BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional.

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR 440/ /KEP/DINKES/2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 63

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

Transkripsi:

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Bab IV Pasal 7, Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, perlu ditetapkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, di atas perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); - 135 -

- 136-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ;

- 137-13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SK/III/2008 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor... Tentang Lembaran Daerah Nomor...) M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah ; 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; 5. Dinas kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat; 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat; 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat;

- 138 - BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan tugas pokok dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Dinas Kesehatan terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris a. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program b. Kepala Sub Bagian Keuangan c. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Perlengkapan. 3. Bidang terdiri dari a. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan 1). Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar 2). Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 3) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus b. Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan 1). Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit 2). Kepala Seksi Wabah dan Bencana 3). Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan c. Kepala Bidang Pengembangan SDM Kesehatan 1). Kepala Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan 2). Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan 3). Kepala Seksi Registrasi dan Akreditasi d. Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan informasi Kesehatan

- 139-1). Kepala Seksi Jaminan Kesehatan 2). Kepala Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan 3). Kepala Seksi Kefarmasian 4. Unit Pelaksana Teknis terdiri dari : a. Puskesmas b. Laboratorium Kesehatan Daerah c. Instalasi Farmasi Kabupaten d. Balai Promosi dan Informasi Kesehatan 5. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEWENANGAN DINAS KESEHATAN Pasal 5 Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Kesehatan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pengendalian, pembinaan dan perizinan dibidang kesehatan yang dipilah dalam kelompok : 1) Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 2) Bidang Pelayanan Kesehatan; 3) Bidang promosi kesehatan dan kesehatan keluarga; dan 4) Bidang Sarana Prasarana dan informasi kesehatan. b. Pengelolaan tugas umum dan ketatausahaan bidang kesehatan. c. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas

- 140 - Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Dinas Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Penyelenggaraan, bimbingan dan pengendalian operasionalisasi bidang kesehatan b. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa/klb dan gizi buruk c. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. d. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan skala Kabupaten/Kota. e. Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk. f. Pengendalian operasional penanggulangan bencana dan wabah skala Kabupaten/Kota. g. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji setempat. h. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala Kabupaten/Kota. i. Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nasional. j. Pengelolaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sesuai kondisi lokal. k. Penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat Provinsi, alat kesehatan, reagensia dan vaksin l. Penempatan tenaga kesehatan strategis m. Registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu sesuai peraturan perundang-undangan. n. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan. u. Pengambilan sampling/contoh sediaan farmasi di lapangan p. Pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi q. Pengawasan dan registrasi makanan minuman produksi rumah tangga r. Sertifikasi alat kesehatan dan PKRT klas I s. Pemberian izin Praktek tenaga kesehatan tertentu t. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi u. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi RS Pemerintah klas C, klas D, RS Swasta yang setara, praktek berkelompok, klinik umum/spesialis, Rumah Bersalin, Klinik Dokter Keluarga/Dokter Gigi Keluarga, Kedokteran komplementer, dan pengobatan tradisional serta sarana penunjang yang setara. v. Pemberian rekomendasi izin PBF Cabang, PBAK dan industri kecil obat tradisional. w. Pemberian izin apotek, toko obat. x. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan Kabupaten/Kota. y. Pengelolaan survei kesehatan daerah skala Kabupaten/Kota. z. Implementasi penapisan IPTEK di bidang pelayanan kesehatan. aa. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sekunder. bb. Penyelenggaraan promosi kesehatan. cc. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat. dd. Penyehatan lingkungan.

- 141 - ee. Pengendalian penyakit. ff. Penyelenggaraan kerjasama luar negeri skala Kabupaten/Kota. gg. Pembinaan, monitoring, pengawasan dan evaluasi skala Kabupaten/Kota. hh. Pengelolaan sistem informasi kesehatan Kabupaten/Kota. BAB IV RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN PADA DINAS KESEHATAN Bagian Pertama Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan di bidang kesehatan serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Dinas Kesehatan, menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang kesehatan sesuai Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian, pembinaan dan perizinan di bidang kesehatan yang dipilah ke dalam kelompok :pengendalian masalah kesehatan,pelayanan kesehatan, pengembangan SDM kesehatan, sarana, prasarana dan informasi kesehatan 2. Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan 3. Pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kegiatan kesehatan 4. Pengembangan, sosialisasi dan evaluasi pencapaian standar pelayanan minimal kesehatan 5. Pengevaluasian pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan 6. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas 7. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati.

