BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. Bumiputera Muda 1967 yang berlokasi di Komp ITC Roxy Mas Blok E2/17,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM yang berada di jakarta barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pembuktian hipotesis yang disusun dari rumusan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory

Transkripsi:

43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, perumusan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrument, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan. Penelitian ini membutuhkan waktu 9 bulan terhitung Maret 2016 Mei 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Istana Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Panjang No. 200 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dengan karyawan PT. Istana Kebon Jeruk sebagai objek penelitian. Adapun penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlukan di perusahaan tersebut.

44 B. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang diperlukan untuk memperoleh informasi untuk menjawab pertanyaan dalam riset. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono, 2012). Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X yaitu gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap variabel Y yaitu kinerja karyawan pada PT. Istana Kebon Jeruk. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul penelitian yang diambil penulis yaitu Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel dan membuat operasional variabel. 1. Definisi Variabel Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu, dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X 1 ) dan budaya organisasi (X 2 ).

45 Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y). 2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel adalah adalah konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Maksud dari definisi operasional adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan mengenai variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Gaya Kepemimpinan Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Budaya Organisasi Menurut Siswadi (2012) budaya organisasi adalah norma, keyakinan, sikap dan filosofi organisasi. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik yang dimiliki secara bersama oleh anggota suatu organisasi. Kebudayaan juga menjadi suatu penyebab penting bagi keefektifan organisasi itu sendiri.

46 3) Kinerja Karyawan Menurut Dessler (2009) kinerja karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Dimensi Indikator 1. Menyediakan visi & misi 2. Menanamkan 1. kebanggan Charisma 3. Memberikan penghormatan & kepercayaan 1. Mengkomunikasi kan harapan Gaya 2. tinggi Kepemimp Inspiration 2. Menyampaikan inan maksud dengan sederhana 3. 1. Meningkatkan Intelectual kecerdasan Stimulatio 2. Bersikap n rasional 1. Bersikap 4. individual kepada Individuali karyawan zed 2. Memberi Considerat perhatian ion 3. Memberikan pelatihan Sumber: Bass dalam Robbins & Judge (2009) Skala Pengukuran Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Simbol No. Item GK1 1 GK2 2 GK3 3 GK4 4 GK5 5 GK6 6 GK7 7 GK8 8 GK9 9 GK10 10

47 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi Indikator Skala Pengukuran Simbol No. Item Budaya Organisasi 1. Pelayanan terbaik 2. Jujur dan berintegritas 3. Kerja keras 4. Tanggungjawab Ordinal BD1 11 Ordinal BD2 12 Ordinal BD3 13 Ordinal BD4 14 Sumber: PT. Istana Kebon Jeruk Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan Dimensi Indikator Skala Pengukuran Simbol No. Item Kinerja Karyawan 1. Prestasi Kerja 2. Keahlian 3. Perilaku 4. Kepemimp inan 1. Kualitas kerja KK1 15 Ordinal 2. Kuantitas kerja KK2 16 1. Kerjasama KK3 17 2. Komunikasi Ordinal KK4 18 3. Inisiatif KK5 19 1. Kejujuran KK6 20 2. Tanggungjawab Ordinal KK7 21 3. Disiplin KK8 22 1. Pengkoordinasian KK9 23 Pekerjaan 2. Pengambil Ordinal KK10 24 Keputusan 3. Penentuan KK11 25 Prioritas Sumber: Sedarmayanti (2011)

48 D. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sukandarrumidi (2006), populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan kesatuan yang mempunyai karakteristik yang sama dimana sampel dapat ditarik. Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Sukandarrumudi (2006), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. Dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang kita gunakan sebagai obyek riset kita, karena mampu mewakili populasi. 1. Populasi Populasi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan divisi bengkel pada PT. Istana Kebun Jeruk. Jumlah populasi yang dijadikan objek penelitian berjumlah 60 orang.

