BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu :.. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Penelitian analisis dari segi kualitas air bersih pada sumur gali ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolaragaan, Universitas Negeri Gorontalo... Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 sampai tanggal pada bulan April Tahun 0. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Deskripsi yaitu untuk mengambarkan kualitas air sumur gali di dusun III desa Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo tahun 0.. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). Klasifikasinya adalah :
.. Variabel Independen Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang diduga akan mengakibatkan perubahan pada variabel dependent. Yang termasuk dalam variabel ini adalah pada parameter fisik (jumlah zat terlarut, kekeruhan dan suhu), parameter kimia (kadar keasaman/ph) serta pada parameter bakteriologis (Coliform total dan E.coli)... Variabel Dependen Variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang diduga akan mengalami perubahan akibat dari pengaruh variabel independent. Yang termasuk dalam variabel ini adalah Kualitas Air Sumur Gali... Oprasional Variabel. Variabel Independent (Parameter Fisik, Kimia dan Bakteriologis) a) Jumlah Zat Terlarut : Jumlah zat padat terlarut / TDS (Total Dissolved Solid) adalah banyaknya zat padat yang terlarut dalam air sumur gali yang penentuanya dilakukan dengan menggunakan TDS meter. Kriteria : Tinggi : Bila jumlah materi yang terlarut dalam air bersih dengan nilai di atas 500 ppm Rendah : Bila jumlah materi yang terlarut dalam air bersih dengan nilai dibawah 500 ppm
b) Kekeruhan : Kekeruhan air adalah kekeruhan air sumur gali, yang ditentukan dengan menggunakan Turbidity meter. Kriteria : Tinggi : Bila keadaan air bersih yang keruh kategori maksimumnya di atas 5 NTU Rendah : Bila keadaan air bersih yang keruh kategori maksimumnya dibawah 5 NTU c) Suhu : Suhu adalah ukuran energy gerakan molekul pada air sumur gali yang ditentukan dengan menggunakan Termometer Digital Kriteria : Tinggi : Bila ukuran energy gerakan molekul pada air bersih di atas 60 0 C Rendah : Bila ukuran energi gerakan molekul pada air bersih di bawah 60 0 C d) Derajat Keasaman (ph) : PH air adalah Ph air sumur artetis berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan ph meter Digital. Kriteria : Tinggi : Bila ph air bersih di atas 9,0 Mg/L. Rendah : Bila ph air bersih di bawah 9,0 Mg/L
e) Total Koliform /Bakteri Colifrom : Total koliform adalah banyaknya kandungan total koliform pada air sumur gali Kriteria : Tinggi : Bila terkandung banyaknya total koliform pada air bersih lebih dari 50/00 ml air Rendah : Bila terkandung banyaknya total koliform pada air bersih kurang dari 50/00 ml air f) Koliform Tinja/Bakteri E.Colli : Koliforin tinja adalah banyaknya kandungan koliforin tinja pada air sumur gali Kriteria : Positf : Bila terdapat koloni bakteri berwarna hijau metalik Negatif : Bila tidak terdapat koloni bakteri berwarna hijau metalik. Variabel Dependen (Kualitas Air Sumur Gali) : Kualitas air sumur gali adalah kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan, yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Kriteria : Memenuhi Syarat : Bila syarat-syarat yang ditentukan sesuai dengan persyaratan kualitas air secara fisika, kimia dan bakteriologis yang tidak melebihi nilai ambang batas yang sudah
