PDRB per kapita: Produk Domestik Regional Bruto per kapita. PPUS : Program Pengembangan Usaha Swasta

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Data Penelitian

PPUS : Program Pengembangan Usaha Swasta. : waktu yang dibutuhkan untuk mengurus status tanah (minggu) : persepsi tingkat kemudahan mendapatkan lahan

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan Persepsi Pelaku Usaha tentang Tata Kelola Pemerintahan Daerah Menurut Hasil Survei TKED 2007 dan 2010

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

1. REKAP DATA REALISASI APBD DAN (PDRB) PROVINSI JAWA TENGAH. TAHUN 2011 (dalam jutaan rupiah)

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah terletak di antara B.T B.T dan 6 30 L.S --

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB III METODE PENELITIAN

ELIZABETH KARLINDA P H

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

GUBERNUR JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 5 PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Regresi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Sejarah Jawa Tengah. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang,

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

V. HUBUNGAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN, INFRASTRUKTUR DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Trend Kesenjangann Ekonomi Antar Wilayah di Provinsi Jawa Tengah

BERITA RESMI STATISTIK

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

Lampiran 1. Modus dan median persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah mengenai indikator akses lahan dan kepastian hukum.

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya

Daftar Sampel BPR Milik Pemerintah Kabupaten

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Untuk mencapai cita-cita tersebut pemerintah mengupayakan. perekonomian adalah komponen utama demi berlangsungnya sistem

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

GUBERNUR JAWA TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

Surat Keterangan Perubahan Judul

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki struktur pemerintahan dan kualitas pembangunan nasional guna

Transkripsi:

146 Lampiran 1 Daftar Istilah PDRB per kapita: Produk Domestik Regional Bruto per kapita APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah IPM : Indeks Pembangunan Manusia PPUS : Program Pengembangan Usaha Swasta Q30 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 : waktu yang dibutuhkan untuk mengurus status tanah (minggu) : persepsi tingkat kemudahan mendapatkan lahan : persepsi kemungkinan lokasi usaha akan digusur : persepsi frekuensi penggusuran lahan : persepsi frekuensi konflik kepemilikan lahan : persepsi hambatan ketersediaan lahan dan kepastian hukum terhadap kineja perusahaan Q38AR1 : perusahaan yang memiliki TDP Q40CR1 : persepsi kesulitan mengurus TDP Q40DR1 : waktu mengurus TDP (hari kerja) Q41DR1 : persepsi hambatan biaya kepengurusan TDP Q43R1 : persepsi proses perizinan usaha dijalankan dengan sistem kerja yang efisien Q43R2 : persepsi proses perizinan usaha bebas pungutan liar Q43R3 : persepsi proses perizinan usaha bebas KKN Q48 : keberadaan forum komunikasi Q49R1 : persepsi kepala daerah selalu memberikan pemecahan masalah yang nyata terhadap permasalahan pelaku usaha Q49R2 : persepsi pemecahan masalah yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan haapan kebanyakan perusahaan Q49R3 : persepsi instansi pemda terkait selalu menindaklanjuti langkah-langkah pemecahan masalah yang telah ditentukan oleh kepala daerah Q50R1 : persepsi pemda memiliki pengertian akan kebutuhan usaha

147 Q50R2 : persepsi pemda melakukan konsultasi publik dengan pelaku usaha apabila akan membuat kebijakan publik yang menyangkut kepentingan usaha Q50R3 : persepsi pemda mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha di daerahnya untuk membicarakan masalah pelaku usaha Q50R4 : persepsi pemda tidak membentuk perusahaan daerah yang dapat merugikan kegiatan usaha swasta Q50R5 : persepsi pemda memberikan fasilitas yang dapat mendukung perkembangan dunia usaha Q51 Q52 : persepsi kebijakan pemda yang berorientasi mendorong iklim investasi melalui promosi investasi : persepsi kebijakan non-diskriminatif pemda Q53R1 : persepsi kebijakan pemda terkait dunia usaha tidak meningkatkan pengeluaran bisnis Q53R2 : kebijakan pemda terkait dunia usaha tidak meningkatkan ketidakpastian berusaha Q55 Q57A Q57B : persepsi hambatan interaksi pemda dengan pelaku usaha terhadap kinerja perusahaan : tingkat pengetahuan keberadaan PPUS : tingkat partisipasi dalam PPUS Q58R1 : persepsi tingkat manfaat pelatihan manajemen bisnis Q58R2 : persepsi tingkat manfaat pelatihan peningkatan kualitas tenaga kerja Q58R3 : persepsi tingkat manfaat promosi produk lokal kepada investor Q58R4 : persepsi tingkat manfaat menghubungkan pelaku usaha kecil-sedangbesar Q58R5 : persepsi tingkat manfaat pelatihan pengajuan aplikasi kredit bagi UKM Q58R6 : persepsi tingkat manfaat program proses mempertemukan mitra bisnis Q58R7 : persepsi tingkat manfaat program pengembangan swasta lainnya Q61R1 : persepsi kepala daeah memiliki pemahaman yang baik mengenai persoalan yang dihadapi pelaku usaha Q61R2 : persepsi pejabat di lingkunga birokrasi pemda terkait dunia usaha bisnis berdasarkan pengalaman kerja sesuai bidangnya

148 Q61R3 : persepsi kepala daerah melakukan tindakan tegas terhadap setiap tindakan korupsi Q61R4 : persepsi kepala daerah melakukan korupsi Q61R5 : persepsi kepala daerah merupakan figur pemimpin yang kuat Q63 : persepsi hambatan kapasitas dan integritas kepala daerah terhadap kinerja perusahaan Q65CR1 : persepsi hambatan retribusi daerah terhadap aktifitas bisnis Q65CR2 : perespsi hambatan pajak resmi daerah terhadap aktivitas bisnis Q67AR1: total biaya pungutan dan retribusi yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk pendistribusian barang antarwilayah Q67CR1: persepsi hambatan biaya pungutan dan retribusi yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk pendistribusian barang antarwilayah Q70BR1: persepsi hambatan biaya tambahan untuk keamanan kepada polisi terhadap aktifitas bisnis Q71 : persepsi hambatan biaya transaksi terhadap kinerja perusahaan Q78AR1: persepsi kualitas infrastuktur jalan Q78AR2: persepsi kualitas infrastuktur lampu penerangan jalan Q78AR3: persepsi kualitas infrastuktur air PDAM Q78AR4: persepsi kualitas infrastuktur listrik Q78AR5: persepsi kualitas infrastuktur telepon Q78CR1: lama perbaikan infrastruktur jalan Q78CR2: lama perbaikan infrastruktur lampu penerangan jalan Q78CR3: lama perbaikan infrastruktur air PDAM Q78CR4: lama perbaikan infrastruktur listrik Q78CR5: lama perbaikan infrastruktur telepon Q79 Q80 Q81 : persentase perusahaan yang tidak memakai genset : frekuensi pemadaman listrik (kali dalam seminggu) : persepsi hambatan infastruktur terhadap kinerja perusahaan

