BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Penelitian Penelitian pengaruh konten media berbasis audio-visual merupakan suatu penelitian eksperimen yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Tahun Ajaran 2012-2013. Data hasil penelitian berupa skor motivasi belajar siswa yang diperoleh melalui angket yang disebarkan kepada responden. Kemudian data tersebut diolah untuk diuji normalitas menggunakan statistik uji-t, homogenitas menggunakan statistik uji-f serta uji hipotesisnya menggunakan statistik uji-t. Data hasil penelitian skor motivasi belajar siswa yang diperoleh melalui angket sebelum dan angket sesudah dapat di lihat pada tabel berikut. Tabel 8. Skor Motivasi Belajar Siswa Jenis Angket Parameter Kelas Rata rata Ekperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Angket motivasi sebelum Angket motivasi sesudah Minimum 82 88 Maksimum 137 147 Minimum 108 106 Maksimum 150 149 109,2 117,70 131,36 128,66 4.2. Analisis Data 4.2.1. Uji Normalitas Data Hasil kemajuan motivasi belajar yang diperoleh untuk kelas eksperimen sebesar χ 2 hitung = 6,675 dan untuk kelas kontrol sebesar χ 2 hitung = 6,124 dengan χ 2 tabel = 11,070. Kriteria pengujian χ 2 hitung < χ 2 tabel maka Ho diterima. Dengan demikian, karena χ 2 hitung dalam penelitian ini lebih kecil dari χ 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel dalam
penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal. Selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 6. 4.2.2. Uji Homogenitas Data Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 7 diperoleh untuk F hitung = 1,072 dan untuk F tabel = 2,00. Berdasarkan kriteria pengujian yaitu terima Ho jika F hitung < F tabel, karena hasil yang diperoleh menyatakan F hitung < F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini memiliki varians yang sama (homogen). 4.2.3. Uji Hipotesis Penelitian Hasil yang diperoleh t hitung = 4,19 dan untuk t tabel = 1,67 pengujian hipotesis lihat lampiran 8. Kriteria pengujian hipotesis terima Ho jika t hitung = t tabel. Untuk harga lainnya Ho di tolak. Berdasarkan hasil yang diperoleh menyatakan bahwa Ho ditolak artinya Ha yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa di kelas yang menggunakan konten media berbasis audio-visual (suara penjelasan materi dari guru) dengan motivasi belajar siswa di kelas yang menggunakan konten media berbasis audio-visual (suara musik) diterima. 4.3. Pembahasan Berdasarkan tujuan dari penelitian yang dikemukakan yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dikelas yang menggunakan konten media berbasis audio-visual (suara penjelasan materi dari guru) dan motivasi belajar siswa di kelas yang menggunakan konten media berbasis audio-visual (suara musik). Kegiatan awal yang peneliti lakukan adalah menyiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa angket motivasi. Jenis angket yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket tertutup. Sebelum digunakan, angket terlebih dahulu di validasi agar dapat diketahui apakah angket tersebut layak digunakan untuk mengukur motivasi siswa atau tidak, baik penyusunan
persentase kemajuan motivasi belajar siswa tata bahasa maupun bentuk kalimat yang digunakan pada angket motivasi tersebut. Proses validasi dilakukan oleh dosen atau guru yang dianggap ahli dalam bidang validasi. Pada penelitian ini menggunakan 2 kelas yaitu kelas Xb sebagai kelas eksperimen dan kelas Xa sebagai kelas kontrol. Sebelum kedua kelas diberikan perlakuan, terlebih dahulu diberikan angket motivasi awal. Selanjutnya, kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda yaitu proses belajar mengajar menggunakan konten media berbasis audio-visual (suara penjelasan materi dari guru) di kelas eksperimen dan proses belajar mengajar menggunakan konten media berbasis audio-visual di kelas kontrol. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan, selanjutnya diberikan angket motivasi akhir untuk mengetahui motivasi siswa setelah diberikan perlakuan. Dari hasil angket sebelum dan angket sesudah diperoleh kemajuan motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol untuk tiap-tiap indikator yang disajikan pada grafik berikut. 