BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul ketika. terjadi karena adanya asimetri informmasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. offline hingga bisnis online. Dalam perkembangan bisnis offline Indonesia bisa

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menampilkan citra perusahaan yang baik agar bisa menarik minat investor

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menggunakan dana yang bersumber dari pihak internal dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sektor Jumlah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. maka risiko yang dimiliki perusahaan relative rendah juga. Dividend Payout Ratio menurut I Made Sudana(2015:192) adalah seberapa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu bangsa diiringi dengan peningkatan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi (Harahap, 2011: 70).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Publik, Debt to

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mereka dalam perusahaan (Sumtaky, 2007 dalam Yashinta, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pengembangan investasi di suatu negara. Dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun eksternal investor, kreditur dan pemerintah (Olivia, 2007

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB V PENUTUP. Dari total populasi penelitian 119 perusahaan hanya 35 perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Bagi investor, kinerja manajemen menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Pasar modal perusahaan real estate and property di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. bank dalam mengelola dana (capability), integritas, dan kredibilitas manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian negara yang tidak menentu dan ketatnya persaingan dunia usaha mendorong manajemen untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan mampu bertahan dan menjaga eksistensinya sekaligus meningkatkan kinerja manajeman untuk mendapat hasil yang optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena dalam laporan keuangan terdapat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan Noviana dan Yuyetta, (2011). Pihak-pihak tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pihak internal sebagai agen dan eksternal sebagai prinsipal. Pihak internal yaitu manajemen sedangkan pihak eksternal adalah pemegang saham, kreditur, pemerintah, karyawan, pemasok, konsumen dan masyarakat umum lainnya. Laporan keuangan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi para pemakainya. Oleh karena itu informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut harus dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan serta dapat menggambarkan kondisi perusahaan pada masa lalu dan proyeksi masa datang. Peningkatkan kualitas laporan keuangan yang disajikan menjadi bahan pertimbangan manajemen untuk mendapat perhatian lebih dari pihak 1

2 eksternal karena dalam menilai kinerja suatu perusahaan yaitu melalui laba. Informasi laba pada laporan keuangan umumnya merupakan perhatian utama dalam pertanggungjawaban manajemen dan juga dapat membantu para investor dalam menentukan keputusan akan investasi mereka. Investor cenderung hanya tertuju pada informasi laba, hal ini membuat manajer melakukan tindakan yang tidak semestinya untuk meningkatkan citra perusahaan dengan cara melakukan dysfunctional behavior (perilaku tidak semestinya) melalui tindakan perataan laba Budiasih (2009). Salim, (2014) menyebutkan bahwa perataan laba merupakan fenomena yang umum terjadi sebagai usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan. Tindakan perataan laba yang dilakukan oleh manajer pada umumnya didasarkan atas berbagai alasan seperti mencapai keuntungan pajak, untuk memberikan kesan baik pemilik dan kreditor terhadap kinerja manajemen, dan mengurangi resiko sehingga harga sekuritas yang tinggi dapat menarik perhatian pasar, untuk menghasilkan profit yang stabil, dan untuk menjaga posisi mereka di dalam perusahaan. Praktik perataan laba tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dalam beberapa penelitian sebelumnya Profitabilitas, ukuran perusaaan, devidend payout ratio dan kepemilikan institusional merupakan faktor-faktor yang berpengaruh pada tindakan perataan laba. Tingkat profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dan tingkat efisiensi atas penggunaan aset perusahaan serta merupakan salah satu aspek yang penting sebagai acuan

3 oleh investor atau pemilik dalam menilai kinerja suatu perusahaan karena Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa depan. Seperti yang diungkapkan Ashari, dkk (1994), dalam Noviana dan Yuyetta, (2011). Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi tindakan manajer di dalam melakukan perataan laba. Seperti yang diungkapkan Nasser dan Herlina (2003), dalam Noviana dan Yuyetta (2011), bahwa ukuran perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi perataan laba. Perusahaan yang memiki aktiva yang besar, biasanya disebut perusahaan besar dan akan mendapat lebih banyak perhatian dari berbagai pihak seperti, para analisis, investor maupun pemerintah. Hal ini memberikan peluang besar bagi manajer untuk mengatur besarnya angka laba sebelum dilaporkan. Ukuran perusahaan dapat diketahui dari total aset perusahaan, semakin besar total aset perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahaan tersebut cenderung untuk melakukan tindakan perataan laba lebih besar dibandingkan perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih menjadi sorotan dari berbagai pihak. Dividend payout ratio juga merupakan salah satu faktor yang diduga menentukan perataan laba. Purwanto, (2005) dalam Noviana dan Yuyetta, (2011) menyimpulkan bahwa dividend payout ratio sangat mempengaruhi perilaku perataan laba. Hal ini dikarenakan kebijakan dividen akan mempunyai implikasi yang signifikan pada pengambilan keputusan investor maupun investasi potensial dalam pembelian saham perusahaan. Dividend