149 Q83BR1: frekuensi pencurian pada tahun 2007 Q84R1 : persepsi polisi selalu bertindak tepat waktu dalam menangani kasus kriminal yang berhubungan dengan dunia usaha Q84R2 : persepsi solusi yang diberikan polisi ketika menangani kasus kriminal menguntungkan perusahaan Q84R3 : persepsi solusi yang diberikan polisi ketika menangani kasus kriminal meminimalisir kerugian dan biaya usaha Q86R1 : persepsi polisi selalu bertindak tepat waktu dalam menangani kasus demonstrasi buruh yang berhubungan dengan dunia usaha Q86R2 : persepsi solusi yang diberikan polisi ketika menangani kasus demostrasi buruh hanya menyebabkan dampak kehilangan yang kecil terhadap waktu produktif dan biaya operasional usaha Q88 TDP : persepsi hambatan keamanan dan penyelesaian konflik terhadap kinerja perusahaan : Tanda Daftar Perusahaan

Lampiran 2 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Akses Lahan dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Spearman's rho PDRBKAP Correlation Coefficient 1 PE Sig. (2-tailed). N 35 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Q32 Correlation Coefficient 0.092395-0,15014 1 Correlations PDRBKAP PE Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Sig. (2-tailed) 0.597573 0,389303. N 35 35 35 Q33 Correlation Coefficient -0.11549-0,3869-0.04762 1 Sig. (2-tailed) 0.508825 0,022** 0.785898. N 35 35 35 35 Q34 Correlation Coefficient -0.29343-0,24008 0.073324 0.109985 1 Sig. (2-tailed) 0.0872* 0,164786 0.67551 0.529373. N 35 35 35 35 35 Q35 Correlation Coefficient -0.36564-0,35345 0.050252 0.201008 0.685344 1 1. 35 Sig. (2-tailed) 0.0308** 0,037** 0.774359 0.246924 5.6E-06 **. N 35 35 35 35 35 35 Q36 Correlation Coefficient -0.05636-0,20665 0.129099 0.387298-0.0284 0.116775 1 Sig. (2-tailed) 0.747773 0,233618 0.45983 0.0215** 0.871356 0.504101 N 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 150

Lampiran 3 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Perizinan Usaha dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations PDRBKA P PE Q38AR1 Q40CR1 Q41DR1 Q43 R1 Q43R2 Q43R3 Q45 Q46 Spearman's rho PDRBKAP Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). PE Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). Q38AR1 Correlation Coefficient 0.450951 0,475327 1 Sig. (2-tailed) 0.00655* 0,0039**. Q40CR1 Correlation Coefficient 0.18679 0,067924 0.116105 1 Sig. (2-tailed) 0.282634 0,698241 0.506567. Q41DR1 Correlation Coefficient 0.195006-0,0975 0.166667 0.69663 1 Sig. (2-tailed) 0.261611 0,577379 0.338608 0.000**. Q43R1 Correlation Coefficient....... Sig. (2-tailed)....... Q43R2 Correlation Coefficient -0.16169-0,1819-0.01256-0.05251-0.07538. 1 Sig. (2-tailed) 0.353429 0,295645 0.942899 0.76449 0.66693.. Q43R3 Correlation Coefficient -0.33948-0,03536-0.12309 0.34299 0.18463. 0.35721 1 Sig. (2-tailed) 0.04602** 0,840173 0.481148 0.043** 0.28831. 0.035**. Q45 Correlation Coefficient -0.25521 0,112594-0.01866-0.07801-0.11198. -0.13927-0.0379 1 Sig. (2-tailed) 0.138964 0,51959 0.915256 0.65601 0.52189. 0.42491 0.82884. Q46 Correlation Coefficient -0.20607-0,21916-0.1779 0.19829 0.28464. -0.24782-0.12388 0.2279 1 Sig. (2-tailed) 0.234964 0,205904 0.306563 0.25349 0.097**. 0.15118 0.47830 0.1879. **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 151

Lampiran 4 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Interaksi Pemerintah Daerah dengan Pelaku Usaha dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi PDRBK Q49R1 Q49R2 Q49R3 Q50R1 Q50R2 Q50R3 Q50R4 Q50R5 Q51 Q52 Q53R1 Q53R2 Q55 PDRBK Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). Q49R1 Correlation Coefficient 0.1251 1 Sig. (2-tailed) 0.4737. Q49R2 Correlation Coefficient 0.0283 0.581 1 Sig. (2-tailed) 0.8717 0.0**. Q49R3 Correlation Coefficient 0.36380 0.466 0.392 1 Sig. (2-tailed) 0.031** 0.0** 0.0**. Q50R1 Correlation Coefficient 0.0355 0.308 0.349 0.446 1 Sig. (2-tailed) 0.8392 0.07* 0.03** 0.007**. Q50R2 Correlation Coefficient 0.0283 0.300 0.485 0.499 0.329 1 Sig. (2-tailed) 0.8713 0.08* 0.0** 0.002** 0.053*. Q50R3 Correlation Coefficient 0.108 0.260 0.313 0.333 0.129 0.711 1 Sig. (2-tailed) 0.534 0.130 0.066 0.049 0.458 0.0**. N 35 35 35 35 35 35 35 Q50R4 Correlation Coefficient 0.1528 0.237 0.166 0.315 0.477 0.157 0.148 1 Sig. (2-tailed) 0.3807 0.169 0.338 0.065* 0.00** 0.366 0.394. N 35 35 35 35 35 35 35 35 Q50R5 Correlation Coefficient 0.3227 0.470 0.442 0.474 0.551 0.265 0.087 0.377 1 Sig. (2-tailed) 0.0586 0.0** 0.0** 0.003** 0.00** 0.123 0.617 0.02**. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Q51 Correlation Coefficient -0.0492 0.095 0.271 0 0.141 0.090 0 0.271 0 1 Sig. (2-tailed) 0.77894 0.586 0.115 1 0.4158 0.6044 1 0.1151 1. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Q52 Correlation Coefficient 0.0871 0.051-0.16 0.058 0.105-0.229-0.354 0.265 0.348-0.330 1 Sig. (2-tailed) 0.6186 0.769 0.344 0.740 0.546 0.184 0.036 0.123 0.04** 0.052*. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Q53R1 Correlation Coefficient 0.1528 0.237 0.166 0.315 0.477 0.157 0.148 1 0.377 0.271 0.265 1 Sig. (2-tailed) 0.3807 0.169 0.338 0.065 0.00** 0.366 0.394. 0.025 0.115 0.123. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Q53R2 Correlation Coefficient 0.1528 0.237 0.166 0.315 0.477 0.157 0.148 1 0.377 0.271 0.265 1 1 Sig. (2-tailed) 0.3807 0.169 0.338 0.065* 0.00** 0.366 0.394. 0.02** 0.115 0.123.. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Q55 Correlation Coefficient -0.1079-0.30-0.37-0.089-0.149-0.424-0.480-0.157-0.113-0.362 0.076-0.157-0.157 1 Sig. (2-tailed) 0.5372 0.08* 0.02** 0.608 0.391 0.01** 0.0** 0.366 0.517 0.032 0.662 0.366 0.366. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 152

