HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

Keywords: class management, learning motivation, Integrated IPS lesson

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MORAL PESERTA DIDIK DI KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 3 PADANG JURNAL

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Abstract

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

TINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Oleh: Yelni Susri. Fitria Kasih Weni Yulastri ABSTRACT

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERLAKUAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DISEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KONSENTRASI PATISERI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA GEOGRAFI SMAN 5 PADANG

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

HUBUNGAN SIKAP GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP LUKI PADANG ARTIKEL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAH LAKU SOSIAL REMAJA DI NAGARI SUNGAI JANIAH KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK.

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

KORELASI MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS 4 WATES KULON PROGO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Siswanto 1), Ayu Bidiawati 2) dan Fauziah 3) Abstrak

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

HUBUNGAN KETERSEDIAAN BUKU IPS DENGAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 4 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 7 PADANG JURNAL YOLLA MASDA RILFANI NPM:

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS X DISMANEGERI 1 LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

KONTRIBUSI KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP NEGERI BATANG KAPAS. Mori Dianto STKIP PGRI Sumatera Barat

FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

Transkripsi:

1 1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh: *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Fara Dilla Sandi* Fitria Kasih** Weni Yulastri** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Parenting is one of factor affecting student s motivation. Provision of appropriate parenting should also followed the good motivation of students to study. But infact that students are lack of motivation. Therefore, it is necessary to having research on relationship of parenting with the sutdent s motivation. This study were aimed to describe : (1) description of student s parenting. (2) description of student s learning motivation. (3) relationships of parenting with student s learning motivation in Class VIII SMPN 23 Padang. Type of research was quantitative descriptive correlational study with population of all the eighth grade students of SMP Negeri 23 Padang, total of 222 people. Sample were taken in proportional random sampling total of 56 samples people. Data were collected through questionnaire. Data were analyzed using percentage analytical technique, while hypothesis testing to see the relationship of parenting with student s motivation to study using Pearson Product Moment Correlation formula, the calculation using computer with Microsoft Excel and SPSS version 17.00. Results of data analysis : (1) description of parenting of students is in good category with percentage of 83.93 %. (2) description of motivation of students is in high category with percentage of 58.93 %. (3) relationship of parenting student s motivation obtained rcount 0,580 > and rtable 0.2632 at df 54 with significance level of 0.000 (sig < 0.05). So research result found that the relationship of parenting with student s motivate to study of eighth grade students of SMPN 23 Padang is a quite strong significant level. Key word: parenting, motivation, and student PENDAHULUAN Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar serta mengarahkan tingkah laku peserta didik kepada tujuan belajar. Dengan adanya motivasi dalam kegiatan belajar, peserta didik akan cenderung berhasil dalam belajar. Motivasi belajar dapat berfungsi sebagai pendorong peserta didik dalam pencapaian prestasinya. Untuk itu, dalam belajar peserta didik perlu memotivasi dirinya dalam belajar, adanya motivasi yang tinggi dalam belajar dapat dilihat dari minat yang tinggi dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar, serta memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun psikis untuk meningkatkan hasil belajar. Menurut Iskandar (2009: 181) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Seorang peserta didik dapat belajar lebih baik jika adanya: hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif. (Hamzah 2010: 23). Peserta didik yang memiliki motivasi yang tinggi dapat dilihat dari tingkah lakunya antara lain: tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya untuk

2 memecahkan masalahnya dalam belajar. Sebaliknya peserta didik yang motivasi belajarnya rendah dapat dilihat dari tingkah lakunya antara lain: tampak acuh tak acuh dalam belajar, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu teman di kelas, sering meninggalkan pelajaran (Ahmadi dan Supriyono, 2003: 83). Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah orang tua, yaitu pola asuh orang tua terhadap peserta didik. Pola asuh orang tua adalah model atau cara orang tua menjaga, memelihara, dan membimbing anaknya. Sebagai pengasuh dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam melakukan dasar-dasar perilaku bagi anakanaknya dan juga memberikan motivasi bagi anaknya dalam belajar. Menurut Colbert (Sujata, 2005: 32) Orang tua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat/sesuai dengan perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang diberikan kepadanya dengan baik sehingga dapat memotivasi belajarnya. Artinya pola asuh orang tua terhadap peserta didik akan dapat mempengaruhi bagaimana cara pandang, penilaian peserta didik terhadap orang tua, dan dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan saat PPLBKS mulai tanggal 21 Januari-17 Juni 2013 kenyataan di lapangan menunjukkan motivasi belajar peserta didik di sekolah SMP Negeri 23 Padang bervariasi, peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi menampakkan tingkah laku antara lain: datang ke sekolah tepat waktu, tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya, menyukai setiap mata pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Sebaliknya, ada peserta didik yang kurang memiliki motivasi dalam belajar, seperti: kurang memiliki tanggung jawab dalam belajar, kurang tekun dalam belajar, dan kurang memiliki semangat dalam proses belajar di sekolah. Selain observasi yang telah diungkapkan di atas, peneliti juga melakukan wawancara dengan lima orang peserta didik di SMP Negeri 23 Padang, pada tanggal 05 Februari 2013 diperoleh informasi bahwa peserta didik kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya, seperti: orang tua tidak menanyakan keberadaan peserta didik di sekolah, membiarkan apa yang dilakukan tanpa menanyakan kemajuan belajar peserta didik, tidak membantu dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik dalam belajar seperti pengadaan buku LKS sebagai penunjang dalam belajar, kurang memberikan penguatan dalam belajar, sehingga peserta didik menjadi pemalas dan bertingkah laku sesukanya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini untuk melihat gambaran pola asuh orang tua peserta didik, gambaran motivasi belajar peserta didik, dan melihat hubungan pola asuh orang tua dengan Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola asuh orang tua peserta didik, mendeskripsikan motivasi belajar peserta didik dan mendeskripsikan hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar peserta didik. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu mendeskripsikan pola asuh orang tua peserta didik dan motivasi belajar peserta didik serta melihat hubungan pola asuh orang tua peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik. Adapun tempat atau lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah di kelas VIII SMP N 23 Padang. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VIII SMP N 23 Padang yang berjumlah 222 orang peserta didik. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik proportional random sampling yang berjumlah 56 orang peserta didik yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada kelas.

