PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MELEMPAR BOLA KE DALAM KERANJANG KELOMPOK A DI TK PKK 76 KENTOLAN KIDUL GUWOSARI PAJANGAN BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A DI TK ABA NGABEAN I TEMPEL SLEMAN ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN BAKIAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOLA BOCCE PADA ANAK AUTIS DI SLB INSAN MANDIRI DLINGO JURNAL SKRIPSI

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN SIMPAI DI KELOMPOK B

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

Penggunaan Tepung yang Tepat dalam Kegiatan Membatik untuk Meningkatkan Keterampilan Motorist Halus Anak di TK Negeri Pembina Yogyakarta

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MANIPULATIF MELALUI MENGGIRING BOLA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA TLOGOLELO KOKAP KULON PROGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN SIMPAI PADA ANAK KELOMPOK A ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK DENGAN PLAYDOUGH ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK IBNUL QOYYIM SLEMAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

ARTIKEL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini SIWI ENDAH TISNOWATI A53B090202

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI MEDIA BALOK HURUF

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Fungsional Pada Anak Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

e-journal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No.1 Tahun 2015)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING GAMBAR IKAN KELOMPOK A TK DHARMA WANITA TANJUNGSARI KECAMATAN KARANGREJO

PENGGUNAAN PERMAINAN BOY-BOYAN UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK MASYITHOH TOBOYO ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

AKTIVITAS BERMAIN HALANG RINTANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B TK SALSABILAH SURABAYA Suprapti Rahayu

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

KARYA ILMIAH PERMAINAN BOLA DENGAN METODE PRAKTIK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK

Yenny Zain, Zulkifli N, Ria Novianti

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI MEMBATIK DENGAN MEDIA TISSU TK PERTIWI KEDUNGWARU BLORA

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

AMOTORIK KASAR ANAK DAN PERMAINAN MELEMPAR BOLA SASARAN

2014/2015. Disusun oleh : A

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: ball throwing basic movement, game.

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN STAD BERBANTU PERMAINAN KOTAK-KATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK 02 NGEMPLAK KARANGPANDAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2016/2017

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENGEMBANGKAN POLA GERAK DASAR LEMPAR DAN TANGKAP PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MUSLIMAT NU PLOSOGEDE

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MELEMPAR BOLA KE DALAM KERANJANG KELOMPOK A DI TK PKK 76 KENTOLAN KIDUL GUWOSARI PAJANGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Oleh Veny Ika Lestari 10111244023 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2015

