POTENSI BERBAGAI TANAMAN SEBAGAI INANG INOKULUM MIKORIZA ARBUSKULAR DAN EFEKNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG DAN KEDELAI DI TANAH ULTISOL

dokumen-dokumen yang mirip
Campuran Tulang Sapi Dengan Asam Organik Untuk Meningkatkan P- Tersedia dan Pertumbuhan Tanaman Jagung di Inceptisol

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

OLEH : REZEKI AYU CITRA UTAMA ILMU TANAH

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

EVALUASI KEBERADAAN MIKORIZA DARI RESIDU APLIKASI MIKORIZA DAN KOMPOS JERAMI SERTA EFEKTIVITASNYA PADA TANAMAN KEDELAI

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

SKRIPSI OLEH : DESI SIMANJUNTAK

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.3, Juli 2017 (81):

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

EKO ANDREAS SIHITE AGROEKOTEKNOLOGI

EFEK INTERAKSI PEMBERIAN SILIKAT DAN MIKORIZA PADA ANDISOL TERHADAP P-TERSEDIA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

SKRIPSI. Oleh : TSABITA BENAZIR MUNAWWARAH SYA BI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL SKRIPSI OLEH

PEMBERIAN FERMENTASI URIN MANUSIA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG DI TANAH INSEPTISOL KWALA BEKALA SKRIPSI

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.2, No.2 : , Maret 2014

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.2: , Maret 2015

Pemanfaatan Limbah Lumpur Padat (Sludge) Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Sebagai Alternatif Penyediaan Unsur Hara Di Tanah Ultisol

CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA

TINJAUAN PUSTAKA. berubah kembali ke asal karena adanya tambahan substansi, dan perubahan bentuk

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

APPLICATION OF DOSE MIKORIZA VESKULA ARBUSKULAR (MVA) AND TIME APPLICATION INCREASE CROP PRODUCTION CORN (Zea mays L.)

PERANAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN P DAN

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

III. METODE PENELITIAN A.

SKRIPSI. Oleh : YULI SAGALA/ ILMU TANAH

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Coressponding Author :

PEMANFAATAN LIMBAH RUMPUT LAUT (Sargassum polycystum) SEBAGAI BAHAN PUPUK CAIR UNTUK SAWI ( Brassica juncea L. ) ORGANIK PADA TANAH ULTISOL

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

DAMPAK DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH INCEPTISOL SKRIPSI. Oleh REGINA RUNIKE ANDREITA/ ILMU TANAH

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA ULTISOL AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH PKS DAN CACING TANAH SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (33):

APLIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI LAHAN GUNUNG DAN TEGAL DI PAMEKASAN PADA TANAMAN TEMBAKAU MADURA (NICOTIANA TABACUM)

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret

Urea fertilizer and goat manure application for increasing N Total on Inceptisol Kuala Bekala and corn growth ( Zea mays L. )

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

INFEKTIVITAS MIKORIZA PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN INANG DAN BEBERAPA JENIS SUMBER INOKULUM. Nurhayati

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 7 Unit Usaha

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAHAN METODE PENELITIAN

UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. var.

570. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN PUPUK HAYATI PADA PERBEDAAN VOLUME MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Eksplorasi Mikorizaa Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan - Madura

RINGKASAN Maspeke, S. P dan Nurdin

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

MIKORIZA DAN PERANANNYA MIKORIZA LABORATORIUM PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT BANYUMAS

I. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman yang berasal dari

TANGGAP TANAMAN TERHADAP INOKULASI INOKULUM FMA INDIGENOUS CAMPURAN DAN INOKULUM FMA MYCOFER

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

*Corresponding author : ABSTRACT

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.2 : , Maret 2015

SKRIPSI OLEH: KARTIKA SRY NINGSIH AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill

P.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti, dan G.J., Kusumawati R.

Coressponding author : ABSTRACT

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

ABSTRACT. APLIKASI BEBERAPA JENIS COMPOST TEA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH MIKROORGANISME TANAH INCEPTISOL, PRODUKSI DAN KUALITAS SAWI (Brassica juncea)

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr.)