49 2. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel Sampel yang diambil pada penilaian ini berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel jenuh. Yakni seluruh populasi dijadikan sampel yaitu 60 orang. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survey atau biasa disebut kuesioner atau angket. Survey merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Metode survey merupakan metode pengumpulan data yang mengunakan kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden yang disampel. Metode pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Dengan skala likert variabel dijabarkan dalam bentuk indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk

50 menyusun instrumen-instrumen yang dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan. Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban, yaitu: Tabel 3.4 Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Pada pengukuran skala likert ini terbagi dalam beberapa skala, masing-masing skala tersebut memiliki skor penilaian antara 1-5 dimana skor 1 digunakan untuk jawaban responden yang sangat rendah, sementara skor 5 digunakan untuk jawaban responden yang sangat tinggi.

51 F. Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif atau peneltian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan fenomena apa yang terjadi. Karena penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif maka deskriptif kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel, grafik, mean, median, modus, varian, standar deviasi dan lain-lain sesuai dengan relevansi fenomena yang akan dideskripsikan. 2. Uji Instrumen Data 2.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang digunakan untuk penelitian. Instrumen yang reliabel belum tentu valid (Sugiyono, 2012). Uji validitas diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis dengan taraf signifikan 0,05. Bila r hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka pernyataan atau indikator yang digunakan dinyatakan tidak valid. ( )( ) = ( ( ) ) ( ( ) )

52 Keterangan: rxy Σxy Σx 2 Σy 2 (Σx) 2 (Σy) 2 = koefisien korelasi antara variabel x dan y = jumlah perkalian variabel x dan y = jumlah nilai x kudrat = jumlah nilai y kuadrat = jumlah nilai x dikuadratkan = jumlah nilai y dikuadratkan 2.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah. Reabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan mempunyai konsistensi tinggi dalam mengukur variabel latennya. Reliabilitas secara umum dikatakan adanya konsistensi disetiap kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama, namun dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan program SPSS untuk mengukur tingkat reliabilitas data, menggunakan rumus Cronbach s Alpha dengan ketentuan bahwa suatu butir pernyataan mempunya reliabilitas jika nilai Cronbach s Alpha positif dan tidak boleh negatif. Nilai Cronbach s Alpha hasil perhitungan dari 0,6.

53 ( ) ( ) Keterangan: = reliabilitas yang dicari = jumlah item pertanyaan yang diuji Σσt2 σt2 = jumlah varians item tiap-tiap skor = varians total 3. Uji Asumsi Klasik 3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang dibuat berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Data distribusi normal dilakukan dengan memperhatikan normal probability plot pada scatter plot berdistribusi normal. Dengan uji ini dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati berdistribusi normal. Kriteria pengujian dengan dua arah (two-tailed test) yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila p > 0,05 maka data berdistribusi normal.

54 3.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Apabila nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance (T) > 0,1 dan \< 10, berarti tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance (T) < 0,1 dan > 10, berarti terjadi multikolinearitas. 3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik

55 plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Linear Berganda bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Adapun rumus regresi linear berganda sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +..+ b n X n Keterangan: Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X 1 dan X 2 = Variabel independen a = Konstanta (nilai Y apabila X 1, X 2..X n = 0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

56 5. Uji Hipotesis 5.1 Uji Simultan F Uji simultan F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila hasil dari uji F adalah signifikan atau P value 0,05 maka hubungan antar variabel bebas adalah signifikan mempengaruhi variabel terikat dan model regresi yang digunakan dianggap layak uji. F hitung = R 2 / K (1-R 2 ) / (n-k-1) Dimana: R 2 = Koefisien determinasi gabungan n = Jumlah variabel independen k = Jumlah sampel Kriteria Pengambilan Keputusan: a. H 0 ditolak jika F statistik < 0,05 atau F hitung > F tabel b. H 0 diterima jika F statistik > 0,05 atau F hitung < F tabel

57 5.2 Uji Parsial t Uji parsial t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan untuk apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. t hitung = 1 r 2 Dimana: r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel Kriteria Pengambilan Keputusan: a. H 0 ditolak jika t statistik < 0,05 atau t hitung > t tabel b. H 0 diterima jika t statistik > 0,05 atau t hitung < t tabel