BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang menjadi latar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kooperatif teknik Two Stay Two Stray melalui penggunaan media kertas petak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Kemampuan Menyelesaikan Pengurangan Pecahan biasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 20 orang. Permasalahan dalam penelitian in adalah kurangnya

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dengan peningkatan hasil belajar IPA tentang

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa


BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. Standar Kompetensi 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IV SDN MOJOLUHUR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas X 1 SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan metode eksperimen. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

III. METODE PENELITIAN. Menurut Kurt Lewin (dalam Kunandar 2008:42), penelitian tindakan adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas IIA SDN 87 Kota

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam. Siti Wasingah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian maka dapat diketahui bahwa kurangnya kemampuan siswa menyelesaikan soal yang diberikan disebabkan siswa kurang memahami rumus yang digunakan. Hal ini yang menyebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan pengurangan bilangan bulat sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa. Penelitian ini dilaksanakan mengacu pada capaian hipotesis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada bahasan bab III sebelumnya. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, hipotesis dan indikator tersebut dapat tercapai setelah tindakan pembelajaran dilakukan melalui dua siklus. 1.2. Siklus I Pelaksanaan siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1.2.1. Persiapan Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan antara lain menyiapkan RPP, skenario pembelajaran, format penilaian guru dan siswa, format evaluasi kemampuan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat, media pembelajaran, LKS, dan alat dokumentasi berupa kamera. Disamping itu, peneliti juga mengadakan konsultasi dengan guru mitra sebelum melaksanakan penelitian siklus I ini. Hal-hal yang

dikonsultasikan menyangkut masalah teknis pelaksanaan dan prosedur pemantauan serta evaluasi yang akan dilaksanakan pada siklus I. 1.2.2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan setelah semua tahap persiapan selesai. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 April 2013. Pelaksanaan tindakan ini melibatkan guru mitra sebagai pengamat kegiatan pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan ini yaitu melaksanakan pembelajaran seperti yang telah direncanakan pada RPP yaitu membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, absensi, menyampaikan apersepsi menyanyikan lagu Balonku Ada Lima, tanya jawab tentang isi lagu (dari lagu balonku ada lima, balonya ada berapa? Yang pecah ada berapa? Jadi balon tadi mengalami penjumlahan atau pengurangan? Nah pada hari ini kita akan belajar tentang pengurangan bilangan bulat. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menjelaskan materi yang akan dipelajari, selanjutnya guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran group investigation. Kemudian guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok yang heterogen dengan tingkat kemampuan yang bervariasi. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. Setiap kelompok diberikan LKS, dan media berupa manik-manik bilangan yang bertanda positif (+) dan bertanda negatif ( -). Kemudian masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk menyelesaikan soal-soal dengan LKS sebagai pedoman dan guru memberikan bimbingan agar mereka dapat menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Hasil yang diperoleh dituliskan pada kertas jawaban LKS, kemudian guru

membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari apa yang telah ditentukan. Setelah siswa selesai melakukan kerja kelompoknya, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara bergiliran, sementara kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok tersebut. Diskusi antar kelompok ini dapat merangsang terjadinya komunikasi dan saling bertukar informasi antar siswa di dalam kelas. Selama pembelajaran berlangsung, guru memberi bimbingan secara terus-menerus agar siswa tidak keliru dalam menyelesaikan pengurangan bilangan bulat serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui. Di samping bimbingan, guru memberi penguatan untuk kelompok, maupun secara individu. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan kesimpulan dan meluruskan pemahaman siswa yang keliru terhadap materi pelajaran. Kemudian guru memberikan evaluasi. 1.2.3. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dilakukan oleh guru mitra terhadap peneliti yang melakukan penelitian dan juga terhadap siswa sebagai subjek penelitian. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui keberhasilan peneliti. Hasil observasi digunakan untuk menentukan kelemahan dalam pelaksanaan tindakan yang direfleksi. Aspek-aspek yang dinilai pada aktivitas guru dan juga siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 2 dan lampiran 3 penelitian ini halaman 44 dan 45. Sedangakan hasil observasinya adalah sebagai berikut.