Peningkatan Kemampuan Motorik... (Veny Ika Lestari) 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN MELEMPAR BOLA KE DALAM KERANJANG KELOMPOK A TK PKK 76 KENTOLAN KIDUL GUWOSARI PAJANGAN BANTUL IMPROVEMENT IN GROSS MOTOR SKILLS THROUGH THE GAME THROWING THE BALL INTO THE BASKET A GROUP OF PKK TK 76 KENTOLAN KIDUL GUWOSARI PAJANGAN BANTUL Oleh: Veny Ika Lestari, ppsd/pgpaud vennypuppy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan melempar bola ke dalam keranjang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif. Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan motorik kasar melalui kegiatan bermain melempar bola ke dalam keranjang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila perhitungan persentase dari aspek kelentukan dan ketepatan menunjukkan 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak meningkat setelah adanya tindakan melalui kegiatan bermain melempar bola ke dalam keranjang. Peningkatan kemampuan motorik kasar dapat dilihat saat pra tindakan diperoleh 30% dari 20 anak kriteria cukup pada aspek ketepatan dan kelentukan, siklus I diperoleh 40% dari 20 anak kriteria baik pada aspek ketepatan dan kelentukan dan siklus II diperoleh 95% dari 20 anak kriteria baik pada aspek ketepatan dan kelentukan. Kegiatan bermain melempar bola yang diberikan dalam penelitian ini menggunakan aspek kelentukan dan ketepatan dalam penilaian, jarak melempar bola sejauh 2 meter. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam kegiatan bermain melempar bola ke dalam keranjang yaitu guru mempersiapkan media pembelajaran, anak membentuk 2 barisan berjarak 2 meter dari keranjang. Setelah kegiatan kelompok usai, guru membagikan reward. Kata kunci: motorik kasar, melempar bola ke dalam keranjang Abstract This research aimed to improve gross motor skills through games throwing a ball into the basket. The research is classroom action research conducted collaboratively. The object of this research is the gross motor skills through play activities throwing a ball into the basket. Data collection techniques in this study is observation. Data were analyzed using descriptive quantitative and qualitative. Indicators of success in this research is that if the calculation of the percentage of aspects of flexibility and precision demonstrated 80%. The results showed that the children's gross motor abilities improved after the action through play activities throwing a ball into the basket. Increased gross motor skills can be seen during the pre-action acquired 30% of 20 children sufficient criteria on aspects of accuracy and flexibility, the first cycle was obtained 40% of 20 children good criteria on aspects of accuracy and flexibility, and the second cycle was obtained 95% of 20 children good criteria on aspects of accuracy and flexibility. Play activities throwing a ball given in this study using aspects of flexibility and precision in the assessment, the distance to throw the ball as far as 2 meters. The steps taken in play activities throwing a ball into a basket that teachers prepare learning media, children form two rows within 2 meters of the basket. After a group activity is over, the teacher gives rewards. Keywords: gross motor, throwing the ball into the basket

2 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-4 2015 PENDAHULUAN Anak usia dini adalah sekelompok individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, menjadikan seseorang mampu menggerakkan anggota tubuhnya yaitu tangan, kaki dan anggota tubuhnya. Gerakan-gerakan yang dilakukan anak akan melatih otot-otot agar lebih kuat dan lebih sosial emosional, kreativitas, bahasa, dan terlatih, ini akan memudahkan anak dalam komunikasi yang khusus sesuai dengan dengan bergerak agar tidak kaku dan lincah. Semakin tahap yang dilalui oleh anak tersebut (Sofia banyak pengalaman anak dalam bergerak Hartati, 2005: 14). Salah satu aspek semakin baik kemampuan motoriknya. perkembangan yang harus dikembangkan pada Sumantri (2005: 19), Perkembangan anak adalah aspek perkembangan motorik. motorik kasar pada anak usia empat tahun telah Motorik adalah pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan memiliki ketrampilan yang lebih baik, mereka mampu melambungkan bola, melompat dengan otot yang berkoordinasi melakukan gerak satu kaki, telah mampu menaiki tangga sekaligus (Hurlock,1978: 150). Aspek motorik tidak pernah lepas dari setiap gerakan yang kita beraktivitas lompat tali. Berdasarkan pernyataan tersebut maka anak usia 4-5 tahun sudah dinilai lakukan, menggerakkan jari-jari tangan secara mampu untuk melakukan kegiatan yang perlahan sampai dengan gerakan menendang bola berhubungan dengan motorik kasar seperti yang membutuhkan kekuatan adalah contoh dari melemparkan benda pada sasaran dengan jarak 2 motorik. meter. Hal tersebut juga disampaikan oleh Sejalan dengan pernyataan di atas, Gallahue Bambang Sujiono (2008: 16), menurutnya dalam Samsudin (2008: 10), menyatakan bahwa karakteristik motorik kasar anak usia 5 tahun motorik adalah terjemahan dari kata motor adalah sebagai berikut: menendang bola, adalah suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. gerak yang dimaksud bukanlah gerak anggota badan tetapi yang melibatkan fungsi motorik seperti otot, menuruni tangga dengan lancar, berjinjit, berjalan di atas papan titian, mengikat tali sepatu sendiri, melempar bola, menangkap bola. Anak mengalami perkembangan pesat dari syaraf, otak, dan rangka. Kegiatan yang dilakukan semua aspek perkembangan. Perkembangan anak sehari hari sangat mempengaruhi motorik kasar Anak Usia Dini sama pentingnya kematangan perkembangan motorik. Aktivitas di sekolah seperti menggambar, menulis, bermain, akan membantu anak untuk mengendalikan anggota tubuhnya dalam bergerak dan tentu saja gerakan tersebut melibatkan fungsi otot, syaraf, dengan aspek perkembangan lainnya yang terdiri dari kogitif, social emosional, bahasa, dan nilai agama dan moral. Salah satu cara untuk mengembangkan aspek motorik kasar adalah melalui kegiatan melempar, menurut Djumidar otak serta rangka. Hurlock (1998: 86) (2005: 7.3), lempar dalah suatu gerakan yang menjelaskan bahwa proses motorik adalah dilakukan oleh seseorang untuk menyalurkan gerakan yang langsung melibatkan otot untuk tenaga pada suatu benda yang kemudian bergerak dan proses pensyarafan yang menghasilkan daya pada benda tersebut, daya

