BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul ketika. terjadi karena adanya asimetri informmasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi (Harahap, 2011: 70).

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Publik, Debt to

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I. kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. iklim investasi. Emiten ramai-ramai mengalihkan portofolionya ke saham

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan kinerja perusahaannya. Baik buruknya kinerja suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri misalnya kebijakan pemerintah, suku bunga, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menampilkan citra perusahaan yang baik agar bisa menarik minat investor

BAB I PENDAHULUAN. mengenai laba perusahaan (Amanza dan Rahardjo, 2012). Informasi laba

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di sini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam perumusan hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mereka dalam perusahaan (Sumtaky, 2007 dalam Yashinta, 2013).

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengantindakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan tersebut (Wikipedia). Dalam laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu catatan informasi keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

mengelola perusahaan dan untuk memutar dana dari pemilik, selain itu juga

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pengorbanan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun eksternal investor, kreditur dan pemerintah (Olivia, 2007

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian negara yang tidak menentu dan ketatnya persaingan dunia usaha mendorong manajemen untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan mampu bertahan dan menjaga eksistensinya sekaligus meningkatkan kinerja manajemen untuk mendapat hasil yang optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan seperti manajemen, kreditur, dan pemerintah. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk dari pertanggungjawaban perusahaan terhadap seluruh stakeholder perusahaan, seperti: manajemen, investor, kreditur, dan pemerintah. Hal ini sama hakekatnya dengan tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 5, dimana tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 1

2 Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa depan dan yang lebih penting, sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa di masa depan (Brigham dan Houston, 1999 dalam Astuti, 2013). Pengumuman laba perusahaan juga merupakan informasi penting yang mencerminkan nilai perusahaan bagi pelaku pasar. Dari informasi laba yang diberikan oleh perusahaan tersebut maka pelaku pasar akan melakukan prediksi dan menentukan keputusan investasi. Hal ini menjadikan perhatian investor dan calon investor terpusat pada laba suatu perusahaan. Seorang investor yang rasional akan membuat prediksi terlebih dahulu sebelum membuat keputusan dengan mengamati sinyal yang diberikan perusahaan. Dengan situasi seperti itu, maka perusahaan akan melakukan suatu upaya agar mudah menarik investor. Banyak cara agar investor tertarik dengan perusahaan salah satunya dengan memanipulasi laba yang biasanya dilakukan dengan mengurangi fluktuasi laba dan memaksimalkan atau meminimalkan laba tergantung motivasi manajer dalam memanipulasi laba tersebut. Bentuk manipulasi laba dengan mengurangi fluktuasi laba bertujuan agar jumlah laba suatu periode tidak terlalu berbeda dengan jumlah sebelumnya dengan menggunakan teknik-teknik tertentu untuk memperkecil maupun memperbesar jumlah laba dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan nominal yang diharapkan pada periode tersebut,

3 sehingga didalam aliran laba akan stabil antar periode yang satu dengan yang lainnya (Prasetio. Dkk, 2002 dalam Prasetya dan Rahardjo, 2013), disamping itu usaha yang dilakukan manajemen perusahaan adalah praktik perataan laba. Perataan laba (income smoothing) dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial yaitu melalui pendekatan akuntansi maupun secara real yaitu melalui rekayasa transaksi (Merry, 2006 dalam Pradana, 2013). Tindakan perataan laba tidak terlepas dari kemajuan teknologi dan perkembangan dunia usaha dalam memasuki pasar bebas yang telah menciptakan persaingan tinggi. Dan juga situasi perekonomian yang tidak menentu yang mendorong manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan mampu menjaga kestabilan aktivitas operasinya sekaligus meningkatkan kinerja manajemen untuk menghasilkan sesuatu yang optimal bagi perusahaan, sehingga diharapkan dapat menimbulkan kepercayaan dari pihak eksternal. Penelitian yang dilakukan Santoso & Salim ( 2012) tentang pengaruh profitabilitas, financial leverage, deviden, ukuran perusahaan,kepemilikan institusional, dan kelompok usaha terhadap perataan laba (studi kasus pada perusahaan non-finansial yang terdaftar di BEI) menyimpulkan bahwa variabel profitabilitas dan kelompok usaha tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba, variabel financial leverage dan dividen berpengaruh

4 negatif terhadap tindakan perataan laba dan variabel ukuran perusahaan dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap tindakan perataan laba Penelitian yang dilakukan Prasetya & Rahardjo (2013) yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan,profitabilitas, financial leverage, klasifikasi KAP dan likuiditas terhadap praktik perataan laba menyimpulkan bahwa financial leverage dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba, hal ini menunjukan bahwa manajer mempertimbangkan penilaian financial leverage dan likuiditas perusahaan berdasarkan penilaian kinerja yang baik sehingga memicu manajer melakukan perataan laba. Sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas, dan klasifikasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Penelitian yang dilakukan Sulistiyawati (2013) tentang pengaruh perusahaan, kebijakan deviden, dan reputasi auditor terhadap perataan laba menyimpulkan bahwa nilai perusahaan, kebijakan dividen dan reputasi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap perataan laba. Sehingga disarankan para investor hendaknya tidak hanya memusatkan perhatian terhadap informasi mengenai laba perusahaan saja dalam mempertimbangkan keputusan untuk berinvestasi, karena penelitian ini menunjukan bukti bahwa adanya perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan Noviana dan Yuyetta (2011) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba (studi

