Pengaruh Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Transkripsi:

Pengaruh Komponen Arus Kas Terhadap Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Siska Aprianti Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya Email: Siskaaprianti04@yahoo.com ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan tahunan dari Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010 sampai dengan 2012 yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. Variabel penelitian ini terdiri dari arus kas operasi, dan arus kas investasi, dan arus kas pendanaan sebagai variabel independen, dan harga saham (Y) sebagai variabel dependen dengan jumlah tahun selama 3 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh terhadap harga saham secara bersama-sama, dan secara parsial hanya satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham yaitu arus kas operasi. Hal ini menunjukkan bahwa arus kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap penentuan besarnya harga saham. Kata Kunci : Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pedanaan, dan. A. PENDAHULUAN A.1. Latar Belakang Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara yang hanya mengandalkan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dalam menghimpun dana akan menemui kesulitan untuk mendapatkan sumber- sumber pembiayaan proyek-proyeknya. Kedua lembaga tersebut diatas umumnya hanya menyediakan pinjaman modal dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Sedangkan pasar uang hanya menyediakan penyertaan. Pasar modal membantu menyehatkan struktur permodalan perusahaan sekaligus memberi kesempatan kepada investor untuk ikut serta dalam pemilikan dan pembagian laba (dividen) serta mengharapkan capital gain. Bagi perusahaan yang ingin terus mengembangkan usahanya tentu harus dapat meningkatkan modal usahanya dengan cara melakukan penjualan saham di pasar modal. Semakin pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini membutuhkan dukungan informasi yang cepat dan berkesinambungan. Salah satunya adalah informasi kondisi keuangan. Untuk itu laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan dan hasil-hasil usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar. Perusahaan yang sudah go publik harus mengungkapkan kepada publik mengenai kualitas kinerja perusahaan tersebut. Semua pihak yang terkait (stakeholder) sudah pasti akan mengambil keputusan yang dianggap paling bijaksana dengan menggunakan dasar pengungkapan kinerja perusahaan tersebut. Bentuk pengungkapan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah laporan keuangan. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya adalah perasaan aman akan investasi dan return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Laporan keuangan yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik tidak berarti investasi yang dilakukan oleh investor dijamin aman. Laporan keuangan disusun 31

oleh manajemen perusahaan sesuai dengan Stadar. D a n Pelaporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggung-jawaban perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan selama periode tertentu. Investor harus melakukan analisa pasar untuk menilai harga suatu saham karena melakukan investasi dalam saham bersifat spekulatif, yaitu banyak mengandung risiko. Investasi dalam saham tergantung pada fluktuasi harga saham di bursa, ketidakstabilan tingkat bunga, ketidakstabilan pasar dan juga kinerja keuangan perasahasn tersebut. Pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak dapat diterka secara pasti. Harga saham selalu mengalami fluktuasi, naik dan turun dari satu ke waktu yang lain, namun tidak ada harga saham yang meningkat terus menerus dan juga tidak ada harga saham terus menerus turun, yang ada adalah harga meningkat dan menurun sesuai dengan polanya yang berlaku. Penurunan dan kenaikan ini terjadi oleh beberapa hal yang berkaitan seperti lingkungan secara umum (politik, ekonomi, sosial, pertahanan dan keamanan) dan lingkungan intern perusahaan. Dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI, khususnya Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi, memiliki tingkat laba yang cukup tinggi. Untuk analisis investasi, informasi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas lebih sering digunakan oleh para analis keuangan, karena informasi tersebut dapat mencerminkan likuiditas dari suatu perusahaan. Informasi tersebut dapat ditemukan dalam laporan arus kas yang menjadi integral dari laporan keuangan perusahaan publik. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode. Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan tersebut atas dasar kas. Data arus kas mempunyai manfaat dalam beberapa konteks keputusan, seperti : memprediksi kesulitan keuangan, menilai risiko, ukuran, dan waktu keputusan pinjaman, memprediksi peringkat (rating) kredit, menilai perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal (Meythi, 2006). Data yang terdapat dalam laporan arus kas merupakan indikator keuangan yang lebih baik dari akuntansi karena laporan arus kas relatif lebih mudah diinterpretasikan dan relatif lebih sulit untuk dimanipulasi. Selain itu, laporan arus kas merupakan informasi yang dapat memberikan sinyal untuk menilai prospek masa depan perusahaan yang akan dibeli melalui kepemilikan saham (pembelian saham). Saham merupakan bentuk modal penyertaan atau bukti posisi kepemilikan dalam suatu entitas. Harga saham adalah nilai dari suatu saham yang terbentuk di pasar surat berharga sebagai akibat dari penawaran dan permintaan yang ada. Reaksi harga saham dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Penelitian mengenai arus kas terhadap harga saham antara lain dilakukan oleh Agung Taufik Hidayat(2008), Novy Budi Adliliawan(2010), Faris Fashihul Lisan(2011), para peneliti tersebut membuktikan hanya arus kas operasi yang mempengaruhi harga saham, tetapi beberapa peneliti lain seperti Ninna dan Suhairi (2006), dan Meythi (2006) tidak berhasil mendapatkan bukti adanya pengaruh arus kas terhadap harga saham. Daniati (2006) menguji pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba kotor, dan size perusahaan dengan expected return saham memperoleh kesimpulan bahwa arus kas dari aktivitas investasi, laba kotor, dan size perusahaan mempunyai pengaruh terhadap 32

