Tabel Pelarut Dalam Percobaan Metode Kromatografi. A n-butanol 40 bagian volume. B Iso-butanol 30 bagian volume

dokumen-dokumen yang mirip
Kuesioner Penelitian

LEMBAR OBSERVASI. Lokasi : No. Objek Pengamatan Kategori A Pemilihan Bahan Makanan Ya Tidak

(asam sitrat), Pengawet (natrium benzoat), Pewarna makanan. Komposisi: Gula, Glukosa, Buah nanas, Asam Sitrat, Perasa dan Pewarna

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel jenis pewarna alami pada produk makanan dan batas maksimum penggunaannya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Pewarna Alam (Natural Colour) 1. Es krim dan sejenisnya. 2. Keju

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif yaitu menganalisa

THE IDENTIFICATION OF SYNTHETIC DYES IN RENGGINANG CRACKERS BY PAPER CHROMATOGRAPHY. Jatmiko Susilo, Agitya Resti Erwiyani, Lelie Amaliatusshaleha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi saat ini, penggunaan zat warna alami semakin

Bahan Tambahan Pangan (Food Additive)

Lampiran 1. Penggolongan Bahan Tambahan Pangan (BTP)

Lampiran 1. A. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Usia : 3. Pendidikan :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Zat Aditif pada Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan tambahan pangan dalam Peraturan Menteri Kehatan RI No.

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan yaitu untuk memperbaiki warna,

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia.dalam kehidupan sehari-hari.

Pengaturan & Penggunaan Bahan Tambahan Pangan

BAB III METODE PENELITIAN. Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN. PERCOBAAN 1: Analisis Zat Pewarna. Kamis 01 Desember 2016

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai perbedaan. Hygiene lebih mengarah pada kebersihan perorangan /

Pembuatan Pewarna Alami Makanan dan Aplikasinya. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tambahan makanan lainnya yang di izinkan (SNI ). Pengendalian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cone es krim merupakan salah satu dari berbagai makanan yang banyak didapatkan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan khas

DAFTAR BAHAN PEWARNA YANG DIIZINKAN DIGUNAKAN DALAM KOSMETIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tambahan makanan lainnya yang di izinkan (SNI ).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata saus berasal dari bahasa Perancis (sauce) yang diambil dari bahasa

ANALISIS RHODAMIN B DALAM SAOS DAN CABE GILING DI PASAR KECAMATAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-

BAB I PENDAHULUAN. kelas, yaitu aza, triarilmetana, quainalin, xanten, dan indigo. Di bawah ini adalah

I. TINJAUAN PUSTAKA. dikonsumsi, seperti rengginang, sirat, roti, kue-kue dan lain-lain. Makanan tersebut

IDENTIFIKASI PEWARNA SINTETIS PADA PERMEN PADAT SECARA KROMATOGRAFI KERTAS DI BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN MEDAN TUGAS AKHIR

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

Bahan Aditif Makanan. TBM Pertemuan ke-4

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

ANALISIS KANDUNGAN ZAT PEWARNA TARTRAZIN DALAM MINUMAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN WARA KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh kerusakan, pemalsuan dan kontaminasi, baik oleh mikroba atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENETAPAN KADAR ZAT PEWARNA (Tartrazine dan Sunset yellow) PADA SIRUP KEMASAN DENGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

IDENTIFIKASI ZAT PEWARNA TAMBAHAN PANGAN PADA JELI SECARA KROMATOGRAFI KERTAS TUGAS AKHIR MELVA EKA N. DAMANIK

BAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan keracunan. Penentuan

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP BAHAN PENGKARBONASI Minuman berbasis susu yang berperisa dan atau difermentasi (contohnya susu coklat, eggnog,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata saus berasal dari bahasa Perancis (sauce) yang diambil dari bahasa

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN MUTU OBAT TRADISIONAL

BAB II BELAJAR, METODE INKUIRI, DAN ZAT ADITIF PADA MAKANAN

I. PENDAHULUAN. menggunakan zat warna alami dan sintetis untuk membuat tampilan produk

Hubungan Antara Jenis Kerupuk (Bermerk dan Tidak Bermerk) dengan Kandungan Zat Pewarna Sintetis di Pasar Johar Semarang