Lampiran 5 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Program Pengebangan Usaha Swasta (PPUS) dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations PDRBKAP PE Q58R1 Q58R2 Q58R3 Q58R4 Q58R5 Q58R6 Q58R7 Q59 Spearman's rho PDRBKAP Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). N 35 PE Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). N 35 Q58R1 Correlation Coefficient -0.26883-0,04865 1 Sig. (2-tailed) 0.118392 0,781368. N 35 35 35 Q58R2 Correlation Coefficient -0.01154 0,177562 0.21175 1 Sig. (2-tailed) 0.947559 0,307511 0.222032. N 35 35 35 35 Q58R3 Correlation Coefficient 0.094636 0,163165 0.271282 0.451183 1 Sig. (2-tailed) 0.588677 0,348998 0.114942 0.0065**. N 35 35 35 35 35 Q58R4 Correlation Coefficient 0.056076-0,21395-0.10939 0.246829 0.14663 1 Sig. (2-tailed) 0.749004 0,217148 0.531631 0.152873 0.400612. N 35 35 35 35 35 35 Q58R5 Correlation Coefficient 0.079142-0,15171 0.06498 0.378722 0.426332 0.303751 1 Sig. (2-tailed) 0.651331 0,384298 0.710745 0.024866 0.01** 0.076*. N 35 35 35 35 35 35 35 Q58R6 Correlation Coefficient 0.00872 0,140457 0.252427 0.411648 0.091569 0.229462 0.451848 1 Sig. (2-tailed) 0.960348 0,420947 0.143479 0.014** 0.600865 0.184844 0.006**. N 35 35 35 35 35 35 35 35 Q58R7 Correlation Coefficient 0.253465 0,095072-0.54449-0.19001-0.23648-0.06169 0.052154-0.26659 1 Sig. (2-tailed) 0.141785 0,58695 0.000721 0.274258 0.171401 0.724806 0.766049 0.121606. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Q59 Correlation Coefficient 0.160736 0,143834 0.056102 0.131522 0.162063 0.002814 0.056882 0.231544-0.38415 1 Sig. (2-tailed) 0.356314 0,409754 0.748891 0.451381 0.352305 0.987199 0.745514 0.180781 0.022**. N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 153

Lampiran 6 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Kapasitas dan Integritas Bupati/ Walikota dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations PDRBKAP PE Q61R1 Q62R2 Q63R3 Q64R4 Q65R5 Q63 Spearman's rho PDRBKAP Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). N 35 PE Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). N 35 Q61R1 Correlation Coefficient -0.06063-0,24254 1 Sig. (2-tailed) 0.729338 0,160375. N 35 35 35 Q62R2 Correlation Coefficient 0.040423-0,23243 0.635417 1 Sig. (2-tailed) 0.817663 0,179071 0.00**. N 35 35 35 35 Q63R3 Correlation Coefficient -0.05254-0,27023 0.673146 0.40234 1 Sig. (2-tailed) 0.764351 0,116417 0.00** 0.016**. N 35 35 35 35 35 Q64R4 Correlation Coefficient 0.133377 0,213403-0.5316-0.21081-0.55144 1 Sig. (2-tailed) 0.444967 0,218361 0.001** 0.224151 0.000**. N 35 35 35 35 35 35 Q65R5 Correlation Coefficient -0.02438-0,0975 0.80403 0.364326 0.541229-0.68534 1 Sig. (2-tailed) 0.889456 0,577379 0.00** 0.03** 0.000** 0.00**. N 35 35 35 35 35 35 35 Q63 Correlation Coefficient -0.19668-0,23244-0.22116-0.00614-0.32855 0.259463-0.17782 1 Sig. (2-tailed) 0.257459 0,179052 0.20168 0.97206 0.053* 0.13228 0.306793. N 35 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 154

Lampiran 7 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Keamanan dan Penyelesaian Konflik dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations PDRBKAP PE Q84R1 Q84R2 Q84R3 Q86R1 Q86R2 Q88 Spearman's rho PDRBKAP Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). 1 PE Correlation Coefficient. Sig. (2-tailed) Q84R1 Correlation Coefficient -0.36564-0,35345 1 Sig. (2-tailed) 0.0307** 0,037**. Q84R2 Correlation Coefficient -0.3638-0,1718 0.364326 1 Sig. (2-tailed) 0.0316** 0,323736 0.031**. Q84R3 Correlation Coefficient -0.06063-0,128 0.159131 0.319444 1 Sig. (2-tailed) 0.729338 0,463676 0.361201 0.061*. N 35 35 35 35 35 Q86R1 Correlation Coefficient...... Sig. (2-tailed)...... N 35 35 35 35 35 35 Q86R2 Correlation Coefficient 0.124485 0,09781-0.08843 0.210805 0.446052. 1 Sig. (2-tailed) 0.476158 0,576177 0.613447 0.224151 0.007**.. N 35 35 35 35 35 35 35 Q88 Correlation Coefficient -0.09953-0,22248 0.065507-0.02414 0.144841. -0.09027 1 Sig. (2-tailed) 0.569442 0,198929 0.7085 0.890518 0.406446. 0.606051. N 35 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 155

Lampiran 8 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Biaya Transaksi dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations PDRBKAP PE Q65CR1 Q65CR2 Q67CR1 Q70BR1 Q71 Spearman's rho PDRBKAP Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). N 35 1 PE Correlation Coefficient. Sig. (2-tailed) 35 N Q65CR1 Correlation Coefficient... Sig. (2-tailed)... N 35 35 35 Q65CR2 Correlation Coefficient -0.35295 0,025757. 1 Sig. (2-tailed) 0.037554** 0,883232.. N 35 35 35 35 Q67CR1 Correlation Coefficient 0.293309-0,18138. 0.111053 1 Sig. (2-tailed) 0.087255* 0,297065. 0.525358. N 35 35 35 35 35 Q70BR1 Correlation Coefficient 0.077121 0,007404. 0.230765 0.196602 1 Sig. (2-tailed) 0.659689 0,966331. 0.182293 0.25765. N 35 35 35 35 35 35 Q71 Correlation Coefficient -0.16559-0,19351. 0.020736-0.08426 0.112562 1 Sig. (2-tailed) 0.341785 0,265365. 0.905883 0.63035 0.519709. N 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 156

Lampiran 9 Hasil Uji Korelasi Spearman Variabel Infrastruktur Daerah dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations PDRBKAP PE Q78AR1 Q78AR2 Q78AR3 Q78AR4 Q78AR5 Q81 Spearman's rho PDRBKAP Correlation Coefficient 1 Sig. (2-tailed). PE Correlation Coefficient 0,045378 1 Sig. (2-tailed) 0,795755. Q78AR1 Correlation Coefficient 0.284537 0,417914 1 Sig. (2-tailed) 0.097589* 0,012**. Q78AR2 Correlation Coefficient.... Sig. (2-tailed).... N 35 35 35 35 Q78AR3 Correlation Coefficient..... Sig. (2-tailed)..... N 35 35 35 35 35 Q78AR4 Correlation Coefficient...... Sig. (2-tailed)...... N 35 35 35 35 35 35 Q78AR5 Correlation Coefficient....... Sig. (2-tailed)....... N 35 35 35 35 35 35 35 Q81 Correlation Coefficient 0.042536. -0.36007.... Sig. (2-tailed) 0.808301. 0.033613.... N 35 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 157

