BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kinerja keuangan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nazir (1988: 30), jenis penelitian secara umum terbagi atas dua jenis,

BAB III METODE PENELITIAN

Nadya Destiyanti Putri

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Harga saham sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

PENERAPAN ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN METODE PRICE EARNINGS RATIO

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Fundamental Analysis, Dividend Discount Model, Price Earning Ratio, intrinsic value ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci : Valuasi Saham, Dividend Discount Model (DDM), Price Earning Ratio (PER) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

ANALISIS PENETAPAN HARGA INTRINSIK SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRICE EARNING RATIO

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:7). Ikatan Akuntan Indonesia (2009) Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim (2012:19)

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENILAIAN SURAT BERHARGA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam analisis penelitian ini terfokus kepada pengumuman akuisisi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.menurut Suryana (2010

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang menjadi variabel bebas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

ANALISIS FUNDAMENTAL INTERNAL UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service di Bursa efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laba tesebut di tahan untuk membiayai investasi di masa mendatang. Oleh

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan pada hakekatnya memerlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Jumlah dana tersebut tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis

BAB 1 PENDAHULUAN. sarana yang berguna untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

1/45 OVERVIEW

BAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. ditebak (Fahmi, 2006:14). Oleh karena itu, saham dikenal dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perkembangan yang sangat signifikan. Bahkan pernah dikatakan bahwa

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Fahmi, 2012:52)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempertimbangkan bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu central

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELTIAN. mengenai arus kas operasi dan pengaruhnya terhadap harga saham. Objek pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. return yang optimal melalui dividen dan capital gain. Investor yang

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia Periode

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Avitta Putri Wijaya Raden Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017. 2. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan Pada Subsektor Batu Bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2015. Dengan pengambilan data dari Bursa Efek Indonesia atau Website Resmi IDX (Indonesia Stock Exchange) yaitu www.idx.co.id. B. Desain penelitian Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Nazir (2011:84) menerangkan bahwa : Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat deskriptif. Nazir (2011: 63) mengemukakan bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. 28

29 Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Arikunto (2010:12) mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Berdasarkan deskripsi tersebut maka penelitian ini akan mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data laporan keuangan perusahaan Subsektor Batu Bara dengan data selama 3 tahun yaitu 2014-2016. Data data tersebut digunakan untuk menghitung harga wajar saham tahun 2014-2016 dengan menggunakan metode Dividend Discount Model (DDM). Hasil dari penelitian ini merupakan sebuah keputusan investasi yang dapat dijadikan pedoman dalam bertransaksi di instrumen saham. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan mengetahui nilai harga wajar saham dari perusahaan Subsektor Batu Bara yang tercatat di BEI periode 2014-2016. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Beberapa Variabel yang digunakan dalam penelitian ini, untuk menghitung harga wajar saham pada Subsektor Batu Bara di BEI periode 2014-2016. Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur Rate Of Return (tingkat imbal hasil) ekuitas. Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan ekuitas pemegang. Return On Equity (ROE) dihitung dengan rumus :

30 ROE = Sumber: Rusdin (2008) 2. Earning Per Share (EPS) Earning Per Share merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan perlembar saham. EPS = Sumber: Rusdin (2008) 3. Dividend Per Share (DPS) Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua dividen yang dibagikan pada tahun buku sebelumnya, baik dividen intern, dividen total atau dividen saham. Dividend Per Share Sumber: Rusdin (2008) 4. Dividend Payout Ratio (DPR) Dividend Payout Ratio menunjukkan besarnya dividen yang akan dibayarkan perusahaan kepada investor dari earning yang diperoleh perusahaan. Dividend Payout Ratio x100% Sumber: Rusdin (2008) D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Didalam Sektor pertambangan terdiri dari 5 Subsektor yaitu Subsektor Batu Bara, Minyak dan Gas Bumi, Logam dan Mineral lainnya dan Batu Batuan

31 dengan jumlah 43 Perusahaan yang tercatat sebagai Emiten di Bursa Efek Indonesia. Peneliti mengambil Subsektor Batu Bara sebagai Populasi Penelitian. 2. Sampel penelitian Didalam Sektor Pertambangan terdapat 43 Perusahaan yang tercatat sebagai Emiten di Bursa Efek Indonesia. Tetapi Peneliti mengambil Subsektor Batu Bara dengan jumlah 2 perusahaan dari 23 perusahaan Subsektor Batu Bara untuk periode 2014-2016 sebagai sample penelitian. Berdasarkan uraian diatas, Metode Pengambilan Sampel yang digunakan peneliti yaitu purposive sampling. Dengan kriteria tertentu yaitu 1. Perusahaan yang mempunyai Annual Report tahun 2014-2016. 2. Hanya memilih saham perusahaan yang membagikan Dividen tahun 2014-2016. Tabel 3.1 Sampel Penelitian No Kode Nama Emiten 1 ADRO Adaro Energy Tbk 2 ITMG Indo Tambang raya Megah Tbk Sumber data : www.sahamok.com E. Teknik Pengumpulan Data Bungin (2007:42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Studi Pustaka dan Dokumentasi. Studi pustaka yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu Investasi di

