BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

1. PENDAHULUAN. Gambar 1.1. kain Zibda

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGGUDANGAN DAN PENYERAHAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING CV. TRANSIT

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. tahapan tersebut diperlukan suatu pengendalian terhadap kualitas.

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

LAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pengolahan data, maka diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

HASIL WAWANCARA DIMENSI PROSES (AKTIVITAS PERUSAHAAN DAN SEBERAPA JAUH. a. Banyaknya tahap-tahap/proses produksi yang harus dilalui

USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan penghasil barang maupun perusahaan penghasil jasa.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

OPERASIONAL DAN PERAWATAN MESIN CARTONING C2404 DI PT. KALBE FARMA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi. I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan. 3 Mesin pembuat cream

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V Kesimpulan dan Saran 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL

KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN "SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU" No. Pertanyaan SS S R TS STS 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. fashion. Mulai dari bakal kain, tas batik, daster, dress, rompi, dan kemeja

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Segala aspek yang berhubungan dengan kehidupan selalu mengalami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS. Jurnal. Oleh: M. LUTFI

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian mutu industri produk berbasis makanan dan minuman perlu

PETUNJUK PENGGUNAAN. Chest freezer EFE EFI EFL

LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

Sambungan pada pengering. Daftar Isi. Catatan saat pemasangan

5 BAB V ANALISA DAN HASIL

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengumpulan data yang selanjutnya diolah dan dianalisis sehubungan dengan penelitian pada PT. Gistex Textile Division maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Jenis-jenis cacat yang sering terjadi pada kain jenis A yaitu Cacat Piece Kecil, cacat Stain, cacat Jarum Ketengah, cacat Benang Kecabut, cacat Belang, cacat Kilau, cacat Crease, cacat Slip, cacat Lebar Lebih dan cacat Warna Beda. Dimana cacat Crease dan cacat Slip merupakan cacat yang memiliki karakteristik cacat kritis karena dapat menghilangkan fungsi dari kain. Cacat Piece Kecil dan cacat Jarum Ketengah merupakan cacat yang memiliki karakteristik cacat mayor karena mengurangi fungsi dari kain. Cacat Stain, cacat Kilau, cacat Belang, cacat Lebar Lebih, cacat Warna Beda dan cacat Benang Kecabut merupakan cacat yang memiliki karakteristik minor karena hanya mengurangi penampilan dari produk. 2. Penyebab terjadinya cacat yang berpengaruh pada kualitas kain yaitu 1. Tinta yang digunakan untuk mencetak interuksi order di kartu proses tidak jelas sehingga menyebabkan tulisan interuksi di kartu proses tidak terbaca dengan jelas dan mengakibatkan operator salah dalam melakukan proses produksi. 2. Operator mengejar target produksi sehingga banyak prosedural yang telah distandarkan oleh perusahaan tidak dijalankan. Hal ini dikarenakan operator merasa harus mampu dalam memenuhi/mencapai target produksi yang telah ditetapkan. 3. Hasil dari proses produksi kain greige di bagian weaving banyak terjadi cacat. 4. Banyak terjadi cacat secara berturut-turut sehingga dalam piece kain jadi yang disambung dalam 1 batch banyak yang terbuang. 6-1

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2 5. Operator kurang berhati-hati saat mengirim kain greige menggunakan forklift ke lantai produksi 6. Tidak ada prosedur untuk melakukan pengikatan pada kain greige saat dikirim ke lantai produksi menggunakan forklift 7. Operator ceroboh saat bekerja 8. Operator mengejar target produksi 9. Operator malas memeriksa keranjang sebelum digunakan 10. Di sekitar mesin Jet Dyeing tidak ada tempat untuk menampung sisa potongan kain sampel 11. Operator tidak tahu prosedur kerja di mesin Unrolling 12. Di dinding cerobong mesin Stenter terdapat kerak oli dari uap oli yang dipanaskan 13. Mati listrik 14. Sensor pinggir kain rusak 15. Saat pemeriksaan kain greige di weaving Gistex, ada yang lolos inspek 16. Kualitas kain greige jelek yang di beli dari luar 17. Operator tidak mengikuti prosedur untuk memeriksa kondisi kain greige pada saat akan masuk ke mesin stenter 18. Rajutan kain greige tidak rapat sehingga terdapat jarak antar benang 19. Operator tidak mengikuti prosedur untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kain setelah proses unrolling dan proses penstabilan dimensi kain 20. Tidak ada prosedur untuk melakukan perawatan rutin pada pengaduk di gudang obat 21. Banyak order yang masuk ke gudang obat untuk dilakukan pengadukan zat warna 22. Kurangnya pengontrolan untuk stok zat warna 23. Keterangan di kemasan zat warna tidak jelas 24. Kualitas bahan bakar (batu bara) kurang bagus

