I. PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah pare (Widayanti dkk., 2013).

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

KUALITAS PERMEN JELI RENDAH KALORI KOMBINASI PARE (Momordica charantia L.) DAN PANDAN WANGI (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) DENGAN PENAMBAHAN SORBITOL

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

KUALITAS PERMEN JELLY DARI ALBEDO KULIT JERUK BALI (Citrus grandis L. Osbeck) DAN ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN PENAMBAHAN SORBITOL

I. PENDAHULUAN. satunya adalah buah kersen atau biasa disebut talok. Menurut Verdayanti (2009),

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (6) Hipotesa dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

I. PENDAHULUAN. campuran gula dan air bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SKRIPSI. KUALITAS PERMEN JELLY DARI ALBEDO KULIT JERUK BALI (Citrus grandis L. Osbeck) DAN ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN PENAMBAHAN SORBITOL

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

PENDAHULUAN. proses pengolahannya permen terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari

I. PENDAHULUAN. buatan siklamat, dan pengawet boraks (Mardianita, 2012). yang akan dikonsumsi. Makanan atau minuman tersebut harus memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Produk pangan berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru.

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. KUALITAS DAN UMUR SIMPAN PERMEN JELI YANG DIBUAT DARI VARIASI TALOK (Muntingia calabura Linn.) DAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn.

I. PENDAHULUAN. kembang gula merupakan produk sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat

KARAKTERISTIK PERMEN JELLY TIMUN SURI (Cucumis melo L.) DENGAN PENAMBAHAN SORBITOL DAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestika Val.)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. 2000, dimana dalam satu tanaman biasanya menghasilkan 1 Kg buah. Dalam satu

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

I. PENDAHULUAN. Budaya mengkonsumsi daging sudah menyebar di sebagian besar. masyarakat dunia. Kalau tidak ada daging mungkin dirasa kurang lengkap

I. PENDAHULUAN. Pengembangan komoditi perkebunan menempati prioritas yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Anonim (2011), produksi tomat Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun

BAB I PENDAHULUAN. padat dan sering menjadi pelengkap untuk makan roti, dan dibuat inovasi

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. serta mengkonsumsi produk pangan yang baik untuk pencernaan. Probiotik berkembang makin pesat sejalan dengan makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Astawan (2008), jambu biji merupakan buah yang sangat

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

BAB I PENDAHULUAN. gula oleh bakteri pembentuk nata yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri nata dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

I. PENDAHULUAN. populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

RINGKASAN Herlina Gita Astuti.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah Pare (Momordica chartia L.) memiliki keunikan, yaitu bentuknya yang berbintil dan rasanya sangat pahit, namun dibalik rasa pahitnya itu ternyata buah pare sangat kaya akan khasiat. Buah pare memiliki zat bermanfaat, diantaranya karantin, hydroksitriptamin, glikosida kukurbitasin, Polipeptide-P insulin (polipeptida yang mirip dengan insulin) yang memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (Obat Diabetes paling tua), vitamin A, B dan C. Buah pare memiliki rasa pahit yang disebabkan oleh glikosida kukurbitasin, maka sebagian masyarakat kurang berminat untuk mengkonsumsi buah pare (Widayanti dkk., 2013). Rasa pahit yang dimiliki pare tidak dapat dihilangkan sehingga cara untuk menutupi rasa yang pahit dan memudahkan untuk mengkonsumsinya, maka sari buah pare dibuat dalam bentuk permen jeli. Permen jeli merupakan salah satu permen yang paling diminati masyarakat. Permen jeli merupakan makanan bentuk padat, dibuat dari gula atau campuran gula dengan pemanis lain, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan (BTP) yang diizinkan, dan bertekstur relatif lunak (Sholeh, 1978). Permen jeli merupakan produk confectionary yang dapat diolah dari berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama yang umum digunakan dalam pembuatan permen jeli adalah gelatin yang berfungsi sebagai bahan pengental, gula sebagai pemanis, dan asam 1

