9- STRUKTUR BASEMENT

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN KONSTRUKSI DENGAN SISTEM TOP-DOWN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia konstruksi high risk building tentu memerlukan metode. Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT. Saat penulis mulai melakukan kerja praktik pada pembangunan proyek Verde

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

STUDI KASUS TERHADAP PELAKSANAAN BASEMENT 5 LANTAI DI WILAYAH SURABAYA BARAT

BAB II DASAR TEORI. 4. Keselamatan Kerja Banyak kegiatan pekerjaan yang rawan terhadap kecelakaan, baik disebabkan oleh

5- PEKERJAAN DEWATERING

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 950


BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S1)

BAB V TEMUAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 163

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) D-1

PEMILIHAN DAN OPTIMASI METODE KONSTRUKSI BOTTOM-UP PADA PEMBANGUNAN BASEMENT BANGUNAN BERTINGKAT DI JAKARTA BERBASIS EXPERT KNOWLEDGE TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Metode pelaksanaan pekerjaan sub struktur yang umum atau sering digunakan adalah

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT. aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode pelaksanaan

BAB IV DATA DAN ANALISA. pengembangan dari gedung existing yaitu gedung Bimantara MNC Tower

MEDAN PROGRAM MEDAN LAPORAN. oleh:

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB I PENDAHULUAN. basement. Pekerjaan basement adalah pekerjaan yang paling krusial dalam

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat

INOVASI PERUBAHAN PLAT LANTAI PEKERJAAN FISIK PEMBANGUNAN GEDUNG TERMINAL BANDARA SULTAN THAHA JAMBI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya :

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bottom-Up Construction pada Gedung 48 Lantai dengan 5 Besmen Plaza Indonesia II Jakarta

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

ANALISA PERBANDINGAN METODE TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PADA PROYEK FAVE HOTEL KETINTANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi


LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bab berikut berisi tentang analisis penggunaan sisa material dan potongan bored pile

4- PEKERJAAN PERSIAPAN

Perhitungan Struktur Bab IV

PENGAMATAN PROSES PONDASI BORED PILE dan RTAINING WALL PADA GEDUNG ASPEN ADMIRALTY APARTMENT TOWER C, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. borepile, pile cap, raft foundation, tie beam dan dinding penahan tanah. Serta

Struktur dan Konstruksi II

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

TUGAS AKHIR ANALISA METODE TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN SUB STRUKTUR DENGAN KONSTRUKSI SISTEM SEMI TOP DOWN (STUDI KASUS PROYEK MNC MEDIA TOWER J.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

JURUSAN SIPIL F AKUL T AS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

Pelaksanaan pembuatan "guide wall" dapat dilihat pada gambar 5.1.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN ANTARA METODE PELAKSANAAN PELAT CAST IN SITU DAN PELAT PRECAST DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SMPN 43 SURBAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CHECKLIST PEMERIKSAAN STRUKTUR

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

Gambar 1.1. Dinding penahan tanah geofoam

BAB V RETAK BETON BERTULANG

KRITERIA DESAIN GEDUNG PRACETAK

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Galian adalah pekerjaan menggali tanah untuk keperluan konstruksi

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

LAPORAN KERJA PRAKTEK

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

Transkripsi:

9- STRUKTUR BASEMENT Struktur basement gedung bertingkat (tidak termasuk pondasi tiang), secara garis besar terdiri dari 1. Raft foundation 2. Kolom 3. Dinding basement 4. Balok dan plat lantai Pelaksanaan struktur basement saat ini ada 2 cara, yaitu : 1. Sistem konvensional (bottom up) 2. Sistem top down PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 1

9.1 Sistem Konvensional (Bottom Up) Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana Raft foundation dicor dengan metode papan catur, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas dengan menggunakan scafolding Kolom, balok dan slab dicor di tempat Pada sistem ini sering tidak menggunakan dewatering cut off, tetapi menggunakan dewatering sitem predrainage dan struktur dinding penahan tanahnya menggunakan steel sheet pile Bila pekerjaan dewatering akan diberhentikan, harus dihitung lebih dulu apakah struktur basement yang telah selesai dibangun mampu menahan tekanan ke atas dari air tanah yang ada, agar tidak terjadi deformasi dari bangunan yang dapat menyebabkan keretakan struktur Kebocoran yang terjadi pada basement merupakan masalah yang tidak mudah mengatasinya dan bahkan memakan biaya yang besar. Oleh karena itu proses pengecoran pada struktur basement harus dilakukan dengan teliti dalam mencegah terjadinya kebocoran pada dinding atau lantai. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 2