BAB XI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung

TES HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

SOAL UJIAN AKHIR ANALISIS MAKANAN 2008

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN

SMP kelas 8 - KIMIA BAB 3. ZAT ADITIFLatihan Soal 3.2. (1) dan (2) (1) dan (4) (2) dan (3) (3) dan (4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Pengaturan terhadap Penggunaan Zat Aditif pada Makanan

ANALISIS DAMPAK PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK HIGIENE SANITASI MAKANAN IBU WARUNG ANAK SEHAT (IWAS)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

BPOM. Obat Tradisional. Mutu. Persyaratan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah

ANALISIS SECARA BIOKIMIA METHANYL YELLOW PADA TAHU YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KODYA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sanitasi mempunyai perbedaan.hygiene lebih mengarah pada kebersihan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa menjadikan tanahnya subur sehingga

BAHAYA KERACUNAN METANIL YELLOW PADA PANGAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

INTISARI ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA MINUMAN RINGAN BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

ANALISIS ZAT WARNA SINTETIK TERLARANG UNTUK MAKANAN YANG BEREDAR DI PASARAN

Zat Aditif : Zat zat yg ditambahkan pada makanan atau minuman pada proses pengolahan,pengemasan atau penyimpanan dengan tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memerlukan makanan untuk menunjang kelangsungan hidupnya.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

2013, No BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PROPELAN 1. Nitrogen (Nitrogen) INS. 941 : Tidak dinyatakan (no ADI necessary)

BAHAN KIMIA DALAM BAHAN MAKANAN Das Salirawati, M.Si

Alasan Penggunaan BTM : (Food Food Protection Committee in Publication) BAB 4 BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)

DISUSUN OLEH : AH. FAUZI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dapat mengubah fungsi tubuh, tidak korosif, dan tidak merugikan secara

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 239/Men.Kes/Per/V/85 TENTANG ZAT WARNA TERTENTU YANG DINYATAKAN SEBAGAI BAHAN BERBAHAYA

PEMERIKSAAN JENIS DAN KADAR ZAT PEWARNA BUATAN PADA PERMEN LOLIPOP BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK YANG BEREDAR DI KOTA MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan harga mutlak bagi setiap orang. Menurut Undangundang

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAK ANALISIS KUALITATIF RHODAMIN B PADA JELLY BERKEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci

ANALISIS RHODAMIN B DAN METANIL YELLOW DALAM JELLY DI PASAR KECAMATAN JEBRES KOTAMADYA SURAKARTA DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS SKRIPSI

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB

I. PENDAHULUAN. sehingga memberikan kesegaran bagi konsumen. Warna yang beraneka macam

Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.

BAB I PENDAHULUAN. industri pangan karena mempunyai banyak kelebihan, diantaranya adalah proses

Transkripsi:

Tabel Pelarut Dalam Percobaan Metode Kromatografi A n-butanol 40 bagian volume Asam asetat glasial 10 bagian volume Air suling 20 bagian volume B Iso-butanol 30 bagian volume Etanol air suling 20 bagian volume Air suling 20 bagian volume Pada 99 bagian volume campuran, tambahkan 1 Bagian volume ammonia pekat C Fenol 80 bagian volume Air suling 20 bagian volume D Etil metil keton 350 bagian volume Aseton 150 bagian volume Air suling 150 bagian volume Amonia pekat 1 bagian volume E Etil metil keton 50 bagian volume Aseton 30 bagian volume Air suling 30 bagian volume F Etil asetat 11 bagian volume Piridin 5 bagian volume Air suling 4 bagian volume G Encerkan 5 ml ammonia pekat dengan air suling hingga 100 ml tambahkan 2 gr trinatrium sitrat dan larutkan Sumber : Standar Industri Indonesia (SII) Departemen Perindustrian Republik Indonesia Yang di cetak tebal pelarut yang digunakan

