IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah Provinsi/Kabupaten/Kota untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan peran serta masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan Bappeda adalah melaksanakan fungsi sebagai Lembaga Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah, yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Bappeda mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki kewajiban untuk menyusun dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviuw Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Kinerja pelayanan Bappeda Kabupaten Pekalongan sampai dengan tahun 2014 didasarkan pada Renstra Bappeda Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2016 yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 telah melaksanakan kegiatan utama dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Renstra Bappeda Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2016, antara lain: a) Meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia Perencanaan Pembangunan Daerah.
b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi perencanaan pembangunan daerah. d) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah. e) Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya pembangunan daerah secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. f) Mengoptimalkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. g) Mengoptimalkan penelitian dan pengembangan pembangunan daerah. Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah : 1. Untuk mengetahui capaian kinerja sasaran strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Sebagai salah satu acuan untuk perencanaan kegiatan, khususnya rencana kerja di tahun mendatang; 3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaan sumberdaya dalam rentang waktu satu tahun. Pada Tahun 2016 Bappeda Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan 48 kegiatan, yang merupakan bagian dari 12 (dua belas) program sebagai sasaran strategi penjabaran visi misi Bappeda Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016. Langkah-langkah strategi yang dijabarkan dalam program kegiatan tahunan Bappeda merupakan upaya-upaya dalam mencapai visi Bappeda yaitu Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Mandiri, Berkeadilan, Berkelanjutan dan Partisipatif. Pencapaian sasaran dari 13 (tiga belas) kegiatan dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang diampu oleh Sekretariat Bappeda adalah 100% dengan anggaran sebesar Rp. 799.777.500,- realisasi anggaran sebesar Rp. 739.481.825,- (93,33%). Dengan demikian ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 60.295.675,- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan 4 (empat) indikator kinerja mencapai target 100% dengan anggaran sebesar Rp. 239.126.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 205.750.382,- (86,04%) dengan
efisiensi anggaran sebesar Rp. 33.375.618,-. Program Peningkatan Kapasitas sumber daya aparatur dengan 1 (satu) indikator kinerja mencapai target 100% dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 74.9999.888,- (99,99%). Program Pengembangan Data/ Informasi dengan 2 (dua) indikator kinerja mencapai target 100% dengan alokasi anggaran sebesar Rp.220.000.000,- sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp. 203.314.000,- (92,41%) ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 16.686.000,-. Program Kerjasama Pembangunan yang diarahkan pada dua kegiatan mencapai target 100% dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 425.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 419.595.250,- (98,72%) ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 5.404.750,-. Program Perencanaan Pembangunan daerah dengan 7 (tujuh) indikator kinerja mencapai target 100% dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.565.000.000,- realisasi Rp. 1.504.306.400,- (96,12%) ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 60.693.600.,- Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan 2 (dua) indikator kinerja mencapai target 100% adapun alokasi anggaran sebesar Rp. 225.000.000,- realisasi Rp. 192.098.925,- (85,37%) ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 23.353.975. Program Perencanaan Sosial dan Budaya dengan 7 (tujuh) indicator kinerja mencapai target 100% dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 505.000.000,- realisasi sebesar Rp. 3487.787.400,- (96,59%). Ada efisiensi sebesar Rp.17.212.600-. Program Perencanaan Prasarana wilayah dan Sumber Daya Alam dengan 6 (enam) indikator kinerja mencapai target 100% dengan alokasi anggaran sebesar Rp.700.000.000,- realisasi Rp.611.157.200,- (987,30%) ada efisiensi sebesar Rp. 88.842.800,- Program Sosialisasi dan Pengembangan Kreatifitas dan Inovatif dengan 2 (dua) kegiatan mencapai target 100% dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 182.787.500,- (97,99%) ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 1.002.800 Keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran tersebut secara umum disebabkan sebagai berikut : a. Sudah disusun dengan jelas dan terinci pada proses penyusunan perencanaan rencana kerja anggaran, rencana kerja operasional, di mana pelaksanaan setiap kegiatan dibagi menjadi 4 (empat) semester, hal ini mempermudah dan memperlancar pengukuran pencapaian kinerja melalui semester demi semester sehingga ketepatan serta keberhasilan dari sasaran kegiatan dapat tercapai;
b. Sistem kerja yang baik mendukung terwujudnya efektivitas, efisiensi dan kreativitas dalam melaksanakan tugas. Namun demikian tidak berarti tidak ada hambatan dalam menyelesaikan kegiatan tahun 2016. Beberapa kendala/ permasalahan yang dihadapi antara lain: a) Masih kurangnya Sumber daya manusia pada Bappeda kabupaten Pekalongan; b) Masih terbatasnya Aparatur Bappeda yang mengikuti Bimbingan Teknis, Pelatihan Perencanaan Pembangunan; c) Kualitas sumberdaya aparatur di lingkungan Bappeda Kabupaten Pekalongan perlu dioptimalkan dan diberdayakan. Penyelesaian terhadap permasalahan : a. Perlu adanya penambahan SDM pada Bappeda dengan mengajukan usualan/ permintaan ke BKD Diklat kabupaten Pekalongan; b. Perlu adanya peningkatan kemampuan Aparatur dengan mengadakan atau mengirimkan dalam acara pelatihan, bintek dan sosialisasi dan sejenisnya. Secara keseluruhan Bappeda Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 5.018.903.500,- dengan realisasi penyerapan sebesar Rp. 4.684.478.770,- atau 93,33% dari total anggaran tersebut, yang dialokasikan untuk mendukung 48 (empat puluh delapan) indikator kinerja. Meskipun realisasi anggaran tidak 100% secara keseluruhan capaian kinerja Bappeda tahun 2016 adalah 100%, Ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 334.424.730,-. Berikut adalah capaian indikator kinerja sesuai Renstra Bappeda Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2016: Tabel. Capaian indikator kinerja sesuai Renstra Bappeda Kabupaten Pkealongan Tahun 2011-2016 TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA CAPAIAN Meningkatkan Tercapainya integrasi, Jumlah dokumen 1 dokumen perencanaan sinkronisasi dan sinergi RPJMD Kabupaten pembangunan antar SKPD maupun Pekalongan Tahun yang antara perencanaan, 2011-2016 yang berkualitas penganggaran, diperdakan pengendalian dan
evaluasi rencana pembangunan daerah Jumlah dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahunan (RKPD) yang diperbubkan dalam setiap tahun Persentase kesesuaian Program RKPD dalam APBD Persentase hasil kajian bidang ekonomi yang ditindaklanjuti PD Persentase hasil kajian bidang pemerintahan dan social budaya yang ditindaklanjuti PD Persentase dokumen perencanaan bidang pemerintahan dan social budaya yang ditindaklanjuti oleh PD Persentase dokumen perencanaan penunjang sarana 1 dokumen 85% 60 % 65% 65% 60%
wilayah, SDA dan tata ruang yang ditindaklanjuti Jumlah hasil riset daerah yang bisa dirokumendasikan untuk dimanfaatkan Jumlah hasil krenova 3 hasil riset 3 pemenang