis Penggunaan Lahan Eksisting Rencana Selisih Luas (ha) Luas (ha) 1 Pertanian 3.822,74 53,69-3.769,5 2 Permukiman 77, 3.3,78 2.26,78 3 Perdagangan dan Jasa 3, 538,24 58,24 4 Fasum dan fasos 53,68 59,75 6,7 5 Industri 436,28 1.22,8 585,8 6 Waduk/empang 52,6 22,89-29,17 Jumlah 5.129,98 5.129,98 Sumber : RDTRK Kecamatan Driyorejo, 27-227

KONDISI PENGGUNAAN LAHAN

KONDISI PENGGUNAAN LAHAN

POTENSI AIR PERMUKAAN LIMPASAN No Peruntukkan Lahan Luas m 2 Cro p-et (m/tahun) Ketersediaan (m 3 /tahun) 1 Perumahan 7.73.4,65,433 2.19.48 2 Perdagangan dan Jasa 34.2,83,433 11.828 3 Industri 4.362.8,7,433 1.231.662 4 Fasum/fasos 536.8,7,433 151.544 5 Pertanian 32.12.4,5,433 6.455.3 6 Perkebunan 4.472.1,35,433 631.259 7 Semak/padang rumput 1.31.2,15,433 62.381 8 Rth/makam 356.1,15,433 21.542 9 Lain-lain 52.8,35,433 73.514 Jumlah 51.299.8 1.748.439

TOTAL POTENSI AIR PERMUKAAN No Jenis Air Tanah Volume (m 3 /thn) I Air Sungai 4.372.428 Air Limpasan 1.748.439 Sumber-sumber lain (waduk/danau) 336.5 Total 15.457.367

TOTAL POTENSI AIR TANAH No Jenis Penggunaan Lahan Luas m 2 Cro p-et (mm/tahun) Ketersediaan (m 3 /tahun) 1 Perumahan 7.73.4,35,433 1.87.373 2 Perdagangan dan 34.2,17,433 2.856 Jasa 3 Industri 4.362.8,3,433 527.855 4 Fasum/fasos 536.8,3,433 64.947 5 Pertanian 32.12.4,5,433 6.455.3 6 Perkebunan 4.472.1,65,433 1.172.339 7 Semak/padang 1.31.2,85,433 353.51 rumput 8 Rth/makam 356.1,85,433 122.73 9 Lain-lain 52.8,65,433 136.525 Jumlah 51.299.8 9.94.77

TOTAL POTENSI SUMBERDAYA AIR No Potensi Sumberdaya Air Volume (m 3 /thn) I Air Sungai 4.372.428 Air Limpasan 1.748.439 Sumber-sumber lain (waduk/danau) 336.5 Total 15.457.367 II Air Tanah Meresap (Air Tanah Tidak Tertekan) 9.94.77 Total 9.94.77 Potensi Keseluruhan 25.398.137

KEBUTUHAN SUMBERDAYA AIR No Jenis Penggunaan Lahan Tahun 27 m 3 /tahun Tahun 227 m 3 /tahun Keterangan 1 Perumahan 261.128 1.112.399 851.271 2 Pertanian 5.822.437 83.327-5.739.11 3 Industri 9.499.37 22.253.543 12.754.56 4 Perdagangan Jasa 24.336 43.592 46.256 5 Fasum & Fasos 9.233 1.277 1.44 Total 15.616.171 23.89.138 8.273.968

NERACA KESEIMBANGAN SUMBERDAYA AIR dalam m3/tahun 3,, 25,, 2,, 15,, 1,, 5,, Tahun 27 Tahun 227 Potensi Sumberdaya Air 25,398,137 25,398,137 Kebutuhan Sumberdaya Air 15,616,171 23,89,138 Indeks IPA,61 (tidak kritis),94 (kritis) Surplus/Defisit 9.781.966 m3 1.57.999 m3

KRITERIA PENENTUAN PENGGUNAAN LAHAN 1. Aspek Sosio Demografi Jumlah Penduduk Tenaga Kerja 2. Aspek Ekonomi Kontribusi PDRB 3. Aspek Biologis Potensi Hidrologis 4. Aspek Kelembagaan Regulasi Terkait Perencanaan Tata Ruang

KOMPARASI HASIL PENYELESAIAN OPTIMASI PADA TIAP SKENARIO Tujuan /Batasan Alternative Pertama Alternatif Kedua Luas Lahan (Ha) Perumahan 3.3,23 3.3,23 Pertanian 83,237 83,237 Industri 436,28 436,28 Perdagangan dan jasa 1.25,71 1.25,71 Fasum dan fasos 59,73 59,73 Kondisi Sumberdaya Air Demand Air (m3/tahun) 11.78.27 11.78.27 Supply Air (m3/tahun) 25.398.137 36.991.162 IPA,46 (tidak kritis),32 (tidak kritis) Kondisi Sosial Demografi (tenaga kerja) 171.798 171.798

KOMPARASI HASIL PENYELESAIAN OPTIMASI PADA TIAP SKENARIO Jenis Penggunaan Lahan Eksisting (Tahun 27) Kondisi Penggunaan Lahan (hektar) Proyeksi ( Tahun 227) Hasil Optimasi Alternatif I Perumahan 85,95 3.433,33 3.3,23 Pertanian 3.751,57 53,69 83,237 Industri 436,28 1.22,8 436,28 Perjas 3,42 538.24 1.25,71 Fasum dan Fasos 53,68 59,75 59,73 Indeks IPA,61 (tidak kritis),94 (kritis),46 (tidak kritis)

KESIMPULAN Alternatif solusi yang paling tepat untuk diimplementasikan di Kecamatan Driyorejo yakni pada hasil optimasi penggunaan lahan alternatif yang pertama, walaupun terdapat beberapa kriteria yang belum terpenuhi maksimal (peningkatan tenaga kerja dan luasan lahan sebagai industri). Alternatif solusi yang kedua dirasa kurang optimal karena walaupun telah diskenariokan penambahan supply (75% dari potensi air permukaan) namun hasil optimasi yang didadapatkan tetap sama dengan alternatif pertama. Peningkatan lahan industri di Kecamatan Driyorejo sangat sulit utuk dimungkinkan mengingat standart kebutuhan sumberdaya air yang terlampaui besar sehingga luasan yang sedemikian sudah dianggap maksimal. Hal tersebut sejalan dengan keputusan Dinas Perijinan Kab. Gresik bahwa kawasan industri di Driyorejo lebih diarahkan ke daerah Wringinanom karena kawasan sudah dianggap jenuh (tahun 21 ke atas). 22

TERIMA KASIH 23