Harga Rf (Ratio faktor) Untuk Berbagai Macam Pelarut Pewarna Pelarut A B C D E F G MERAH Ponceau Mx 0,33 0,55 0,35 0,41 0,41 0,23 0,19 Ponceau 4R 0,18 0,26 0,13 0,26 0,25 0,07 0,57 Carmoisin 0,44 0,17 0,37 0,28 0,55 0,30 0,15 Amaranth 0,14 0,19 0,11 0,17 0,16 0,04 0,03 Red 10 B 0,26 0,30 0,23 0,37 0,37 0,21 0,20 Eritrosin 1,00 0,58 0,47 0,57 1,00 0,56 0,06 Red 2 G 0,35 0,35 0,38 0,39 0,41 0,18 0,46 Red 6 B 0,18 0,17 0,37 0,22 0,22 0,10 0,28 Red FB 0,25 0,11 0,49 0,13 0,58 0,24 0,01 Ponceau SX 0,39 0,30 0,41 0,39 0,51 0,26 0,32 Ponceau 3 R 0,38 0,47 0,35 0,45 0,58 0,21 0,11 Fast red E 0,38 0,47 0,45 0,49 0,51 0,24 0,19 JINGGA Orange G 0,35 0,47 0,48 0,52 0,46 0,23 0,66 Orange RN 0,59 0,75 0,74 0,75 0,78 0,57 0,28 Sunset Yellow 0,28 0,45 0,45 0,43 0,46 0,22 0,43 FCF KUNING Tartrazine 0,12 0,17 0,09 0,20 0,25 0,04 0,70 Naphthol Yellow 0,44 0,54 0,17 0,68 0,73 0,44 0,40 Yellow 2G 0,44 0,41 0,41 0,37 0,65 0,31 0,76 Yellow FRS 0,33 0,47 0,30 0,43 0,47 0,22 0,54 Yellow RY 0,77 0,04 0,18 0,07 0,16 0,03 0,27 HIJAU, BIRU, UNGU Green S 0,44 0,44 0,70 0,41 0,67 0,30 0,83 Blue VRS 0,54 0,07 0,76 0,64 0,70 0,32 0,79 Indago Karimue 0,14 0,20 0,30 0,28 0,34 0,14 0,11 Violet BNP 0,54 0,63 0,80 0,68 0,75 0,32 0,47 COKLAT HITAM Brown FK 0,18 0,34 0,36 0,57 0,61 0,27 0,03 Chocolate brown 0,18 0,34 0,49 0,75 0,77 0,49 0,18 Sumber : Standar Industri Indonesia (SII) Departemen Perindustian Republik Indonesia

Contoh Perhitungan Kadar Zat Pewarna Diketahui : b (Kadar benang wool setelah perlakuan) = 0,3401 gr a (Kadar benang wool sebelum perlakuan) = 0,2975gr Berat Sampel = 50 gr Ditanya : Kadar Zat Pewarna? Jawab : Kadar Zat Pewarna = = = = 0,000852 gr Kadar Zat Pewarna = x 0,000852 gr = 0,001704 gr = 1,704 mg 1,704 mg dalam setiap 100 ml sirup. Maka = = = 17,04mg/lt Jadi, kadar zat pewarna yang terkandung pada 1 Liter sirup adalah 17,04 mg zat pewarna.

PERMENKES RI NO. 722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Pangan A. Pewarna Alam (Natural Colour) Nama Bahan Tambahan No Pangan Jenis/Bahan Bahasa Bahasa Makanan Indonesia Inggris 1 Anato Anato Batas Maksimum Penggunaan akhir CI Natural Orange-4 2. Keju 600 mg/kg, tunggal dengan betakaroten 2 Beta-Apo-8 karotenal L. Orange 3 CI No. 75120 Beta-Apo- 8-carotenal 3. Lemak dan Minyak makan; minyak kacang; minyak kelapa, dan minyak nya; margarine; mentega; sediaan keju olahan secukupnya akhir CI No. 80820 2. Jem dan Jeli dengan pewarna 3 Etil Beta- Apo-8- karotenoat Beta-Apo- 8-carotenoic Acid, Ethyl Ester, CI Natural 3. Lemak dan Minyak makan; minyak kacang; minyak kelapa, dan minyak nya; margarine; mentega; sediaan keju olahan Lihat Beta-Apo-8- karotenal Secukupnya Lihat Beta-Apo-8- karotenal