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 11,71 9,52 18.25 4,81 13,55 6,82 17,37 8,33 11,67 6,77 eksperimen kontrol hasrat dorongan harapan senang tekun indikator motivasi Gambar 6. Persentase kemajuan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk setiap indikator Berdasarkan data kemajuan motivasi belajar siswa setiap indikator di atas menyatakan bahwa, kemajuan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kemajuan motivasi belajar siswa di kelas kontrol. Indikator dorongan yang paling besar dari indikator motivasi yang lain dalam penelitian ini menjelaskan bahwa seseorang melakukan
skor rata-rata kemajuan motivasi belajar siswa sesuatu salah satunya berpangkal pada dorongan. Indikator senang tertinggi kedua hal ini menyatakan bahwa siswa di kelas eksperimen lebih senang dibelajarkan dengan menggunakan konten media berbasis audio-visual (suara penjelasan materi dari guru) dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan dengan konten media berbasis audio-visual (suara musik) hal ini terlihat dari gairah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran saat belangsung. Harapan siswa untuk berhasil lebih besar dibandingkan dengan hasrat dan ketekunan, hal ini dapat terlihat pada saat siswa berhasrat dalam belajar dan tekun dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru meskipun tugas itu terasa berat bagi mereka. Semua ini karena rangsangan dari luar melalui penggunaan konten media yang digunakan saat proses pembelajaran berlangsung. Kemajuan tiap indikator motivasi belajar di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kemajuan tiap indikator motivasi belajar di kelas kontrol karena konten media berbasis audio-visual (suara penjelasan materi dari guru) yang digunakan pada kelas eksperimen lebih mempengaruhi motivasi belajar siswa dibandingkan dengan konten media berbasis audio-visual (suara musik) yang digunakan pada kelas kontrol. Skor rata-rata kemajuan motivasi belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada grafik berikut. 16 14 12 14,71 10 8 7,20 6 4 2 0 eksperimen kelas perlakuan kontrol
rata-rata motivasi belajar siswa Gambar 7. Distribusi skor rata-rata kemajuan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan skor rata-rata keseluruhan di atas dapat diinterpretasikan bahwa skor rata-rata kemajuan motivasi siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata motivasi belajar siswa di kelas kontrol, dengan perolehan kemajuan sebesar 14,71% untuk kelas eksperimen dan 7,20% untuk kelas kontrol, dengan selisih kemajuan sebesar 7,51%, Hal ini karena konten media berbasis audio-visual (suara penjelasan materi dari guru) yang digunakan pada kelas eksperimen lebih mempengaruhi motivasi belajar siswa dibandingkan dengan konten media berbasis audio-visual (suara musik) yang digunakan pada kelas kontrol. Perbedaan motivasi belajar siswa terlihat juga dari jenis kelamin perempuan dan lakilaki, dengan skor rata-rata motivasi belajar siswa sebagai berikut. 30 25 20 25,78 20,43 15 10 14,44 9,28 eksperimen kontrol 5 0 laki-laki perempuan Gambar 8. Perbandingan Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa Laki-Laki dan Perempuan Data di atas menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata motivasi belajar siswa perempuan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol, dengan perolehan 25,78% untuk laki-laki di kelas eksperimen dan 14,44% untuk laki-laki di kelas kontrol dengan selisih sebesar 11,34%. Perolehan rata-rata motivasi belajar siswa perempuan sebesar 20,43% di kelas eksperimen dan 9,28% di kelas
eksperimen dengan selisih kedua kelas sebesar 11,15%. Motivasi belajar siswa laki-laki lebih tinggi dari motivasi belajar siswa perempuan dikarenakan pemanfaatan konten media berbasis audio-visual dalam pembelajaran hal ini terlihat dari aktifitas dan respon siswa lakilaki lebih besar dari aktifitas dan respon siswa perempuan.