yang diberikan kepada benda tersebut kemudian memiliki sebuah kekuatan yang mendorong untuk bergerak berbagai arah kedepan atau keatas. Melalui kegiatan melempar anak dapat melatih kekuatan tangan. Kenyataannya saat ini banyak pembelajaran di Taman Kanak-Kanak yang kurang memahami kegiatan yang cocok agar peserta didik dapat berkembang secara optimal, misalnya dengan menggunakan kegiatan yang memakai majalah TK. Pembelajaran yang menggunakan majalah TK tidak dapat sepenuhnya memaksimalkan perkembangan peserta didik karena majalah TK tidak dapat mengeksplorasi aspek perkembangan anak dengan maksimal. Seharusnya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan lebih bervariasi agar anak dapat lebih mudah menyerap pembelajaran yang diajarkan dan apabila media yang diajarkan sesuai dengan tema anak akan lebih bereksplorasi dengan berbagai macam kegiatan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di TK PKK 76 Kentolan kidul Guwosari Pajangan Bantul, kemampuan anak dalam melempar belum mencapai tahap pencapaian perkembangan sesuai dengan usia anak. Hal ini ditunjukkan oleh gerakan tangan anak yang masih kaku saat melakukan kegiatan melempar dan belum dapat mencapai sasaran sejauh 2 meter. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain kegiatan pembelajaran di sekolah yang lebih banyak mengasah keterampilan motorik halus, motorik kasar yang menekankan kekuatan kaki dan kegiatan lebih banyak menggunakan majalah TK. Kegiatan motorik kasar jarang di sertakan dalam pembelajaran khususnya yang melibatkan tangan tetapi jika ada kegiatan motorik guru lebih Peningkatan Kemampuan Motorik... (Veny Ika Lestari) 3 menekankan pada kekuatan kaki seperti berlari ditempat, menendang bola, naik turun tangga, meniti papan titian, sehingga kekuatan tangan kurang terlatih. Anak juga kurang termotivasi media yang digunakan guru karena kurang bervariasi. Seharusnya anak Kelompok A (usia 4-5 tahun) dapat melempar dengan sasaran sejauh 2 meter Kenyataannya sebagian besar anak pada Kelompok A belum mampu melempar dengan jarak kurang lebih 2 meter. Oleh karena itu perlu metode bermain dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar yaitu melempar menggunakan bola ke dalam keranjang. Saat pembelajaran yang menyertakan motorik kasar melalui kegiatan melempar anak TK A menunjukkan bahwa masih banyak yang belum mampu melakukan lemparan dengan benar dan masih perlu bimbingan dari guru. Ini menggambarkan perkembangan motorik kasar belum berkembang secara optimal. Keterampilan motorik kasar khususnya otot tangan dapat ditingkatkan kemampuannya menggunakan metode bermain dengan melempar bola dalam keranjang. Metode bermain adalah metode pembelajaran dalam bentuk bermain untuk meningkatkan ketrampilan anak dalam melempar. Menurut Mulyani (2007: 52), memasukkan bola kedalam keranjang bertujuan untuk melatih konsentrasi dan fokus anak dalam memasukkan bola kedalam keranjang. Dengan demikian, pembelajaran melalui kegiatan bermain melempar bola ke dalam keranjang diyakini dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar yang dimiliki anak.