expected return saham. Hapsari (2008) menguji pengaruh informasi laba akuntansi, komponen arus kas, size perusahaan dan tingkat leverage dengan expected return saham memperoleh kesimpulan bahwa hanya variabel arus kas dari aktivitas investasi yang mempunyai pengaruh terhadap expected return saham. Berdasarkan uraian dan hasil penelitian sebelumnya maka peneliti tertarik untuk untuk menguji secara empiris pengaruh komponen laporan arus kas (arus kas operasi, investasi, dan pendanaan) terhadap harga saham. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini berjudul Pengaruh Komponen Arus Kas Terhadap Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(Studi Kasus Periode 2010 2012). A.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham? 2. Apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara signnifikan terhadap harga saham? 3. Apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham? 4. Apakah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara simultan signifikan terhadap harga saham? B. TINJAUAN PUSTAKA B.1. Arus Kas Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Tujuan informasi arus kas adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama suatu periode akuntansi. Arus kas dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu Arus Kas Dari Aktivitas Operasi, Arus Kas Dari Aktivitas Investasi, Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan. B.2. Harga pasar (market price) adalah harga yang sedang berlaku di pasar. Nilai pasar saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Apabila bursa efek telah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (clossing price). Untuk mendapatkan jumlah nilai pasar (market value) suatu saham yaitu dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah saham yang dikeluarkan (Sunariyah, 2004). Biasanya pergerakan harga saham disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Saham biasanya diperdagangkan pada bursa dengan harga pasar yang akan berbeda-beda pada tiap-tiap waktunya, hal ini akan berkaitan dengan nilai dari suatu saham tersebut. B.3. Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham B.3.1. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi berisi informasi yang menentukan apakah dari 33

operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Nilai arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat mencerminkan bagaimana operasi perusahaan berjalan serta akan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi kewajibannya, mempertahankan kemampuan operasi, membayar dividen tunai dan melakukan investtasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Hal ini didukung peneliti sebelumnya oleh penelitian Novy Budi Adiliawan (2010) yang menyimpulkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap harga saham. Semakin baik kemampuan operasi perusahaan, akan meningkatkan nilai net profit perusahaan yang ditunjukkan oleh nilai arus kas dari aktivitas operasi yang besar. Investor melihat pelaporan arus kas dari aktivitas operasi tersebut sebagai informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasinya. B.3.2. Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Aktivitas Investasi adalah aktivitas perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap dan pembelian kas untuk mesin produksi. Aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Investor melihat pelaporan arus kas dari aktivitas investasi tersebut sebagai informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasinya. Ninna Daniati (2006) melakukan pengujian mengenai pengaruh investasi pada return saham. Hasil studi ini menemukan bahwa peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang dan mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat pengumuman investasi baru. B.3.3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi kewajiban jangka panjang dan modal perusahaan. Mencakup penerimaan kas dari penerbitan saham baru dan pengeluaran kas untuk pembayaran hutang. Hal ini didukung peneliti sebelumnya oleh penelitian Miller dan Rock (1985) dengan signaling theory menyatakan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, selain itu ia juga mengidentifikasi adanya sinyal lain yang berpengaruh terhadap arus kas dari pendanaan yaitu perubahan dividen yang sangat erat hubungannya dengan return saham. C. METODOLOGI PENELITIAN C.1. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu penelitian (periode 2009-2012). Dari populasi yang ada diambil sampelnya yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berikut: 1. Perusahaan manufaktur adalah sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada kurun waktu penelitian (periode 2009-2012). 2. Tersedia data laporan keuangan yang diperlukan selama kurun waktu penelitian (periode tahun 2009-2012). 3. Dalam penelitian Perusahaan Maufaktur tidak terjadi merger dan akusisi. 34

Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 16 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang memenuhi kriteria sebagai sampel. C.2. Pengukuran Variabel C.2.1. Variabel Dependen 1. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (X1) Arus kas dari aktivitas operasi yang berasal dari total arus kas dari masing-masing aktivitas di dalam laporan arus kas pada saat dipublikasikan. Persamaan dalam variabel ini adalah : PAOit = (AOit AOit-1) / AOit-1 Dimana PAOit = Perubahan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode t. AOit = Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode t. AOit-1 = Arus kas dari aktivitas operasi i pada periode t-1. 2. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (X2) Arus kas dari aktivitas investasi yang berasal dari total arus kas dari masing- masing aktivitas di dalam laporan arus kas pada saat dipublikasikan. Persamaan dalam variabel ini adalah : PAIit = (AIit AIit-1) /AIit-1 Dimana PAIit = Perubahan arus kas dari aktivitas investasi perusahaan i pada periode t. AIit = Arus kas dari aktivitas investasi perusahaan i pada periode t. AIit-1 = Arus kas dari aktivitas investasi i pada periode t-1. 3. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (X3) Arus kas dari aktivitas pendanaan yang berasal dari total arus kas dari masing- masing aktivitas di dalam laporan arus kas pada saat dipublikasikan. Persamaan dalam variabel ini adalah : PAPit = (APit APit-1) / APit-1 Dimana PAPit = Perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan perusahaan i pada periode t. Apit = Arus kas dari aktivitas pendanaan perusahaan i pada periode t. APit-1 = Arus kas dari aktivitas pendanaan i pada periode t-1. C.2.2. Variabel Dependen : Variabel Harga Saham (Y) Berasal dari harga pasar saham rata-rata yang diperoleh dari harga saham saat penutupan (closing price) setiap tahun. Persamaan dalam variabel ini adalah : PHSit = (HSit HSit-1) / HSit-1 Dimana PHSit = Perubahan harga saham perusahaan i pada periode t. Hsit = Harga saham perusahaan i pada periode t. HSit-1 = Harga saham i pada periode t-1. D. HASIL DAN PEMBAHASAN D.1. Uji Normalitas Pengujian normalitas didalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parameterik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Kriterianya apabila diterima, sedangkan jika nilai signifikan lebih kecil 0 ditolak. 0 35

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Arus Kas Arus Kas Arus Kas Operasi Investasi Pendanaan N 48 48 48 48 a,b Mean.36208 -.56958 -.18604.49437 Normal Parameters Std. Deviation.781945 13.439188 1.776663.584593 Absolute.127.421.179.137 Most Extreme Differences Positive.068.349.154.137 Negative -.127 -.421 -.179 -.109 Kolmogorov-Smirnov Z.881 2.914 1.243.947 Asymp. Sig. (2-tailed).419.000.091.332 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS versi 20, 2014 (Annual Report, diolah) Dari hasil pengolahan data, diperoleh variabel Arus Kas Investasi (X2) yang tidak terdistribusi secara normal dengan tingkat Laba sebesar 0,000. Artinya data tidak terdistribusi secara normal dikarenakan unstanderlize residual Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Setelah Trasnformasi LN One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Arus Kas Operasi trettmen dengan menggunakan model logaritma, yaitu melakukan transformasi data kedalam logaritma natural (LN), menurut Ghazali (2009). Berikut ini hasil dengan pengujian kolmogorovsmirnov setelah dilakukan transformasi data: LN_Arus Kas Investasi Arus Kas Pendanaan N 48 29 48 48 a,b Mean.36208 -.4275 -.18604.49437 Normal Parameters Std. Deviation.781945 1.43421 1.776663.584593 Absolute.127.131.179.137 Most Extreme Differences Positive.068.131.154.137 Negative -.127 -.099 -.179 -.109 Kolmogorov-Smirnov Z.881.705 1.243.947 Asymp. Sig. (2-tailed).419.703.091.332 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS versi 20, 2014 (Annual Report, diolah) Dari hasil pengolahan data yang telah di trettment dengan menggunakan logaritma natural (LN), diperoleh variabel Arus Kas Operasi (X1), LN_Arus Kas Investasi (X2), Arus Kas Pendanaan (X3), dan (Y), sudah terdistribusi secara normal dikarenakan unstanderlize residual nya H o ditolak dan H a diterima. Artinya data diatas tersebut sudah terdistribusi secara normal dan dengan demikian data yang sudah di trettment dan sudah normal di atas tersebut dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. D.2. Uji Asumsi Klasik D.2.1. Uji Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji grafik dengan melihat grafik scatterplot. Hasil pengujian terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas (menyempit), dan tidak ada pola yang jelas, di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak di pakai untuk analisis berikutnya. 36