Tabel 1 : Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I Aspek Yang Dinilai ada 15 Kategori Penilaian Point SB B C K Jumlah 1 7 6 1 Persentase () 6,7 46,6 40 6,7 Keterangan : SB : Sangat baik B : Baik C : Cukup K : Kurang Tabel 2 : Hasil observasi kegiatan siswa siklus I Aspek Yang Dinilai ada 10 Kategori Penilaian Point SB B C K Jumlah 0 3 5 2 Persentase () 0 30 50 20 Keterangan : SB : Sangat baik B : Baik C : Cukup K : Kurang Observasi juga dilakukan oleh peneliti terhadap siswa selama proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan pengurangan bilangan bulat pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3 halaman 29

Tabel 3 : Hasil observasi kemampuan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat siklus I Aspek Yang Dinilai pengurangan bilangan bulat positif dengan pengurangan bilangan bulat positif dengan negatif pengurangan bilangan bulat negatif dengan pengurangan bilangan bulat negatif dengan N o Nama Siswa positif positif negatif 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 Rahman Hasan 2 Aat S. Mohamad 3 Abdullah Hiola 4 Abdul Gias Sako 5 Azrin K. Saleh 6 Rifran Hamzah 7 Fitria Ibrahim 8 Zainab Domili 9 Popy B. Saleh 10 Ferawati K. Bano 11 Fitri Tahir 12 Nirmanti Kadir 13 Riska Pano 14 Ucin H. Saleh 15 Rosela Ibrahim Jumlah 5 1 3 6 5 1 4 5 6 0 5 4 5 1 3 6 Persentase () 33,3 6,7 20 40 33,3 6,7 26,7 33,3 40 0 33,3 26,7 33,3 6.7 20 40 Keterangan : 4 : Sangat Mampu 2 : Kurang Mampu 3 : Mampu 1 : Tidak Mampu

1.2.4. Analisis dan Refleksi Berdasarkan tabel evaluasi siswa siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Dari 15 siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat positif dengan positif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 6 orang atau 40, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 9 orang atau 60. b. Dari 15 siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat positif dengan negatif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 6 orang atau 40, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 9 orang atau 60. c. Dari 15 siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat negatif dengan positif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 6 orang atau 40, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 9 orang atau 60. d. Dari 15 siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat negatif dengan negatif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 6 orang atau 40, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 9 orang atau 60. Dari analisis data tersebut, ternyata belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan, maka peneliti dan guru mitra mengadakan refleksi terhadap hasil siklus I. Sesuai dengan refleksi, peneliti dan guru mitra menetapkan beberapa kelemahan yang ditemukan pada pelaksanaan siklus I yaitu:(1) Apersepsi masih

kurang maksimal, apersepsi harus dilakukan dengan lebih luas sehingga pemikiran siswa lebih terarah kepada apa yang akan mereka pelajari, (2) Guru kurang membimbing siswa dalam proses belajar. Untuk itu, pada pelaksanaan penelitian selanjutnya guru dalam hal ini peneliti harus lebih mengoptimalkan bimbingan kepada siswa dalam pembelajaran. Terutama bimbingan dalam kelompok, (3) guru kurang memberi penguatan kepada siswa. Penguatan diperlukan untuk menambah kepercayaan diri siswa, (4) kurangnya kemampuan merespon partisipasi siswa secara positif, (5 ) kurangnya penggunaan bahasa yang baku dalam pembelajaran baik bahasa tulis maupun bahasa lisan, (6) pembelajaran yang kurang sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, sehingga pada pelaksanaan tindakan selanjutnya, guru harus lebih memperhatikan alokasi waktu yang ditetapkan, (7) kurangnya motivasi atau tindak lanjut, motivasi dilakukan agar siswa bisa termotivasi untuk belajar, (8) siswa kurang merespon penjelasan guru, (9) kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi, (10) Berinteraksi dalam kelompok pada siswa masih kurang, (11) kemampuan menarik kesimpulan pada siswa yang masing kurang optimal, (12 ) kurangnya penggunaan bahasa yang baik dalam merespon hasil kerja kelompok lain. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka peneliti akan melakukan perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang ditemui pada siklus I, untuk itu peneliti melanjutkan penelitian ini ke siklus berikutnya yaitu pelaksanaan tindakan siklus II. 1.3. Siklus II berikut : Pelaksanaan yang dilakukan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai

1.3.1. Persiapan Persiapan yang dilakukan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, hanya pada siklus II peneliti memperbaiki hal-hal yang dianggap masih kurang pada pelaksanaan siklus I. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini antara lain, memperbaiki RPP, skenario pembelajaran, mempersiapkan format-format penelitian, memperbaharui media pembelajaran, memperbaiki LKS agar siswa dapat dengan mudah memahami maksud dari LKS tersebut, menyiapkan dokumentasi dan konsultasi dengan guru mitra dalam penelitian. 1.3.2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013. Gambaran pelaksanaan tindakan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, hanya pada siklus II lebih menekankan pada kelemahan-kelemahan yang ditemui pada pelaksanaan tindakan siklus I. Hal-hal ini antara lain, melakukan kegiatan awal yang hampir sama dengan siklus I hanya pada apersepsi yang berbeda. Apersepsinya seperti berikut Ibu mempunyai uang 10.000 rupiah, kemudian Ibu membeli kue 10 biji dengan harga 500 rupiah perbiji. Berapa uang Ibu sekarang? (5000 rupiah). Dari cerita tadi, uang ibu mengalami penjumlahan atau pengurangan? (pengurangan). Nah pada hari ini kita akan belajar tentang pengurangan bilangan bulat. Setelah memberikan apersepsi, guru menjelaskan materi secara singkat, membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan kemampuan yang bervariasi pada tiap tiap kelompok. Setiap kelompok diberikan LKS, dan media berupa garis bilangan

yang dijadikan objek untuk menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Membimbing siswa dalam menyelesaikan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan serta memberikan penguatan agar siswa lebih semangat dalam menyelesaikan soal-soal. Setelah semua kelompok selesai menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya secara bergantian sementara kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan serta membantu siswa dalam menyimpulkan materi. Setelah selesai diskusi guru menegaskan kembali cara menyelesaikan pengurangan bilangan bulat serta memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dalam belajar. 1.3.3. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dilakukan oleh guru mitra pada pelaksanaan tindakan siklus II. Pemantauan dilakukan oleh guru mitra terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan juga terhadap siswa sebagai objek penelitian. Pedoman yang digunakan untuk pengamatan siklus II sama dengan lembar observasi pada siklus I. Obserasi juga dilakukan oleh peneliti terhadap siswa dalam menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Untuk hasil observasi kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4, sedangkan kegiatan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 4 : Hasil observasi kegiatan guru pada siklus II Aspek Yang Dinilai ada 15 Kategori Penilaian Point SB B C K Jumlah 5 9 1 0 Persentase () 33,3 60 6,7 0 Keterangan : SB : Sangat baik B : Baik C : Cukup K : Kurang

Tabel 5 : Hasil observasi kegiatan siswa siklus II Aspek Yang Dinilai ada 10 Kategori Penilaian Point SB B C K Jumlah 1 8 1 0 Persentase () 10 80 10 0 Keterangan : SB : Sangat baik B : Baik C : Cukup K : Kurang Untuk lebih jelasnya aspek-aspek yang dinilai pada observasi guru dan siswa pada siklus II dapat di lihat pada lampiran 8 halaman 61 dan lampiran 9 halaman 62. Hasil observasi kemampuan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat pada siklus II dapat dilihat pada tabel 6 halaman 34. Tabel 6 : Hasil observasi kemampuan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat siklus II Aspek Yang Dinilai N o Nama Siswa pengurangan bilangan bulat positif dengan positif pengurangan bilangan bulat positif dengan negatif pengurangan bilangan bulat negatif dengan positif pengurangan bilangan bulat negatif dengan negatif 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 Rahman Hasan 2 Aat S. Mohamad 3 Abdullah Hiola 4 Abdul Gias Sako 5 Azrin K. Saleh 6 Rifran Hamzah 7 Fitria Ibrahim 8 Zainab Domili 9 Popy B. Saleh 10 Ferawati K. Bano 11 Fitri Tahir 12 Nirmanti Kadir 13 Riska Pano 14 Ucin H. Saleh 15 Rosela Ibrahim Jumlah 13 1 1 0 10 4 1 0 6 8 1 0 5 9 1 0 Persentase () 86,6 6,7 6,7 0 66,7 26,7 6,7 0 40 53,3 6,7 0 33,3 60 6.7 0

