PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan

2.2.1 Definisi VRP Model Matematis VRP Model Matematis Berbasis Travelling Salesman Problem

OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK

PENGARUH NILAI PARAMETER TERHADAP SOLUSI HEURISTIK PADA MODEL VTPTW

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,

Dosen Pembimbing : Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Oleh : Sas Wahid Hamzah

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *

Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)

Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)*

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING Atmini Dhoruri, Eminugroho R.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengiriman barang dari pabrik ke agen atau pelanggan, yang tersebar di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Vehicle Routing Problem (VRP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Algoritma Penentuan Rute Kendaraan Dengan Memperhatikan Kemacetan Muhammad Nashir Ardiansyah (hal 88 92)

USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DAN GENETIC ALGORITHM *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti

BAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

PANDUAN APLIKASI TSP-VRP

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN

Algoritma. Untuk. Problem Dengan. Vehicle. Window. Jasa

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Usulan Perbaikan Rute Distribusi Menggunakan Metode Clarke Wright Savings Algorithm (Studi Kasus : PT Pikiran Rakyat Bandung) *

SKRIPSI PERENCANAAN RUTE TRANSPORTASI TERPENDEK PADA PT. MITRA INTERTRANS FORWARDING (MIF) DENGAN MODEL VRPTW

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penentuan Rute dan Penjadwalan Kendaraan untuk Pengiriman Spon di CV. Prima Maju Jaya

Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian

Artikel Ilmiah oleh Siti Hasanah ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SAVING MATRIX UNTUK MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi

Penentuan Jadwal dan Rute Perjalanan Kapal dengan Batasan Waktu dan Jumlah Kunjungan

Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Usulan Rute Distribusi Roti Dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Paper Dynamic Pick up Delivery Problem with Time Windows untuk Layanan Antar Jemput Usaha Laundry

Gambar 1.1 Provinsi Dengan Kepadatan Penduduk Tertinggi Tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015)

UNNES Journal of Mathematics

Kata Kunci: Rute, Jadwal, Optimasi, Vehicle Roting Problem, Algoritma Tabu Search, Model

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK RUTE KENDARAAN YANG MEMPERTIMBANGKAN BACKHAUL,RUTE MAJEMUK, DAN TIME WINDOW

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

Manual Penggunaan Algoritma Evolusi Diferensial untuk Mengoptimasikan Rute Kendaraan Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Aziiz Sutrisno

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan

PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN SAVING MATRIKS, SEQUENTIAL INSERTION, DAN NEAREST NEIGHBOUR DI VICTORIA RO

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang apakah produk tersebut akan kompetitif di pasar nantinya. Mengingat

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas

SKRIPSI PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE TABU SEARCH (STUDI KASUS)

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang

ALGORITMA SEQUENTIAL INSERTION UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MULTIPLE TRIP VEHICLE ROUTING PROBLEM (MTVRP)

OPTIMALISASI RUTE PENGUMPULAN SAMPAH DI KAWASAN PERUMAHAN PESONA KHAYANGAN DENGAN MODEL PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Jarak Optimal Model Kolaborasi Distribusi Beras, Gula, dan Minyak Goreng di Area Kota Yogyakarta dan Sekitarnya

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Penjadwalan Kapal dengan Menggunakan Insertion Heuristic

Penentuan Rute Kendaraan Proses Pendistribusian Beras Bersubsidi di Kota Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI PERENCANAAN RUTE PENGIRIMAN TERPENDEK MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIS VRPTW (STUDI KASUS CV. X)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang. memproduksi sandal bermerek Zandilac. Dalam menjalankan usahanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN RUTE TRUK PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI BANDUNG

PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS (VRPTW) MENGGUNAKAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *

Transkripsi:

VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR Herry Christian Palit, *), Sherly ) ) Industrial Engineering Department, Petra Christian University Siwalankerto -3, Surabaya, 6036, Indonesia e-mail: herry@petra.ac.id ) Industrial Engineering Department, Petra Christian University Siwalankerto -3, Surabaya, 6036, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini membahas penerapan Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW) pada perusahaan distributor bahan makanan. Selama ini penentuan rute pengiriman barang perusahaan berdasarkan pengelompokan area dari customer yang dituju dan kurang mempertimbangkan jalur rute secara keseluruhan, serta kapasitas dari kendaraan yang dipakai, sehingga biaya transportasi menjadi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute distribusi barang yang dapat meminimumkan biaya transportasi. Pada VRPTW ini menggunakan algoritma tabu search dan mempertimbangkan faktor kemacetan. Dari hasil simulasi VRPTW selama 5 hari, didapatkan bahwa terjadi penghematan rata-rata biaya transportasi sebesar,9% Kata kunci: Tabu Search, Vehicle Routing Problem with Time Windows ABSTRACT This article discusses the application of Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW) at food ingredients distributor. During this time, the route of distribution based on customers area clustering and do not consider the overall route also the capacity of the vehicle that make higher transportation cost. This article is aimed to find the route that minimize transportation cost. VRPTW uses tabu search algorithm and considers the traffic jam. The simulation of VRPTW for five days shows the average saving of transportation cost is around.9%. Keywords: Tabu Search, Vehicle Routing Problem with Time Windows PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan pada sebuah distributor bahan makanan yang terletak di daerah Surabaya Timur, antara lain minyak goreng, mentega, margarine, keju, susu bubuk, dan cokelat. Setiap kendaraan hanya keluar sekali dalam satu hari dari depot untuk mengirimkan barang ke customer dan setelah itu akan kembali ke depot setelah seluruh barang terkirim. Selama ini penentuan rute pengiriman barang berdasarkan pengelompokan area dari customer yang menjadi tujuannya dan kurang mempertimbangkan jalur rute secara keseluruhan, serta kapasitas dari kendaraan yang A-35-

