BAB I PENDAHULUAN. Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 5, 2016: ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dapat memperparah kerusakan pada lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik konsumen. Dalam menghadapi persaingan antar produk Air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Banyak perusahaan yang mulai beralih untuk mendesain produk-produk hijau

Judul : Pengaruh Green Packaging Terhadap Repurchase Intention dengan Green Promotion

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Menurut Fallah dan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta

BAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Dampak positif yang

GAMBAR 1.1 PRODUK PT. COCA COLA Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. di awal abad ke-21. Isu permasalahan global warming, kebebasan energi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting oleh banyak kalangan. Banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

ABSTRAK. Kata kunci : pemasaran hijau, sikap, niat beli

BAB I PENDAHULUAN. Air minum adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak era 80-an, permasalahan lingkungan mendapat perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka beli (action). Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah lingkungan global sudah mencuri perhatian dunia sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Adanya perubahan iklim disebabkan efek rumah kaca dari limbah sampah,

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut. loyalitas pelanggan untuk menciptakan konsumen yang loyal.

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. dapat membuat konsumen tertarik untuk membelinya dari segi kualitas, harga, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat. Parahnya kerusakan lingkungan seperti pencemaran air,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seluruh makhluk hidup di dunia sangat membutuhkan air untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

PENGARUH GREEN ADVERTISING, ECO BRAND, DAN GREEN TRUST TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK HIJAU PADA PRODUK AMDK ADES DI KOTA DENPASAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang semakin memburuk. Isu ini diperkuat oleh fakta bahwa saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global,

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan adalah masalah pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta memiliki daya tarik yang tinggi. Oleh sebab itu, Yogyakarta menjadi kota

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Shamdasami et al., (dalam Sumarsono dan Giyatno, 2012), produk

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. empat variabel independen (produk ramah lingkungan, atribut merek hijau,

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

Judul : Peran Green Trust Dalam Memediasi Pengaruh Green Brand Image Terhadap Green Brand Equity

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum Dalam Kemasan saat ini merupakan salah satu produk. instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menggarap konsumen-konsumen potensial baru agar tertarik dengan. perusahaan dan tidak memilih perusahaan pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRACT. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian 9

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh

Q1 ( Apakah konsumen pernah mendengar istilah Green Product ) Pernyataan Frekuensi % Pernah 61 61% Belum Pernah 39 39% Total %

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pada kota besar, AMDK

BAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat dunia sejak tahun 1970-an, namun isu tersebut kembali diangkat dan mulai menjadi perhatian sejak tahun 1990-an (Chahaya, dalam Iwan 2013). Global warming adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca di atmosfer (Utina, 2009). Adanya peningkatan suhu bumi, akan memicu berbagai kejadian berantai yang dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia yaitu dapat memperluas padang pasir, melelehkan lapisan es kutub, meningkatkan permukaan air laut, memusnahkan sejumlah spesies binatang dan tumbuhan, menganggu aktivitas dan produktivitas pertanian, serta meningkatkan distribusi dan tingkat keakutan penyakit (Dewi, 2011:158) Dalam situasi seperti itu munculah green consumerism. Green consumerism adalah kelanjutan dari gerakan perlindungan konsumen global yang dimulai dengan adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang layak, aman, dan produk yang ramah lingkungan (Shaputra, 2013). Dari sisi marketing, adanya dinamika pasar disertai perubahan orientasi dan perilaku 1

konsumen membuat para pemasar mencari cara baru untuk memasarkan produk (Pinondang, 2013). Perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan hidup sebagai salah satu strategi pemasarannya yang disebut green marketing (Balawera, 2013). Perusahaan yang menganut konsep green marketing berusaha menciptakan produk hijau (green product), yaitu produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang (Kasali, 2005) Perilaku pembelian produk hijau adalah sikap seseorang dalam mengkonsumsi atau melakukan pembelian pada produk yang memiliki dampak minimal bagi lingkungannya (Putra dan Suryani, 2015). Perilaku pembelian produk hijau juga mengacu pada konsumsi produk yang dapat didaur ulang atau peka terhadap masalah ekologi (Mostafa, 2007). Menurut Kilbourne (dalam Samarasinghe, 2012) perilaku niat ramah lingkungan dibagi dalam dua aspek yaitu perilaku pembelian produk hijau yang mengarah untuk membeli produk hijau dan perilaku umum lingkungan seperti meminimalkan konsumsi energi dan sumber daya, mengurangi limbah produk, menghindari produk dan perusahaan yang tidak ramah lingkungan, dan menjadi aktivis. Terdapat sejumlah faktor yang berbeda yang berperan dalam mendorong konsumen untuk membeli produk hijau. Penelitian yang luas selama bertahun-tahun mengidentifikasi yaitu meningkatkan kesadaran tentang isu-isu hijau; meningkatkan derajat dari ketersediaan informasi pada kelangsungan lingkungan; iklan hijau oleh perusahaan; meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan; dan meningkatkan popularitas produk hijau (Sarumathi, 2014). 2

