BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR"

Transkripsi

1 BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

2

3 BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR Bab ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Kuningan dan bagian kedua akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur. Adapun pembahasan mengenai gambaran umum wilayah kajian studi yang meliputi aspek geografis, kependudukan, ketenagakerjaan, kondisi perekonomian, serta kondisi IPM ini terkait dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui sejauhmana kemampuan usaha tape ketan sebagai motor penggerak pengembangan ekonomi lokal yang diantaranya meliputi aspek tenaga kerja, modal, bahan baku, jiwa wirausaha dan kemampuan manajerial. Selanjutnya pada bagian ketiga akan dijelaskan mengenai gambaran umum usaha tape ketan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana gambaran umum Kabupaten Kuningan yang meliputi kondisi geografis, kependudukan, ketenagakerjaan, kondisi perekonomian dan IPM menurut kecamatan Letak dan Keadaan Geografis Kabupaten Kuningan memiliki luas wilayah sebesar 1.117,95 Km2 dan terletak pada titik koordinat ' ' Bujur Timur dan 6 47' ' Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 6 45' ' Lintang Selatan dan ' ' Bujur Timur. Secara administratif, Kabupaten Kuningan berbatasan dengan: Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon Sebelah Timur : Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka 33 Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Kuningan Pancang Pasawahan KABUPATEN MAJALENGKA LEGENDA Mandirancan KABUPATEN CIREBON GUNUNG CIREMAI Batas Provinsi Cilimus Batas Kabupaten Japara Jalaksana

4 Batas Kecamatan Ciawigebang Sungai Cipicung Kramatmulya Danau Kalimanggis Cigugur Ibukota Kabupaten 34 KUNINGAN Darma Nusaherang Cidahu KABUPATEN BREBES Cimahi Garawangi Ibukota Kecamatan Gunung Luragung Lebakwangi Kadugede Hantara Wilayah Kajian Studi Ciniru Sumber : Bapeda Kabupaten Kuningan Cibingbin Ciwaru Cibeureum Selajambe U Skala 1 :

5 Subang Cilebak Karangkancana Km PROVINSI JAWA TENGAH KABUPATEN CIAMIS KABUPATEN CILACAP Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Adapun karakteristik penggunaan lahan di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah. Tabel 3.1 Karakteristik Penggunaan Lahan Kabupaten Kuningan Tahun 2006 No. Guna Lahan Luas (%) 347,38 Km2 (29,47%) 1. Hutan 2. Lahan pertanian Ha (15,31 %) Sawah Irigasi Ha (9,88 %) Sawah Tadah Hujan Ha (16,59 %) Kebun Campuran 475 Ha (0,4 %) Danau Ha (4,71 %) Lain-lain 3. Lahan Kritis Ha (8,3%) 4. Permukiman Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat, 2007 Guna lahan di Kabupaten Kuningan didominasi oleh lahan pertanian yang luasnya mencapai 62,23% dari luas wilayah total. Lahan pertanian sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis yaitu sawah, kebun, danau, dan lain-lain. Sebagian besar sawah di Kabupaten Kuningan telah memiliki pengairan yang baik. Namun, luas sawah tadah hujan juga masih besar yaitu sekitar 39,23% dari luas total lahan sawah. Komposisi guna lahan yang didominasi oleh lahan pertanian ini selanjutnya berpengaruh terhadap lapangan kerja penduduk Kabupaten Kuningan dimana sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Sementara terkait dengan penelitian, tata guna lahan di Kabupaten Kuningan turut mempengaruhi aspek bahan baku usaha tape ketan Kependudukan Menurut Hasil Suseda, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Kuningan adalah sebesar 1,17% pertahun. Jumlah penduduk Kabupaten Kuningan terus meningkat baik adanya kelahiran maupun karena migrasi. Kondisi kependudukan Kabupaten Kuningan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Tabel 3.2 Penduduk dan Beberapa Informasi Demografi Kabupaten Kuningan Tahun Informasi Demografi Jumlah Penduduk Total Laki-laki Perempuan 2. Laju Pertumbuhan