BAB III METODE PENELITIAN. Peneletian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

PENAMPILAN MORFOFISIOLOGI AKAR BEBERAPA HASIL PERSILANGAN (F1) JAGUNG (Zea mays L.) PADA DUA MEDIA TANAM DI RHIZOTRON SKRIPSI OLEH:

EFEKTIFITAS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DENGAN PROVENAN JARAK PAGAR PADA CEKAMAN KEKERINGAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilakukan bulan Juni 2011 Oktober 2011.

PENGARUH DOSIS KOMPOS FERMENTASI DAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN DOLOMIT TERHADAP PERUBAHAN ph TANAH, SERAPAN N DAN P SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) TOLERAN ALUMINIUM SKRIPSI OLEH : SITI KURNIA /PEMULIAAN TANAMAN

Transkripsi:

POTENSI BERBAGAI TANAMAN SEBAGAI INANG INOKULUM MIKORIZA ARBUSKULAR DAN EFEKNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG DAN KEDELAI DI TANAH ULTISOL Potency of Several Plants as Host of Mycorrhiza Arbuscular Inoculum and Their Effects on Growth of Maize and Soybean Plants in Ultisol Doli Saputra Hasibuan 1*, T.Sabrina 2, Alida Lubis 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding author : E-mail : dolihasibuan@gmail.com ABSTRACT The objective of this research would be to examine the micorrhyze inoculum quality of several types of hosts using ultisol as growing medium on maize and soybean growth. The research has been conducted in greenhouse and laboratory of Biotechnology of Soil, Faculty of Agriculture, North Sumatera University. To achieve this objective, a non-factorial group random sampling has been used through some treatments: J J (maize was applied with mycorrhyze inoculum of maize), D J (maize was apolied with mycorrhyze inoculum of soybeans), S J (maize was applied with mycorrhyze inoculum of setaria grass), T J (maize was appolied with mycorrhyze inoculum of groundnuts), J D (soybean was applied with mycorrhyze inoculum of maize), D D (soybean was applied with mycorrhyze inoculum of soybeans), S D (soybean was applied with mycorrhyze inoculum of setaria grass), T D (soybean was applied with myzoerhyze inoculum of groundnuts). The result of research indicated that application of myzorrhyze inoculum of maize, soybean, groundnut and setaria grass to maize and soybean plants has not significant effect of increassing the height of plants, wet weight of shoot, dry weight of shoot, wet weight of root, degree of root infection, uptakes of N and P in plants of maize and soybean plants. Keywords: host, mycorrhyze inocolum, maize, soybean, groundnut, and setaria grass ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi inokulum mikoriza dari berbagai jenis tanaman inang yang menggunakan ultisol sebagai media tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kedelai di tanah ultisol. Penelitian ini dilakukan di rumah kasa dan laboratorium Bioteknologi Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. Untuk dapat mencapai tujuan penelitian maka dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non-faktorial. Dengan perlakuan J J (Tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman jagung), D J (Tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman kacang kedelai), S J (Tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman rumput setaria), T J (Tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman kacang tanah), J D (Tanaman kedelai diberi ikokulum mikoriza dari tanaman jagung), D D (Tanaman kedelai di beri ikokulum mikoriza dari tanaman kedelai), S D (Tanaman kedelai diberi ikokulum mikoriza dari tanaman rumput setaria), T D (Tanaman kedelai diberi ikokulum mikoriza dari tanaman kacang tanah).hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulum mikoriza dengan tanaman inang jagung, kedelai, kacang tanah maupun rumput setaria pada tanaman jagung dan kedelai tidak menunjukkan peningkatan 905

terhadap tinggi tanaman, berat basah tajuk tanaman, berat kering tajuk tanaman, berat basah akar tanaman, derajat infeksi akar, serapan N dan serapan P pada tanaman jagung dan kedelai. Kata Kunci: inang, inokulum mikoriza, jagung, kedelai, kacang tanah, rumput setaria PENDAHULUAN Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan akar tanaman. Rao (1994) mengemukakan bahwa lebih dari 80% tanaman dapat bersimbiosis dengan fungi mikoriza arbuskular (FMA) serta dapat pada sebagian besar ekosistem alam dan pertanian serta memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman, kesehatan dan produktifitas tanaman. Banyak penelitian telah melaporkan peranan FMA dalam meningkatkan pertumbuhan berbagai tanaman dalam berbagai kondisi. Muzar (2000) menggunakan FMA dengan dosis 15 g inokulum FMA per lubang tanam diperoleh hasil terbaik pada pertumbuhan tanaman, tetapi juga menekan kebutuhan pupuk P sampai 20-30% (Sutanto, 2002). Proses pembuatan inokulum FMA bersifat obligatif simbiotik memerlukan tanaman inang, sebab FMA tidak dapat hidup pada media buatan. Untuk itu peranan perakaran tanaman inang sangatlah mempengaruhi dari kualitas inokulum yang dihasilkan. Adapun tujuan penelitian adalah untuk menguji kualitas inokulum mikoriza dengan berbagai jenis tanaman inang yang menggunakan ultisol sebagai media tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan kedelai di tanah ultisol. tahun 2000. Tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza juga dapat bertahan hidup pada kondisi tercekam kekeringan,tanah salin, pada tanah-tanah yang mengalami kekahatan fosfor. Mikoriza tidak hanya menguntungkan BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa dan di Laboratorium Bioteknologi Tanah Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera 906