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 3

Proses pengecoran, baik lantai maupun dinding basement biasanya tidak mungkin dilakukan sekaligus, disamping luas arealnya juga volumenya cukup besar. Disini masalah kebocoran yang sering timbul sebagai akibat tidak rapatnya hubungan antara permukaan beton tahap pengecoran sebelumnya dengan permukaan beton tahap pengecoran berikutnya Semakin banyak tahapan pengecorannya, maka semakin banyak titik lemah terhadap kemungkinan kebocoran Untuk mengatasi kebocoran biasanya dilakukan 2 hal yaitu : 1. Penggunaan water stop pada setiap sambungan tahap pengecoran 2. Menggunakan additive beton untuk waterprofing Posisi water stop biasanya ada 2 jenis yaitu dipasang ditengah ketebalan beton (central), dan dipasang rata dengan permukaan beton (external) Material water stop terbuat dari karet/pvc, dan mudah disambung di lapangan dengan menggunakan alat pemanas saja Fungsi water stop ada 2 yaitu untuk expansion joint dan construction joint PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 4

Sistem pemasangan water stop harus direncanakan dengan baik agar dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Water stop harus dipasang pada tempat yang direncanakan sebelum proses pengecoran beton dimulai. Oleh karena itu, letak water stop harus dikaitkan dengan kemampuan pengecoran yang ada, dan selama proses pengecoran letak water stop harus senantiasa dijaga. PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 5

9.2 Sistem Top Down Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement Urutan penyelesaian balok dan plat lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur pelat dan balok tersebut didukung oleh tiang baja yang disebut King Post (yang dipasang bersamaan dengan bored pile) Sedang dinding basement dicor lebih dulu dengan sistem diaphragm wall, dan sekaligus diaphragm wall tersebut berfungsi sebagai cut off dewatering. Pada tahap 1 : Pengecoran bored pile dan pemasangan king post Pengecoran diaphragm wall PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 6

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 7

Pada tahap 2 dan seterusnya : Lantai basement 1 dicor di atas tanah dengan lantai kerja Galian basement 1 dilaksanakan setelah lantai basement 1 cukup kekuatannya, menggunakan excavator kecil. Disediakan lubang lantai dan ramp sementara untuk pembuangan tanah galian Lantai basement 2 dicor di atas tanah dengan lantai kerja Galian basement 2 dilaksanakan seperti galian basement 1, begitu seterusnya Terakhir mengecor raft foundation King post dicor sebagai kolom struktur Bila diperlukan, pada saat pelaksanaan basement dapat dimulai struktur atas, sesuai dengan kemampuan dari king post yang ada (sistem up & down) PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 8

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 9

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 10

Biasanya untuk penggalian basement digunakan alat khusus, seperti excavator ukuran kecil. Bila jumlah lantai basement banyak, misal 5 lantai, maka untuk kelancaran pekerjaan, galian dilakukan langsung untuk 2 lantai sekaligus, sehingga space cukup tinggi untuk kebebasan proses penggalian Lantai yang dilalui, nantinya dilaksanakan dengan cara biasa, menggunakan scafolding (seperti pada sistem bottom up) Bila struktur basement telah selesai, maka tiang king post di cor beton dan bila diperlukan dapat ditambah penulangannya. Lubang-lubang lantai basement yang dipergunakan untuk pengangkutan tanah galian ditutup kembali. Pengecoran struktur atas dilaksanakan seperti biasa yaitu dari bawah ke atas PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 11

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 12

Salah satu detail king post dapat dijelaskan sbb : Lantai pertama dan sebagian kolom dicor, dengan memasang starter bar untuk kolom Lantai berikutnya juga dicor dengan cara yang sama. Kemudian starter bar kolom bawah dan atasnya disambung, kemudian kolom yang bersangkutan dicor PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 13

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 14

PELAKSANAAN GEDUNG MKPB-144024-Unnar-Dody Brahmantyo 15