GNU free Document License kelompok 145

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dibidang kesehatan (Depkes, 2007). masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Sustainable Development

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesejahteraan. Setelah era Millennium Development Goals (MDGs) berakhir pada

JAWA BARAT DAN KAMPUNG ASIA-AFRIKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu di dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (Infeksius) dan dapat mengakibatkan kesakitan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERSPEKTIF INTERNASIONAL

MMI HOLDINGS LIMITED INTERNATIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit infeksi yang

Kata Kunci : Systems Development, Information systems management, Software quality, TQM theory, Software process improvement.

Indonesia dalam Menyampaikan Energi. Hivos

Pembangunan Kapasitas Sumberdaya Manusia dalam tata-kelola dan manajemen pertambangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Organization information theory,erp,interdependence,differentiation

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan dan sebagai bentuk nyata komitmen

BAB I PENDAHULUAN. < diakses 16 Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan serta penanganan ketimpangan pendapatan. dunia. Bahkan dari delapan butir Millenium Development Goals (MDGs) yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki peranan penting dalam mengembangkan dan. mencapai sasaran-sasaran dari perusahaan tersebut.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Corynebacterium Diphtheria bersifat toxin-mediated desease yang ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN SILABUS OBJEKTIF

Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem Informasi. Sheren Informatika / Fakultas Teknik

MENENTUKAN KERANGKA KERJA MANAJEMEN PROYEK PERUSAHAAN

MODUL SISTEM EKONOMI INDONESIA (2 SKS) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT) & HAMBATAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyebab terbesar kematian anak di seluruh dunia.

BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI ANCAMAN KONFLIK. Disusun sebagai Karya Esai Kritis Limas Oleh: Elsa Safira Hestriana Ilmu Hubungan Internasional 2013

PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

Perancangan Sistem Informasi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. New York, 2007, p I. d Hooghe, The Expansion of China s Public Diplomacy System, dalam Wang, J. (ed.

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang menjadi masalah

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Sekilas Tentang Penilaian Teknologi Kesehatan

Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan yang maha Esa, karena berkat anugerah dan rahmat Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jurusan Sistem Informasi ITS

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil

PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI STIKI MALANG

I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

Ringkasan Eksekutif-Global Corruption Barometer 2007

Konservasi, Kelestarian dan Kesejahteraan Sebuah Tinjauan Kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom

ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS PROVINSI DKI JAKARTA. Disampaikan Pada Acara :

Menilai penerapan e-government di Kementerian / Lembaga Negara Republik Indonesia menggunakan Framework PeGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Implementasi Algoritma Naive Bayesian Dalam Penentuan Penerima Program Bantuan Pemerintah

MANAGING RISK IN SOFTWARE PROCESS IMPROVEMENT: AN ACTION RESEARCH APPROACH

11/1/2009. Framework 1 : Linked System. Manajemen

BAB 1 : PENDAHULUAN. tertinggi di antara negara-negara di Asia. HIV dinyatakan sebagai epidemik

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL CIPP PADA KEJAR PAKET B

AKSI BEIJING UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI ASIA (Beijing Action for Disaster Risk Reduction in Asia) 29 September 2005

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

BAB I PENDAHULUAN. STUDI ini secara garis besar memotret implementasi program LSM H2O (Human

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Health for All NOW! Aditya Wardhana Indonesia AIDS Coalition Alumni IPHU

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN MENGENALI POLA KETERKAITAN SCIENCE, TEKNOLOGI, MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN

URBANISASI, INDUSTRIALISASI, PENDAPATAN, DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Oleh : Al Muizzuddin Fazaalloh 1

METODA PENGAJARAN MANAJEMEN RESIKO TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI

SI, Organisasi, Manajemen

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Mendorong Petani Kecil untuk Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

ANALISIS PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU BERDASARKAN KINERJA R&D DI PT. BIO FARMA, BANDUNG

Indonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. kematian anak. Derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan

Pengantar Power Mapping. Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan keluarga. Setelah era Millenium Development Goals

Diterima : 3 September 2013 Disetujui : 18 September 2013

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi

JURNAL P ENYULUHAN PEMAHAMAN DIRI, POTENSI/KESIAPAN DIRI, DAN PENGENALAN INOVASI. Prabowo Tjitropranoto. Diseminasi Teknologi Pertanian

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Transkripsi:

NETWORKS OF ACTION: SUSTAINABLE HEALTH INFORMATION SYSTEMS ACROSS DEVELOPING COUNTRIES Jorn Bra, Eric monterio, Sundep Sahay MISQ vol 28 no 3/September 2004 Kelompok 145 Zulkifli 1201001144 V A Pragantha 1202001059 Kata Kunci Action research, networks, sustainability, politics, health information systems Masalah Membangun dan mengatur pelayanan kesehatan merupakan tugas yang rumit pada negara-negara sedang berkembang. Misalkan, Afrika Selatan memiliki masalah HIV/AIDS yang merajalela, Mozambique dengan angka tertinggi kematian kelahiran bayi di dunia, India dengan padatnya popolasi. Semua negara ini memiliki masalah pelayanan kesehatan yang pantas bagi masyarakatnya. Hal ini mengakibatkan peningkatan kepedulian dari WHO, pemerintah, dan para peneliti dari bidang yang berbeda termasuk sistem informasi, pengembangan teori, dan pelayanan kesehatan. Salah satu solusi untuk masalah pelayanan kesehatan ini adalah meningkatkan HIS (Health Information System / Sistem Informasi Kesehatan). Sebagai contoh, jumlah kelahiran pada suatu daerah dan jumlah yang diimunisasi akan memberikan cakupan imunisasi. Dengan membandingkan sejumlah data antar wilayah, antar propinsi, maka sumber daya dan tindakan dapat diarahkan pada wilayah yang termiskin. Pegembangan HIS yang mengumpulkan, mengatur, dan menganalisa data tadi, jika digabungkan dengan pemanfaataan informasi, akan meningkatkan cakupan imunisasi dan akibanya akan mengurangi angka kematian anak. Informasi ini dapat menekan pemerintah. Seperti di Afrika Selatan, pemeintah tidak mau mengumumkan dan mengakui data AIDS yang mengakibatkan kematian. Pada tahun 1978 WHO Alma Ata mengumumkan persamaan akses pada pelayanan kesehatan di seluruh negara. Hal ini dicapai dengan menggunakan HIS. HIS dapat meningkatkan alokasi sumber daya dan prioritas. Sistem kesehatan berdasarkan wilayah dapat mewujudkan manajemen terdesentralisasi dan koordinasi pada pelayanan kesehatan. Cara ini dapat mendukung pengembangan HIS. Walaupun demikian, sulit - 1 -