Utara, Medan. dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl dimulai pada bulan Oktober 2011 sampai April 2012. Bahan yang digunakan antara lain Tanah ultisol asal Simalingkar B Mikoriza Arbuskular, Fosfat Alam, Jerami Cacah, dan Urea (sebagai pupuk dasar), benih tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman jagung S(J)= Tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman rumput setaria. T(D)= Tanaman kedelai diberi inokulum mikoriza dari tanaman kacang tanah.j(d)= Tanaman kedelai diberi inokulum mikoriza dari Inang (Kedelai, Jagung, Kacang Tanah, tanaman jagung. D(D)= Tanaman kedelai Rumput Setaria,) sebagai tanaman indikator, diberi ikokulum mikoriza dari tanaman bahan-bahan kimia untuk kebutuhan analisis. kedelai. S(D)=Tanaman kedelai di beri Alat yang digunakan meliputi timbangan analitik, erlenmeyer, oven, ph meter, cangkul, goni untuk tempat tanah, polibag, karet, dan alat-alat kebutuhan analisis. Penelitian ini di lakukan di rumah kasa dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan yaitu : T(J)= Tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman kacang tanah. D(J)= Tanaman jagung diberi inokulum mikoriza dari tanaman kacang kedelai. J(J)= Tanaman inokulum mikoriza dari tanaman rumput setaria. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu menghasilkan inokulum dari berbagai tanaman inang yaitu rumput setaria, jagung, kedelai dan kacang tanah. Pada masa ini pemanenan bisa dilakukan apabila derajat infeksi akar diatas 80%. Tahap kedua yaitu pengujian inokulum dari berbagai jenis tanaman inang dan diaplikasikan terhadap tanaman jagung dan kedelai sampai pada masa vegetatif. Bahan tanah ultisol diambil dari kwala Bekala (Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten 907

Deli Serdang). Pengambilan dilakukan secara zig-zag pada kedalaman 0-20 cm kemudian bahan dimasukan kedalam goni. Setelah itu bahan dikompositkan dan di campurkan secara merata. Selanjutnya diambil ± 100 gram untuk dilakukan analisis awal % kadar air (KA) dan % kapasitas lapang (KL),Corganik tanah,ph tanah,n-tanah,p-tanah. Disiapkan media tanah ultisol kedalam polibag dengan kapasitas 6,4 kg/polibag. Dimana sebelumnya tanah ultisol ini sudah disterilkan. Bibit tanaman induk (Jagung dan Kedelai) ditanam pada tanah dengan aplikasi hasil inokulasi Mikoriza Arbuskular yang berasal dari LIPI pada tanaman inang (Kedelai, Jagung, Kacang Tanah, Rumput Pelaksanaan dilakukan dengan Setaria). Semua tanaman diberikan pupuk persiapan media tanah ultisol sebanyak 15kg/polibag, dimana sebelumnya tanah ultisol tersebut sudah disterilkan dengan cara sterilisasi panas yaitu mengeringkan tanah fosfat alam 0,9 g/polibag untuk jagung dan 0,45 g/polibag untuk kedelai, Urea 0,5 g/polibag untuk jagung dan 0,3 g/polibag untuk kedelai, sebagai pupuk dasar. ditempat terbuka dan bebas dari hujan. Pertumbuhan tanaman induk sampai pada Mikoriza arbuskular berasal dari lembaga masa vegetatif. penelitian indonesia (LIPI). Fosfat alam dan urea sbagai pupuk dasar diberikan pada saat tanam ke masing masing polibag. Tanaman inang dirawat sampai pada masa vegetatif. Kemudian dilakukan pengamatan derajat infeksi akar dan jumlah spora untuk menentukan saat yang tepat bagi pemanenan inokulum FMA. Setelah itu dari masingmasing tanaman Induk dianalisis Kolonisasi akar. Penyiraman dilakukan setiap hari sampai mencapai kondisi kapasitas lapang. Dan penyemprotan insektisida organik maupun anorganik untuk memelihara tanaman dari hama dan penyakit. Penyiangan gulma disekitar tanaman. 908