3 Tabel 1. Sampel Penelitian No Kelas Jumlah 1 VIII 1 8 2 VIII 2 8 3 VIII 3 8 4 VIII 4 8 5 VIII 5 8 6 VIII 6 8 7 VIII 7 8 Jumlah 56 Sumber: Dokumen Data yang ada di Tata Usaha SMP N 23 Padang Tahun Ajaran 2013/2014 Pengumpulan data menggunakan angket tentang pola asuh orang tua peserta didik dan Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis persentase. Untuk melihat hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar peserta didik digunakan teknik Pearson Product Moment Correlation melalui program Microsoft Exel 2007 dan Program SPSS Versi 17. Adapun untuk mencari korelasi pada penelitian ini maka peneliti menggunakan rumus: Σ (Σ ). (Σ ) (. Σ (Σ ) ). (. Σy (Σy) ) Keterangan : n = Jumlah responden penelitian x =Variabel bebas (Menonton film tentang tindak kekerasan dalam tayangan televisi) y =Variabel terkait (Agresivitas remaja) r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y xy = Jumlah hasil penelitian tiap-tiap skor asli dari variabel X dan Y x = Jumlah skor asli variabel X y = Jumlah skor asli variabel Y HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pola Asuh Orang Tua Peserta Didik Secara umum gambaran pola asuh orang tua peserta didik di kelas VIII SMP N 23 Padang berada pada kategori baik dengan ditemukannya jumlah presentase tertinggi yakni 83,93% sebanyak 47 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar peserta didik di kelas VIII SMP N 23 Padang mendapatkan pola asuh orang tua yang baik. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya untuk lebih tepat lagi dalam menerapkan pola asuh terhadap peserta didik, sehingga pola asuh yang diterapkan kepada peserta didik dapat memberikan hal yang positif terhadap keberhasilannya dalam proses belajar di sekolah. Hal ini dapat dilakukan oleh orang tua terhadap peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 23 Padang dengan menerapkan pola asuh yang baik yaitu menerapkan pola asuh terutama autoritatif dalam membimbing dan memberikan perhatian terhadap peserta didik. Orang tua yang memberikan pola asuh yang baik terhadap siswa dapat mendorong peserta didik untuk mengenali hubungan antara keputusan, tingkah laku, dan konsekuensi yang diambil, serta merefleksikan kemampuan mereka sebagai pembuat keputusan, Baumrind (Prasetyawati, 2010: 167). Jadi agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing peserta didik dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, orang tua sebaiknya memberikan pola asuh yang baik dan seimbang agar tujuan yang diinginkan orang tua untuk membentuk peserta didik menjadi seseorang yang berhasil dalam belajar maupun menjalankan kehidupannya. 2. Motivasi Belajar Peserta Didik Temuan penelitian engungkapkan bahwa secara umum motivasi belajar peserta didik di sekolah berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 58,93%. Hal ini dilihat dari aspek motivasi belajar peserta didik meliputi tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat dalam belajar, dan keyakinan akan kemampuan dalam belajar. Hal ini bahwa motivasi belajar peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 23 Padang belum maksimal. Oleh sebab itu, sebaiknya motivasi peserta didik belajar perlu ditingkatkan lagi, peserta didik dengan