dipakai, misalnya customer yang berada di daerah Surabaya Barat dikelompokan menjadi satu kendaraan. Selain itu waktu yang tersedia untuk pengiriman barang mengikuti pihak customer. Perusahaan ingin menekan biaya transportasi yang terjadi saat ini. Oleh karena itu perusahaan ingin menentukan rancangan rute distribusi yang lebih baik dari kendaraan yang dimilikinya, sehingga dapat meminimumkan biaya transportasi. Permasalahan ini termasuk dalam kasus Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW). Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan pemecahan masalah untuk menentukan rute kendaraan yang melayani beberapa pelanggan, dengan kapasitas angkut tertentu, dimana setiap pelanggan memiliki demand. Setiap pelanggan hanya boleh dikunjungi sekali dan total demand tidak boleh melebihi kapasitas angkut kendaraan yang dipakai. Selain itu, setiap kendaraan harus berangkat dan kembali pada depot yang sama. Tujuan dari VRP di sini adalah untuk meminimalkan total jarak tempuh dan jumlah armada yang digunakan. VRP merupakan variasi dari m-tsp, dimana terdapat m-salesman yang mengunjungi sejumlah kota dan tiap kota hanya satu salesman saja. Tiap salesman harus berasal dari depot dan berakhir di depot itu juga. Total jumlah demand pada suatu rute tidak boleh melebihi kapasitas dari armada yang dipakai untuk melewati rute tersebut. Tujuan dari VRP di sini adalah untuk meminimalkan total jarak tempuh dan jumlah armada yang digunakan. Vehicle routing problem with time windows merupakan perluasan dari permasalahan VRP. VRPTW memiliki batas tambahan yaitu sebuah jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut merupakan jangka waktu pelayanan yang diinginkan pelanggan [Tov, Tfv], dimana Tov dan Tfv merupakan Time Windows awal dan akhir. Berikut merupakan penentuan rute kendaraan dalam kasus VRPTW.. Setiap rute harus berawal dan berakhir pada depot yang sama.. Setiap customer hanya mengikuti satu rute. 3. Total beban dan durasi tidak boleh melebihi muatan kendaraan dan pembatas waktu. 4. Waktu pelayanan dimulai pada interval [Tov, Tfv], dan setiap customer meninggalkan depot dan kembali ke depot pada interval [To0, Tf0]. 5. Total waktu perjalanan dari semua kendaraan diminimalisasi. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, VRPTW menggunakan beberapa metode metaheuristik untuk memecahkan masalah antara lain ant colony, tabu seacrh, dan simulated annealing. Dalam penelitian kali ini akan digunakan algoritma Tabu Search karena Tabu Search dapat menemukan solusi yang mendekati optimal pada kasus penentuan rute (Cordeau et al., 00). Solusi optimal yang didapat memerlukan waktu penghitungan yang sangat lama dan memungkinkan terjadinya cycling (melakukan pertukaran yang sudah pernah dilakukan sehingga membuang waktu dan upaya penghitungan). Oleh karena itu, untuk menghindarinya dibuatlah sebuah struktur yang disebut dengan tabu list. Tabu list untuk menyimpan sekumpulan solusi yang baru dievaluasi. Pengujian empirik menghasilkan ukuran tabu list berkisar antara 0.33n dan 0.6n (n adalah jumlah customer/job) akan menghasilkan solusi yang baik, sedangkan pilihan terbaik untuk jumlah iterasi maksimum adalah 7n sampai 0n (Skorin-Kapov, 995). METODE Algoritma Tabu Search bukan merupakan tipe construction algorithm melainkan tipe improvement algorithm, sehingga membutuhkan solusi awal. Solusi awal yang didapatkan dengan melihat jarak terpendek dari node asal. Setelah itu dari A-35-