4 payout ratio merefleksikan kebijakan manajemen dalam menentukan pembagian pendapatan antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai deviden atau digunakan di dalam perusahaan. Dividend pay out ratio juga merupakan salah satu kebijakan manajemen yang menjadi dasar pertimbangan investasi bagi investor yang mementingkan rate of return dari dana yang diinvestasikan. Investor yang tidak menyukai resiko, lebih menyukai kebijakan tingkat dividend payout ratio yang tinggi. Hal ini mendorong perusahaan untuk menerapkan kebijakan dividend payout ratio yang tinggi sebagai daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Padahal tingkat dividend payout ratio yang tinggi memiliki resiko yang lebih besar jika terjadi fluktuasi didalam laba, sehingga perusahaan cenderung melakukan tindakan perataan laba. Kepemilikan institusional merupakan jumlah saham perusahaan yang dimiliki investor institusi pasa akhir tahun yang diukur dengan presentase. Adanya investor institusi sebagai pemegang saham dapat mengurangi tindakan manjemen laba, kepemilikan saham yang besar oleh pihak institusional merupakan salah satu mekanisme untuk mengawasi kinerja manajemen. Pemegang saham institusional dapat mengimbangi informasi yang dimiliki oleh manajemen sehingga asimetri informasi yang terjadi antara manajemen dan pemilik rendah. Ini berarti jika suatu perusahaan memiliki investor institusi yang tinggi, maka tindakan manajer akan dibatasi dan manajer menjadi tidak leluasa untuk melakukan perataan laba Junianto (2013) dalam Suryani & Damayanti (2015).

5 Penelitian mengenai profitabilitas, ukuran perusahaan, devidend payout ratio, dan kepemilikan institusional terhadap praktik perataan laba sudah beberapa kali dilakukan oleh peneliti terdahulu dan hasilnya banyak kontradiktif, seperti penelitian yang dilakukan oleh Suryani dan Damayanti, (2015) yang meneliti mengenai pengaruh ukuran perusahaan, debt to equity ratio, profitabilitas, dan kepemilikan institusional pada perataan laba, yang menggungkapkan bahwa variabel debt to equity ratio memiliki pengaruh pada perataan laba, tiga variabel bebas lainnya yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas dan kepemilikan saham institusional tidak memiliki pengaruh terhadap perataan laba. Penelitian yang dilakukan Noviana dan Yuyetta, (2011) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba (studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode (2006-2010) menyimpulkan bahwa profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahan, kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan untuk melakukan perataan laba, hanya dividend payout ratio (DPR) yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap probabilitas perusahaan untuk melakukan perataan laba. Penelitian Budiasih, (2009) yang meneliti tentang faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba, mengungkap bawa simpulan sebagai berikut. Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan dividend payout ratio berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Sementara itu,

6 financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Penelitian Martini dan Denny, (2012), yang meneliti ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, dividend payout ratio, dan kecenderungan perataan laba, menggungkapkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan return on asset berpengaruh terhadap tindakan perataan laba, sedangkan variabel financial leverage dan dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Penelitian ini mengacu pada penelitan Suryani dan Damayanti (2015) yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan, debt to equity ratio, profitabilitas, dan kepemilikan institusional terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia selama 2010-2013. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitan yaitu pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Penelitian ini mengambil objek pada perusahaan property and real estate karena perusahaan yang bergerak di bidang property and real estate banyak dilirik oleh para investor untuk menginvestasikan dana milik mereka dan perusahaan property and real estate memiliki prospek yang cerah dimasa yang akan datang dengan melihat potensi jumlah penduduk yang terus bertambah besar. Daya tarik investasi di bidang properti di Indonesia dipengaruhi oleh faktor eksternal yang pertama, yaitu perekonomian negara maju melemah (Masyhudi, 2011) dan penjualan properti di kawasan Asia

7 Pasifik (termasuk Indonesia) mengalami peningkatan dari tahun 2010 (LKT, 2011) dan faktor eksternal yang kedua, yaitu suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia relatif rendah, adanya peningkatan likuiditas perbankan dalam menyediakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dibandingkan dengan tahun lalu (LKT, 2011) dan harga properti di Indonesia tidak pernah turun (Hermansah, 2011). Perkembangan industri properti saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Peneliti juga mengganti variabel debt to equity ratio dengan variabel devidend payout ratio. Alasan mengganti variabel debt to equity ratio dengan devidend payout ratio karena beberapa peneliti sebelumnya yang mengguji pengaruh variabel debt to equity ratio terhadap perataan laba menghasilkan hasil yang sama seperti penelitian Rahmawati (2012), penelitian Dewi (2012), dan penelitian Suryani dan Damayanti (2015) yang menunjukan hasil debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap perataan laba. Selain itu alasan peneliti mengganti variabel debt to equity ratio dengan devidend payout ratio dikarenakan beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan variabel devidend payout ratio menunjukkan adanya inkonsistensi hasil penelitian.

8 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap perataan laba? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap perataan laba? 3. Apakah dividend payout ratio berpengaruh positif terhadap perataan laba? 4. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap perataan laba? 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis penelitian, data yang digunakan adalah data sekunder laporan keuangan pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015. 2. Penelitian ini dibatasi hanya mengenai pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dividend payout ratio, dan kepemilikan institusional terhadap perataan laba

9 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh positif profitabilitas terhadap perataan laba. 2. Untuk menguji pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap perataan laba. 3. Untuk menguji pengaruh positif dividend payout ratio terhadap perataan laba. 4. Untuk menguji pengaruh negatif kepemilikan institusional terhadap perataan laba. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan di bidang akuntansi, khususnya mengenai perataan laba. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti selanjutnya yang lebih kompleks. 2. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi serta bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya khususnya penelitian mengenai praktik perataan laba.

10 3. Bagi Akademis Dapat memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan dengan akuntansi keuangan.