Pemanenan di laksanakan apabila masa akhir vegetatif masing masing tanamana HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Inokulum Mikoriza Arbuskular Dari telah tercapai. Masa vegetatif kedelai di Berbagai Inang tandai dengan muculnya bunga berwarna ungu (varitas Anjasmoro) pada tanaman. Akhir vegatatif jagung di tandai dengan munculnya malai pada pucuk tunas jagung. Bagian yang di panen adalah tajuk tanaman yaitu, dari pangkal batang tanaman sampai tunas. Sebelum memasuki tahap pengaplikasian inokulum mikoriza arbuskular pada tanaman jagung dan kedelai memerlukan suatu tahapan yaitu pembuataan (pembiakan) inokulum mikoriza arbuskular pada tanaman jagung, kedelai, setaria, kacang tanah sebagai tanaman inang. Tabel 1. Hasil Derajat Infeksi Akar (%) dan Spora (g) pada Tanaman Inang (Jagung, Kedelai, Setaria, Kacang Tanah)s Tanaman Derajat Infeksi Akar (%) Spora/10 g tanah JJ (Jagung) 94 3 KD (Kedelai) 86 3 ST (Setaria) 97 3 KT (K.Tanah) 84 3 Jumlah spora dari ke 4 inokulum lainnya. Sementara kacang tanah merupakan dari tanaman inang yang berbeda berjumlah sangat sedikit (3spora/10g tanah) sementara persentase akar inang inokulum yang terinfeksi mikoriza arbuskular berkisar antara 84-97% Setaria splendida merupakan tanaman inang yang memiliki persentase kolonisasi akar tertinggi (97%) dibandingkan inokulum kolonisasi pada akar tanaman inang tanaman inang yang memiliki persentase kolonisasi akar terendah (84%). Pengaruh Inokulum Mikoriza Arbuskular Dari Berbagai Inang Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Hara Serta Kolonisasi Akar Jagung Dan Kedelai 1. Tinggi Tanaman (cm) Pada histogram dibawah ini tinggi tanaman (Gambar 1) diperoleh perlakuan tertinggi pada T J dengan rataan yaitu 909

sebesar 131 cm dan yang terendah pada perlakuan T D dengan rataan yaitu sebesar 75,67 cm. Pada lampiran 6.1 dapat terlihat perlakuan T J tidak berpengaruh nyata. Namun perlakuan T J lebih tinggi lainnya. Hal ini semata-mata karena perbedaan jenis tanaman. Gambar 1. Perlakuan pemberian berbagai inokulum terhadap tinggi tanaman 2.Berat Basah Tajuk Tanaman (g) Pada histogram dibawah ini berat pada perlakuan J D dengan rataan yaitu sebesar 29,80 g. Pada lampiran 8.1 dapat terlihat perlakuan D J tidak berpengaruh basah tajuk tanaman (Gambar 2) diperoleh nyata. Namun perlakuan D J lebih tinggi perlakuan tertinggi pada D J dengan rataan yaitu sebesar 104,93 g dan yang terendah lainnya. Hal ini semata-mata karena perbedaan jenis tanaman. 910

