BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para ahli perminyakan ketika itu yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Lembaga Minyak dan Gas Bumi didirikan berdasarkan usulan-usulan atau prakarsa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. berkas harus dapat diaplikasikam secara tepat dan terpadu, serta memudahkan

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Evaluasi Penerapan Pajak Pertambahan Nilai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Untuk Tahun 2009, 2010, dan 2011

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum PPPTMGB LEMIGAS. perekayasaan dan pengembangan bidang migas. Lembaga ini didirikan pada bulan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB X INSPEKTORAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. mekanisme pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh 22 pada Puslitbang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 45/PJ/2013 TENTANG

1945 : Dibentuk Jawatan Tambang dan Geologi, Kementerian Kemakmuran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

TATA CARA PENGAWASAN DATABASE MONITORING PELAPORAN DAN PEMBAYARAN PAJAK (MP3)

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Tiga

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK PENGISIAN USUL PEMERIKSAAN KHUSUS. (Lampiran 1)

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB V PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 4 AYAT (2)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

1 dari 4 11/07/ :43

BAB III METODE PENULISAN. Data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dengan teknik-teknik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

WALIKOTA TASIKMALAYA

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. satu dari beberapa Unit Eselon 1 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

*47349 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 48 TAHUN 1997 (48/1997)

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/KMK.01/2002 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.

BENDAHARA SEBAGAI PEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 BAB III

BAB II DESKRIPSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

EVALUASI MEKANISME PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS LAPORAN SKRIPSI. Oleh. Hezron Ioanes Budiarto

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB II RUANG LINGKUP PUSDIKLAT TMB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM. 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 486/KMK.04/2000 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SE - 17/PJ/2010 PENYAMPAIAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 25/PMK.011/2010 TENTANG PAJAK PERTAMBAH

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL BIRO KEUANGAN

2014, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahara

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB III PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 22

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Lembaga Minyak dan Gas Bumi didirikan berdasarkan usulan-usulan atau prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para ahli perminyakan ketika itu yang dikoordinir oleh Biro Minyak dan Gas Bumi Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan pada tahun 1962. Pada masa sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 44/1960, hampir semua pengetahuan, data, dan tenaga ahli di bidang perminyakan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing, sedangkan lapangan maupun cadangan minyak dan gas bumi merupakan milik negara. Dengan alasan tersebut pemerintah mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama LEMIGAS atau Lembaga Minyak dan Gas Bumi pada tanggal 11 Juni 1965 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor 17/M/Migas/65 dan Surat Keputusan Menteri Migas Nomor 208a/M/Migas/65. Selain itu pemerintah juga menyadari bahwa keputusan atas minyak dan gas bumi akan berkembang pesat, dimana dalam hal ini harus disikapi dengan kemajuan kemampuan teknis ilmiah serta teknologi, agar minyak dan gas bumi benar-benar dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Seiring dengan berkembangnya industri minyak dan gas bumi di dunia, para pendiri Lembaga Minyak dan Gas Bumi telah mempelajari dari negara lain atas kebutuhan suatu lembaga yang melakukan penelitian dan pengembangan di bidang minyak dan gas bumi untuk disesuaikan dan diterapkan. 33