Lampiran 10 Hasil Uji Korelasi Pearson Variabel Infrastruktur Daerah dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations L_PDRBKAP Q78CR1 Q78CR2 Q78CR3 Q78CR4 Q78CR5 Q79 Q80 L_PDRBKAP Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) Q78CR1 Pearson Correlation -0.33974 1 Sig. (2-tailed) 0.04585** N 35 35 Q78CR2 Pearson Correlation -0.25571 0.258161 1 Sig. (2-tailed) 0.138174 0.134303 N 35 35 35 Q78CR3 Pearson Correlation 0.065846 0.11609 0.315286 1 Sig. (2-tailed) 0.707059 0.506624 0.065054* N 35 35 35 35 Q78CR4 Pearson Correlation.a.a.a.a Sig. (2-tailed).... N 35 35 35 35 35 Q78CR5 Pearson Correlation -0.03063 0.099002 0.100223 0.815709.a 1 Sig. (2-tailed) 0.861322 0.571513 0.566755 0.00**. N 35 35 35 35 35 35 Q79 Pearson Correlation -0.2774 0.215438 0.349545 0.004159.a 0.108888 1 Sig. (2-tailed) 0.10* 0.213898 0.039564 0.981084. 0.533514 N 35 35 35 35 35 35 35 Q80 Pearson Correlation -0.1996-0.08495 0.031648-0.10835.a -0.06372 0.174725 1 Sig. (2-tailed) 0.25032 0.627533 0.856777 0.535537. 0.716129 0.315429 N 35 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 158

Lampiran 11 Hasil Uji Korelasi Pearson Sub-Indeks dan Indeks Tata Kelola Ekonomi Daerah dengan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi Correlations L_PDRBKAP PE AL IU IPPU PPUS KIP BT INFRA KPK PERDA TKED L_PDRBKAP Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) PE Pearson Correlation -0.06299 1 Sig. (2-tailed) 0.719219 AL Pearson Correlation -0.44775-0.32761 1 Sig. (2-tailed) 0.007** 0.054* IU Pearson Correlation 0.043693-0.0242 0.208812 1 Sig. (2-tailed) 0.803187 0.890249 0.228663 N 35 35 35 35 IPPU Pearson Correlation 0.075428-0.02395 0.250163 0.427249 1 Sig. (2-tailed) 0.666725 0.891397 0.147227 0.0104** N 35 35 35 35 35 PPUS Pearson Correlation 0.200237 0.107025-0.20316 0.228895 0.249533 1 Sig. (2-tailed) 0.248778 0.540579 0.241783 0.185962 0.148283 N 35 35 35 35 35 35 KIP Pearson Correlation -0.18099-0.1095 0.407276 0.430212 0.669421 0.033818 1 Sig. (2-tailed) 0.298117 0.531212 0.01517 0.009** 0.00** 0.847069 N 35 35 35 35 35 35 35 BT Pearson Correlation -0.11132-0.3443 0.515928 0.385861 0.204184-0.02445 0.34917 1 Sig. (2-tailed) 0.524344 0.042** 0.0015** 0.022** 0.239378 0.889105 0.039** N 35 35 35 35 35 35 35 35 INFRA Pearson Correlation 0.072796-0.10757 0.240332 0.366873 0.08006-0.14793 0.065626 0.621598 1 Sig. (2-tailed) 0.677719 0.538507 0.164327 0.0301** 0.647544 0.396414 0.707991 0.000** N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 KPK Pearson Correlation -0.30981-0.31107 0.480202 0.357064 0.038913-0.16791 0.288682 0.434947 0.442441 1 Sig. (2-tailed) 0.07* 0.068* 0.0035** 0.035** 0.824364 0.33496 0.092* 0.009** 0.0077** N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 PERDA Pearson Correlation 0.100325 0.286777-0.12984-0.11721-0.19317 0.029329-0.26536-0.12146-0.20658-0.40067 1 Sig. (2-tailed) 0.566356 0.094* 0.457256 0.502508 0.266225 0.867178 0.123398 0.487024 0.233793 0.017** N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 TKED Pearson Correlation -0.04902-0.20606 0.543706 0.663598 0.508592 0.292193 0.475297 0.776322 0.717306 0.523769-0.22211 1 Sig. (2-tailed) 0.779746 0.234989 0.000736 0.00** 0.002** 0.088* 0.0039** 0.00** 0.00** 0.001** 0.199714 N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 **. Korelasi signifikan pada tingkat 0.05 (2-tailed). *. Korelasi signifikan pada tingkat 0.1 (2-tailed). 159

Percent 160 Lampiran 12. Hasil Uji Normalitas 99 Normal Probability Plot (response is PE) 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1-2 -1 0 Residual 1 2

161 Lampiran 13 Hasil Uji Glejser Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.116940 Prob. F(5,28) 0.9876 Obs*R-squared 0.695471 Prob. Chi-Square(5) 0.9832 Scaled explained SS 0.468524 Prob. Chi-Square(5) 0.9932 Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 06/11/12 Time: 19:20 Sample: 1 34 Included observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 845417.2 7289319. 0.115980 0.9085 IPM 994.7177 95980.09 0.010364 0.9918 MODALJUTA 2.165004 4.438819 0.487743 0.6295 PENDIDIKANJUTA 0.794985 2.435870 0.326366 0.7466 Q30 17735.36 56490.33 0.313954 0.7559 Q49R3D 220425.6 510846.0 0.431491 0.6694 R-squared 0.020455 Mean dependent var 1625765. Adjusted R-squared -0.154464 S.D. dependent var 1073272. S.E. of regression 1153188. Akaike info criterion 30.91274 Sum squared resid 3.72E+13 Schwarz criterion 31.18210 Log likelihood -519.5166 Hannan-Quinn criter. 31.00460 F-statistic 0.116940 Durbin-Watson stat 2.149020 Prob(F-statistic) 0.987587