D.2.2. Uji Multikolinieritas Hasil pengujian menunjukan bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari Arus Kas Operasi sebesar 1,020, dengan nilai tolerence 0,981, Arus Kas Investasi sebesar 1,013, dengan nilai tolerence 0,987, dan Arus Kas Pendanaan sebesar 1,029, dengan nilai tolerence 0,972. Nilai VIF untuk semua variabel independen VIF < 10, dan nilai tolerence > 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. D.2.3. Uji Autokolerasi Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji Durbin Watson. Hasil pengujian untuk autokorelasi menunjukkan nilai Durbin Watson adalah 1,882, lalu diketahui nilai d u dan d l untuk K=4, N=48 (jumlah seluruh sampel penelitian) adalah d u =1,671 dan d l =1,362. Oleh karena nilai Durbin Watson 1,882 lebih besar dari batas atas d u =1,671, dan kurang dari 2,329 atau 4 1,671 (4- d u ). Maka dapat disimpulkan berdasarkan tabel pengambilan keputusan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif. D.3. Pengujian Model Penelitian Berdasarkan tabel diketahui bahwa koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 0,436 atau 43,6%. Artinya kombinasi variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 43,6%, sisanya sebesar 56,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar pengujian. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai f hitung sebesar 6,441 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Nilai F hitung tersebut dibandingkan dengan nilai F tabel, dimana jumlah variabel bebas dan terikat (k) = 4, dan jumlah sampel (n) = 48. Maka diperoleh df1 = 3 dan df2 = 44 yang menghasilkan nilai F tabel sebesar 2,81. Maka hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung memiliki nilai yang lebih besar dari nilai F tabel (6,441 > 2,81). Dan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat penelitian ini yakni 0,002, artinya dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hipotesis penelitian Ho 5 ditolak dan Ha 5 diterima. Artinya secara simultan variabel independen yakni Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, dan Arus Kas Pendanaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni, Penelitian ini menggunakan sampel (n)=48 dan jumlah variabel independen dan dependen (k)=4, Maka diperoleh df=44, dan nilai t tabel sebesar 1,680.Berdasarkan hasil pengujian parsial dari tabel diatas, variable arus kas operasi yang memiliki nilai t hitung 4,325 > nilai t tabel 1,680. Dengan demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho 1 ditolak dan Ha 1 diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Arus Kas Operasi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni. Variabel arus kas investasi dalam penelitian ini memiliki nilai t hitung 0,468 < nilai t tabel 1,680. Dengan demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho 2 diterima dan Ha 2 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Arus Kas Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Harga Saham.Variable arus kas pendanaan yang memiliki nilai t hitung 0,164 < nilai t tabel 1,680. Dengan demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho 3 diterima dan Ha 3 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Arus Kas Pendanaan tidak berpengaruh 37

signifikan terhadap variabel dependen yakni. D.4. Pembahasan D.4.1. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Dari hasil pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t, variable Arus Kas Operasi yang memiliki nilai t hitung 4,325 > nilai t tabel 1,676. Dengan demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho 1 ditolak dan Ha 1 diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Arus Kas Operasi berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni Harga Saham. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2008) dan Lisan (2011) yang menyatakan bahwa Arus Kas Operasi berpengaruh signifikan terhadap, dan hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2008) yang menyatakan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap. Hal ini menujukkan arus kas operasi merupakan suatu ukuran yang bagi pemakai laporan keuangan untuk melihat perubahan harga saham yang akan datang dari suatu perusahaan. Arus kas operasi yang tinggi cenderung mengalami peningkatan perubahan harga saham, sedangkan perusahaan dengan arus kas operasi yang rendah cenderung akan mengalami penurunan harga. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi berisi informasi yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Investor melihat pelaporan arus kas dari aktivitas operasi tersebut sebagai informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasinya. D.4.2. Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Secara parsial dengan menggunakan uji t, variable Arus Kas Investasi dalam penelitian ini memiliki nilai t hitung 0,468 < nilai t tabel 1,676. Dengan demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho 2 diterima dan Ha 2 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Arus Kas Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni. Dari hasil tersebut menujukkan bahwa Arus Kas Investasi bukan proksi yang baik untuk perubahan laba yang akan datang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Adiliawan (2010) yang menyatakan bahwa, Arus Kas Investasi tidak berpengaruh terhadap, dan hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Daniati (2006) yang menyatakan bahwa, Arus Kas Investasi berpengaruh secara signifikan terhadap. Dengan hasil tersebut, menunjukkan bahwa aktivitas investasi tidak dapat dijadikan indikator dalam memprediksi harga saham. Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi berisi informasi yang menyangkut perolahan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Investor dalam hal ini tidak melihat pelaporan arus kas dari aktivitas investasi tersebut sebagai informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasinya. D.4.3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Pengujian Secara parsial dengan menggunakan uji t, Arus Kas Pendanaan yang memiliki nilai t hitung 0,164 < nilai t tabel 1,676. Dengan demikian maka berdasarkan hipotesis penelitian Ho 3 diterima dan Ha 3 ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen yakni Arus Kas Pendanaan tidak 38