ditetapkan oleh PerMenKes 907/Menkes/SK/VII/00 Tidak memenuhi Syarat : Bila syarat-syarat yang ditentukan tidak sesuai dengan persyaratan kualitas air secara fisik, kimia dan bakteriologis yang melebihi nilai ambang batas yang sudah ditetapkan oleh PerMenKes 907/Menkes/SK/VII/00.4 Populasi dan Sampel.4. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo, 00). Populasi dalam penelitian ini adalah air sumur yang berada di Desa Pulubala yang terdiri dari 6 dusun dimana masing-masing dusun memiliki jumlah sumur sebanyak 0 buah, dusun jumlah sumur sebanyak buah, dusun jumlah sumur sebanyak 6 buah, dusun 4 jumlah sumur sebanyak buah, dusun 5 jumlah sumur sebanyak 8 buah, dusun 6 jumlah sumur sebanyak 5 buah dengan total keseluruhan sumur yang ada di desa Pulubala sebanyak 5 buah sumur..4. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi tersebut (Notoatmodjo, 00). Sampel dalam penelitian ini adalah air sumur di Desa Pulubala dusun dengan
jumlah sumur 6 buah (6 sampel) dengan kali pengulangan pengambilan sampel untuk penelitian ini, agar data dari penelitian tersebut tidak bias dan akurat sehingga untuk mendapatkan nilai data tersebut dari hasil rata-rata kali pengulangan tersebut. Kondisi sumur yang berada di dusun tersebut berada di tempat yang kurang hygienes sehingga dapat menimbulkan masalah pada air sumur tersebut sesuai dengan keluhan dari masyarakat setempat. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yakni pengambilan sampel berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan cirri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmodjo, 00)..4.. Cara Pengambilan Sampel Pengambilan sampel air dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Mendesinfeksi tangan dengan alkohol 70% b. Membuka bungkus botol dan botol dipegang pada bagian bawah,yang masih ada kertas pembungkusnya sehingga tangan tidak bersentuhan dengan botol. c. Membuka tali dan botol dan menurunkan pelan-pelan, sampai mulut botol masuk minimal 0cm kedalam air (bila tinggi air memungkinkan) d. Setelah terisi penuh, botol di angkat dan isi dibuang separuh sampai volume contoh air menjadi / volume botol e. Menghindarkan botol bersentuhan dengan dinding sumur f. Mengirim sampel dari lapangan sampai ke laboratorium paling lama 4jam (pada suhu +4 C atau dalam cool box).
.5 Prosedur Penelitian Adapun pada prosedur penelitian ini terbagi atas instrument penelitian dan cara kerja penelitian..5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 00). Instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan sampel air yang akan dikirim ke laboratorium dalam penelitian ini adalah dokumentasi (Foto), alat dan bahan laboratorium (untuk mengetahui kualitas air).. Alat Penelitian Adapun alat-alat yang termasuk didalmnya adalah TDS meter, tubidimeter, termometer air, ph meter, inkubator, autoklave, vortex, neraca mekanik, cawan petri, gelas ukur, pipet volume atau dispo ml, tabung reaksi, rak tabung reaksi, tabung durham, gelas kimia, jarum inokulasi, bunsen, kapas, tali rapiah, pemberat dan botol sampel 5 ml.. Bahan penelitian Sedangkan bahan yang digunakan untuk uji kualitas air berupa media LB (Lactosa Broth), media EMBA (Eosin Methilyn Blue Agar), BTB (Brom Thymol Blue), aquades streil, alkohol 70% dan sampel air sumur..5. Cara Kerja Penelitian Cara kerja didalam penelitian ini terbagi atas, yakni cara kerja untuk menguji parameter fisik, cara kerja untuk menguji parameter kimia, dan cara kerja untuk menguji parameter biologis.