4 motivasi yang tinggi dalam belajar dapat berhasil dalam kegiatan belajar. Hal ini dapat dilakukan peserta didik dengan tekun dalam belajar, bersemangat dalam mengikuti proses belajar dan penuh perhatian dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Hal itu dapat ditunjukkan peserta didik dengan datang tepat waktu ke sekolah, tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai, membiasakan diri untuk menyimak pelajaran guru dari awal sampai selesai, menyelesaikan dengan baik tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya motivasi yang tinggi dalam belajar dapat mendorong peserta didik untuk belajar dengan baik, serta dapat mengarahkan tingkah laku peserta didik kepada tujuan belajar yaitunya mendapatkan hasil yang baik dalam belajar. 3. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Belajar Peserta Didik Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSSversi 17 dan menggunakan teknik pearson maka diperoleh korelasi atau r hitung sebesar 0,580 dan r tabel sebesar 0,2632 df 54 pada taraf signifikansi 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, artinya r hitung lebih besar dari r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar peserta didik. Hasil yang diperoleh dari uji hipotesis mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan motivasi belajar peserta didik di kelas VIII SMP N 23 Padang dengan kategori cukup kuat. Hasil tersebut dibuktikan dengan angka koefisien kolerasi rxy = 0,580 dengan sig 0,000 (sig<0,05). Angka tersebut membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pola asuh orang tua dengan motivasi belajar peserta didik. Nilai rxy menunjukkan arah hubungan yang signifikan, yaitu semakin baik pola asuh terhadap peserta didik akan semakin tinggi pula motivasi belajar peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan kesesuaian dengan permasalahan yang peneliti temukan di sekolah, dimana terdapat pola asuh orang tua yang belum maksimal yang dibuktikan melalui hasil uji hipotesis dengan koefisien kolerasi rxy = 0,580 dengan sig 0,000 (<0,05). Dimana semakin kurang baik pola asuh orang tua akan semakin rendah tingkat Hasil temuan ini didukung pendapat yang dikemukakan oleh Hurlock (Mayasari, 2010: 103) bahwa interaksi-interaksi di dalam keluarga akan berlangsung secara tidak wajar, jika sikap orang tua tidak dipersepsikan tidak baik oleh anaknya, hubungan orang tua dan anaknya sangat mempengaruhi oleh persepsi anaknya terhadap pola asuh yang dialaminya, serta interpretasinya terhadap motivasi dalam belajar. Hal ini dapat ditunjukkan orang tua terhadap peserta didik dengan menanyakkan kemajuan belajar peserta didik, menanyakan keberadaan peserta didik di sekolah, memberikan penguatan dalam kegiatan belajar peserta didik dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar di luar jam pelajaran di sekolah, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua dapat menerapkan pola asuh yang baik terhadap peserta didik, agar pola asuh yang diterapkan orang tua kepada peserta didik dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam kegiatan belajarnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pola asuh orang tua terhadap peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 23 Padang didapatkan hasil 83,93% peserta didik berada pada kategori baik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua baik dalam menerapkan pola asuh terhadap peserta didik. 2. Tingkat Motivasi belajar peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 23 Padang didapatkan hasil 58,93% peserta didik berada pada kategori tinggi. Temuan

5 penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta didik di sekolah belum maksimal. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan motivasi belajar peserta didik dengan koefisien kolerasinya sebesar 0,580 dan signifikansi 0,000 (<0,05) dengan tingkat hubungan cukup kuat. SARAN Berdasarkan hasil temuan penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Wali kelas di sekolah, diharapkan menjalin hubungan kerjasama dengan orang tua dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan belajar di rumah, sehingga dengan hal tersebut dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. 2. Guru-guru di sekolah, diharapkan menjalin hubungan kerjasama dengan orangtua dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk belajar, sehingga dengan hal tersebut dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. 3. Guru BK, dengan melihat pentingnya motivasi dalam belajar maka diharapkan bagi guru BK untuk dapat memberikan layanan BK mengenai motivasi belajar. 4. Pimpinan sekolah SMP N 23 Padang, dengan hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai pedoman dalam mengenal pola asuh orang tua terhadap 5. Orang tua, agar dapat menerapkan pola asuh yang baik terhadap peserta didik yaitunya menerapkan pola asuh terutama autoritatif dalam membimbing dan memberikan perhatian terhadap peserta didik, agar peserta didik merasa diterima, dihargai, dan diperhatikan khususnya dalam lingkungan keluarganya, sehingga dengan hal tersebut peserta didik dapat meningkatkan motivasinya untuk mencapai kesuksesan dalam belajar. 6. Peserta didik, agar dapat meningkatkan motivasinya dalam belajar, serta dapat mengarahkan tingkah lakunya kepada tujuan belajar yaitunya mendapatkan hasil yang baik dalam belajar. 7. Peneliti selanjutnya, yang tertarik dengan permasalahan yang sama, hendaknya menghubungkan dengan variabel yang lain.diharapkan pula mempertimbangkan lokasi penelitian yang berbeda-beda, sehingga penelitian ini dapat berkembang lebih lanjut. KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Bina Aksara. Conrad Salmon Chandi. 2010. Keluarga Indonesia. (Penyuting: Karlinawati Silalahi dan Eko A. Meinarno). Devisi Buku Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hamzah. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara. Mayasari. 2010. Keluarga Indonesia. (Penyuting: Karlinawati Silalahi dan Eko A. Meinarno). Devisi Buku Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sujata. 2005. Pola Asuh Ibu yang Memiliki Anak Tunggal. Jurnal. Jakarta: