Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Polifenol Total dari Ekstrak Etanol Buah Bisbul (Diospyros blancoi A. DC.) dengan Perbedaan Kematangan

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Dan Fraksi Kulit Buah Jengkol (Archidendron jiringa (Jeck) Nielsen Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii PENDAHULUAN... 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

PERBANDINGAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK METANOL KELOPAK MERAH DAN UNGU BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa, Linn) SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

PENENTUAN JUMLAH FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL DAUN BUAH MERAH (PANDANUS CONOIDEUS LAMK.) SECARA KOLORIMETRI KOMPLEMENTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix PENDAHULUAN... 1

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN LEMPUYANG WANGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

DAFTAR ISI v. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR ix. DAFTAR LAMPIRAN xi. 1.1 Latar Belakang Penelitian..

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) BERDAGING BUAH PUTIH

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

1. Pendahuluan UJI EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH SALAK [SALACCA ZALACCA (GAERTNER) VOSS] DENGAN METODE PEREDAMAN DPPH

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Daun Sukun (Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg)

Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERSIAPAN SAMPEL DAN EKSTRAKSI

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

Jurnal Analis Laboratorium Medik, 30/11 (2016), 12-18

BAB III. Metode Penelitian. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC50 serta nilai SPF

PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KINA ( Cinchona officinalis L) Diana Sri Zustika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

HASIL. Kadar Air Daun Anggrek Merpati

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang didapatkan dari 20 kg buah naga merah utuh adalah sebanyak 7 kg.

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. BB buah takokak

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

BAB 4 PEMBAHASAN Hasil Kerja Ekstraksi Jahe

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

39 Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. lalapan karena memiliki cita rasa yang khas. Daun muda pohpohan memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

Agustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh: ROSITA TIVA ALFIANI K

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji determinasi di laboratorium Sistematika tumbuhan Fakultas

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

PENGARUH METODE DAN VARIASI PELARUT EKSTRAKSI TERHADAP KADAR POLIFENOLAT BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm)

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

Prosiding Farmasi ISSN: 2460-6472 Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Polifenol Total dari Ekstrak Etanol Buah Bisbul (Diospyros blancoi A. DC.) dengan Perbedaan Kematangan 1 Ira Khumaira Sukmana, 2 Yani Lukmayani, 3 Reza Abdul kodir 1,2,3 Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 irakhumaira27@gmail.com, 2 lukmayani@gmail.com, 3 reza.abdul.kodir@gmail.com Abstrak. Buah bisbul (Diospyros blancoi A. DC.) merupakan buah yang jarang ditemukan di Indonesia. Di kota Bogor terdapat buah bisbul yang biasa dijual sebagai buah konsumsi pasar tradisional. Umumnya buah bisbul dikonsumsi secara segar ataupun diolah menjadi salad. Dalam buah bisbul terkandung 24 senyawa minyak atsiri, flavonoid, tanin, saponin, dan fenol. Tujuan dari penelitian yang telah dilakukan adalah menetapkan kadar flavonoid total dan polifenol total dari ekstrak buah bisbul dengan kematangan yang berbeda. Pelarut ekstraksi yang digunakan adalah etanol 96% dengan metode maserasi selama 3x24 jam. Rendemen ekstrak yang dihasilkan dari buah matang dan buah mentah sebanyak 53.34 % dan 42,49 %. Metode yang digunakan pada penetapan kadar ini adalah metode kolorimetri dengan spektrofotometer UV- Sinar tampak. Penetapan kadar flavonoid total menggunakan metoda Chang dengan quersetin sebagai pembanding. Untuk penetapan kadar polifenol total menggunakan metoda folin-ciocalteu dengan pembanding asam galat. Hasil penetapan kadar flavonoid total untuk buah matang dan buah mentah sebanyak 0,56% dan 0,55%. Sedangkan hasil penetapan kadar polifenol total adalah 25,09% dan 25,34%. Kata Kunci: Bisbul, Diospyros blancoi A. DC., Flavonoid total, polifenol total. A. Pendahuluan Buah bisbul (Diospyros blancoi A. DC.) merupakan buah yang jarang ditemukan di Indonesia. Di kota Bogor terdapat buah bisbul yang biasa dijual sebagai buah konsumsi pasar tradisional. Umumnya buah bisbul dikonsumsi secara segar ataupun diolah menjadi salad (Putri dan popi, 2010). Buah bisbul mempunyai beberapa manfaat antara lain untuk menghaluskan kulit, menjaga kesehatan mata, mencegah sembelit, antioksidan, antidiare, antifungi, dan antibakteri. Akan tetapi manfaat tersebut belum diketahui oleh sebagian masyarakat (Akter et al, 2014; Coronel, 1992; Howlader et al, 2012; Johanes, 2013: 101; Ningsih et al, 2013). Dalam buah bisbul terkandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan fenol. Flavonoid dan fenol yang terdapat dalam buah bisbul belum diketahui kadarnya untuk itu perlu dilakukan penetapan kadar total senyawa flavonoid dan polifenol dari ekstrak etanol buah bisbul dengan melihat perbedaan kematangan. (Howlader et al, 2012). Penetapan kadar senyawa flavonoid total dan polifenol total merupakan bagian dari standarisasi mutu bahan tanaman. Standarisasi ini dilakukan sebagai pengendalian mutu simplisia sehingga diperoleh bahan baku yang seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut (BPOM, 2005). B. Metode Penelitian Penelitian mengenai penetapan kadar flavonoid total dan polifenol total dari buah bisbul (Diospyros blancoi A. DC.) dengan perbedaan kematangan dilakukan dengan beberapa tahap, meliputi penyiapan bahan yang dipakai, pemeriksaan makroskopik pada buah segar, pemeriksaan mikroskopik pada serbuk simplisia, penapisan fitokimia, evaluasi parameter standar, ekstraksi, serta penetapan kadar senyawa flavonoid total dan fenol total dari ekstrak. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah bisbul dengan kematangan berbeda yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 421

422 Ira Khumaira Sukmana, et al. (Balitro) di kota Bogor. Terhadap buah segar dilakukan determinasi dan pengujian makroskopik dan mikroskpik. Determinasi dilakukan di Herbarium Bandungense, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung. Penapisan fitokimia meliputi pemeriksaan senyawa alkaloid, senyawa polifenolat, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, monoterpen dan sesquiterpen, triterpenoid dan steroid. Pemeriksaan standar mutu simplisia meliputi susut pengeringan, kadar air, kadar abu, kadar sari larut air, dan kadar sari larut etanol. Ekstraksi serbuk simplisia buah bisbul yang digunakan yaitu metode ekstraksi secara dingin dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penetapan kadar flavonoid total menggunakan metoda Chang dengan quersetin sebagai pembanding. Untuk penetapan kadar polifenol total menggunakan metoda folinciocalteu dengan pembanding asam galat. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembuatan Simplisia Proses pengolahan buah dilakukan sesegera mungkin. Penyortiran dilakukan terhadap keadaan bahan. Buah dipilih yang baik dan tidak dalam keadaan rusak akibat adanya serangan hama. Kemudian dilakukan pencucian, setelah dilakukan pencucian, buah ditiriskan dan diangin-anginkan sampai air yang menempel kering sempurna. Selanjutnya dilakukan perajangan menggunakan pisau dengan ketebalan 3-5 mm. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan lemari pengering dengan suhu sekitar 40-50ºC. Selama proses pengeringan selalu dilakukan pembalikan untuk mendapatkan hasil pengeringan yang merata. Terhadap simplisia kering dilakukan penggilingan sehingga didapat serbuk simplisia (BPOM, 2005). Penapisan Fitokimia Penapisan fitokimia merupakan tahap awal yang dilakukan pada saat pengujian, dimana dalam penapisan ini dapat melihat golongan senyawa yang terdapat dalam bahan yang akan diuji. Hasil yang didapatkan pada penapisan kimia ini bahwa simplisia dan ekstrak buah matang dan mentah teridentifikasi mengandung senyawa flavonoid, fenol, tanin, saponin, quinon, mototerpen dan sesquiterpen. Pembuatan Ekstrak Pada simplisia buah bisbul dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi yang dilarutkan dalam pelarut etanol 96%. Simplisia yang digunakan sebanyak 400 g untuk buah matang dan 300 g untuk buah mentah. Rendemen ekstrak yang dihasilkan dari buah bisbul matang sebanyak 53,34% dan untuk buah bisbul mentah sebanyak 42,49%. Penetapan Parameter Standar Simplisia Penetapan parameter standar dilakukan untuk mengetahui mutu dan karakteristik dari simplisia yang digunakan sebagai bahan uji. Pemeriksaan parameter standar terdiri dari parameter spesifik dan parameter non spesifik. Pada penetapan parameter spesifik ditetapkan kadar sari larut etanol dan kadar sari larut air. Hasilyang diperoleh bisa dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengujian Kadar Sari Larut Etanol dan Air Sampel Kadar sari larut air kadar sari larut etanol Buah Bisbul Matang 24,76% 31,75% Buah Bisbul Mentah 18,15% 25,87% Volume 3, No.2, Tahun 2017

Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Polifenol Total... 423 Berdasarkan hasil pengujian pada kedua buah yang berbeda kematangan menunjukkan kadar sari larut air lebih kecil dari kadar sari larut etanol. Hal ini bisa terjadi karena kandungan senyawa yang terdapat dalam buah bisbul banyak mengandung senyawa yang bersifat nonpolar ataupun semipolar, sehingga zat yang terlarut dalam etanol lebih besar daripada zat yang terlarut dalam air. Pemeriksaan parameter nonspesifik meliputi susut pengeringan, kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam. Hasil dari kadar abu total buah bisbul matang sebesar 2,64% dan untuk buah bisbul mentah 2,62%. Sedangkan untuk kadar abu tidak larut asam buah bisbul matang sebesar 0,13% dan untuk buah bisbul mentah 0,15%. Kemiripan kadar ini bisa terjadi karena buah yang digunakan merupakan buah dari tempat yang sama serta pohon yang sama. Sehingga paparan senyawa organik yang menempel pada buah tidak terlalu berbeda jauh. Untuk hasil penetapan susut pengeringan dan kadar air diperoleh nilai susut pengeringan buah matang sebesar 9,45% dan buah mentah sebesar 10,60%. Sedangkan nilai untuk kadar air buah matang sebesar 5,25% dan buah mentah sebesar 7,00%. Dapat dilihat bahwa nilai susut pengeringan lebih besar daripada nilai kadar air yaitu Hal ini menunjukkan bahwa dalam simplisia buah bisbul terdapat Senyawa lain yang dapat menguap. Penetapan Kadar Flavonoid Total Penetapan kadar flavonoid total menggunakan metode Chang. Flavonoid dalam sampel ditetapkan dengan panjang gelombang 430 nm. Kemudian dibuat larutan standar kuersetin dengan menggunakan pelarut metanol dan dibuat berbagai konsentrasi yaitu 10, 20, 30, 40, 50 µg/ml dengan ditambahkan alumunium klorida. Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi larutan baku kuersetin tersebut didapatkan kurva baku kuersetin dengan persamaan garis lurus y = 0,01x 0,0739 dan mempunyai nilai mempunyai nilai r 2 = 0,9849. Menurut Rohman (2009) persamaan regresi dan linieritas terbaik yaitu jika nilai r mendekati 1. Dari data tersebut dapat ditentukan kadar flavonoid totalnya. Hasil penetapan flavonoid dapat diketahui bahwa kandungan senyawa flavonoid yang terukur tidak terlalu tinggi. Untuk buah bisbul matang mempunyai kadar rata-rata sebanyak 0,56% dalam 5000 ppm dan untuk buah bisbul mentah sebanyak 0,55% Dari perbandingan kedua buah dapat dilihat bahwa buah yang matang memiliki kandungan flavonoid yang lebih besar dibanding dengan buah mentah. Hal ini bisa terjadi kemungkinan pada buah bisbul yang matang senyawa didalamnya juga ikut tumbuh sehingga membuat kandungan flavonoid yang ada pada buah matang lebih banyak. Tetapi jika dilihat lebih detail lagi nilai kadar flavonoid total antara buah bisbul dengan perbedaan kematangan nilainya tidak terlalu berbeda. Penetapan Kadar Polifenol Total Kadar polifenol total ditetapkan secara spektrofotometri dengan menggunakan reagen folin-ciochalteu (FC). Reagen Folin Ciocalteau digunakan karena senyawa fenolik dapat bereaksi dengan Folin membentuk larutan berwarna yang dapat diukur absorbansinya pada spektofotometer uv-sinar tampak. Pada penetapan kadar polifenolat ini gugus fenolik-hidroksi yang terdapat dalam sampel mereduksi asam heteropoli (fosfomolibdat-fosfotungstat) yang terdapat dalam pereaksi Folin Ciocalteau menjadi suatu kompleks molibdenum-tungsten. Pembanding yang digunakan adalah asam galat, karena asam galat merupakan turunan dari asam hidroksibenzoat dimana asam hidroksibenzoat ini merupakan asam fenol yang sederhana (Alfian, et al. 2012:). Panjang gelombang maksimum yang digunakan untuk mengetahui absorbansi Farmasi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