- 142 - Bagian Kedua Sekretariat Pasal 10 Sekretaris mempunyai tugas pokok merencanakan, menyusun, melaksanakan, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan pelayanan umum, kepegawaian dan perlengkapan, keuangan, perencanaan dan pengendalian program, serta mengoordinasikan penyelenggaraan, evaluasi dan pelaporan tugas bidang secara terpadu. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sekretaris, menyelenggarakan fungsi : a. Mengoordinasikan penyusunan rencana program kegiatan dan anggaran SKPD; b. Mengatur pelaksanaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan SKPD ; c. Mengatur pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD; d. Menyusun evaluasi dan pelaporan kegiatan SKPD ; e. Mengoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas bidang secara terpadu ; f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan Pasal 12 Sekretaris membawahkan : 1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program 2. Kepala Sub Bagian Keuangan 3. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Perlengkapan Paragraf 1 Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Pasal 13 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas penyusunan kebijakan dan program strategis dibidang kesehatan, kebijakan program, pengumpulan dan pengolahan data kesehatan, pengendalian/ pemantauan, evaluasi dan analisis serta pelaporan hasil pencapaian dan pemanfaatan program kesehatan.

- 143 - Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan peraturan, perencanaan program dan pembangunan kesehatan b. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran, prioritas anggaran, serta perencanaan program dan pembangunan kesehatan;. c. Melaksanakan konsultasi, sinkronisasi, koordinasi baik lintas program/sektor maupun ke jenjang administrasi yang lebih tinggi. d. Melaksanakan pembinaan teknis perencanaan program terpadu di unit pelaksana teknis dinas. e. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi program pembangunan kesehatan. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran belanja dinas kesehatan, pelaksanaan administrasi keuangan dan pembinaan terhadap bendaharawan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan b. Melaksanakan penyusunan anggaran kas dinas c. Melaksanakan pengelolaan administrasi perbendaharaan d. Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan pendapatan e. Melaksanakan urusan pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi f. Melaksanakan pembinaan, pengawasan pengendalian dan evaluasi pengelolaan keuangan g. Mengoordinasikan tindak lanjut temuan pengelolaan keuangan

- 144 - Paragraf 3 Sub Bagian Umum,Kepegawaian dan Perlengkapan Pasal 17 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga, kehumasan, protokol, organisasi dan tata laksana, analisis jabatan dan dokumentasi peraturan perundang-undangan. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Perlengkapan, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum, surat menyurat, kearsipan dan protokol dinas b. Melaksanakan pengelolaan kebersihan, ketertiban dan keamanan kantor dinas c. Melaksanakan analisis rencana/inventarisasi kebutuhan barang/perlengkapan ke rumah tanggaan (rutin), serta rencana penghapusannya d. Melaksanakan administrasi kepegawaian meliputi : mutasi, penempatan pegawai, kebutuhan pegawai e. Melaksanakan proses kenaikan pangkat kelompok jabatan fungsional f. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana di lingkungan dinas g. Melaksanakan pembinaan karier dan kesejahteraan pegawai Bagian Ketiga Bidang Pelayanan Kesehatan Pasal 19 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pokok mengoordinir, perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, standarisasi mutu pelayanan kesehatan, dan kesehatan khusus. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan upaya kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas.

- 145 - b. Penyelenggaraan upaya kesehatan rujukan meliputi kesehatan rujukan/ spesialistik, dan sistem rujukan c. Penyelenggaraan standarisasi mutu pelayanan kesehatan d. Penyelenggaraan upaya kesehatan khusus meliputi : kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja Pasal 21 Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan : 1. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar 2. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan 3. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus. Paragraf 1 Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Pasal 22 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pembinaan upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar menyelenggarakan fungsi: a. Melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan dasar. b. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan program komunitas c. Melaksanakan penyelenggaraan pengendalian mutu pelayanan kesehatan dasar Paragraf 2 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasal 24 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pembinaan upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh rumah sakit.

- 146 - Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan/ spesialistik. b. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pengembangan sistem rujukan c. Melaksanakan penyelenggaraan pengendalian mutu pelayanan kesehatan rujukan Paragraf 3 Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Pasal 26 Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus mempunyai tugas pencegahan penyakit, kesehatan jiwa, mata, haji, kesehatan kerja dan kesehatan gigi mulut. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa. b. Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan mata c. Melaksanakan upaya pembinaan kesehatan kerja, kesehatan transmigrasi d. Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut Bagian Ketiga Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Pasal 28 Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas pokok mengoordinir perencanaan, pengembangan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan: pengendalian dan pemberantasan penyakit; penyehatan lingkungan; dan penanggulangan wabah dan bencana. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