162 Lampiran 14 Modus dan median persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator akses lahan N o Kabupaten/ Q.32 : Kemudaha n Perolehan Lahan 1) Q.33 : Penggusura n Lahan 2) Q.34 : Frekuensi Penggusura n Lahan 3) Q.35 : Konflik Kepemilika n Lahan 3) Q.36 : Tingkat Hambata n Akses Lahan 4) Q30 : Lama Kepengurusa n Sertifikat Tanah (minggu) 1 Cilacap 2 4 4 4 4 12 2 Banyumas 3 3 3 4 4 20 3 Purbalingga 2 4 4 4 4 12 4 Banjarnegara 3 4 4 4 4 12 5 Kebumen 2 4 4 4 4 16 6 Purwerejo 2 3 4 4 4 12 7 Wonosobo 3 4 4 4 4 10 8 Magelang 3 3 4 4 3 8 9 Boyolali 3 4 4 4 4 12 10 Klaten 3 3 4 4 3 8 11 Sukoharjo 3 3 4 4 4 12 12 Wonogiri 2 3 4 4 3 12 13 Karanganyar 2 3 4 4 3 12 14 Sragen 3 3 4 4 3 8 15 Grobogan 2 4 4 4 4 12 16 Blora 3 3 4 4 4 16 17 Rembang 3 4 4 4 4 16 18 Pati 3 3 4 4 4 16 19 Kudus 3 3 4 4 4 18 20 Jepara 3 4 4 4 4 12 21 Demak 3 3 4 4 4 24 22 Semarang 3 3 4 4 4 10 23 Temanggung 3 4 4 4 3 12 24 Kendal 3 4 4 4 4 12 25 Batang 2 4 4 4 4 15.5 26 Pekalongan 2 3 4 4 4 12 27 Pemalang 2 3 4 4 3 20 28 Tegal 2 3 4 4 4 12 29 Brebes 3 3 4 4 4 12 30 Magelang 3 3 4 4 3 8 31 Surakarta 2 3 3 3 3 12 32 Salatiga 3 4 4 4 4 8 33 Semarang 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 12 34 Pekalongan 35 Tegal 2 3 4 4 3 6 1) 1 = Sangat Sulit, 2 = Sulit, 3 = Mudah, 4 = Sangat Mudah 2) 1 = Sangat Mungkin, 2 = Mungkin, 3 = Tidak Mungkin, 4 = Sangat Tidak Mungkin 3) 1 = Sangat Sering, 2 = Sering, 3 = Jarang, 4 = Tidak Pernah 4) 1 = Sangat Besar, 2 = Besar, 3 = Kecil, 4 = Sangat Sangat Kecil

163 Lampiran 15 Modus persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator izin usaha No Kabupaten/ Q.40CR1 : Kemudahan Perolehan TDP 1) Q.41DR1 : Tingkat Biaya yang Memberatkan Usaha 2) Q.43R1 : Pelayanan Izin Usaha Efisien 3) Q.43R2 : Pelayanan Izin Usaha Bebas Pungli 3) Q.43R3 : Pelayanan Izin Usaha bebas KKN 3) Q.46 : Tingkat Hambatan Izin Usaha 4) 1 Cilacap 3 4 3 3 2 4 2 Banyumas 3 4 3 2 2 4 3 Purbalingga 3 4 3 3 3 4 4 Banjarnegara 3 4 3 3 3 4 5 Kebumen 3 4 3 3 3 4 6 Purwerejo 3 4 3 3 3 4 7 Wonosobo 3 4 3 3 3 4 8 Magelang 3 4 3 3 3 3 9 Boyolali 3 4 3 3 3 3 10 Klaten 3 4 3 3 3 2 11 Sukoharjo 3 4 3 3 3 3 12 Wonogiri 3 4 3 3 3 3 13 Karanganyar 3 4 3 3 3 3 14 Sragen 3 3 3 3 3 3 15 Grobogan 3 4 3 3 3 4 16 Blora 3 4 3 3 3 4 17 Rembang 3 4 3 3 3 4 18 Pati 3 4 3 3 3 4 19 Kudus 3 4 3 3 3 4 20 Jepara 3 4 3 3 3 3 21 Demak 3 4 3 3 3 4 22 Semarang 3 4 3 3 2 4 23 Temanggung 3 4 3 3 3 4 24 Kendal 3 4 3 2 3 4 25 Batang 3 4 3 3 3 4 26 Pekalongan 3 4 3 3 3 3 27 Pemalang 2 3 3 3 2 3 28 Tegal 3 4 3 3 3 4 29 Brebes 3 4 3 3 3 4 30 Magelang 3 4 3 3 3 3 31 Surakarta 3 4 3 3 2 3 32 Salatiga 3 4 3 3 3 3 33 Semarang 3 4 3 2 2 4 34 Pekalongan 3 4 3 3 2 4 35 Tegal 3 4 3 3 3 3 1) 1 = Sangat Sulit, 2 = Sulit, 3 = Mudah, 4 = Sangat Mudah 2) 1 = Sangat Memberatkan, 2 = Cukup Memberatkan, 3 = Sedikit Memberatkan, 4 = Tidak Memberatkan 3) 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, 4 = Sangat Setuju 4) 1 = Sangat Besar, 2 = Besar, 3 = Kecil, 4 = Sangat Sangat Kecil

164 Lampiran 16 Persentase perusahaan yang memiliki TDP, lama kepengurusan TDP dan persentase keberadaan mekanisme pengaduan perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah No Kabupaten/ Q 38 R1: Persentase Perusahaan yang Memiliki TDP (persen) Q40DR1: Lama Kepengurusan TDP (hari kerja) Q45: Persentase Keberadaan Mekanisme Pengaduan (persen) 1 Cilacap 46 20 20.45454545 2 Banyumas 46 5-3 Purbalingga 43.1 5 33.3 4 Banjarnegara 42 17 27.9 5 Kebumen 32 15 8.7 6 Purwerejo 66.67 10 27.5 7 Wonosobo 24.6 5 23.4 8 Magelang 29.6 10 8.9 9 Boyolali 35.3 7 50 10 Klaten 49.0 5 30.3 11 Sukoharjo 52 24 61.9 12 Wonogiri 46 5 21.9 13 Karanganyar 52 12 42.4 14 Sragen 28 7 47.4 15 Grobogan 48.1 8 27.6 16 Blora 36 5.5 40 17 Rembang 46 11 50 18 Pati 44.4 5 39.0 19 Kudus 30 6 34.2 20 Jepara 39.2 6 54.8 21 Demak 54 6 34.5 22 Semarang 70.6 10 30.3 23 Temanggung 19.2 5 7.9 24 Kendal 44 6 38.7 25 Batang 36 9.5 46.4 26 Pekalongan 34.5 17.5 35.9 27 Pemalang 33.3 15 16.9 28 Tegal 43.4 15 40.6 29 Brebes 54 7 28.9 30 Magelang 56 5 21.8 31 Surakarta 56.9 10 37.5 32 Salatiga 60 6 70.4 33 Semarang 72 20 36.1 34 Pekalongan 34 7 55.2 35 Tegal 66 10 40.5