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2008) dan Adiliawan (2010) yang menyatakan bahwa, Arus Kas Pendanaan tidak berpengaruh terhadap. Dan hasil penelitian ini menolak penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2006) yang menyatakan bahwa, Arus Kas Pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap. Dari hasil tersebut menujukkan bahwa arus kas dari aktivitas pendanaan berisi informasi aktivitas-aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Investor dalam hal ini tidak melihat pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan tersebut sebagai informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasinya. E. PENUTUP E.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Secara parsial atau secara individu variable Arus Kas Dari Aktivitas Operasi dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni dengan nilai t hitung 4,325 lebih besar dari nilai t tabel 1,680. Sedangkan Variabel Arus Dari Aktivitas Kas Investasi dan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu t hitung 0,468 dan 0,164 lebih kecil dari nilai t tabel 1,680. 2. Secara simultan atau secara bersama-sama dengan melakukan uji-f, menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen yakni Arus Kas Dari Aktivitas Operasi, Arus Kas Dari Aktivitas Investasi, dan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan, berpengaruh terhadap variabel dependen yakni secara signifikan dengan nilai tingkat signifikansi sebesar 0,002 dan nilai F hitung 6,441 lebih besar dari nilai F tabel 2,81, serta memiliki persentase pengaruh sebesar 43,6% terhadap variabel dependen yakni. E.2. Saran Berdasarkan Hasil dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka berikut ini penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu: 1. Bagi para pemakai laporan keuangan yang akan mengambil suatu keputusan dalam berinvestasi saham, hendaknya tidak hanya mengandalkan data mengenai Arus Kas Dari Aktivitas Operasi, Arus Kas Dari Aktivitas Investasi, dan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan tetapi perlu juga memperhatikan fakor-faktor lain dalam hubungannya dengan harga saham seperti ukuran perusahaan, laba kotor, dan faktor lainya. 2. Bagi perusahaan diharapkan lebih memperhatikan pegerakan arus kas dari aktivitas operasi karena arus kas operasi merupakan suatu ukuran yang bagi pemakai laporan keuangan untuk melihat perubahan harga saham yang akan datang dari suatu perusahaan. 3. Bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variabel-variabel di luar variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dan juga menambah periode penelitian serta sampel penelitian sehingga data dan hasil yang diperoleh akan lebih baik. 39

DAFTAR PUSTAKA Adiliawan, B. Novy. 2010. Pengaruh Komponen Arus Kas Dan Laba Kotor Terhadap Harga Saham Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. Daniati, N. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi 9 (Padang), K-AKPM 21, hal 1-16. Ghozali, Imam. 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hapsari, A. 2008. Pengaruh Informasi Laba Akuntansi, Komponen Arus Kas, Size Perusahaan, Dan Tingkat Leverage Terhadap Expected Return Saham. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Stice, Earl K, James D. Stice and K. Fred Skoun. 2009. Akuntansi Intermediate Buku Satu Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2009. Metode Penelitian dan Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sunariyah. 2004. Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat. Yogyakarta : Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN. Susanto, S. 2006. Relevansi Nilai Informasi Laba Dan Aliran Kas Terhadap Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan. Simposium Nasional Akutansi 9 (Padang), K-AKPM 26, hal 1-17. www.idx.co.id www.ipotnews www.sahamok.com Hidayat, A. Taufik. 2008. Analisis Pengaruh Arus Kas, Komponen Arus Kas, Dan Laba Akuntansi Terhadap Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. James, C.Horne. 2005. Akuntansi Lanjutan 2. Penerbit PT. Raja GRafindo. Lisan, F. Faris. 2011. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Denga Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Meythi. 2006. Pegaruh Arus Kas Operasi Terhadap Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 (Padang), K-AKPM 01, hal 1-21. Miller, M.H. & K. Rock, 1985, Dividend Policy under Asymmetric Information, Journal of Finance, Vol. 40, [4]: 1031-1051. Samsul, M. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga. 40