Keterangan : 4 : Sangat Mampu 2 : Kurang Mampu 3 : Mampu 1 : Tidak Mampu 1.3.4. Analisis dan Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II yang dapat dianalisis sebagai berikut : a. Dari 15 orang siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat positif dengan positif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 14 orang atau 93,3, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 1 orang atau 6,7. b. Dari 15 siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat positif dengan negatif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 14 orang atau 93,3, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 1 orang atau 6,7. c. Dari 15 siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat negatif dengan positif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 14 orang atau 93,3, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 1 orang atau 6,7. d. Dari 15 siswa yang dikenai tindakan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat negatif dengan negatif, yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 14 orang atau 93,3, dan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 1 orang atau 6,7. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi pengurangan bilangan

bulat, dan memperhatikan kelemahan-kelemahan dari hasil refleksi siklus sebelumya, maka peneliti bersama guru mitra melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan siklus II Berdasarkan hasil refleksi, bahwa pada pelaksanaan siklus II sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Sehingga pelaksanaan tindakan tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya. 1.4. Pembahasan Pembelajaran materi menyelesaikan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siswa kelas IV SDN 9 Bongomeme, seperti telah dijelaskan pada indikator sebelumnya yaitu minimal 75 siswa yang dikenai tindakan mampu menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini dijelaskan oleh Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005:21) mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini sangat cocok diterapkan disekolah dasar sebagai pengenalan awal pembelajaran yang melakukan investigasi terhadap suatu masalah dan melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Pada pelaksanaan tindakan siklus I, dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi pengurangan bilangan

bulat maka data yang diperoleh adalah siswa yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu mencapai 40 atau 6 orang artinya masih terdapat sebanyak 60 atau 9 siswa yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Ini berarti indikator kinerja yang telah ditentukan belum tercapai. Sesuai dengan hasil refleksi bahwa belum tercapainya indikator kinerja yang diharapkan dikarenakan oleh beberapa kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus I seperti: (1) Apersepsi masih kurang maksimal, (2) guru kurang membimbing siswa dalam proses belajar, (3 ) guru kurang memberi penguatan kepada siswa, (4) kurangnya kemampuan merespon partisipasi siswa secara positif, (5) kurangnya penggunaan bahasa yang baku dalam pembelajaran baik bahasa tulis maupun bahasa lisan, (6) pelaksanaan pembelajaran yang tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, (7 ) kurangnya motivasi atau tindak lanjut, (8 ) siswa kurang merespon penjelasan guru, (9) kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan materi, (10) partisipasi siswa dalam kelompoknya yang masih kurang, (11) kemampuan menarik kesimpulan pada siswa yang masih kurang, dan (12 ) kurangnya penggunaan bahasa yang baik dalam merespon hasil kerja kelompok lain. Maka berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan tindakan harus dilanjutkan ke siklus selanjutnya atau siklus II sebagai penyempurnaan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pada pelaksanaan siklus II, pembelajaran mengacu pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan dengan memperhatikan hasil refleksi dari siklus I.

Dari hasil perbaikan yang dilakukan pada siklus II, maka data yang diperoleh yaitu siswa yang memperoleh kategori sangat mampu dan mampu sebanyak 14 orang atau 93,3 sedangkan yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 1 orang atau 6,7. Siswa yang yang memperoleh kategori kurang mampu dan tidak mampu sebanyak 1 orang atau 6,7 tersebut dibimbing secara khusus dengan cara menjelaskan kembali materi yang belum di pahami kemudian di berikan tugas dengan tujuan untuk mengukur kemampuan siswa tersebut. Perbedaan pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II yaitu pada penggunaan media pembelajaran. Pada siklus I menggunakan media manik-manik bilangan, sedangkan pada siklus II pembelajaran lebih diarahkan dengan media yang sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti mistar penggaris atau garis bilangan. Di samping itu, peran guru dalam membimbing siswa lebih ditingkatkan. Jika dibandingkan dengan penelitian dari Sri Della T.AS Towadi yang relavan dengan penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini. Penelitian Sri Della T.AS Towadi ini lebih menekankan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation namun perbedaannya adalah materi pembelajaran. Hasil penelitian Sri Della T.AS Towadi menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dari Iswandi (2009). Penelitian Iswandi ini lebih menekankan pada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Persamaan dengan penelitian ini yaitu pada model pembelajaran yang sama namun perbedaannya adalah materi pembelajaran. Hasil penelitian dari Iswandi menunjukkan bahwa model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, menjadikan siswa lebih aktif dalam berkomunikasi. Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan ini, jelas terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan pengurangan bilangan bulat pada pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II. Ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran ini menunjukkan perubahan yang positif. Jadi hipotesis yang berbunyi Jika melalui model pembelajaran group investigation, maka kemampuan menyelesaikan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 9 Bongomeme akan meningkat diterima.