Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini menggunakan dua penelitian sebelumnya sebagai

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK AGRONIAGA (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

Kualitas Aset (Asset Quality) Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risks)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank

BAB 2 TEORI PENUNJANG

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui

No.9/24/DPbS Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Dana Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Modal Bank. 2. Kualitas Aset (Asset) Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan Terhadap Aktiva Produktif

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

Risca F. Rumondor, Perbandingan Kinerja Keuangan. PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK MANDIRI, BRI DAN BNI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat membutuhkan uang untuk melakukan transaksi. Dalam melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya

BAB II. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kinerja. kinerja keuangan Bank yang telah dilakukan oleh peneliti antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. PERHITUNGAN PERINGKAT KOMPONEN PERMODALAN ( CAPITAL )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Putu R. R. P. (2013) dengan topik Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN PERINGKAT

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

Transkripsi:

PENDAHULUAN Bab 9 PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS) Penilaian tingkat kesehatan bank secara kuantitatif dilakukan terhadap 6 faktor, yaitu 1. CAPITAL ( Permodalan ), 2. ASSET QUALITY ( Kualitas Aktiva Produktif ) 3. MANAGEMENT ( Manajemen ) 4. EARNINGS ( Rentabilitas ) 5. LIQUIDITY ( Likuiditas ) 6. SENSITIVITY TO MARKET RISK Hal 9-1 Hal 9-2 CAPITAL Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan yang dimiliki bank yang didasarkan : 1. kewajiban penyediaan modal minimum bank (KPMM) 2. Komposisi permodfalan 3. Trend ke masa depan / proyeksi KPMM 4. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank 5. Kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan 6. Rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha 7. Akses kepada sumber permodalan dan 8. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank Hal 9-3 Hal 9-4 1. Komponen Kecukupan pemenuhan KPMM dihitung dengan menggunakan rumus : Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 2. Komponen kedua adalah komposisi permodalan di lihat dengan rumus : Modal Inti Modal Pelengkap + Modal PelengkapT ambahan 3. Komponen Capital tentang Trend ke depan Proyeksi KPMM dilihat dari angka pertumbuhan Modal dan ATMR Modal ( penilaian) Modal( sebelumnya) Modal ( sebelumnya) ATMR ( penilaian) ATMR( sebelumnya) ATMR ( sebelumnya) Hal 9-5 Hal 9-6 MATERI SIP-9 1

4. Komponen APYD dibanding dengan modal di hitung dengan rumus Aktiva P roduktif yang Diklasifikasikan Modal Bank Klasifikasinya adalah : 1. 25% dr Aktiva Produktif dalam perhatian Khusus 2. 50% dr Aktiva Produktif Kurang Lancar 3. 75% dr Aktiva Produktif Diragukan 4. 100% dr Aktiva Produktif Macet 5. Komponen Kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan) Dividend yang dibagi Dividend Pay Out Ratio = Laba setelah pajak Retention Rate = Laba Ditahan Modal Rata - rata Hal 9-7 Hal 9-8 7. Akses kepada sumber permodalan 6. Komponen Rencana permodalan untuk mendukung pertumbuhan usaha Jasa dilihat dari Indikator pendukung seperti persentase rencana pertumbuhan Modal dibandingkan dengan persentase rencana pertumbuhan Volume Usaha Earning Per Share (EPS) = Price Earning Ratio (PER) = Laba setelah Pajak Jumlah Saham Harga Saham EPS Hal 9-9 Selain itu juga dilihat Profitabilitas Bank yang dihitung dari Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) Hal 9-10 ASSET QUALITY Penilaian faktor kualitas aset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen komponen sebagai berikut: 1) aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva produktif; 2) debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit; 3) perkembangan aktiva produktif bermasalah/non performing asset dibandingkan dengan aktiva produktif; 4) tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP); 5) kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif; 6) sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif; 7) dokumentasi aktiva produktif; dan 8) kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. Hal 9-11 Hal 9-12 MATERI SIP-9 2

1. Komponen Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan dibandingkan dengan total Aktiva Produktif Ada empat macam jenis aktiva produktif yaitu : Kredit yang diberikan Surat berharga Penempatan dana pada bank lain Penyertaan Hal 9-13 Aktiva P roduktif yang Diklasifikasikan Aktiva Pr oduktif 2. Komponen kedua dari asset adalah debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit Debitur Inti Bank dengan total aset < Rp 1 triliun debitur inti = 10 debitur/grup; Bank dengan total aset Rp 1 triliun < total aset < Rp 10 triliun debitur inti = 15 debitur/grup; 3) Bank dengan total aset > Rp 10 triliun debitur inti = 25 debitur/grup. Hal 9-14 3. Perkembangan Aktiva Produktif bermasalah/non Performing Asset dibandingkan dengan Aktiva Produktif Aktiva Produktif Bermasalah Aktiva Produktif 4. tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP); PPAP yang telah dibentuk PPAPyang wajib dibentuk Aktiva Produktif (AP) bermasalah merupakan AP dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Hal 9-15 Hal 9-16 MANAJEMEN 8. kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. Hal 9-17 Kredit yang direstruktur Kredit yang direstruktur Lancar + Kredit yang direstruktur Kredit bermasalah - PPAP Agunan yang diambil alih DPK Untuk menilai kualitas manajemen akan mengajukan 250 pertanyaan yang menyangkut manajemen bank yang bersangkutan. Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponenkomponen sebagai berikut: 1) manajemen umum; 2) penerapan sistem manajemen risiko; dan 3) kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. Hal 9-18 MATERI SIP-9 3