Orange 8, L. Orange 9, CI No. 40825 4 Kantasantin Canthaxant hine 60 mg/kg produk akhir CI No. 40850 2. Jem dan jeli 3. Udang Kalengan dengan pewarna 60 mg/kg, tunggal dengan pewarna 4. Udang Beku 30 mg/kg, tunggal dengan pewarna khusus untuk produk yang telah dipanaskan 5 Karamel, Amonia Sulfit proses Caramel Colour Ammonia 5. Lemak dan minyak makan; minyak kacang; minyak kelapa, dan minyak nya; margarine; mentega; sediaan keju olahan 1. Jamur kalengan 2. Jem dan Jeli secukupnya Secukupnya untuk penggunaan dalam saos dengan

Sulphite Process Beverage caramel Beer caramel 6 Karamel Caramel colour (p) Spirit caramel 3. Acar ketimun dalam botol 4. Yoghurt beraroma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi 5. Marmalad 6. Es krim 1. Jamur kalengan 2. Jem dan Jeli 3. Acar ketimun dalam botol pewarna dengan pewarna 150 mg/kg, berasal dari aroma yang digunakan 1,5 gr/kg 3 gr/kg Secukupnya untuk penggunaan dalam saos dengan pewarna dengan pewarna 7 Karmin Carmine, Cochineal and carminic Acid, CI natural red 4, CI No. 75470 8 Beta- Karoten Beta- Caroten 4. Yoghur beraroma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi Yoghurt beraroma dan produk yang dipanaskan setelah difermentasi 150 mg/kg dari aroma yang digunakan 20 mg/kg dari aroma yang digunakan 1. Keju 600 mg/kg, tunggal dengan

CI Natural Yellow 26 CI No. 75130 9 Klorofil Chlorophyll, CI Natural Green 3, CI No. 75810 10 Klorofil tembaga komplex Chlorophyll copper complex CI No. 75810 2. Kapri kalengan 3. Acar ketimun dalam botol 4. Es krim dan 5. Lemak dan minyak makan; minyak kacang; minyak kelapa, dan minyak nya; margarine; mentega; sediaan keju olahan 1. Jem dan jeli 2. Sediaan Keju Olahan 2. Acar ketimun dalam botol anato 100 mg/kg, tunggal dengan pewarna dengan pewarna akhir Secukupnya dengan pewarna Secukupnya akhir dengan pewarna 11 Kurkumin Curcumin, CI Natural Yellow 3, Turmeric yellow, CI 3. Sediaan keju olahan 2. Lemak dan minyak makan; minyak Secukupnya 50 mg/kg produk akhir Secukupnya

No. 75300 kacang; minyak kelapa, dan minyak nya; margarine; mentega; sediaan keju olahan 12 Riboflavin Riboflavin 1. Acar ketimun dalam botol 2. Keju; sediaan keju olahan 3. Es krim dan dengan pewarna Secukupnya 50 mg/kg produk akhir 13 Titanium Dioksida Titanium Dioxide, Pigmen White 6, CI No. 77891 Kembang gula Secukupnya B. Pewarna Sintetik (Synthetic Colour) Nama Bahan Tambahan Pangan No Bahasa Bahasa Indonesia Inggris 1 Biru Berlian Brilliant Blue FCF CI Food Blue 2 FD&C Blue No. 1 CI No. 42090 Jenis/Bahan Makanan 2. Kapri kalengan 3. Ercis kalengan Batas Maksimum Penggunaan akhir (total campuran pewarna 300 mg/kg) 100 mg/kg, tunggal 100 mg/kg, tunggal

2 Coklat HT Chocolate Brown HT; CI No. 20285 3 Eritrosin Erythrosine CI Food Red 14 FD&Red No. 3 CI No. 45430 4. Acar ketimun dalam botol 5. Jem dan Jeli, saus apel kalengan 6. Makanan Lain 1. Minuman ringan dan makanan cair 2. Makanan 2. Buah pir kalengan 3. Buah prom (plum) kalengan 100 mg/kg, tunggal 70 mg/lt siap dikonsumsi 100 mg/kg, tunggal dengan ponceau 4R hanya untuk buah prem merah atau