4 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-4 2015 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif. Waktu dan Tempat Penelitian juni 2015, pada Penelitian ini dilaksanakan pada bulan semester genap tahun ajaran 2014/2015, di TK PKK 76 Kentolan Kidul Guwosari Pajangan, Bantul. Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok A TK PKK 76 Kentolan Kidul yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 9 putra dan 11 putri. Anak-anak tersebut berada pada rentang usia 4-5 tahun. Prosedur Penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Suharsimi Arikunto. yang meliputi empat komponen diantaranya: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi berupa bagan yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya yang secara singkat dapat digambarkan seperti berikut: Gambar. Model Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto (Suharsimi Arikunto, 2010: 16) 1. Tahap Perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan sebagai berikut: a. Peneliti berkolaborasi dengan guru menentukan tema dan sub tema. Tema yang di pilih yaitu alam semesta dengan sub tema bumi dan gunung. b. Peneliti membuat Rencana Kegiatan Harian dengan pertimbangan guru kelas. RKH digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. c. Peneliti menyusun instrumen penelitian dan penilaian dengan membuat lembar observasi yang akan digunakan dalam pengamatan anak saat melakukan kegiatan pembelajaran. d. Menyiapkan kamera untuk dokumentasi. e. Menyiapkan bola serta keranjang. 2. Tahap Pelaksanaan, implementasi dari perencanaan yang telah di buat sebelumnya. Guru melakukan proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah di siapkan sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam proses pembelajaran, peneliti disini sebagai pengamat dan penilai tindakan yang dilakukan anak. Pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. 3. Tahap pengamatan, tahap ini dilakukan ketika pembelajaran sedang berlangsung, pengamatan dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Dalam pengamatan ini peneliti atau pengamat terlibat langsung dalam pembelajaran, sehingga dapat mengetahui secara lebih mendalam.

4. Tahap refleksi, refleksi dilakukan dalam upaya evaluasi dari hasil data-data yang diperoleh saat pengamatan. Saat evaluasi ini peneliti berkolaborasi dengan guru. Dalam evaluasi ini peneliti dan guru memberi penilaian pada setiap data yang diperoleh dan melakukan analisis tentang hambatan dalam pembelajaran motorik kasar melempar bola. Bila ditemukan penyebabnya maka dilakukan refleksi untuk mengatasi hambatan tersebut kemudian solusi yang diperoleh dipakai di silkus kedua. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan observasi. Melalui metode observasi peneliti mengamati langsung perubahan-perubahan yang terjadi pada anak sebelum tindakan dan tindakan. setelah diberikan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen lembar observasi berbentuk check list untuk mendapatkan data mengenai perubahan-perubahan kemampuan motorik kasar pada anak. Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah aspek ketepatan dan kelentukan. Dengan menggunakan instrumen dibawah ini: Tabel 1. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Motorik kasar Anak Usia 4-5 Tahun Aspek-Aspek Indikator Motorik kasar Ketepatan Anak dapat melemparkan bola tepat ke dalam keranjang Kelentukan Anak mampu memaksimalkan gerakan pada persendian saat melempar Teknik Analisis Data Penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penghitungan data kuantitatif adalah Peningkatan Kemampuan Motorik... (Veny Ika Lestari) 5 dengan menghitung rata-rata kemampuan motorik kasar anak berdasarkan skor yang diperoleh dari data lembar observasi peserta didik saat kegiatan melempar sedang berlangsung. Wina Sanjaya (2010:106) mengatakan bahwa analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar peserta didik sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru. Data di analisa dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana dengan rumus mean menurut Suharsimi Arikunto (2010: 284-285) Persentase = 100% Data tersebut diinterpretasikan kedalam 4 tingkatan yaitu: 1. Kriteria baik, yaitu 76%-100% 2. Kriteria cukup, yaitu 56%-75% 3. Kriteria kurang baik, yaitu 40%-55% 4. Kriteria tidak baik, yaitu 0%-40% Keberhasilan hasil diperoleh jika terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar melempar dengan persentase rata-rata 80% dengan kriteria baik dari jumlah keseluruhan anak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan Pra tindakan dilaksanakan pada 9 januari 2015. Pelaksanaan kegiatan pra tindakan berupa kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan kegiatan bermain melempar bola ke dalam keranjang. Terkait dengan aspek perkembangan motorik kasar selama observasi pembelajaran