EARNING (RENTABILITAS) Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap: 1) return on assets (ROA); 2) return on equity (ROE); 3) net interest margin (NIM); 4) Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO); 5) perkembangan laba operasional; 6) komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan; 7) penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya; dan 8) prospek laba operasional. Hal 9-19 Hal 9-20 1) Return on assets (ROA) Laba sebelum pajak ROA = Total Asset 2) Return on equity (ROE); Laba setelah Pajak ROE = Modal Inti 3) Net interest margin (NIM); Pendapatan Bunga Bersih NIM = Aktiva Produktif Pendapatan bunga bersih = Pendapatan bunga beban bunga Hal 9-21 Hal 9-22 LIQUIDITY 4) Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO); Biaya Operasional BOPO = Pendapatan Operasional 5) perkembangan laba operasional Pendapa tan Operasional Biaya Operasional Penilaian faktor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap: 1) aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibanding dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan 2) 1-month maturity mismatch ratio; 3) Loan to Deposit Ratio (LDR); 4) proyeksi cash flow 3 bulan mendatang Hal 9-23 Hal 9-24 MATERI SIP-9 4

5) ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti; 6) kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management/alma); 7) kemampuan Bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumbersumber pendanaan lainnya; dan 8) stabilitas dana pihak ketiga (DPK). Hal 9-25 1) Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibanding dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan Aktiva likuid < 1 bulan: 1 Kas 2 Giro BI 3 SBI 4 Antar Bank Aktiva Hal 9-26 Aktiva likuid < 1bulan Pasiva likuid < 1bulan Pasiva likuid < 1 bulan: 1 Giro 2 Tabungan 3 Deposito 4 Kewajiban Segera 5 Kewajiban pada Bank lain 2) 1-month maturity mismatch ratio; Selisih Aktiva & Pasiva yang akan jatuh tempo( 1bln) Pasiva yang akan jatuh tempo 3) Loan to Deposit Ratio (LDR); Kredit LDR = Dana Pihak Ketiga Aktiva yg jatuh tempo 1 blan: 1 SBI 2 Antar Bank Aktiva 3 Surat berharga 4 Kredit yang diberikan 5 Lain-lain Pasiva yang jatuh tempo 1 bln: 1 DPK 2 Antar Bank Pasiva 3 Surat Berharga yang diterbitkan 4 Pinjaman yang diterima 4) proyeksi cash flow 3 bulan mendatang Net Cash Flow Dana Pihak Ketiga Hal 9-27 Hal 9-28 5) ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti; Antar Bank Pasiva Total Dana Total Dana mencakup: 1) Dana Pihak Ketiga 2) Antar Bank Pasiva 3) Pinjaman Yang Diterima 4) Surat Berharga yang diterbitkan Deposan Inti Dana Pihak Ketiga Deposanintiditentukansebagaiberikut: 1. Bank dengan total aset < Rp 1 T deposan inti = 10 depositors; 2. Bank dengan total aset Rp 1T < total aset < Rp 10 T) deposan inti = 25 depositors; 3. Bank dengan total aset > Rp 10 T) deposan inti = 50 depositors. Hal 9-29 Hal 9-30 MATERI SIP-9 5

SENSITIVITY TO MARKET RISK Faktor sensitivitas terhadap risiko pasar antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap: 1) Modal/cadangan yg dibentuk utk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dgn potential loss sebagai akibat fluktuasi suku bunga; 2) Modal/cadangan yg dibentuk utk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi nilai tukar 3) kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar. FAKTOR Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity 1 TABEL PENILAIAN PERINGKAT 2 3 4 5 Hal 9-31 Hal 9-32 PERINGKAT Peringkat 1. Bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. 2. Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun Bank masih memiliki kelemahan kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin. 3. Bank tergolong cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila Bank tidak segera melakukan tindakan korektif. Hal 9-33 Hal 9-34 Peringkat Peringkat 4. Bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau Bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. 5. Bank tergolong tidak baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. Hal 9-35 Hal 9-36 MATERI SIP-9 6