solusi awal akan dihasilkan optimal solution dari solusi-solusi yang ada dengan menggunakan algoritma Tabu Search. Solusi awal yang terbentuk merupakan kondisi awal yang nantinya digunakan untuk tahap algoritma Tabu Search. Langkah pertama diawali dengan memasukkan beberapa data untuk diolah, sehingga didapatkan initial solution. Data-data yang di-input-kan adalah sebagai berikut. n = total customer m = total kendaraan yang akan dipakai Qk = kapasitas muatan masing-masing kendaraan vk = kecepatan rata-rata masing-masing kendaraan k = kendaraan ke -k, dimana k = qv = jumlah permintaan barang dari masing-masing customer (kilogram) sv = waktu pelayanan di masing-masing customer i = node asal kendaraan, dimana i = 0,,n j = node tujuan kendaraan, dimana j =,,n dij = jarak perjalanan dari i ke j tij = waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari i ke j Tov = waktu awal barang diperbolehkan untuk diterima Tfv = waktu akhir barang tidak diperbolehkan untuk diterima Time = waktu kendaraan di suatu node (i atau j) Total jarak = total jarak perjalanan kendaraan sampai di suatu node, dimana total jarak awal = 0 km TP = total waktu perjalanan kendaraan sampai di suatu node, dimana TP awal = 0 menit BBM = harga bahan bakar kendaraan v = customer ke v, dimana v =,,n Setelah memasukkan data-data tersebut, maka kendaraan mulai berangkat dan memilih customer yang memiliki jarak terdekat dari tempat asalnya, dan memiliki Tfv tercepat. Setiap kendaraan yang berangkat di suatu node akan dihitung waktunya (Time j) dengan menambahkan waktu asal (Time i) dengan waktu perjalanan dari asal (i) ke tujuan (j) yang dilambangkan dengan tij. Dalam menghitung tij, juga memperhitungkan kondisi kemacetan. Dalam kondisi macet, kendaraan akan berjalan dengan kecepatan rata-rata 0 km/jam, dengan prosentase 0%. Sehingga perhitungan tij adalah Setelah menghitung Time j, kemudian diperiksa apakah Time j lebih kecil dari Tov apabila lebih kecil otomatis akan menimbulkan waktu tunggu. Tetapi jika lebih besar atau melewati Tov, cukup menghitung total waktu perjalanan (TPj) dan Time j yang memperhitungkan waktu pelayanan (sv) di masing-masing customer. Setiap pemberhentian di node tujuan, juga menghitung total jarak yang telah ditempuh oleh kendaraan. Saat menghitung demand customer, maka akan selalu di periksa apakah demand customer (qv) lebih kecil dari kapasitas kendaraan yang dipakai (Qk). Jika qv lebih kecil, maka akan dihitung sisa dari kapasitas kendaraan setelah dikurangi dengan demand customer, dan kemudian kendaraan akan menuju ke v selanjutnya. Tetapi jika, qv lebih besar dari kapasitas kendaraan, maka kendaraan akan kembali ke depot untuk mengganti kendaraan yang mungkin lebih besar. Saat kembali ke depot, maka dihitung kembali Time j, TPj, dan total jarak. Setelah v bertambah satu untuk melanjutkan perjalanan ke customer lainnya, harus diperiksa terlebih dahulu apakah v masih lebih kecil dari jumlah customer (n). Jika masih lebih kecil, maka kendaraan akan mencari customer yang terdekat. Sedangkan jika v telah melebihi n, maka kendaraan juga akan A-35-3

kembali ke depot. Hal ini berarti bahwa kendaraan telah mendatangi semua customer. Kendaraan yang telah menemukan tujuan customer yang akan didatangi kemudian menghitung waktu tiba (Time j) di node tersebut. Apabila Time j menunjukkan lebih besar dari Tfv, maka hal ini berarti kendaraan terlambat mengirim barang, maka kendaraan akan mencari kembali customer yang baru untuk didatangi. Tetapi jika Time j menunjukkan masih lebih kecil dari Tfv, maka kendaraan akan memeriksa apakah demand customer ini lebih kecil dari sisa kapasitas kendaraan. Jika tidak, maka kendaraan akan kembali ke depot untuk berganti kendaraan yang baru. Jika ya, maka rute ini akan termasuk dalam kendaraan yang sama. Kemudian mulai kembali ke tahap yang awal untuk memeriksa apakah Time j lebih kecil dari Tov. Apabila masih lebih kecil kembali menghitung waktu tunggu, TPj, dan Time j. Apabila lebih besar, maka tidak perlu menghitung waktu tunggu. Hal ini terus berlanjut sampai total customer telah tepenuhi. Jika total customer (n) telah terpenuhi, maka mulai mengurutkan rute dari kendaraan yang pertama dan menghitung biaya yang dikeluarkan untuk setiap kendaraan. Perhitungan biaya kendaraan didapat dari total jarak yang ditempuh dikalikan dengan harga BBM, tetapi dengan memperhitungkan unsur kemacetan. Menurut hasil wawancara dengan bagian logistik, kendaraan dalam kondisi macet memiliki perbandingan bahan bakar :3, sedangkan dalam kondisi normal memiliki perbandingan bahan bakar :8. Prosentase dalam sebuah perjalanan kendaraan akhir yaitu 80% kendaraan berjalan normal, sedangkan sisanya 0% kendaraan akan terjebak dalam kemacetan, sehingga perhitungan biaya per tiap kendaraan adalah /7 dikalikan dengan total jarak. Rancangan solusi awal dalam kasus VRPTW dijelaskan lebih detail melalui flowchart yang ditunjukkan pada gambar, sedangkan untuk flowchart dari tabu search ditunjukkan pada gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN Perusahaan memiliki kendaraan mobil box L300 dengan kapasitas,5 ton untuk pendistribusian barang. Penyelesaian kasus VRPTW ini dibuat dengan menggunakan program Delphi. Berdasarkan data permintaan customer selama 5 hari dengan replikasi sebanyak 0 kali, maka didapatkan perbandingan rute antara metode usulan dengan perusahaan beserta total biayanya seperti terlihat pada tabel, dimana terjadi penurunan rata-rata biaya transportasi untuk setiap harinya. KESIMPULAN Penentuan rute pengiriman barang berdasarkan pengelompokan area customer yang dilakukan perusahaan selama ini mengakibatkan tingginya biaya transportasi. Melalui pendekatan VRPTW dengan menggunakan algoritma tabu search dapat menemukan solusi penentuan rute yang lebih baik. Hal ini dibuktikan melalui hasil simulasi usulan rancangan selama 5 hari, dimana didapatkan rata-rata prosentase penghematan biaya transportasi sebesar,9%. A-35-4

Gambar. Flowchart Algoritma Initial Solution A-35-5

Gambar. Flowchart algoritma initial solution (sambungan) A-35-6

Gambar. Flowchart Algoritma Tabu Search A-35-7

Gambar. Flowchart Algoritma Tabu Search (lanjutan) A-35-8

Tabel. Hasil VRPTW Dengan Algoritma Tabu Search Hari Rute Usulan D-S0-S-SS7-S8-S-D 37 D-S7-S3-S4-D D-S0-S-S6S8-S-S-D 33 D-S3-S9-S5-D 5 3 4 5 Total Jarak (km) k D-S5-S-S7-S9S8-D D-S7-S6-S4S0-D D-S-S8-S4-SS9-D D-S7-S3-S-D D-S3-S6-S0S-S5-D D-S8-S9-S4S-D Total Biaya Usulan Rp 37.85,7 Rp 37.85,7 3 Rp 38.57,43 8 37 Rp 35.357.4 8 46 Rp 43.74.9 Rute Perusahaan D-S7-S3S8-S-D D-S-S4-SS7-S0-D D-S-SS-S9-D D-S3-S8-S5S6-S0-D D-S-S4S7-D D-S5-S6-S7S9-S8-D D-S-S4-S8S3-S-D D-S7-SS9-D D-S5-S9-S4S8-S-D D-S-S3-S6S0-D Total Jarak (km) 8 80 74 66 83 Total Biaya Perusahaan Rp 5.07,43 Rp 5.48,57 Rp 47.57,4 Rp 4.48,57 Rp 53.357,4 DAFTAR PUSTAKA Alonso F., Alvarez M. J. & Beasley J. E. (008). A tabu search algorithm for the periodic vehicle routing problem with multiple vehicle trips and accessibility restrictions. Journal of The Operational Research Society, 59, 963-976. Badeau P., Gendreau M., Guertin F., Potvin J.Y. & Tailard E. (995). A parallel tabu search for the vehicle routing problem with time windows. Technical Report CRT 9584. Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada. Cordeau, J.,F., Laporte, G. & Mercier A. (00). A unified tabu search heruistic for vehicle routing problems with time windows. Journal of The Operational Research Society, 5, 98-936. Gendreau Michael., Hertz Alain., & Laporte Gilbert. (994) A tabu search heruistic for the vehicle routing problem. Management Science, 40, 0, 76. Lau H. C., Sim M. & Teo K.M. (00). Vehicle routing problem with time windows and limited number of vehicles. European Journal of Operational Research, 48, 559569. Liong Choon.Yeun., Wan Rosmanira Ismail., Khairuddin Omar. & Zirour Mourad. (008). Vehicle routing problem: model & solution. Journal of Quality Measurement and Analysis, 4(), 05-8. Skorin-Kapov J., (995). Tabu search applied to the quadratic assigment problem. Journal on Computing. Vol., No., pp. 33-45. A-35-9