BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khususnya mengenai jaminan social (Depkes RI, 2004). Penyempurna dari. bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis (GGK) adalah suatu keadaan dimana terdapat penurunan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan program Indonesia Case Based Groups (INA-CBG) sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23/1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 40/2004, penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan di awal tahun 2014, mulai

BAB I PENDAHULUAN. jantung. Prevalensi juga akan meningkat karena pertambahan umur baik lakilaki

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Ng et al (2014) dengan judul Cost of illness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. 28H dan pasal 34 Undang-Undang Dasar Dalam Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. secara global dalam konstitusi WHO, pada dekade terakhir telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. Operasi caesar atau dalam isitilah kedokteran Sectio Caesarea, adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. belahan dunia. Data International Agency for Research on Cancer (IARC) GLOBOCAN

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi

BAB I PENDAHULUAN. setempat dan juga kearifan lokal yang berlaku pada daerah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (yang selanjutnya disebut UUD) 1945

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan Jaminan Sosial dalam mengembangkan Universal Health

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

kesatuan yang tidak terpisahkan dari manajemen operasi RS. Manajemen operasi yang efisien (lean management) adalah manajemen operasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I BAB I PENDAHULUAN. aman, bermutu, dan terjangkau. Hal ini diatur dalam undang-undang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhannya oleh negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan yang sempurna kepada pasien baik pasien rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan nafkah, yang berada di luar kekuasaannya (Kemenkes RI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. metabolik tubuh (Imaligy, 2014). Dalam menangani kasus gagal jantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia tahun 2010 menunjukan, kasus rawat

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Coverage (UHC) adalah suatu ketentuan penting bagi negara

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. insektisida antikolinesterase, serta gangguan hepar dan gagal ginjal akibat

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu prinsip dasar pembangunan kesehatan yaitu setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN HEMODIALISA,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. miskin (Pasal 28H UUD 1945). Kesadaran tentang pentingnya. jaminan perlindungan sosial terus berkembang hingga perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Pengakuan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang harus diperhatikan setiap

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, dan ginjal (WHO, 2009).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Untuk memenuhi hak masyarakat miskin dalam. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB 1 Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO pada tahun 2002, memperkirakan pasien di dunia

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah hak dan investasi, dan semua warga negara berhak atas kesehatannya termasuk masyarakat miskin. Diperlukan suatu sistem yang mengatur pelaksanaan bagi upaya pemenuhan hak warga negara untuk tetap hidup sehat, dengan mengutamakan pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Di Indonesia, falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-5 juga mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hak ini juga termaktub dalam UUD 45 pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti dengan UU 36/2009 tentang kesehatan. Dalam UU 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial. Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sistem jaminan sosial nasional ini diselenggarakan melalui mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang sistem 1

2 jaminan sosial nasional. Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak (Kemenkes, 2014). Misi pembangunan kesehatan Indonesia adalah memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk masyarakat miskin, kementrian kesehatan Republik Indonesia telah menentukan kebijakan penerapan konsep INA-CBG s (Indonesia Case Base Groups) sebagai sistem pembayaran pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan keputusan menteri kesehatan RI nomor 903/MENKES/PER/V/2011 tentang pedoman pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Tahun 2011. Meningkatnya biaya kesehatan telah menjadi perhatian besar dan menjadi salah satu isu penting bagi pasien, praktisi kesehatan, pihak asuransi, pemerintah, dan masyarakat secara umum, dikarenakan tidak semua bentuk produk dan pelayanan kesehatan dapat dengan mudah untuk diperoleh oleh pasien. Hal ini membuat suatu analisis ekonomi di bidang kesehatan memainkan peranan penting sebagai sumber informasi kesehatan, dengan tujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dan pelayanan kesehatan secara optimal dan efisien (Wertheimer dan Chaney, 2003). Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel sel jaringan payudara. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemukan pada kebanyakan wanita. Menurut penelitian Globocan (2008) yang dilakukan