6 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-4 2015 berlangsung anak mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan yang melibatkan kemampuan motorik kasar, seperti ketika melakukan lempar tangkap bola, anak kurang tepat saat melempar sehingga teman nya mengalami kesulitan dalam menangkap. Hasil observasi dari kemampuan awal sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan instrumen lembar observasi diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2. Hasil observasi kemampuan motorik kasar pra tindakan Kriteria Jumlah Anak Persentase Baik - - Cukup 6 30% Kurang baik 10 50% Tidak baik 4 20% Dari data di atas dapat diketahui bahwa 4 anak dari 20 anak atau 20% berada pada kriteria tidak baik, 10 anak dari 20 anak atau 50% berada pada kriteria kurang baik, dan 6 anak dari 20 anak atau 30% berada pada kriteria cukup. Berdasarkan hasil observasi pada pra tindakan, dapat dikatakan bahwa kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Maka dari itu perlu adanya tindakan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A di TK PKK 76 Kentolan Kidul. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari kamis tanggal 11 juni 2015, pertemuan kedua pada hari jumat tanggal 12 juni 2015, dan pertemuan ketiga pada hari Sabtu tanggal 13 juni 2015. media yang digunakan adalah bola dan keranjang. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak meningkat secara bertahap. Hasil pengamatan pada akhir siklus I dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Hasil observasi kemampuan motorik kasar siklus I Kriteria Jumlah Anak Persentase Baik 8 40% Cukup 12 60% Kurang baik - - Tidak baik - - Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa 12 anak dari 20 anak atau 60% berada pada kriteria cukup, 8 anak dari 20 anak atau 40% berada pada kriteria baik. Dari hasil siklus I, dapat dilihat bahwa hasil tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu 80% dari 20 anak berada pada kriteria baik, sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada pelaksanaan siklus I ada beberapa kendala yang dihadapi, sehingga perlu diadakan perbaikan untuk siklus II agar indikator keberhasilan dapat tercapai. Kendala-kendala pada siklus I yaitu instruksi yang diberikan oleh guru mengenai cara melempar yang kurang jelas sehingga anak yang dapat melempar dengan tepat sedikit dan sebagian besar masih belum mengerti cara melempar yang tepat. Kendala kedua adalah bola yang digunakan memantul karena berbahan karet. Kendala ketiga adalah guru kurang dapat mengkondisikan anak serta kurang termotivasinya anak dalam melempar. Dari beberapa kendala yang muncul, maka peneliti dengan guru kelas melakukan diskusi untuk mencari solusi atas kendala tersebut. Adapun solusi dari beberapa kendala tersebut adalah guru memaksimalkan penjelasan, perhatian, dan motivasi kepada anak agar dapat melempar dengan tepat dan lentuk. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari senin tanggal 15