4 Hijau FCF Fast Green FCF CI Food Green 3 FD&C Green No. 3 CI No. 42053 4. Jem dan Jeli, saus apel kalengan 5. Udang kalengan 6. Udang beku 7. Yoghurt beraroma dan produk yang telah dipanaskan setelah fermentasi 8. Irisan daging olahan 9. Makanan 2. Buah pir kalengan ungu dengan ponceau 4R 30 mg/kg, tunggal 30 mg/kg, tunggal, hanya pada produk yang telah dipanaskan 27 mg/kg, berasal dari aroma yang digunakan 15 mg/kg akhir (total campuran pewarna 300 mg/kg)

3. Ercis kalengan 4. Acar ketimun dalam botol 5. Jem dan jeli, saus apel kalengan 6. Marmalade 7. Makanan 20 mg/kg, tunggal 200 mg/kg, tunggal atau campuran dengan pewarna 100 mg/kg, tunggal 100 mg/kg, tunggal 5 Hijau S Food Green S, CI Food Green 4, CI No. 44090 6 Indigotin Indigotin Indigo Carmine CI Food Blue FD&C Blue No. 2 Lihat coklat HT 2. Jem dan jeli, saus apel kalengan Lihat coklat HT akhir (total campuran pewarna 300 mg/kg)

CI No. 73015 7 Karmoisin Carmoisine 3. Yoghurt beraroma dan produk yang telah dipanaskan setelah fermentasi 4. Makanan 1. Lihat coklat HT 6 mg/kg dari aroma yang digunakan Lihat coklat HT 8 Kuning FCF CI Food Red 3 Azorubine CI No. 14720 Sunset yellow FCF CI Food yellow 3 FD&C Yellow No. 6 Food Yellow No. 5 CI No. 15985 2. Es krim dan 3. Yoghurt beraroma dan produk yang telah dipanaskan setelah fermentasi 1. Lihat coklat HT 2. Es krim dan 3. Acar ketimun dalam botol 4. Yoghurt beraroma dan produk yang telah dipanaskan setelah fermentasi akhir (total campuran pewarna 300 mg/kg) 57 mg/kg berasal dari aroma yang digunakan Lihat coklat HT akhir (total campuran pewarna 300 mg/kg) 12 mg/kg berasal dari aroma yang digunakan

5. Jem dan jeli, saus apel kalengan 6. Marmalad 7. Udang kalengan 200 mg/kg 30 mg/kg, tunggal 9 Kuning Kuinolin 10 Merah Alura Quinolin yellow, Food Yellow 13, CI Acid Yellow 3, CI No. 47005 Allura Red AC, CI Food Red 17, FD&C Red No. 40, CI No. 16035 11 Ponceau 4R Ponceau 4R CI Food Red 7 Brilliant Scarlet CI No. 16255 2. Makanan Lihat Coklat HT 1. Lihat kuning kuinolin 2. Minuman ringan dan makanan cair 3. Yoghurt beraroma dan produk yang telah dipanaskan setelah fermentasi 50 mg/kg, tunggal Lihat Coklat HT Lihat kuning kuinolin 70 mg/lt produk siap dikonsumsi 48 mg/kg berasal dari aroma yang digunakan

12 Tartrazin Tartrazine CI Food Yellow 4 FD&C Yellow No. 5 CI No. `19140 4. Buah pir kalengan 5. Buah prem (plum) kalengan 6. Jem dan jeli 7. Udang kalengan 8. Udang beku 1. Lihat coklat HT 2. Es krim dan 3. Yoghurt beraroma dan produk yang telah dipanaskan setelah fermentasi dengan eritrosin, hanya pada prem merah dan ungu 30 mg/kg, tunggal, hanya pada produk yang telah dipanaskan Lihat coklat HT akhir (total campuran pewarna 300 mg/kg) 18 mg/kg berasal dari aroma yang digunakan

4. Buah pir kalengan, ercis kalengan 5. Kapri kalengan 6. Acar ketimun dalam botol 7. Jem dan jeli, saus apel kalengan 8. Marmalad 9. Udang kalengan 100 mg/kg 100 mg/kg, tunggal dengan hijau FCF 30 mg/kg, tunggal

Lampiran 9. Gambar 1. Bulu Domba dimasukkan ke dalam sampel Gambar 2. Bulu domba yang sudah dicuci dengan air

Gambar 3. Kertas kromatografi dimasukkan ke dalam chamber Gambar 4. Benang woll dimasukkan ke dalam sampel