6 Penduduk 3. Komposisi Umur Sumber : Suseda Tahun Tahun ,80 1,89 1, Struktur umur penduduk Kabupaten Kuningan masih relatif muda dengan jumlah penduduk antara laki-laki perempuan yang tidak terlalu jauh berbeda. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Kuningan semakin berkurang dari tahun ke tahun. Tabel 3.3 Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Kabupaten Kuningan Tahun Pendidikan yang Ditamatkan =80) Menengah Atas (66<=IPM<80) Menengah Bawah (50=70 Jumlah Jumlah L+P Kec. Cibeureum Laki-laki Perempuan Kec. Cibingbin Laki-laki Perempuan Kec. Cigugur Laki-laki Perempuan Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di ketiga kecamatan hampir berimbang. Di Kecamatan Cibingbin dan Cigugur, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan. Namun sebaliknya dengan kondisi di Kecamatan Cibeureum dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki, meskipun tidak selisihnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 182 jiwa. Secara keseluruhan, jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Cigugur yang mencapai jiwa. Selanjutnya diikuti oleh Kecamatan Cibingbin sebanyak jiwa, dan jumlah penduduk terendah adalah di Kecamatan Cibeureum yaitu sebanyak jiwa. Jumlah penduduk perempuan di wilayah kajian studi selanjutnya berpengaruh terhadap ketersediaan tenaga kerja usaha tape ketan. Sementara kondisi penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah kajian studi dapat dilihat dari tabel 3.11 berikut. Tabel 3.11 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun 2007 Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD Kecamatan Cibeureum 380 (2,08%) (15,42%) Kecamatan Cibingbin (8,56%) (11,40%)

7 Kecamatan Cigugur 608 (1,61%) (14,17%) 43 Ijazah Tertinggi Kecamatan yang Dimiliki Cibeureum SD/MI (53,33%) SLTP/MTs Sederajat (22,08%) SLTA/Sederajat (5,83%) SMK 152 (0,83%) PT 76 (0,42%) Jumlah (100%) Sumber: Data Suseda Kabupaten Kuningan, 2007 Kecamatan Cibingbin (59,03%) (15,34%) (4,04%) 368 (1,09%) 178 (0,53%) (100%) Kecamatan Cigugur (47,11%) (13,83%) (14,75%) (6,28%) 848 (2,25%) (100%) Dari tabel 3.11 dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di masing-masing kecamatan merupakan tamatan SD. Di Kecamatan Cibeureum dan Cibingbin bahkan lebih dari 50% penduduknya merupakan tamatan SD. Sementara penduduk yang telah menempuh pendidikan wajar pendidikan dasar 9 tahun (lulusan SLTP ke bawah) di Kecamatan Cibeureum adalah sebanyak 92,91%, di Kecamatan Cibingbin sebanyak 94,33%, dan di Kecamatan Cigugur sebanyak 76,72%. Kondisi rendahnya latar belakang pendidikan masyarakat di wilayah kajian studi juga turut mempengaruhi ketersediaan tenaga kerja usaha tape ketan Ketenagakerjaan Kondisi ketenagakerjaan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur dapat digambarkan melalui jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja serta jumlah penduduk yang bekerja menurut sektor. Tabel 3.12 Jumlah Penduduk Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Menurut Kecamatan Tahun 2007 Kecamatan Angkatan Kerja Bekerja Mencari Jumlah Pekerjaan Cibeureum (93,91%) (6,09%) (100%) Cibingbin (93,86%) (6,14%) (100%) Cigugur (92,03%) (7,97%) (100%) Sumber: Data Suseda Kab. Kuningan, 2007 Kegiatan Utama Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Lainnya RMT (31,19%) (63,29%) (5,53%) (25,22%) (64,49%) (10,28%) (32,44%) (47,32%) (20,24%) Jumlah Jumlah (100%) (100%) (100%) Dari tabel 3.12 dapat dilihat bagaimana kondisi ketenagakerjaan penduduk di wilayah kajian studi. Menurut tabel 3.12 jumlah penduduk angkatan kerja di ketiga wilayah kajian studi lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk bukan angkatan kerja. Jumlah penduduk angkatan kerja pada ketiga kecamatan sendiri lebih dari 90% telah memiliki pekerjaan. Sementara dari penduduk yang bukan merupakan angkatan kerja, sebagian besar adalah mereka yang mengurus RMT. Sementara gambaran jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha pada masing-masing kecamatan dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut. Tabel 3.13 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha Tahun 2007 Lapangan Usaha Pertambangan Industri Listrik, Gas & Penggalian &