- 147 - a. Pengendalian dan pemberantasan penyakit meliputi surveilans epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang, pengendalian penyakit tidak menular dan imunisasi. b. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan. Meliputi : penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah. c. Penyelenggaraan penanggulangan wabah dan bencana. Pasal 30 Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahkan : 1. Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit 2. Kepala Seksi Penanggulangan Wabah dan Bencana 3. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan. Pasal 31 Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas menyediakan, menyimpan dan mendistribusikan vaksin dan alat suntik, melaksanakan sosialisasi program imunisasi, penanggulangan penularan tertentu, dan penyakit tidak menular. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemiologi. b. Melaksanakan kegiatan pengendalian penyakit menular langsung c. Melaksanakan pengendalian penyakit bersumber binatang d. Melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular e. Melaksanakan kegiatan imunisasi Paragraf 2 Seksi Penanggulangan Wabah dan Bencana Pasal 33 Kepala Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana mempunyai tugas pokok penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana meliputi kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan

- 148 - Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Kepala Seksi Penanggulangan Wabah dan Bencana menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan dan mitigasi dalam mengantisipasi dan penyelenggaraan penanganan pra wabah dan bencana termasuk kejadian luar biasa penyakit dan gizi buruk. b. Melaksanakan tanggap darurat penanganan wabah dan bencana dengan mengerahkan sumber daya kesehatan sesuai dengan penatalaksanaan penanganan wabah dan bencana termasuk kejadian luar biasa penyakit dan gizi buruk c. Melaksanakan pemulihan melalui peningkatan status wilayah terjadinya wabah bencana sesuai tata laksana pemulihan wabah dan bencana termasuk kejadian luar biasa dan gizi buruk Paragraf 3 Seksi Kesehatan Lingkungan Pasal 35 Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembinaan teknis, pengawasan, dan pengendalian upaya penyelenggaraan penyehatan lingkungan. meliputi : penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan kegiatan penyehatan air. b. Melaksanakan kegiatan pengawasan kualitas lingkungan c. Melaksanakan penyehatan kawasan dan sanitasi darurat d. Melaksanakan sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah Bagian Keempat Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Pasal 37 Kepala Bidang Pengembangan SDM Kesehatan mempunyai tugas pokok mengoordinir, perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan perencanaan dan pendayagunaan,

- 149 - penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,penyelenggaraan registrasi dan akreditasi dalam penyelenggaraan registrasi dan akreditasi meliputi registrasi, perizinan dan akreditasi tenaga medis, tenaga para medis dan tenaga non medis/tradisional terlatih Pasal 38 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan perencanaan tenaga kesehatan berdasarkan fasilitas dan jenis tenaga secara berkesinambungan dan konsisten. b. Penyelenggaraan upaya pendayagunaan tenaga berdasarkan spesifikasi dan kompetensi sumber daya kesehatan c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang ada dilingkungan Dinas Kesehatan dengan sumber daya program dan diklat diklat khusus d. Menyelenggarakan registrasi dan akreditasi yang meliputi perizinan dan akreditasi tenaga medis, paramedis dan non medis terlatih Pasal 39 Kepala Bidang Bina Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, membawahkan : 1. Kepala Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan 2. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan 3. Kepala Seksi Registrasi dan Akreditasi Paragraf 1 Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Pasal 40 Kepala Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi terhadap pendayagunaan tenaga dan sumber daya kesehatan Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Kepala Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun, mengidentifikasi, rencana kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan tenaga kesehatan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

- 150 - b. Melaksanakan pendayagunaan tenaga kesehatan melalui upaya pemerataan, penambahan jumlah dan jenis tenaga serta pendistribusiannya c. Mengevaluasi sumber daya manusia kesehatan berdasarkan kinerja, profesionalitas, tempat tugas, dan jenis tenaga kesehatan sesuai dengan tuntutan layanan publik. Paragraf 2 Seksi Pendidikan dan Pelatihan Pasal 42 Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi terhadap kegiatan kegiatan pendidikan dan pelatihan di lingkungan Dinas Kesehatan serta mengembangkan metode diklat sesuai dengan tuntunan kualitas pelayanan kesehatan dan program kesehatan Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan dan menyusun pendidikan pelatihan teknis fungsional, program dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia dan keperluan program. b. Menyelenggarakan, mengoordinasikan dan mengevaluasi pelatihan-pelatihan teknis fungsional, program melalui sumber daya yang tersedia. c. Mengembangkan metode pelatihan, meningkatkan sumber daya pelatih dalam rangka meningkatkan kualitas diklat. d. Mengupayakan akreditasi dan sertifikasi pendidikan dan pelatihan dalam rangka menunjang fungsi manajerial dan profesi Paragraf 3 Seksi Registrasi dan Akreditasi Pasal 44 Kepala Seksi Registrasi dan akreditasi mempunyai tugas pokok perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi dalam rangka registrasi dan akreditasi terhadap perizinan, akreditasi sertifikasi profesi tenaga medis, paramedis dan non medis