Faktor penting yang membujuk konsumen untuk mengubah perilaku pembelian aktual untuk membeli produk ramah lingkungan adalah manfaat emosional merek (Hartman et al., 2005). Konsumen akan menginginkan untuk membeli alternatif ramah lingkungan untuk produk yang menghasilkan dampak lingkungan besar dibandingkan dengan dampak lingkungan yang sedikit (Chatterjee, 2009). Maka dari itu perusaahaan meluncurkan eco brand. Eco brand adalah nama, simbol atau desain produk yang tidak berbahaya bagi lingkungan (Rahbar dan Wahid, 2011). Eco brand berisi komunikasi aktif dan diferensiasi merek dari para pesaingnya melalui atribut ramah lingkungan (Rios et al., 2006). Putranto (2014) menemukan bahwa eco brand memiliki hubungan positif signifikan terhadap perilaku pembelian aktual konsumen. Delafrooz et al., (2014) juga menemukan bahwa eco brand memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian konsumen. Lestari et al., (2015) menemukan bahwa green brand berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli Aqua di Jember. Kepercayaan konsumen atau keyakinan pada produk hijau mendesak mereka untuk membeli produk yang tidak akan merusak lingkungan (Rizwan et al., 2013). Green trust adalah kehendak untuk bergantung pada sebuah produk, jasa, atau merek atas dasar keyakinan atau harapan yang dihasilkan dari kredibilitas, perbuatan baik, dan kecakapan tentang kinerja lingkungan (Chen, 2010). Assegaf (2015) menemukan bahwa perilaku konsumen di Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh dimensi trust (kepercayaan). Putra dan Suryani (2015) menemukan bahwa green trust 3

berpengaruh positif dan signifikan terhadap green purchase behavior pada produk organik di Kota Denpasar. Green trust merupakan faktor penentu penting dari kegiatan konsumen jangka panjang (Lee et al., 2011). Oleh karena itu, green trust mempengaruhi perilaku pembelian hijau Sejalan dengan meningkatkan gerakan hijau di seluruh dunia dan dengan meningkatnya perhatian publik terhadap masalah lingkungan, sebagian besar organisasi telah memilih green advertising melalui media cetak dan elektronik sebagai cara untuk memperkenalkan produk mereka ke konsumen yang bertanggung jawab terhadap lingkungan (Rahbar & Wahid, 2011). Green advertising adalah suatu tindakan untuk mempengaruhi perilaku konsumen dengan mendorong konsumen untuk membeli produk yang tidak berbahaya bagi lingkungan dan mengarahkan perhatian konsumen kepada konsekuensi positif dari perilaku pembelian mereka (Kong et al., 2014). Nabsyeh dan Bostan (dalam Kurdsholi dan Bozjani, 2012) dalam penelitian mereka pada konsumen di Malaysia, ditemukan bahwa iklan merupakan perangkat yang kuat untuk menginformasikan dan mempengaruhi perilaku konsumen. Delafrooz et al (2014) menemukan bahwa iklan lingkungan memiliki efek terbesar pada perilaku pembelian. Namun, hasil dari penelitian itu bertentangan dengan hasil penelitian Rahbar dan Wahid (2011) yang menemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara green advertising dengan perilaku pembelian konsumen di Penang. Karena ada perbedaan hasil penelitian tersebut, maka peneliti tertarik 4