2 organik sebagai bahan pengawet dan pemberi rasa asam pada produk (Jaswir, 2007). Buah pare segar berwarna hijau muda dan jika terkena panas atau dimasak warna akan berubah menjadi memudar, hal ini menyebabkan warna produk menjadi kurang menarik. Pare juga memiliki aroma yang sedikit tajam yang dapat menyebabkan produk akan kurang diminati. Beberapa konsumen juga terkadang tidak menyukai aroma dari gelatin. Oleh karena itu, untuk memberikan variasi warna, maka perlu ditambahkan jus daun pandan pada pembuatan permen jeli. Selain sebagai pewarna daun pandan dapat digunakan sebagai pemberi aroma yang sedap. Warna hijau pada daun pandan disebabkan oleh adanya pigmen alami yang terkandung pada daun pandan, yaitu klorofil. Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat. Masyarakat menjadi semakin kritis dalam memilih semua produk makanan yang akan mereka konsumsi. Hal ini memicu para produsen untuk membuat produk pangan yang selain memiliki penampakan yang menarik juga memiliki kandungan gizi yang baik serta memiliki keunggulan tertentu (Pratiwi dkk., 2008). Untuk menciptakan produk permen yang rendah kalori maka pada pembuatan permen jeli ini akan menggantikan sukrosa dengan sorbitol. Sorbitol adalah monosaccharide polyhydric alcohol dan hexitol yang banyak digunakan pada produk pasta gigi, bahan makanan, dan minuman (Anonim a,

3 2008). Sorbitol memiliki efek pendingin dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan gula lainnya, yaitu rasanya cukup manis tetapi tidak merusak gigi. B. Keaslian Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2010) tentang Kualitas Dan Umur Simpan Permen Jelly Yang Dibuat Dari Variasi Talok (Muntingia calabura Linn.) Dan Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.). Menggunakan perbandingan berat (gram) antara bahan dasar yang dilakukan, yaitu talok dan rosella, dengan perbandingan 80:120, 100:100, dan 120:80. Perbandingan yang optimum antara buah talok dan rosella untuk menghasilkan permen jeli yang baik adalah 120:80. Penelitian Syafutri dkk. (2010) tentang Karakteristik Permen Jeli Timun suri (Cucumis melo L.) dengan Penambahan Sorbitol dan Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestika Val.). Menggunakan perlakuan konsentrasi sorbitol (9%, 16% and 23%), dan konsentrasi kunyit (5%, 7%, dan 9%). Perlakuan yang terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi sorbitol 16% dan kunyit 7%, tetapi hasil kualitas permen jeli yang terbaik pada perlakuan konsentrasi sorbitol 20% dan kunyit 7,5%. Penelitian Octaviana (2013) tentang Kualitas Permen Jelly dari Albedo Kulit Jeruk Bali (Citrus grandis L. Obseck) Dan Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Dengan Penambahan Sorbitol, menggunakan perbandingan berat (gram) antara bahan dasar yang dilakukan, yaitu kulit jeruk bali dan

4 rosella, dengan perbandingan 200:0, 120: 80, dan 80:120. Perbandingan yang optimum antara kulit jeruk bali dan rosella untuk menghasilkan permen jeli yang terbaik adalah 120:80. C, Rumusan Masalah 1. Apakah daun pandan dapat mengurangi aroma serta rasa dari gelatin dan buah pare? 2. Apakah kombinasi jus buah pare dan jus daun pandan berpengaruh terhadap kualitas (sifat fisik, kimia, mikrobiologis, dan organoleptik) permen jeli? 3. Berapakah kombinasi jus buah pare dan daun pandan yang tepat untuk menghasilkan permen jeli dengan kualitas terbaik? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh daun pandan pada pengurangan aroma dan rasa dari gelatin serta buah pare. 2. Mengetahui kualitas permen jeli dengan kombinasi jus buah pare dan jus daun pandan. 3. Mengetahui Kombinasi jus buah pare dan daun pandan yang tepat untuk menghasilkan permen jeli dengan kualitas terbaik.

5 E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah Mengetahui kualitas permen jeli rendah kalori dengan penggunaan ekstrak buah pare serta, ekstrak daun pandan yang bertujuan untuk mengurangi aroma gelatin dan aroma tajam dari buah pare, serta penggunaan sorbitol untuk menggantikan sukrosa. Permen jeli pare ini diharapkan dapat menjadi permen yang dapat dikonsumsi bagi orang yang mengalami diabetes.