juni 2015, pertemuan kedua pada hari selasa tanggal 16 juni 2015, dan pertemuan ketiga pada hari rabu tanggal 17 juni 2015. Bola yang digunakan tidak memantul dan berukuran lebih kecil dan.pas di genggam anak Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar pada anak meningkat. Hasil pengamatan pada akhir siklus II dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4. Hasil observasi kemampuan motorik kasar anak siklus II Kriteria Jumlah Anak Persentase Baik 19 95% Cukup 1 5% Kurang baik - - Tidak baik - - Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 anak dari 20 anak atau 5% berada pada kriteria cukup, 19 anak dari 20 anak atau 95% berada pada kriteria baik. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dapat diketahui bahwa kemampuan motorik kasar anak telah meningkat melebihi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil pengamatan pada akhir siklus II menunjukkan bahwa keberhasilan mencapai lebih dari 80% berada pada kriteria baik maka penelitian pada siklus II dihentikan. Berikut ini tabel perbandingan hasil observasi pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Tabel 5. Perbandingan hasil observasi pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Persentase No. Kriteria Pra Tindakan Siklus I Siklus II 1. Baik - 40% 95% 2. Cukup 30% 60% 5% 3. Kurang baik 50% - - 4. Tidak baik 20% - - Peningkatan Kemampuan Motorik... (Veny Ika Lestari) 7 Tabel perbandingan hasil observasi pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat disajikan melalui gambar grafik berikut ini : Gambar 2. Grafik perbandingan hasil observasi pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan hasil akhir siklus II menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak mengalami peningkatan yaitu 95% (19 anak) dari 20 anak berada pada kriteria baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan bermain melempar bola ke dalam keranjang merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan motorik kasar anak pada kelompok A TK PKK 76 Kentolan Kidul dapat ditingkatkan melalui kegiatan melempar bola ke dalam keranjang. Peningkatan yang terjadi dapat terlihat dari tahap penelitian, yaitu observasi yang dilakukan saat pratindakan, pelaksanaan tindakan pada Siklus I dan Siklus II. Pada hasil observasi pra tindakan diperoleh 17.5% dari 20 anak berada pada kriteria cukup

8 Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 9 Tahun ke-4 2015 untuk ketepatan dan kelentukan, kemudian siklus I meningkat menjadi 40% dari 20 anak pada kriteria baik dan siklus II yaitu 95% dari 20 anak berada pada kriteria baik untuk ketepatan dan kelentukan. Pada siklus II peningkatan presentase keterampilan motorik kasar melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 80% (16 anak) dari 20 anak berada pada kriteria baik. Maka dari itu pembelajaran kelompok A TK PKK 76 Kentolan Kidul Guwosari Pajangan Bantul dikatakan berhasil dan penelitian dihentikan. dengan lebih disempurnakan kembali. Kegiatan melempar bola ke dalam keranjang dapat diperbaiki dengan menambakan jumlah bola dan bola lebih bervariasi. Komponen motorik yang diteliti juga dapat dikembangkan kembali, tidak hanya ketepatan dan kelentukan, tetapi kekuatan dan keseimbangan dapat dijadikan komponen penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Djumidar. (2005). Dasar-dasar Atletik. Jakarta: Universitas Terbuka. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Anak Kegiatan melempar bola ke dalam keranjang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar terutama otot-otot tangan anak apabila dilakukan secara rutin dan dengan pengawasan guru. 2. Bagi Pendidik PAUD Pembelajaran motorik kasar anak melempar bola ke dalam keranjang seperti ini dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan menjadikan kegiatan motorik kasar dalam pembelajaran sehari-hari. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Kegiatan melempar bola ke dalam keranjang ini dapat dijadikan sebagai referensi yang berkaitan dengan kemampuan motorik kasar anak Hurlock, B. Elizabeth. (1998). Perkembangan Anak.(Terjemahan: Med Meitasari Tjandrasa bad Muchlihah Zarkasih). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Hurlock, B. Elizabeth. (1978). Perkembangn Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Prenada media grup. Sofia Hartati. (2005). Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.Jakarta : Depdiknas. Yani Mulyani dan Juliska Gracinia. (2007). Kemampuan Fisik, Seni dan Manajemen Diri. Jakarta: PT. Elex Media Kompentindo.