untuk meneliti pengaruh green advertising, eco brand, dan green trust terhadap perilaku pembelian produk hijau. Salah satu perusahaan di Indonesia yang menerapkan green advertising adalah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Ades. Ades adalah salah satu produk yang diluncurkan Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI). Ades melakukan inovasi dalam kemasannya, yaitu menggunakan bahan plastik yang lebih sedikit sehingga mudah diremukkan. Volume botol kosong yang lebih kecil setelah diremukkan, maka akan menghemat ruang di tempat sampah sehingga menghasilkan jejak emisi karbon yang lebih kecil saat sampah tersebut diangkut. Melalui iklannya, Ades mengkampanyekan misinya untuk menjadikan Indonesia lebih baik melalui tindakan sederhana untuk lingkungan. Coca Cola Amatil Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program terkait pengelolaan limbah diantaranya: Eco-Uniform yaitu seragam yang terbuat dari 50% PET botol plastik dan 50% katun organik untuk sebagian besar pegawai. Bali Beach clean up yaitu setiap hari membersihkan sampah sepanjang 9,7 km garis pantai di sepanjang lima pantai di Bali. Coca-Cola Bins yaitu mengalokasikan ratusan tempat sampah di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan dan berpartisipasi dalam edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah (http://coca-colaamatil.co.id). 5

Tabel 1.1 Top Brand Index (TBI) di Indonesia Kategori Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tahun 2015 (dalam persen) Merek TBI Aqua 75,9 Club 5,0 VIT 2,6 Ades 2,6 Sumber: www.topbrand-award.com, 2015 Top Brand adalah penghargaan yang diberikan kepada merek-merek terbaik berdasarkan hasil riset terhadap konsumen di Indonesia dengan melihat tiga parameter yaitu top of mind, top of market share dan top of commitment share. Tabel 1.1 menunjukan bahwa Ades saat ini berada di peringkat empat, dengan Top Brand Index sebesar 2,6%, ini menunjukkan bahwa terdapat gap yang sangat besar antara merek Ades dengan merek Aqua. Hal ini memiliki arti bahwa masih sedikit konsumen yang memilih Ades dibandingkan dengan Aqua dan Club. Meskipun Ades telah gencar melakukan green advertising sejak 2011, Ades masih menduduki posisi dibawah pesaing utamanya dengan perbedaan gap yang cukup besar, oleh sebab itu peneliti tertarik mengangkat Ades sebagai obyek dalam penelitian ini. 6

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan penjelasan pada latar belakang maka dalam penelitian ini, didapat rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah pengaruh green advertising Ades terhadap perilaku pembelian produk hijau pada produk AMDK Ades? 2) Bagaimanakah pengaruh eco brand terhadap perilaku pembelian produk hijau pada produk AMDK Ades? 3) Bagaimanakah pengaruh green trust terhadap perilaku pembelian produk hijau pada produk AMDK Ades? 1.3 Tujuan Penelitian 1) Untuk menjelaskan pengaruh green advertising Ades terhadap perilaku pembelian produk hijau pada produk AMDK Ades. 2) Untuk menjelaskan pengaruh eco brand terhadap perilaku pembelian produk hijau pada produk AMDK Ades. 3) Untuk menjelaskan pengaruh green trust terhadap perilaku pembelian produk hijau pada produk AMDK Ades 7

1.4 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini bertujuan untuk semakin memperkuat, mendukung, dan menambah bukti studi empiris yang serupa dengan pengaruh green advertising, eco brand dan green trust terhadap perilaku pembelian produk hijau. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen Ades dalam menyusun strategi green advertising dan eco brand agar bisa mempengaruhi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pembelian produk hijau dan selanjutnya akan meningkatkan penjualan perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan yang lainnya dan disusun secara terperinci dan sistematis untuk memberi gambaran dan mempermudah pembahasan tentang penelitian ini. Adapun pola umum sistematika penyusunan skripsi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 8

BAB I : Pendahuluan Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari berbagai literatur yang dianggap relevan dengan permasalahan yang ada agar dapat digunakan sebagai argumentasi yang akurat sesuai dengan pokok permasalahan dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III : Metode Penelitian Bab ini menjabarkan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menyajikan laporan tentang hasil-hasil penelitian yang diperoleh, selanjutnya dilakukan pembahasan atas semua hasil penelitian dan pengujian hipotesis dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan teori yang digunakan sebagai acuan dan hasil penelitian sebelumnya. 9

BAB V : Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan penelitian ini. Bab ini menguraikan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran-saran yang diberikan sesuai dengan topik penelitian. 10