32 Pasar Modal, Valuasi Saham dan Penelitian penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya. Bungin (2007:121) bahwa Metode Dokumentasi adalah Metode yang digunakan merupakan Data Historis. Pengumpulan dokumen untuk penelitian ini difokuskan pada Laporan Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas. Data yang digunakan antara lain : Harga Saham Penutupan (Closing Price), EPS, ROE, DPS, DPR untuk masing masing saham Subsektor Batu Bara yang menjadi Objek Penelitian selama periode 2014-2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder yaitu Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber (perusahaan). Adapun data data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia atau Website Resmi IDX (Indonesia Stock Exchange) yaitu www.idx.co.id. Berdasarkan metodenya penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Adapun tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, penelitian ini termasuk penelitian dengan studi data panel. F. Metode Analisis 1. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif adalah Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2010:147). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dividend Discount Model (DDM).

33 Kelebihan model ini dibandingkan dengan PER adalah DDM memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan. Petumbuhan perusahaan tersebut dilihat dari dividen yang dibagikan setiap tahunnya. Penghitungan DDM dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan berikut ini: a. Pertumbuhan constant Model pertumbuhan konstan disebut juga sebagai Gordon Growth model atau Gordon s model. Pendekatan ini memiliki asumsi bahwa dividend yang dibayarkan perusahaan akan tumbuh secara konstan dari tahun ke tahun. Secara matematis, persamaan model ini dapat dituliskan sebagai berikut: T D0(1 g) 1 g P0 1 k g 1 k P T D 0 0 jika k g jika k g Dimana: g = expected growth rate Dalam model constant growth rate, Gordon membuat asumsi baru yaitu dividend yang dibayarkan perusahaan akan tumbuh secara konstan selamanya (forever). Dengan asumsi baru dari Gordon ini maka rumus penghitungan constant growth rate dapat dinotasikan sebagai berikut: D0 1 g k g D k g 1 P0 Namun hal penting yang harus diperhatikan dalam pendekatan Gordon ini adalah nilai k harus lebih besar dari g (k > g). Pendekatan yang dipakai Gordon ini

34 kemudian dikenal dengan pendekatan Constant Perpetual Growth Rate. Dari formula DDM di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa growth harus konsisten untuk waktu yang sangat panjang bahkan kalau bisa selamanya. Tentu saja hal ini hampir tidak mungkin dalam kehidupan nyata. Namun yang agak mendekati mungkin adalah apabila suatu perusahaan yang berada dalam tahap mature dan cenderung memiliki growth yang konsisten. 1) Menghitung tingkat pertumbuhan dividen (g). g = ROE x retention rate Retention rate = 1-Dividend Payout Ratio Dividend Payout Ratio x100% (Tandelilin,2010:376) Keterangan : g = Tingkat pertumbuhan dividen ROE = Laba bersih atas modal sendiri DPS = Dividen yang dibagikan dalam per lembar saham EPS = Earning yang didapatkan per lembar saham 2) Menentukan Estimasi Dividen yang diharapkan di masa mendatang. D1 =D0 (1+g) (Tambunan,2008) Keterangan : D1 = Estimasi dividen yang diharapkan D0 = Dividen tahun terakhir diterima/dibagikan g = tingkat pertumbuhan dividen

35 3) Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan (r). D Keterangan : D0 : Dividen yang terakhir kali dibagikan P0 : Harga pasar saham saat ini 4) Menghitung nilai intrinsik D Keterangan : 0^ = Nilai intrinsik saham dengan model pertumbuhan konstan D1= Dividen yang akan diterima dalam jumlah konstan selama periode pembayaran dividen di masa datang r = Tingkat return yang diharapkan g = Tingkat pertumbuhan dividen Dengan indikator keputusan investasi sebagai berikut : 1) Apabila Nilai intrinstik (NI) lebih besar dari harga pasar maka saham tersebut dinilai undervalue dan keputusan yang seharusnya diambil investor adalah membeli saham tersebut. 2) Apabila Nilai intrinsik (NI) lebih kecil dari harga pasar maka saham dinilai terlalu mahal atau overvalue dan keputusan yang seharusnya diambil oleh investor adalah menjual saham perusahaan tersebut.

36 3) Apabila Nilai intrinsik (NI) sama dengan harga pasar maka dapat dinilai harga saham dalam kondisi wajar/fair dan rekomendasi untuk saham tersebut adalah menahan saham perusahaan tersebut.