. Cara kerja untuk menguji parameter fisik Cara kerja untuk menguji parameter fisik air dalam penelitian ini terbagi atas cara, yakni: cara kerja mengukur kekeruhan, cara kerja mengukur temperatur, dan cara kerja mengukur jumlah zat padat terlarut (TDS) : a. Cara kerja mengukur tingkat kekeruhan air. Diawali dengan menyambungkan alat pengukur kekeruhan (Turbidimeter) dengan sumber listrik kemudian diamkan selama ±5 menit. Setelah itu meletakan larutan standar pada tempat sampel dan melakukan pengukuran untuk menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar sesuai dengan nilai standar, cara ini biasa disebut dengan cara kalibrasi alat. Setelah mengkalibrasi alat maka masukan sampel pada tempat pengukuran sampel, sebelum dimasukan sampel dikocok dahulu dan dikeringkan bagian luar tabung dengan tissue, tabung ditutup kemudian meletakan tabung tersebut ditempat yang sudah tersedia pada alat, terakhir mencatat skala satuan unit yang ditunjukan pada layar monitor alat. b. Cara kerja mengukur temperatur (suhu) air. Pengukuran temperatur air dilakukan pada pengukuran langsung di lapangan. Dengan cara mencelupkan termometer air (termometer lingkungan) pada sampel, sebelumnya pastikan bahwa air raksa tepat pada suhu kamar. Kemudian termometer tersebut dicelupkan ±5 menit sampai skala air raksa terhenti, kemudian catat skala yang ditunjukan oleh raksa. c. Cara kerja mengukur jumlah zat padat terlarut (TDS)
Pengukuran jumlah zat padat terlarut (TDS) cukup hanya dengan menghidupkan alat pengukurnya secara otomatis, kemudian batang katrodanya dicelupkan kedalam sampel selama ±5 menit, kemudian tekan tombol hold dan catat hasil yang ditunjukan pada layar monitor alat.. Cara kerja untuk menguji parameter kimia Untuk parameter kimia dalam penelitian ini, yang diukur hanya tingkat derajat keasamannya (ph) air. Cara kerjanya sebagai berikut : Diawali dengan menyambungkan alat pengukur ph air (ph meter) dengan sumber listrik kemudian diamkan selama ±5 menit. Setelah itu elktrodanya dengan air DI (De Ionisasi/air bebas ion), dan kalibrasi terlebih dahulu dengan buffer 4 dan buffer 7 sebelum digunakan. Setelah alatnya stabil, maka alat siap untuk mengukur ph sampel. Setiap perlakuan alatnya dikalibrasi untuk menjaga kestabilan pembacaan alat secara akurat. Kemudian Catat hasil pengukuran ph yang tertera pada layar monitor alat.. Cara kerja untuk menguji parameter bakteriologis Untuk pengujian parameter bakteriologis ini atau sering disebut dengan uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari tahap yaitu () Uji penduga (presumptive test), () Uji penguat (confirmed test) dan Uji pelengkap (completed test). Uji penduga juga merupakan uji kuantitatif koliform menggunakan metode MPN. Namun pada penelitian ini hanya tahap yang digunakan yaitu uji penduga dan penguat, cara kerjanya yaitu:
a. Cara kerja untuk uji Coliform (Uji Penduga) Dalam uji ini disiapkan 00 ml sampel air dari masing-masing sampel yang sudah ditentukan, kemudian diambil ml untuk diencerkan kedalam tabung pengenceran 0 - yang telah berisi aquadesh steril sebanyak 9 ml. Setelah itu dari tabung pengenceran 0 -, diambil ml untuk diencerkan ke dalam tabung 0 - yang telah berisi aquadesh steril sebanyak 9 ml, kemudian dari tabung pengenceran 0 -, diambil mil untuk diencerkan ke dalam tabung 0 - yang telah berisi aquadesh steril sebanyak 9 ml. Pengenceran menggunakan 9 seri tabung, yaitu tabung untuk pengenceran 0 -, tabung untuk pengenceran 0 -, dan tabung untuk pengenceran 0 -. Dari hasil pengenceran 0 -, 0 -, dan 0 - masing-masing diambil ml dan diinokulasikan kedalam tabung reaksi yang berisi LB dan tabung durham. Semua tabung reaksi