- 151 - Pasal 45 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Kepala Seksi Registrasi dan Akreditasi menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pelayanan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan perizinan kesehatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. b. Melakukan pengembangan dalam pelayanan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan perizinan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. c. Melaksanakan akreditasi terhadap mutu pelayanan kesehatan, dengan mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) d. Mengawasi, mengevaluasi dan membuat rekomendasi atas registrasi, akreditasi dan perizinan yang telah diberikan dengan merujuk kepada Standard dan ketentuan yang berlaku. Bagian Kelima Bidang Sarana, Prasarana dan Informasi Kesehatan Pasal 46 Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas pokok melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan jaminan kesehatan, sarana dan peralatan kesehatan, serta kefarmasian Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Informasi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan jaminan kesehatan yang meliputi kepesertaan pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan; b. Penyelenggaraan sarana dan peralatan kesehatan meliputi: monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan kesehatan. c. Penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan. d. Penyelenggaraan pengelolaan data dan informasi kesehatan Pasal 48 Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahkan : 1. Kepala Seksi Jaminan Kesehatan 2. Kepala Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan 3. Kepala Seksi Kefarmasian.

- 152 - Paragraf 1 Seksi Jaminan Kesehatan Pasal 49 Kepala Seksi Jaminan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan Perencanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi, dan pembinaan dalam kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan, pengembangan dan pembiayaannya Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Kepala Seksi Jaminan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam jaminan pemeliharaan kesehatan dalam rangka menjamin dan melindungi kesehatan masyarakat. b. Mengembangkan bentuk jaminan pemeliharaan melalui fasilitasi terbentuknya badan pelaksana ( Bapel ) dengan kajian potensi sumber daya. c. Membimbing, mengawasi, dan mengendalikan pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat sesuai dengan aturan aturan dalam pelaksanaan jaminan pemeliharaan kesehatan Paragraf 2 Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan Pasal 51 Kepala Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan Perencanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi,dan pembinaan dalam pengelolaan sarana dan peralatan kesehatan. Pasal 52 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Kepala Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi sarana dan peralatan kesehatan. b. Melaksanakan registrasi sarana prasarana kesehatan. c. Melaksanakan akreditasi sarana dan prasarana kesehatan d. Melaksanakan akreditasi sarana dan prasarana kesehatan

- 153 - Paragraf 3 Seksi Kefarmasian Pasal 53 Seksi farmasi dan perbekalan kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan Perencanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi,dan pembinaan dalam pengelolaan obat-obatan, makanan dan minuman, bahan penunjang pemeriksaan kesehatan, obat tradisional, Napza dan kosmetika Pasal 54 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Kepala Seksi Kefarmasian menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penyelenggaraan penyediaan dan pengawasan obat-obatan, termasuk napza dan obat tradisional. b. Melaksanakan penyelenggaraan penyediaan dan pengawasan alat kesehatan. c. Melaksanakan pengawasan makanan dan minuman produk industri. d. Melaksanakan pengawasan kosmetika BAB VI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 55 (1) Unit pelaksana teknis dinas (UPTD) adalah pelaksana teknis dinas yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan, yang terdiri dari : Puskesmas, Instalasi Farmasi Kabupaten, Laboratorium Kesehatan Kabupaten, Balai Promosi dan Informasi Kesehatan Kabupaten. (2) Unit pelaksana teknis dinas dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas kesehatan kabupaten (3) Organisasi unit pelaksana teknis dinas (UPTD) ditetapkan dengan Keputusan Bupati tentang pelaksanaan peraturan daerah ini

- 154 - BAB VII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 56 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 57 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku BAB VIII TATA KERJA Pasal 58 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, seimplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Dinas maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masing - masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing- masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

- 155 - BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 59 Uraian tugas masing-masing pejabat dan pelaksana pada Dinas Kesehatan ditetapkan oleh Kepala Dinas dengan Peraturan Kepala Dinas. Pasal 60 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Kotawaringin Barat Nomor... Tahun... Tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 61 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Ditetapkan di Pangkalan Bun Pada tanggal BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Cap/ttd H. UJANG ISKANDAR, ST, M.Si Diundangkan di Pangkalan Bun Pada tanggal Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Cap/ttd Drs. BUDASMAN, M.Si NIP. 19560514 198303 1 002 BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2008 NOMOR 10