8 Air Cibeureum (47,97%) 76 (0,81%) 152 (1,63%) Cibingbin (42,05%) 90 (0,51%) 190 (1,08%) Cigugur (41,13%) 426 (2,24%) Sumber: Survei Sosial Ekonomi Daerah, 2007 Kecamatan Pertanian Konstruksi (13,01%) (8,71%) (12,31%) Tabel 3.14 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha Tahun 2007 (Lanjutan) Kecamatan Perdagangan Cibeureum Cibingbin Cigugur (24,39%) (19,33%) (25,41%) Angkutan & Komunikasi 152 (1,63%) 714 (4,07%) 940 (4,95%) Lapangan Usaha Keuangan Jasa Lainnya Jumlah 816 (4,29%) 912 (9,76%) (13,07%) (9,28%) 76 (0,81%) (11,17%) 74 (0,39%) (100%) (100%) (100%) Sumber: Survei Sosial Ekonomi Daerah, 2007 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kondisi umum lapangan kerja di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur hampir sama dengan kondisi Kabupaten Kuningan dimana sektor pertanian menjadi sektor yang paling banyak digeluti penduduk di ketiga kecamatan untuk dijadikan lapangan usaha yakni mencapai 47,97% di Kecamatan Cibeureum, 42,05% di Kecamatan Cibingbin, serta 41,13% di Kecamatan Cigugur. Setelah sektor pertanian, sektor perdagangan menjadi lapangan usaha yang 45 banyak digeluti penduduk. Di sisi lain, kondisi sawah tadah hujan di wilayah kajian studi yang pola kerjanya dalam setahun hanya mengandalkan curah hujan, menyebabkan sektor pertanian menjadi terbatas dalam menyerap tenaga kerja lokal. Dalam hal ini, keberadaan usaha tape ketan mampu menjadi penyelamat perekonomian.

9 3.2.2 Kondisi Perekonomian Kondisi perekonomian Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur akan digambarkan oleh pendapatan perkapita penduduk di masing-masing kecamatan. Tabel 3.15 Income Perkapita (Rp) Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2006 Kecamatan Jumlah Pendapatan Jumlah Penduduk Cibeureum Cibingbin Cigugur Sumber: Kecamatan dalam Angka, 2007 Income Perkapita (Rp) , , ,2 Tabel 3.15 menunjukkan bahwa Kecamatan Cibingbin memiliki pendapatan perkapita terendah dan Kecamatan Cigugur memiliki pendapatan perkapita tertinggi dari ketiga kecamatan. Kecamatan Cigugur yang memiliki jumlah penduduk terbanyak mampu mengimbangi dengan jumlah pendapatan yang tinggi pula. Sementara Kecamatan Cibingbin yang memiliki jumlah penduduk kedua terbanyak tidak mampu mengimbangi dengan jumlah pendapatan yang tinggi sehingga pendapatan perkapita penduduknya menjadi rendah. 3.5 Usaha Tape Ketan Tape ketan merupakan makanan kecil khas Kabupaten Kuningan yang berbahan dasar ketan. Makanan ini merupakan hasil fermentasi yang kemudian dibungkus oleh daun jambu. Keterampilan membuat tape ketan awalnya dimanfaatkan oleh kaum ibu-ibu untuk membuat suguhan ketika mengadakan hajatan. Dan selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi usaha-usaha kecil. 46 Usaha tape ketan paling banyak berdiri di Kecamatan Cibeureum yaitu sebanyak 25 unit usaha. 18 unit terdapat di Desa Tarikolot, dan 7 unit terdapat di Desa Cibeureum. Selain di Kecamatan Cibeureum, usaha tape ketan ini juga terdapat di Desa Sindang Jawa, Kecamatan Cibingbin, sebanyak 2 unit usaha, dan di Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, sebanyak 3 unit usaha. Sehingga jika jumlah total dari usaha tape ketan di Kabupaten Kuningan ini adalah sebanyak 30 unit. Usaha tape ketan kemudian semakin berkembang sehingga mampu menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Kuningan dan tidak dimiliki oleh wilayah lain. Sehingga untuk produk sejenis, dapat dikatakan usaha tape ketan tidak memiliki pesaing.

10

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUNINGAN, KECAMATAN CIBEUREUM, CIBINGBIN, DAN CIGUGUR Bab ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama akan menjelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Kuningan dan bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari tiga puluh tahun Indonesia menjalani sistem sentralistik. Namun, reformasi pembangunan telah membawa perubahan tidak hanya terhadap sistem penyelenggaraan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Kuningan Kabupaten Kuningan memiliki luas 1.178,57 Km² (117.857,55 Ha) terletak pada 108 0 23 108 0 47 Bujur Timur dan 6 0 47 7 0 12 Lintang Selatan dengan ibukota

Lebih terperinci

kuningankab.bps.go.id

kuningankab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2015 ISBN : 978-602-0964-61-4 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak

I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan primer terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia

Lebih terperinci

Katalog BPS : 1101002.3208 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 STATISTIK DAERAH KABUPATEN KUNINGAN 2014 ISBN : 978-602-0964-40-9 No. Publikasi : 32080.1450 Katalog BPS : 1101002.3208 Ukuran Buku

Lebih terperinci

BAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN

BAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN 113 BAB 3 KEBIJAKAN DAN KONDISI PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN Secara umum suatu wilayah akan tumbuh dan berkembang menuju arah pemanfaatan lahan yang berorientasi ekonomi; yaitu memanfaatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Siliwangi No. 26 Telp. (0232) Kasturi Kuningan Kode Pos 45521

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Siliwangi No. 26 Telp. (0232) Kasturi Kuningan Kode Pos 45521 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Siliwangi No. 26 Telp. (0232) 871863 Kasturi Kuningan Kode Pos 45521 Nomor : 821/5620/Peng.Bin. Sifat Lamp. Hal : Penting : 1 (satu) set : Penanganan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas wilayah Kabupaten Kuningan secara keseluruhan mencapai 1.195,71

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN. KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 487/KPTS.149-diskominfo/2015

BUPATI KUNINGAN. KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 487/KPTS.149-diskominfo/2015 BUPATI KUNINGAN KEPUTUSAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 487/KPTS.149-diskominfo/2015 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN BUPATI KUNINGAN,

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan Kabupaten Kuningan terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Secara

Lebih terperinci

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUNINGAN

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUNINGAN Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Kuningan Tahun 2013 sebanyak 113.239 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di I Kabupaten Kuningan Tahun 2013 sebanyak 3 unit perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. : Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. : Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah.9,7 Km terletak pada titik

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DAN BADAN (UPTD/UPTB) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA. Kuningan Regency in Figure

KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA. Kuningan Regency in Figure KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA Kuningan Regency in Figure 2015 KABUPATEN KUNINGAN DALAM ANGKA Kuningan Regency In Figure 2015 ISBN : 978-602-0964-68-3 Nomor Publikasi BPS / BPS Publication Number : 32080.1501

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Endianto, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Endianto, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu dapur atau penyedap rasa. Terutama masyarakat Indonesia yang menambahkankannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Siliwangi No. 88 Telp. (0232) K U N I N G A N Kode Pos 45512

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Siliwangi No. 88 Telp. (0232) K U N I N G A N Kode Pos 45512 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. Siliwangi No. 88 Telp. (0232) 871045 K U N I N G A N Kode Pos 45512 Kuningan, 06 Maret 2014 Kepada : Nomor : 821/433/BKD Sifat Lamp. Hal : Penting :

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA KECAMATAN KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah 5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan air, keberadaan air semakin lama dirasa semakin

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Kabupaten Kuningan Letak dan luas Kependudukan Pendidikan dan kesejahteraan

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Kabupaten Kuningan Letak dan luas Kependudukan Pendidikan dan kesejahteraan 24 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Kabupaten Kuningan 4.1.1 Letak dan luas Kabupaten Kuningan berada pada lintang 06 0 45 LS sampai dengan 07 0 13 LS dan berada pada bujur 108 0 23 BT sampai dengan 108 0 47 BT.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang 56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas

Lebih terperinci

BAB VII IMPLIKASI KONVERSI LAHAN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH

BAB VII IMPLIKASI KONVERSI LAHAN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH 62 BAB VII IMPLIKASI KONVERSI LAHAN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH 7.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kuningan merupakan matra spasial dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR : 38 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG GUNUNG CIREMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN Menimbang : a. bahwa Gunung Ciremai sebagai kawasan

Lebih terperinci

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Sumber : Dinas CIPTARU Gambar 1. Peta Wilayah per Kecamatan A. Kondisi Geografis Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah administratif yang ada di Kabupaten Jepara,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 28TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA 59 IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA 4.1. Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Majalengka yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografi, topografi, tanah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1 0 4 0 Lintang Selatan dan 102 0-106 0 Bujur Timur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.. Luas Wilayah Kota Tasikmalaya berada di wilayah Priangan Timur Provinsi Jawa Barat, letaknya cukup stratgis berada diantara kabupaten Ciamis dan kabupaten Garut.