165 Lampiran 17 Modus persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator interaksi pemda dengan pelaku usaha (1) N o Kabupaten/ Q.48 : Keberad aan Forum Komuni kasi 1) Q.49R1 : Mengenai Kepala Daerah memberik an pemecaha n masalah yang nyata 2) Q.49R2 : Pemecahan Masalah yang Diberikan Bupati/Walik ota Sesuai Harapan 2) Q.49R3 : Pemda menindaklanj uti langkah yang Telah Ditetapkan Bupati/Walik ota 2) Q.50R1 : Pemda mengerti kebutuha n dunia usaha 2) Q.50R2 : Pemda Melakuk an Konsulta si Publik dengan Pelaku Usaha 2) Q.50R3 : Pesepsi Pemda Mengadak an pertemuan dengan Pelaku Usaha Terkait Pemecaha n Masalah 2) Q.50R4 : Pemda Tidak Membent uk Perusahaa n Daerah yang Merugika n Usaha Swasta 2) 1 Cilacap 2 3 2 3 3 2 2 3 2 Banyumas 2 2 2 2 2 2 2 2 3 Purbalingga 2 3 3 3 3 3 3 3 4 Banjarnegara 2 3 3 3 3 3 2 3 5 Kebumen 2 2 2 2 3 2 2 3 6 Purwerejo 2 2 2 2 2 2 2 3 7 Wonosobo 2 3 3 3 3 3 3 3 8 Magelang 2 3 3 3 3 3 2 3 9 Boyolali 2 3 2 3 2 2 3 3 10 Klaten 2 3 3 3 3 3 3 3 11 Sukoharjo 1 3 3 3 3 3 3 3 12 Wonogiri 2 2 2 3 3 3 3 3 13 Karanganyar 2 3 3 3 3 3 3 3 14 Sragen 2 3 3 2 3 2 3 3 15 Grobogan 2 2 2 2 3 2 2 3 16 Blora 2 3 2 3 3 2 2 3 17 Rembang 2 3 3 3 3 2 2 3 18 Pati 2 2 2 2 2 2 2 3 19 Kudus 2 3 2 3 3 2 2 3 20 Jepara 2 3 2 2 3 2 2 3 21 Demak 2 3 3 3 3 3 3 3 22 Semarang 2 2 2 3 3 2 2 3 23 Temanggung 2 3 3 3 3 3 2 3 24 Kendal 2 3 2 3 3 2 2 3 25 Batang 2 2 3 3 3 2 2 3 26 Pekalongan 2 3 3 3 3 2 2 3 27 Pemalang 2 2 2 2 3 2 2 3 28 Tegal 2 3 2 3 3 3 3 3 29 Brebes 2 2 2 3 3 2 2 3 30 Magelang 2 3 3 3 3 3 3 3 31 Surakarta 2 2 2 3 3 3 3 3 32 Salatiga 2 3 3 3 3 3 3 3 33 Semarang 2 2 2 3 3 3 3 3 34 Pekalongan 2 3 3 3 3 2 2 3 35 Tegal 2 3 3 3 3 3 3 3 1) 1 = Ada, 2 = Tidak 2) 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, 4 = Sangat Setuju

166 Lampiran 18 Modus persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator interaksi pemda dengan pelaku usaha (2) No Kabupaten/ Q.50R5 : Pemda Memberikan Fasilitas Usaha 1) Q.51 : Kebijakan Pemda yang Mendorong Iklim Investasi 1) Q.52 : Kebijakan Diskriminatif 1) Q.53R1 : Kebijakan Pemda Tidak Meningkatkan Pengeluaran Bisnis 1) Q.53R2 : Kebijakan Pemda Tidak Meningkatkan Ketidakpastian Usaha 1) Q.55 : Hambatan Interaksi Pemda terhadap Kinerja Perusahaan 2) 1 Cilacap 3 2 3 3 3 4 2 Banyumas 2 2 1 2 2 4 3 Purbalingga 3 4 2 3 3 3 4 Banjarnegara 3 2 3 3 3 4 5 Kebumen 2 4 1 3 3 4 6 Purwerejo 2 3 2 3 3 4 7 Wonosobo 3 2 2 3 3 4 8 Magelang 3 4 4 3 3 3 9 Boyolali 2 3 2 3 3 3 10 Klaten 3 4 1 3 3 3 11 Sukoharjo 3 3 2 3 3 3 12 Wonogiri 2 3 2 3 3 3 13 Karanganyar 3 3 2 3 3 3 14 Sragen 3 3 2 3 3 3 15 Grobogan 2 3 2 3 3 4 16 Blora 3 2 3 3 3 4 17 Rembang 3 3 2 3 3 4 18 Pati 3 3 3 3 3 4 19 Kudus 3 3 3 3 3 4 20 Jepara 3 3 3 3 3 3 21 Demak 3 3 1 3 3 4 22 Semarang 3 4 2 3 3 4 23 Temanggung 3 4 1 3 3 3 24 Kendal 3 3 2 3 3 4 25 Batang 3 3 3 3 3 4 26 Pekalongan 3 3 3 3 3 3 27 Pemalang 3 3 3 3 3 3 28 Tegal 3 3 3 3 3 4 29 Brebes 3 3 2 3 3 4 30 Magelang 3 4 1 3 3 3 31 Surakarta 3 2 3 3 3 3 32 Salatiga 3 3 2 3 3 3 33 Semarang 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 34 Pekalongan 35 Tegal 3 3 2 3 3 3 1) 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, 4 = Sangat Setuju 2) 1 = Tidak Berpengaruh, 2 = Berpengaruh Kecil, 3 = Berpengaruh Sedang, 4 = Berpengaruh Besar

167 N o Lampiran 19 Modus persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator program pengembangan usaha swasta Kabupaten/K ota Q.58A R1 : Manfaat Pelatiha n Manaje men Bisnis 1) Q.58AR2 : Manfaat Pelatihan Peningka tan Kualitas TK 1) Q.58AR3 : Manfaat Program Promosi Produk Lokal 1) Q.58AR4 : Manfaat Program Menghubun gakan UKM dan UB 1) Q.58AR5 : Manfaat Pelatihan Pengajuan Aplikasi Kredit 1) Q.58AR6 : Manfaat Program Memperte mukan Mitra Bisnis 1) Q.58AR 7 : Manfaat Program Lainnya 1) Q.59 : Manfaat PPUS terhada p Perusah aan 2) 1 Cilacap 2 4 4 4 4 3 0 1 2 Banyumas 4 4 4 0 4 4 0 1 3 Purbalingga 4 4 4 4 4 4 0 1 4 Banjarnegara 4 4 2 2 2 3 0 1 5 Kebumen 4 1 3 1 1 1 0 1 6 Purwerejo 2 3 2 3 2 2 4 1 7 Wonosobo 4 3 3 4 3 3 0 1 8 Magelang 4 4 4 3 3 3 0 2 9 Boyolali 3 3 3 2 1 2 0 2 10 Klaten 4 3 3 3 3 3 0 3 11 Sukoharjo 3 2 3 3 3 3 0 2 12 Wonogiri 3 3 2 3 3 4 0 2 13 Karanganyar 3 3 2 3 3 4 0 2 14 Sragen 3 3 4 3 3 3 0 2 15 Grobogan 4 4 3 4 3 4 0 1 16 Blora 3 3 3 3 4 3 0 1 17 Rembang 3 3 3 4 4 3 2 1 18 Pati 3 4 3 4 3 3 0 2 19 Kudus 4 3 3 4 3 3 0 1 20 Jepara 3 4 4 3 4 3 2 2 21 Demak 4 4 2 3 4 4 0 2 22 Semarang 4 4 4 4 4 4 0 2 23 Temanggung 3 4 3 4 4 4 0 2 24 Kendal 3 4 3 3 4 3 2 1 25 Batang 3 3 3 3 4 2 4 1 26 Pekalongan 3 3 3 3 3 3 0 2 27 Pemalang 3 4 3 3 3 3 0 2 28 Tegal 3 3 3 3 3 3 3 1 29 Brebes 4 3 3 1 3 0 0 1 30 Magelang 4 4 4 3 4 4 0 2 31 Surakarta 3 3 3 3 4 3 1 2 32 Salatiga 4 4 4 2 4 4 0 2 33 Semarang 2 4 3 3 2 3 3 1 34 Pekalongan 3 2 2 2 3 4 3 1 35 Tegal 4 4 4 3 3 3 0 2 1) 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, 4 = Sangat Setuju 2) 1 = Sangat Kecil, 2 = Kecil, 3 = Besar, 4 = Sangat Besar