5 empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode (2006-2010) menyimpulkan bahwa profitabilitas (ROA), risiko keuangan (LEV), nilai perusahan (PBV), kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham publik (POWN) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan untuk melakukan perataan laba, hanya dividend payout ratio (DPR) yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap probabilitas perusahaan untuk melakukan perataan laba. Penelitian yang dilakukan I Nyoman & Yasa (2013) tentang perataan laba serta faktor-faktor mempengaruhinya di BEI periode 2007-2011, menyimpulkan bahwa profitabilitas dan net profit margin berpengaruh positif signifikan terhadap tindakan perataan laba. Sedangkan ukuran perusahaan, dividend payout ratio, dan financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. Penelitian yang dilakukan Prabayanti & Yasa (2011) tentang perataan laba (income smoothing) dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhinya (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode (2004-2008), menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap perataan laba, profitabilitas berpengaruh positif terhadap pertaan laba, dan financial leverage berpengaruh negatif terhadap perataan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Martini & Denny (2012) tentang ukuran perusahaan, profitabilitas, financial Leverage, dividend payout ratio dan Kecenderungan perataan laba. Menyimpulkan bahwa variabel ukuran

6 perusahaan, profitabilitas dan return on asset berpengaruh terhadap tindakan perataan laba, sedangkan variabel financial leverage dan dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Dari uraian diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai perataan laba masih beragam. Karena itulah peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian kembali. Penelitian ini penting dilakukan karena untuk membuktikan kembali terkait pengaruh profitabilits, financial leverage, devidend payout ratio, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan terhadap perataan laba. Penelitian ini menambah satu variabel yaitu kepemilikan institusional. Alasan menambah satu variabel kepemilikan institusional adalah dengan adanya investor institusi sebagai pemegang saham dapat mengurangi tindakan manjemen laba, karena investor institusi dianggap lebih berpengalaman. Ini berarti jika suatu perusahaan memiliki investor institusi yang tinggi, maka tindakan manajer akan dibatasi dan manajer menjadi tidak leluasa untuk melakukan perataan laba (Junianto, 2013) dalam (Suryani & Damayanti, 2015). Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Santoso & Salim, 2012) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap perataan laba, sedangkan penelitian yang dilakukan (Prabayanti & Yasa, 2009) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Dari hasil penelitian terdahulu yang masih beragam, maka peneliti

7 ingin menambahkan satu variabel dalam penelitiannya yaitu kepemilikan institusional. Disamping itu perbedaan pada penelitian yang akan dilakukan sekarang adalah pada periode yang digunakan. Pada peneiltian sebelumnya yaitu tahun 2000-2009, sedangkan dalam penelitian ini periode yang digunakan yaitu dari tahun 2011-2014 dan objek penelitian sebelumnya juga berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian sebelumnya digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan pada penelitian ini objek yang digunakan yaitu pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengambil objek pada perusahaan property and real estate karena perusahaan yang bergerak di bidang property and real estate cukup banyak dilirik oleh para investor untuk menginvestasikan dana milik mereka dan perusahaan property and real estate memiliki prospek yang cerah dimasa yang akan datang dengan melihat potensi jumlah penduduk yang terus bertambah besar. Daya tarik investasi di bidang properti di Indonesia dipengaruhi oleh faktor eksternal yang pertama, yaitu perekonomian negara maju melemah (Masyhudi, 2011) dan penjualan properti di kawasan Asia Pasifik (termasuk Indonesia) mengalami peningkatan dari tahun lalu (LKT, 2011) dan faktor eksternal yang kedua, yaitu suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia relatif rendah, adanya peningkatan likuiditas perbankan dalam menyediakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dibandingkan dengan tahun lalu (LKT, 2011) dan

8 harga properti di Indonesia tidak pernah turun (Hermansah, 2011). Perkembangan industri properti saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Profitabilitas, Financial leverage, Dividend Payout Ratio, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Perataan Laba (studi kasus pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2014). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas secara parsial berpengaruh positif terhadap perataan laba? 2. Apakah financial leverage secara parsial berpengaruh positif terhadap perataan laba? 3. Apakah dividend payout ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap perataan laba? 4. Apakah kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh negatif terhadap perataan laba? 5. Apakah ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif terhadap perataan laba?

9 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis penelitian, data yang digunakan adalah data sekunder laporan keuangan pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2014. 2. Penelitianini dibatasi hanya mengenai pengaruh profitabilitas, financial leverage,dividend payout ratio, kepemilikan konstitusional, dan ukuran perusahaan terhadap perataan laba. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menguji profitabilitas secara parsial berpengaruh positif terhadap perataan laba. 2. Menguji financial leverage secara parsial berpengaruh positif terhadap perataan laba. 3. Menguji dividend payout ratio secara parsial berpengaruh positif terhadap perataan laba. 4. Menguji kepemilikan institusional secara parsial berpengaruh negatif terhadap perataan laba. 5. Menguji ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh negatif terhadap perataan laba.

10 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan atau bahan referensi bagi investor dalam memutuskan untuk melakukan investasi. 2. Bagi kreditur Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan atau bahanreferensi bagi kreditur dalam pengambilan keputusan untuk peminjaman. 3. Bagi Akademis Dapat memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan dengan akuntansi keuangan.