3 International agency for research on cancer di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker paling banyak terjadi dengan angka kematian nomor 3 setelah kanker paru dan kolon. Berdasar data SIRS tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap diseluruh rumah sakit di Indonesia yaitu 16, 85 % (Depkes, 2008). Kanker payudara dapat diterapi melalui beberapa cara, yaitu melalui cara pembedahan, radioterapi, terapi endokrin, terapi biologis tertarget dengan antibodi monoklonal, dan kemoterapi. Kemoterapi dengan menggunakan obat anti-kanker merupakan salah satu terapi yang paling banyak digunakan pada kasus kanker payudara, baik itu sebagai terapi adjuvan dan neoadjuvan pada kanker payudara stadium awal, maupun sebagai terapi utama pada kanker payudara stadium lanjut (American cancer society, 2013). Pemberian kemoterapi pada pasien kanker payudara berbeda-beda pada setiap pasien tergantung pada stadium kanker payudara yang dideritanya. Perbedaan tersebut terletak pada regimen kemoterapi yang diberikan, yang meliputi jenis dan dosis obat sitotoksik yang diberikan, interval waktu pemberian obat sitotoksik, serta jumlah siklus kemoterapi yang dijalani oleh pasien. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan pada lamanya perawatan pasien dan besarnya biaya yang ditanggung setiap pasien kanker payudara (Lidgren, 2007). Penggunaan obat-obat kemoterapi juga dapat menimbulkan berbagai masalah seperti efek samping dan toksisitas akibat penggunaan kemoterapi, dimana hal ini juga dapat mempengaruhi besarnya biaya yang perlu dikeluarkan oleh pasien. Dari data yang diketahui, kerugian ekonomi di seluruh dunia akibat

4 kanker payudara pada tahun 2011 diperkirakan mencapai $US300-400 milyar dengan $US100-140 milyar diantaranya adalah pengeluaran untuk biaya medis langsung. Pada satu dekade terakhir, sekitar $US500 milyar dikeluarkan untuk menangani penyakit mematikan ini (Estim, 2011). Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui rerata besarnya biaya terapi yang dikeluarkan oleh pasien kemoterapi kanker payudara yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yang merupakan rumah sakit rujukan utama untuk pengobatan kanker payudara di Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang timbul dari permasalahan ini adalah : 1. Berapa rerata biaya dan komponen biaya apa yang paling besar pada pasien kemoterapi kanker payudara rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta? 2. Bagaimana gambaran pola dan rerata biaya kemoterapi tiap regimen pada pasien kemoterapi kanker payudara rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta? 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi biaya riil pada pasien kemoterapi kanker payudara rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta?

5 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui rerata biaya dan komponen biaya mana yang merupakan komponen biaya tertinggi pada pelayanan pasien kemoterapi kanker payudara rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr Sardjito? 2. Untuk melihat pola dan rerata biaya kemoterapi tiap regimen pada pasien kemoterapi kanker payudara rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta? 3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi biaya riil pada pasien kemoterapi kanker payudara rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta? D. Manfaat Penelitian 1. 1. Untuk Depkes RI, sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan pemeliharaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin. 2. Untuk pihak Asuransi / Pembayar, penelitian ini bisa menjadi salah satu acuan/dasar pertimbangan dalam penentuan tarif INA-CBG s. 3. Untuk pihak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk pihak manajemen dalam mengambil kebijakan terkait dengan efisiensi dan efektivitas serta peningkatan mutu kualitas pelayanan pasien kanker payudara rawat inap jamkesmas 4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya

6 E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang Analisis biaya terapi pasien kemoterapi kanker payudara jamkesmas rawat ianp di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sepanjang penelusuran belum pernah dilakukan. Pelaksanaan penelitian yang sudah dilaksanakan dan ada hubungannya dengan penelitian tersebut : 1. Rohana Namsa (2008) yang meneliti tentang Evaluasi Biaya Terapi Pasien Askeskin di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui selisih biaya terapi pasien Askeskin rawat inap, mengetahui besar biaya penggunaan bahan & Alkes habis pakai di depo rawat inap yang tidak ditanggung PT Askes, dan mengetahui besar biaya penggunaan obat diluar standar yang ditetapkan yang tidak ditanggung PT Askes di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Mantik Uji (2013) yang meneliti tentang Analisis Biaya Terapi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Inap dengan Hemodialisa di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya total & komponen biaya terapi pasien penderita gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisa, mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap total biaya terapi pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah pada subyek penelitian, tempat, metode dan analisis datanya.