424 Ira Khumaira Sukmana, et al. yang terdapat dari larutan uji dan untuk menentukan kurva kalibrasi adalah 770 nm. Kurva kalibrasi dihasilkan dari pengukuran larutan pembanding dengan konsentrasi 300, 400, 500, 600, dan 700 µg/ml. Dari kurva kalibrasi tersebut didapatkan persamaan regresi yaitu y = 0,0005x + 0,0671 dengan nilai r 2 = 0,9795. Penetapan kadar fenol total pada larutan uji dilakukan dengan memasukan nilai absorbansi kepada persamaan regresi tersebut. Kadar fenol yang didapat untuk buah bisbul matang sebanyak 38,50 % sedangkan pada buah bisbul mentah terkandung sebanyak 38,76%. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar flavonoid total ekstak etanol buah bisbul matang lebih tinggi dari ekstrak etanol buah bisbul mentah. Sedangkan kadar polifenol total ekstrak etanol buah bisbul mentah lebih tinggi dari ekstrak etabol buah bisbul matang. Ekstrak buah bisbul matang memiliki kadar flavonoid total sebesar 0,56% dan kadar polifenol total sebesar 25,09%. Untuk ektrak etanol buah bisbul mentah memiliki kadar flavonoid total sebesar 0,55% dan kadar polifenol total sebesar 25,34%. E. Ucapan Terima Kasih Selama penyusunan tugas akhir banyak pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, bantuan, pengarahan dan juga perhatian kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir dan skripsi. Daftar Pustaka Akter, S,. Tomal Majumder,. Rezaul Karim,. Zannatul Ferdous,. Dan Mohasin Sikder. (2013). Analgesic activities of Geodorum densiflorum, Diospyros blancoi, Baccaurea ramiflora and Trichosanthes dioica. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry: 209-214 Alfian, Riza., dan Hari susanti. (2012). Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol Kelopak Bunga Rosella Merah (Hibiscus Sabdariffa Linn) Dengan Variasi Tempat Tumbuh Secara Spektrofotometri. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 1, 2012 : 73-80 BPOM. (2005). Teknologi Pasca Panen Tanaman Obat. BPOM, Jakarta. Coronel RE. 1992. Edible fruits and nuts. In Plant Resources of South-East Asia 2.Prosea Foundation, Bogor (ID) Howlader, MD Sariful Islam,. Rahman, M. M,. Khalipha, A.B.R,. Ahmed, F,. dan Rahman, M. M. (2012). Antioxidant and Antidiarrhoel Potentiality of Diospyros blancoi. International Journal of Pharmacology 8 (5): 403-409. Johanes, BYR dan Yohanes D. Penetapan Kandungan Fenolat Total Dan Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Radikal Dpph Fraksi Etil Asetat Sari Buah Apel Beludru (Diospyros blancoi A. Dc.). Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, Hlm. 101-110 Vol. 10 No. 2. Ningsih, D. R,. Kartini Kramadibrata,. dan Agustin Wydia Gunawan. (2013). Arbuscular Mycorrhizal Fungi Associated With Bisbul (Diospyros blancoi). Biotropia Vol. 20 No. 2, hal: 112 121 Volume 3, No.2, Tahun 2017

Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Polifenol Total... 425 Putri, W. U. dan Popi, aprilianti. (2010). Karakteristik Buah Dan Perkecambahan Biji Bisbul (Diospyros blancoi A. Dc) Koleksi Kebun Raya Bogor. Seminar nasional bioloogi, Lustrum Fakutas biologi UGM. Rohman, A. (2009). Kromatografi Untuk Analisis Obat. Graha Ilmu, Yogyakarta. Farmasi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017