168 Lampiran 20 Modus persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator kapasitas integritas bupati/walikota N o Kabupaten/ Q.61R1 : Bupati/Walik ota memiliki pemahaman masalah dunia usaha 1) Q.61R2 : Penempat an Pejabat Sesuai Bidang nya 1) Q.61R3 : upati/walik ota Bertindak Tegas terhadap Korupsi 1) Q.61R4 : Bupati/Walik ota Melakukan Korupsi 1) Q.61R5 : Bupati/W alikota adalah Pemimpi n yang Kuat 1) Q.63 : Tingkat Hambatan Kapasitas dan Integritas terhadap Usaha 2) 1 Cilacap 3 3 3 2 3 4 2 Banyumas 2 2 2 3 2 4 3 Purbalingga 3 3 3 2 3 4 4 Banjarnegara 3 3 3 2 3 4 5 Kebumen 3 3 3 2 3 4 6 Purwerejo 2 2 2 2 3 4 7 Wonosobo 3 3 3 2 3 4 8 Magelang 3 3 3 2 3 3 9 Boyolali 3 3 3 2 3 3 10 Klaten 3 3 3 2 3 3 11 Sukoharjo 3 3 3 2 3 4 12 Wonogiri 3 3 3 2 3 4 13 Karanganyar 3 3 3 2 3 3 14 Sragen 3 3 3 2 3 3 15 Grobogan 3 3 3 2 3 4 16 Blora 3 3 3 2 3 4 17 Rembang 3 3 3 2 3 4 18 Pati 3 3 3 2 3 4 19 Kudus 3 3 3 2 3 4 20 Jepara 3 3 3 2 3 3 21 Demak 3 3 3 2 3 4 22 Semarang 2 3 2 3 2 4 23 Temanggung 3 3 3 2 3 4 24 Kendal 3 3 3 2 3 4 25 Batang 3 3 2 2 3 4 26 Pekalongan 3 2 3 2 3 3 27 Pemalang 3 3 3 2 3 3 28 Tegal 3 3 2 2 3 4 29 Brebes 3 3 3 3 3 4 30 Magelang 3 3 3 2 3 3 31 Surakarta 3 3 3 2 3 3 32 Salatiga 3 3 3 2 3 3 33 Semarang 3 3 2 3 3 4 34 Pekalongan 3 3 3 2 3 4 35 Tegal 3 3 3 2 3 3 1) 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, 4 = Sangat Setuju 2) 1 = Sangat Besar, 2 = Besar, 3 = Kecil, 4 = Sangat Kecil

169 Lampiran 21 Modus dan median persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator keamanan dan penyelesaian konflik N o Kabupaten/ Q.84R1 : Polisi Bertindak Tepat Waktu dalam Menanga ni Kasus Kriminal 1) Q.84R2 : Polisi Memberikan Solusi Kasus Kriminal yang Menguntung kan 1) Q.84R3 : Polisi Memberika n Solusi Kasus Kriminal yang Meminimal isir Kerugian 1) Q.86R1 : Polisi Bertinda k Tepat Waktu dalam Menang ani Demostr asi Buruh 1) Q.86R2 : Polisi Memberi kan Solusi Demonstr asi Buruh 1) Q.88 : Hambatan Keamana n dan Penyelesa ian Konflik terhadap Usaha 2) Q.83B R1 : Frekue nsi Pencuri an 1 Cilacap 3 3 3 3 3 4 2.5 2 Banyumas 3 3 3 3 3 4 0 3 Purbalingga 3 3 3 3 3 4 2 4 Banjarnegara 3 3 3 3 3 4 1 5 Kebumen 3 3 2 3 2 4 2 6 Purwerejo 3 3 3 3 3 4 2 7 Wonosobo 3 3 3 3 3 4 1 8 Magelang 3 3 3 3 3 3 2 9 Boyolali 3 3 3 3 2 3 1 10 Klaten 3 3 3 3 3 3 1 11 Sukoharjo 3 3 3 3 3 4 1 12 Wonogiri 3 3 3 3 3 3 2 13 Karanganyar 3 2 3 3 3 3 1 14 Sragen 3 3 3 3 3 3 2 15 Grobogan 3 3 3 3 3 4 1.5 16 Blora 3 3 3 3 3 4 1 17 Rembang 3 3 3 3 3 4 5.5 18 Pati 3 3 3 3 3 3 1 19 Kudus 3 3 3 3 3 4 3 20 Jepara 3 3 3 3 3 3 2 21 Demak 3 3 3 3 3 4 2 22 Semarang 3 3 3 3 3 4 2 23 Temanggung 3 3 3 3 3 4 2 24 Kendal 3 3 3 3 3 4 3 25 Batang 3 3 3 3 3 4 2 26 Pekalongan 3 3 2 3 3 3 1 27 Pemalang 3 3 2 3 3 3 1.5 28 Tegal 3 3 2 3 2 4 1 29 Brebes 3 3 3 3 3 4 2.5 30 Magelang 3 3 2 3 3 3 2 31 Surakarta 2 3 3 3 3 3 1 32 Salatiga 3 3 3 3 3 4 1 33 Semarang 2 2 2 3 3 4 1 34 Pekalongan 3 2 2 3 2 4 1.5 35 Tegal 3 3 2 3 3 3 3 1) 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Setuju, 4 = Sangat Setuju 2) 1 = Sangat Besar, 2 = Besar, 3 = Kecil, 4 = Sangat Kecil