kemudian diinkubasi pada suhu 7 o C selama x4 Jam. Setelah masa inkubasi, pengamatan dilakukan dengan melihat tabung-tabung yang menghasilkan gas dan terjadi perubahan warna, maka tabung-tabung tersebut menunjukan positif Coliform. a. Cara kerja untuk uji E.coli (Uji Penguat) Untuk perlakuan uji ini, pertama-tama memasak media EMBA sesuai kebutuhan sampai mendidih, kemudian di tuangkan ke cawan-cawan yang diperlukan, masing-masing cawan yang diperlukan dituangkan 5 ml larutan EMBA dan diamkan ±5 menit sampai media tersebut menjadi agar didalam cawan, kemudian jarum ose yang sudah disterilkan terlebih dahulu dipakai untuk mengambil salah satu sampel pada uji penduga yang positif, kemudian
menggoreskannya pada media EMBA dengan goresan sinambung. Setelah itu, cawan tersebut dibalik, kemudian diinkubasi selama x4 jam pada suhu 7 o C Pembuatan Media Tumbuh Bakteri. a. Pembuatan LB (Lactosa Broth). Menimbang LB yang di butuhkan sebanyak,4 grm dengan memakai Neraca Digital.. LB yang telah ditimbang di campur dengan Aquades 80 ml lalu dimasak dengan cara diaduk-aduk terus menerus sampai mendidih dengan menggunakan alat Hot Plate.. Setelah LB mendidih, di beri Zat pewarna BTB secukupnya. 4. Kemudian mensterilisasi di Autoclave dengan suhu 5 o C. 5. LB siap untuk di gunakan untuk pembiakan Bakteri. b. Pembuatan Emba. Menimbang Emba yang dibutuhkan sebanyak,08 gr dengan memakai Neraca Digital.. Emba yang telah ditimbang dicampur dengan Aquades 0 ml lalu di masak dengan cara di aduk-aduk terus manerus sampai mendidih dengan menggunakan alat Hot Plate.. Setelah Emba mendidih, di sterilkan di autoclave dengan suhu o C. 4. Kemudian Emba di masukan kedalam Cawan petri sebanyak 0-5 ml, sebelum Emba dingin dan mengental. 5. Emba yang berada pada cawan petri dibekukan pada kulkas agar Emba mengental.
6. Setelah Emba mengental siap untuk digunakan untuk pembiakan Bakteri..6 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti dilaborotorium, yaitu dengan mengamati masing-masing indikator dari setiap parameter (fisik, kimia, dan biologis) yang diuji :. Untuk pengumpulan data dari pengujian parameter fisik dan kimia dapat langsung dilihat dari alat pengukur elektronik dari masing-masing indikator, seperti: turbidimeter (nilai kekeruhan standarnya 5 NTU), termometer lingkungan (suhu air standarnya 0-6 o C), TDS meter (jumlah zat padat terlarut standarnya 500 mg/l), dan ph meter (derajat keasaman standarnya 6,5-9,0). Alat-alat tersebut langsung dapat digunakan dengan praktis, dan secara otomatis akan menetapkan ada tidaknya nilai atau ciri tertentu pada objek penelitian.. Untuk pengumpulan data dari pengujian parameter bakteriologis dilakukan dengan beberapa pengamatan, seperti: a. Pada uji penduga terjadi prubahan warna dari hijau menjadi kuning pada medium LB. b. Terbentuknya Gas pada tabung durham setelah dilakukan inkubasi selama x4 Jam. c. Pada uji penguat terdapat koloni bakteri berwarna hijau metalik setelah diinkubasi x4 Jam.
Tabel.: Hasil rata-rata Pengujian Kualitas Air Sumur Gali. Sampel Ulangan Parameter Kualitas Air Rata-rata Rata-rata Rata-rata 4 Rata-rata 5 Rata-rata 6 Rata-rata Fisik Kimia Bakteriologis.7. Teknik Analisis Data Teknik analisa data pada penelitian ini adalah analisis kualitatif berupa deskriptif, untuk mengetahui kualitas air sumur yang terdapat di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, dengan melihat kualitas air sumur yang di ukur pada parameter fisika (jumlah zat padat terlarut, kekeruhan, dan suhu), parameter kimia (ph air sumur) dan parameter bakteriologis (coliform total dan E.colli) dengan menganalisis data yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/00.