untuk mencapai hal itu. Karena SI informasi yang dikembangkan sangat teredesentralisasi dan terkesan asal ada atau asal donator senang. Setelah donator pergi kegiatan kembali seperti semula dengan system informasi yang ditinggalkan. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah system informasi yang sustain(dapat bertahan, menopang) dan mampu memperbaiki kondisi kesehatan di Negara-negara tersebut. Terdapat dua perhatian untuk mengembangkan HIS. Pertama, tantangan agar SI berhasil di lapangan selama waktu tertentu, dan lingkup lokal. Kedua, bagaimana menciptakan satu solusi dengan sumber daya terbatas, tempat terpencar dan didukung oleh struktur politik yang ada. Tujuan Melakukan penelitian terhadap network of action yang berhasil untuk pengembangan system informasi kesehatan di Negara-negara berkembang. Terutama di Negara afrika dan asia. Dalam tulisan ini diambil contoh kasus di Negara Afrika Selatan, Mozambique, Tanzania, Cuba, Mongolia, Ethiopia Malawi. Network of Action ini sebenarnya dikembangkan di norwegia untuk pengembangan industri di Negara itu. Sekarang akan di dicoba untuk pengembangan kesehatan di Negara-negara berkembang. Metode Metode yang digunakan adalah studi kasus dan studi literatur tentang pengembangan HIS dinegara-negara berkembang. Hasil Network of action bertujuan menghasilkan sebuah framework dalam pengembangan sebuah produk. Bukan hanya sebuah paper ilmiah, network of action bertujuan untuk memperbaiki sesuatu atau berkontribusi terhadap pengembangan sebuah bidang. Diawali di Negara norwegia untuk pengembangan industri baja mereka, network of action meneliti tentang pekerja, manajerial, dan teknologi untuk menjadikan industri baja di Negara itu berkembang. Beberapa ciri network f action: 1. diimplementasi pada banyak tempat. 2. pendidikan yang missal 3. para actor yang heterogen. 4. mampu beradaptasi dengan lingkungan. Pada tahun 1998 WHO juga ingin menerapkan hal tersebut untuk pengembangan system informasi kesehatan di Negara-negara berkembang. Akhirnya sebuah framework yang digunakan adalah sebuah kombinasi antara politik, pendidikan dan pelatihan, rekayasa perangkat lunak. Politik penting karena network of action tersebar di Negara tersebut dan memang bertujuan untuk pengembangan kedepan Negara tersebut. Karena akan dilakukan dalam waktu yang lama, komitmen politik sangtlah diperlukan. Pendidikan - 2 -

memberikan tenaga-tenaga ahli yang akan di menopang HIS, dan pengembangan software memberikan metode terbaik untuk pengembangan system informasi di Negaranegara tersebut. Gambar 1: pengembangan HIS HIS memiliki tujuan jangka panjang, dan menyebar baik vertical ataupun horizontal. Sebagai contoh untuk Negara Afrika Selatan: - 3 -

Gambar 2 Pada Gambar diatas, pelayanan kesehatan di Afrika Selatan terpecah-pecah dan bersifat local. Pengembangan system informasi juga bersifat local. Sehingga aliran data antara institusi yang satu dengan institusi yang lain sulit untuk dilakukan. HIS bertujuan untuk menciptakan system informasi seperti pada gambar sebelah kanan. Berikut adalah beberapa kronologis HIS: - 4 -

Kesimpulan Pada bagian akhir penulis memberikan saran untuk orang-orang yang tertarik untuk melakukan penelitian yang menjadi bagian dari network of action antara lain: - 5 -

1. Membuat penelitian di berbagai tempat pada Negara tersebut. 2. meneliti tentang aliran data baik horizontal maupun vertical pada bidang software, pendidikan, dan berbagi pengalaman. 3. efek dari network of action pada bidang yang diteliti. Referensi ANC. A National Health Plan for South Africa, African National Congress, Johannesburg. South Africa, 1994a. ANC. The Reconstruction and Development Programme, African National Congress, Johannesburg, South Africa, 1994b. Avgerou, C., and Walsham. G. (Eds.). InformationTechnology in Context: Studies from the Perspective of Developing Countries, Ashgate Publishing, Aldershot, UK, 2000. Avison, D., Baskerville, R., and Myers, M. "Controlling Action Research Projects," Information Technology and People (14:1), 2001, pp. 28-45. Barret, T., and Whiteside, A. AIDS in the 21stCentury: Disease and Globalisation, Palgrave Macmillian, New York, 2002. - 6 -