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3 25. Kurangnya pengontrolan terhadap mesin-mesin yang sedang beroperasi menggunakan uap panas 26. Ada beberapa mesin yang tidak ada keterangan batas maksimum mesin 27. Operator tidak mengetahui muka kain 3. Usulan pengendalian kualitas yang dapat perusahaan lakuan untuk meningkatkan kualitas produk antara lain dengan peta kendali sebagai alat pengendalian proses. Usulan perbaikan kualitas yang dapat dilakukan perusahaan untuk peningkatan kualitas antara lain : 1. Memperketat sistem reward dan punishment untuk semua operator di perusahaan agar dapat lebih bertanggungjawab atas tugasnya. Jika operator telah melakukan kesalahan sebanyak 5 kali berturutturut, diberikan surat peringatan pertama. Jika surat peringatan pertama sudah keluar dan operator masih melakukan kesalahan sebanyak 5 kali lagi maka diberikan surat peringatan kedua. Dan setelah surat peringatan kedua terlah keluar dan masih saja melakukan kesalahan maka diberikan surat pemutusan kerja. 2. Membuat prosedur untuk dilakukan pemeriksaan kondisi kain greige (seperti panjang kain, lebar kain, kebersihan kain, dan apakah kain greige ada cacat atau tidak) saat masuk ke lantai produksi. 3. Menegur operator yang tidak mengikuti prosedur kerja. 4. Menggunakan tinta berkualitas baik untuk mencetak interuksi order di kartu proses agar hasil cetak interuksi order dapat terbaca dengan benar dan sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mencari dan mendapatkan suppier tinta printer yang dapat memberikan kualitas baik, maka dilakukan observasi kepada supplier tinta printer.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4 5. Melakukan pemeriksaan terhadap tulisan interuksi order di kartu proses agar dapat memastikan tulisan interuksi order dapat terbaca dengan jelas dan sesuai dengan permintaan konsumen. 6. Melakukan pengawasan dan mencatat hasil pengawasan terhadap operator. 7. Merperketat sistem QC in Line di bagian weaving, agar terjadinya cacat dapat diminimasi. 8. Memperketat sistem QC in Line di bagian dyeing guna meminimasi terjadinya cacat. 9. Mengajukan komplain kepada supplier setelah dilakukan pemeriksaan kain greige jika kain greige tidak sesuai dengan pesanan 10. Membuat prosedur untuk dilakukan penutupan kain greige dengan plastik ketika akan dikirim ke lantai produksi menggunakan forklift. 11. Membuat prosedur untuk dilakukan pengikatan kain greige saat dikirim ke lantai produksi menggunakan forklift. 12. Menyediakan tempat untuk menampung sisa potongan kain sampel di sekitar mesin Jet Dyeing. 13. Menempel prosedur kerja pada setiap mesin agar operator mengetahui prosedur kerja mesin. 14. Membuat jadwal rutin untuk pemeriksaan kebersihan cerobong di mesin Stenter minimal 2 bulan sekali. 15. Menggunakan UPS (Uninterruptible Power Supply) agar pada saat mati listrik, proses produksi maupun proses di bagian kantor tidak langsung mati. 16. Membuat kartu pengontrolan terhadap operator yang sedang melaksanakan tugasnya, agar diketahui kinerja dari setiap operator. 17. Membuat jadwal rutin untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan sensor di mesin Stenter minimal 3 bulan sekali.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-5 18. Membeli kain greige yang memiliki kualitas grade terbaik dengan melakukan observasi supplier yang dapat memberikan kualitas kain greige dengan grade terbaik. 19. Membuat jadwal rutin untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan pengaduk zat warna minimal 2 bulan sekali. 20. Membuat jadwal rutin untuk melakukan pemeriksaan stok zat warna di gudang obat minimal setiap 2 minggu sekali. 21. Mengajukan komplain kepada supplier mengenai tulisan keterangan zat warna yang tidak jelas dan meminta agar tulisan keterangan pada kemasan zat warna di perjelas. 22. Menggunakan bahan bakar (batu bara) berkualitas baik agar uap panas yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan uap ke setiap mesin yang menggunakan uap panas. Untuk mendapatkan dan memastikan supplier bahan bakar yang dapat memberikan kualitas baik, maka perlu dilakukan observasi terlebih dahulu. 23. Melakukan pengontrolan rutin pada tempat pembuat uap panas agar bahan bakar (batu bara) tidak habis ketika sedang dibutuhkan minimal saat pergantian shift. 24. Melakukan pengontrolan pada mesin yang sedang menggunakan uap panas agar diketahui mesin apa saja yang sedang berjalan. Hal ini akan meminimasi kestabilan uap panas yang diterima oleh setiap mesin. 25. Menempel keterangan batas maksimum pada setiap mesin di badan mesin. 26. Menambahkan waktu training untuk operator mengenai kain dan proses untuk kain tersebut.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-6 6.2. Saran Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan PT. Gistex Textile Division untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 1) Perusahaan perlu membuat prosedur-prosedur yang berkaitan dengan pengendalian kualitas produk agar sebelum proses produksi, saat proses produksi berlangsung dan saat proses pemeriksaan kualitas produk dapat lebih terkendali. 2) Perusahaan perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kinerja operator dan mencari tahu faktor apa saja yang dapat menyebabkan menurunnya kinerja dari operator. 3) Perusahaan perlu melakukan peningkatan pengawasan pada setiap bagian agar proses produksi dapat lebih terkendali. 4) Menambah waktu training agar operator dapat lebih mengetahui mengenai karakteristik-karakteristik dan proses yang harus dilalui kain berdasarkan jenisnya serta lebih mengetahui baik prosedur kerja yang di tetapkan oleh perusahaan maupun prosedur kerja di mesin. 5) Perusahaan perlu membuat rencana tindakan perbaikan sedini mungkin untuk kejadian ada cacat di kain greige dan saat di pertengahan proses diketahui terjadi cacat pada kain