170 Lampiran 22 Modus dan median persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator biaya transaksi No Q.65CR1 : Tingkat Q.65CR2 : Tingkat Q.67C : Tingkat Q.70BR1 : Tingkat Q.71 : Hambatan Q67A: Total Kabupaten/ Hambatan Hambatan Hambatan Hambatan Biaya Biaya Retribusi Pajak Biaya Biaya Transaksi 2) Pungutan Resmi 1) Resmi 1) Pungutan 1) Keamanan (Rp ribu) Polisi 1) 1 Cilacap 4 3 3 3 4 2000 2 Banyumas 4 4 4 4 4 360 3 Purbalingga 4 4 3 3 4 120 4 Banjarnegara 4 4 3 2 4 286 5 Kebumen 4 4 1 4 4 2000 6 Purwerejo 4 4 1 4 4 360 7 Wonosobo 4 4 3 3 4 1200 8 Magelang 4 4 2 4 3 1150 9 Boyolali 4 4 4 2 3 5000 10 Klaten 4 4 3 4 0 850 11 Sukoharjo 4 4 4 4 3 3000 12 Wonogiri 4 4 2 2 3 2300 13 Karanganyar 4 4 4 4 3 600 14 Sragen 4 4 2 2 3 90 15 Grobogan 4 4 2 4 4 300 16 Blora 4 4 2 1 4 300 17 Rembang 4 4 4 4 4 300 18 Pati 4 4 4 3 3 200 19 Kudus 4 4 4 4 4 75 20 Jepara 4 4 3 1 3 625 21 Demak 4 4 4 3 4 200 22 Semarang 4 4 1 2 4 4150 23 Temanggung 4 4 4 4 3 1500 24 Kendal 4 4 4 3 4-25 Batang 4 4 1 4 4-26 Pekalongan 4 4 3 2 3 400 27 Pemalang 4 4 2 4 3 300 28 Tegal 4 4 1 4 4 900 29 Brebes 4 4 4 4 4 350 30 Magelang 4 4 4 4 3 1500 31 Surakarta 4 2 2 2 3 1500 32 Salatiga 4 4. 3 3-33 Semarang 4 4 3 4 4 1500 34 Pekalongan 4 4 4 4 4 100 35 Tegal 4 4 4 4 3 750 1) 1 = Sangat Memberatkan, 2 = Cukup Memberatkan, 3 = Sedikit Memberatkan, 4 = Tidak Memberatkan 2) 1 = Sangat Besar, 2 = Besar, 3 = Kecil, 4 = Sangat Kecil

171 Lampiran 23 Modus persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator infrastruktur daerah N o Kabupaten/ Q.78AR1 : Kualitas Infrastruktu r Jalan 1) Q.78AR2 : Kualitas Infrastruktu r Lampu Penerangan 1) Q.78AR3 : Kualitas Infrastruktu r Air PDAM 1) Q.78AR4 : Kualitas Infrastruktu r Listrik 1) Q.78AR5 : Kualitas Infrastruktu r Telepon 1) Q.81 : Hambatan Infrastuktur terhadap Perusahaan 2) 1 Cilacap 2 3 3 3 3 4 2 Banyumas 3 3 3 3 3 3 3 Purbalingga 3 3 3 3 3 4 4 Banjarnegara 3 3 3 3 3 4 5 Kebumen 3 3 3 3 3 2 6 Purwerejo 3 3 3 3 3 4 7 Wonosobo 2 3 3 3 3 4 8 Magelang 3 3 3 3 3 3 9 Boyolali 3 3 3 3 3 3 10 Klaten 3 3 3 3 3 3 11 Sukoharjo 3 3 3 3 3 3 12 Wonogiri 3 3 3 3 3 3 13 Karanganyar 3 3 3 3 3 3 14 Sragen 3 3 3 3 3 3 15 Grobogan 2 3 3 3 3 4 16 Blora 2 3 3 3 3 4 17 Rembang 3 3 3 3 3 4 18 Pati 3 3 3 3 3 4 19 Kudus 3 3 3 3 3 4 20 Jepara 3 3 3 3 3 3 21 Demak 3 3 3 3 3 4 22 Semarang 3 3 3 3 3 4 23 Temanggung 3 3 3 3 3 3 24 Kendal 3 3 3 3 3 4 25 Batang 3 3 3 3 3 3 26 Pekalongan 3 3 3 3 3 3 27 Pemalang 3 3 3 3 3 2 28 Tegal 3 3 3 3 3 4 29 Brebes 3 3 3 3 3 4 30 Magelang 3 3 3 3 3 4 31 Surakarta 3 3 3 3 3 3 32 Salatiga 3 3 3 3 3 3 33 Semarang 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34 Pekalongan 35 Tegal 3 3 3 3 3 3 1) 1 = Sangat Buruk, 2 = Buruk, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik 2) 1 = Sangat Besar, 2 = Besar, 3 = Kecil, 4 = Sangat Kecil

172 Lampiran 24 Median persepsi perusahaan kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah mengenai indikator infrastruktur daerah N o Kabupaten/K ota Q.78CR1: Lama Perbaikan Infrastruk tur Jalan (hari) Q.78CR2: Lama Perbaikan Infrastruk tur Lampu Peneranga n (hari) Q.78CR3: Lama Perbaikan Infrastruk tur Air PDAM (hari) Q.78CR4: Lama Perbaikan Infrastruk tur Listik (hari) Q.78CR5: Lama Perbaikan Infrastruk tur Telepon (hari) Q79: Persenta se Perusaha an Tidak Memaka i Genset (hari) Q80: Frekuensi Pemadam an Listrik (kali seminggu ) 1 Cilacap 120 10 1 1 1 92 1 2 Banyumas 3 1 1 1 1 94 1 3 Purbalingga 90 20 1 1 1 94.1 2 4 Banjarnegara 120 30 5.5 1 1 96 1 5 Kebumen 360 7 1 1 1 86 1 6 Purwerejo 100 1.5 1 1 1 68.6 1 7 Wonosobo 120 7 1 1 1 94.8 2 8 Magelang 40 2 1 1 1 94.4 1 9 Boyolali 30 1 1 1 1 84.3 1 10 Klaten 14 1 1 1 1 70.9 1 11 Sukoharjo 14 1 1 1 1 72 1 12 Wonogiri 75 1 2 1 1 76 1 13 Karanganyar 30 1 1 1 1 60 1 14 Sragen 156 2 1 1 1 90 1 15 Grobogan 150 11 3 1 1 87.0 1.5 16 Blora 65 30 2 1 1 92 1 17 Rembang 120 10 15 1 3.5 92 1 18 Pati 30 2 1 1 1 90.7 1 19 Kudus 60 2 1 1 1 94 1 20 Jepara 55 1.5 1 1 1 78.4 1 21 Demak 180 6 1 1 1 86 1 22 Semarang 90 10 7 1 1 76.5 1 23 Temanggung 30 3 1 1 1 93.2 4 24 Kendal 90 7 1 1 1 100 1 25 Batang 180 2 1 1 1 90 1 26 Pekalongan 60 2 1 1 1 92.8 1 27 Pemalang 62.5 7 2 1 1 100 1 28 Tegal 90 3 3 1 1 86.5 1 29 Brebes 90 4 2 1 1 94 2 30 Magelang 8 1 1 1 1 86 1 31 Surakarta 7 1 1 1 1 74.5 1 32 Salatiga 25 2.5 2 1 1 72 2 33 Semarang 75 7 7 1 1 72 1 34 Pekalongan 60 2 2 1 1 88 1 35 Tegal 30 3 2 1 1 84 1