Gambar 2. Perlakuan pemberian berbagai inokulum terhadap berat basah tajuk 16,86 g. Pada lampiran 10.1 dapat terlihat 3. Berat Kering Tajuk Tanaman (g) Pada histogram dibawah ini berat kering tajuk tanaman (Gambar 3) diperoleh perlakuan tertinggi pada T J dengan rataan yaitu sebesar 30,27 g dan yang terendah pada perlakuan T J tidak berpengaruh nyata. Namun perlakuan T J lebih tinggi lainnya. Hal ini semata-mata karena perbedaan jenis tanaman. perlakuan J D dengan rataan yaitu sebesar Gambar 3. Perlakuan pemberian berbagai inokulum terhadap berat kering tajuk 4. Berat Basah Akar (g) Pada histogram dibawah ini berat basah akar tanaman (Gambar 4) diperoleh perlakuan tertinggi pada J J dengan rataan yaitu sebesar 33,87 g dan yang terendah pada perlakuan J D dan T D dengan rataan yaitu sebesar 3,97 g. Pada lampiran 12.1 dapat terlihat perlakuan J J tidak berpengaruh nyata. Namun perlakuan J J lebih tinggi lainnya. Hal ini semata-mata karena perbedaan jenis tanaman. 911

Gambar 4. Perlakuan pemberian berbagai inokulum terhadap berat basah akar 5. Serapan N (%) 50,13 g. Pada lampiran 14.1 dapat terlihat Pada histogram dibawah ini serapan N perlakuan D J tidak berpengaruh nyata. tanaman (Gambar 5) diperoleh perlakuan Namun perlakuan D J lebih tinggi tertinggi pada D J dengan rataan yaitu sebesar 58,43 g dan yang terendah pada perlakuan J J dengan rataan yaitu sebesar lainnya. Hal ini semata-mata karena perbedaan jenis tanaman. Gambar 5. Perlakuan pemberian berbagai inokulum terhadap serapan N tanaman 6. Serapan P (%) Pada histogram dibawah ini serapan P perlakuan D D dengan rataan yaitu sebesar 3,35 mg/tanaman. Pada lampiran 16.1 dapat tanaman (Gambar 6) diperoleh perlakuan terlihat perlakuan T J tidak berpengaruh tertinggi pada T J dengan rataan yaitu sebesar nyata. Namun perlakuan T J lebih tinggi 4,62 mg/tanaman dan yang terendah pada 912

lainnya. Hal ini semata-mata karena perbedaan yang tanaman. Gambar 6. Perlakuan pemberian berbagai inokulum terhadap serapan P tanaman 7. Kolonisasi Akar (%) yaitu sebesar 63,33%. Pada lampiran 18.1 Pada histogram dibawah ini kolonisasi dapat terlihat ke empat perlakuan tidak akar tanaman (Gambar 7) diperoleh perlakuan tertinggi pada D J, S J, D D, T D dengan rataan yaitu sebesar 83,33% dan yang terendah pada perlakuan JKD dengan rataan berpengaruh nyata. Namun ke empat perlakuan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan semua perlakuan lainnya. Hal ini semata-mata karena perbedaan jenis tanaman. Gambar 7. Perlakuan pemberian berbagai inokulum terhadap kolonisasi akar tanaman Tanaman inang yang memiliki volume SIMPULAN akar seperti Setaria splendida merupakan 913

inang yang terbaik untuk memproduksi inokulum FMA pada media tanah ultisol. Berbagai jenis tanaman lain ( jagung, kedelai, kacang tanah) berpotensi sebagai tanaman inang, sebab hasil yang dicapai dengan memberikan inokulum tidak berbeda bila dibandingkan dengan Setaria splendid.inokulum yang berasal dari tanaman Jagung lebih sesuai untuk tanaman Jagung. Inokulum yang berasal dari tanaman Jagung tidak sesuai untuk tanaman Kedelai. Kekeringan. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya, 2010. Musfal, 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskular Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. Medan Muzar, A. 2000. Respons Tanaman Jagung (Zea mays L.) Kultivar Arjuna dengan Populasi Tanaman Bervariasi terhadap Mikoriza Vesikula Arbuskular (MVA). Rao, N.S Subha, 1994. Mikroorganisme tanah dan pertumbuhan tanaman. Edisi Kedua. Penerbit Universitas Indonesia. Inokulum yang berasal dari tanaman Leguminosa dapat meningkat pertumbuhan dan serapan N pada tanaman Jagung maupun Kedelai. DAFTAR PUSTAKA Anas,I. 1990. Hubungan Mikoriza VA dengan Tanaman Kursus VA Mikoriza Laboratorium Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Hal 11 Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Jakarta. Kurnia, R.S. 2010. Pengaruh Mikoriza Arbuskular dan Rhizobium Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea) Di Media Tanah Madura Dengan Kondisi Cekamanan 914