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak, Batas Wilayah, dan Keadaan Alam Provinsi Jawa Timur merupakan satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa selain Provinsi Daerah Khusus

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Geografis Kabupaten Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, dengan ibu kota Soreang. Secara geografis, Kabupaten Bandung berada pada 6 41 7 19 Lintang

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KEGIATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

KEMAMPUAN KEGIATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL KEMAMPUAN KEGIATAN USAHA KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (Studi Kasus: Usaha Tape Ketan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur) T U G A S A K H I R MAYANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENGUMUMAN RENCANA UMUM BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 600/151/DTRCK/2013 Tanggal : 14 Pebruari 2013 DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN Alamat : Jalan RE. Martadinata No. 528 Kuningan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IV. KONDISI UMUM WILAYAH 29 IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 LS dan 104 48-104 48 BT dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 20 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 3.1. SITUASI GEOGRAFIS Secara geografis, Kota Bogor berada pada posisi diantara 106 derajat 43 30 BT-106 derajat 51 00 BT dan 30 30 LS-6 derajat 41 00 LS, atau kurang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Jawa Tengah antara lain : 1. Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur. 2. Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Jawa Tengah antara lain : 1. Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur. 2. Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat 1 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Jawa Tengah terletak antara 5º 4 dan 8º 3 Lintang Selatan dan antara 108º 30 dan 111º 30

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Wilayah Administrasi dan Letak Geografis Wilayah administrasi Kota Tasikmalaya yang disahkan menurut UU No. 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2011 2031 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN JALAN SILIWANGI NO. 88 KUNINGAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

ANALISIS POLITIK TERHADAP USULAN PEMEKARAN DESA SIDARAJA KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh:

ANALISIS POLITIK TERHADAP USULAN PEMEKARAN DESA SIDARAJA KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN. Oleh: ANALISIS POLITIK TERHADAP USULAN PEMEKARAN DESA SIDARAJA KECAMATAN CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Oleh: Linggar Audia - 14010111130069 Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 4.1. Geografi dan Lingkungan Jakarta Timur terletak pada wilayah bagian Timur ibukota Republik Indonesia, dengan letak geografis berada pada 106 0 49 ' 35 '' Bujur Timur

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA 25 dimana : (dj + ) = jarak euclidian alternatif ke j kepada solusi ideal positif; (dj - ) = jalak euclidian alternatif ke j ke solusi ideal negatif. (5) Menghitung kedekatan dengan solusi ideal Perhitungan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS KEMAMPUAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB 4 ANALISIS KEMAMPUAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB 4 ANALISIS KEMAMPUAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Penelitian ini berusaha mengkaji kemampuan usaha tape ketan sebagai motor penggerak pengembangan

Lebih terperinci

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai temuan studi, kesimpulan serta rekomendasi pengembangan usaha tape

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 31/05/32/Th. XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015 FEBRUARI 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,40 PERSEN Berdasarkan hasil Sakernas bulan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang merupakan bagian dari wilayah pantai utara Pulau Jawa, dalam hal ini kabupaten yang termasuk dalam wilayah tersebut yaitu Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2015 RKPD 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2015 RKPD 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2015 RKPD 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN DAFTAR ISI KATA PEGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Kemiling. Kondisi Wilayah Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 5.1. Kondisi Geografis V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 Lintang Selatan dan 104 o 48-108 o 48 Bujur Timur, dengan batas wilayah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH NOMOR : 11 TAHUN 2014

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 No.29/05/63/Th XVII/06 Mei 2013 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013 Jumlah penduduk angkatan kerja pada 2013 sebesar 1.937.493 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,65

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19 BT IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Desa Baleagung Desa Baleagung terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat 110 18'

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA 31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat

5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat 33 5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat Gambar 10. Peta Wilayah Jawa Barat Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 50 50 70 50 lintang selatan dan 1040 48-1080

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak

Lebih terperinci

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah) 3.14. KECAMATAN NGADIREJO 3.14.1. PDRB Kecamatan Ngadirejo Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Ngadirejo selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.14.1

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kecamatan Conggeang 4.1.1 Letak geografis dan administrasi pemerintahan Secara geografis, Kecamatan Conggeang terletak di sebelah utara Kabupaten Sumedang. Kecamatan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI

IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI 4.1. Letak Geografis Posisi geografis Wilayah Pengembangan Kawasan Agropolitan Ciwidey menurut Peta Rupa Bumi Bakorsurtanal adalah antara 107 0 31 30 BB 107 0 31 30 BT dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI Cimahi berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya berdasarkan Undangundang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA 4.1 Letak Geografis dan Kondisi Alam Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak diwilayah Sulawesi Tenggara. Luas wilayah Kabupaten Muna adalah 488.700 hektar

Lebih terperinci

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

A. Keadaan Geografis Dan Topografi BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Provinsi Gorontalo di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2000, maka secara administratif sudah terpisah dari Provinsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai proses kenaikan pendapatan perkapita penduduk dalam suatu daerah karena hal tersebut merupakan kejadian

Lebih terperinci