LEMIGAS mulanya berupa proyek pembangunan yang dibentuk sesuai Surat Keputusan Menteri Perdatam Nomor 478/m/Perdatam/1964. Jumlah karyawan ketika itu sebanyak tidak lebih dari 25 orang pegawai. Setahun kemudian LEMIGAS dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi Nomor 17/M/Migas/1965, tertanggal 11 Juni 1965. Inilah yang dijadikan dasar sebagai hari jadi PPPTMGB LEMIGAS. Pada mulanya LEMIGAS hanya mempunyai tiga tugas pokok, yaitu: 1. Penelitian dan pengembangan (riset) minyak dan gas bumi (dipusatkan di Jakarta). 2. Pendidikan dan pelatihan perminyakan (dipusatkan di Cepu). 3. Dokumentasi dan publikasi dalam bidang perminyakan (dipusatkan di Jakarta). Sebagai hasil penyelidikan selama kurang lebih setahun, panitia mengusulkan agar laboratorium didirikan lengkap, serta tugas diatas sebagai kelanjutan persiapan diteruskan dengan mendirikan gedung-gedung di kompleks Cipulir Kebayoran Lama pada tahun 1963/1964. Pertumbuhan PPPTMGB LEMIGAS bertambah maju dengan diserahkannya daerah administratif Cepu kepada LEMIGAS sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Urusan Migas Nomor 5/M/Migas/1966 yang kemudian dijadikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas Bumi. Dalam perkembangan selanjutnya, dengan Surat Keputusan Menteri Pertambangan Nomor 261/Kpts/M/Pertamb./1968, LEMIGAS dirubah keberadaannya dibawah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Surat keputusan tersebut sekaligus melebur bagian dari LEMIGAS Jakarta, sehingga LEMIGAS mempunyai dua daerah kerja, yakni di Cipulir Jakarta dan Pusdik Migas Cepu. Sistem mutu peralatan laboratorium LEMIGAS saat ini telah terakreditasi dengan SNI 19-17025 34

atau ISO 17025:1999. Untuk memenuhi prioritas tertinggi dalam pelaksanaan operasional, maka LEMIGAS telah menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang diperoleh dari TUV Internasional Indonesia. III.1.2. Visi dan Misi 1. Visi LEMIGAS Menjadi institusi di bidang penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi yang unggul, profesional, mandiri, dan bertaraf internasional. 2. Misi LEMIGAS a. Meningkatkan peran LEMIGAS dalam memberikan masukan kepada pemerintah guna meningkatkan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri migas. b. Meningkatkan kualitas jasa penelitian dan pengembangan untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan. c. Menciptakan produk unggulan dan mengembangkan produk andalan. d. Meningkatkan iklim kerja yang kondusif melalui sinergi, koordinasi, serta penerapan sistem manajemen secara konsisten. III.1.3. Produk-Produk PPPTMGB LEMIGAS Berikut ini adalah beberapa produk yang dikembangkan oleh LEMIGAS yaitu: 1. Coalbed Methane (CBM) CBM adalah gas alam dengan dominan gas metana serta disertai oleh sedikit hidrokarbon lainnya dan gas non hidrokarbon dalam batubara hasil 35

dari beberapa proses kimia dan fisika. CBM sama seperti gas alam konvensional, namun perbedaannya adalah CBM berasosiasi dengan batubara sebagai source rock dan reservoir. 2. Compressed Natural Gas (CNG) Salah satu percobaan yang dilakukan LEMIGAS adalah dengan menggantikan minyak tanah dengan bahan bakar gas (BBG) atau Compressed Natural Gas (CNG). LEMIGAS sebagai pusat litbang teknologi minyak dan gas bumi dibawah Balitbang ESDM mencoba merancang tabung distribusi BBG untuk menyalurkan dan memenuhi kebutuhan energi, yaitu gas sesuai dengan keperluan memasak rumah tangga. 3. Pilot Plan Biodiesel LEMIGAS Pilot plan biodiesel LEMIGAS adalah suatu unit produksi biodiesel yang berfungsi untuk mereaksikan umpan minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit (CPO), minyak jarak pagar, minyak kelapa, minyak jelantah, serta minyak nabati lainnya ataupun lemak hewani yang mengandung struktur trigliserida dengan suatu alkohol yang menggunakan bantuan katalis basa menjadi biodiesel kualitas standar. 4. EKGDS Tujuan studi ini adalah untuk mempersiapkan kemampuan pasokan gas dari lapangan-lapangan yang di UNOCAL untuk memenuhi permintaan gas yang telah dinyatakan sebagai pembelian gas di LNG Bontang. Metodologi 36

penyelesaian studi ini menggunakan Decline Curve Analysis dan metode volumetrik. 5. Lembaga Publikasi LEMIGAS (LPL) LPL adalah media untuk mempromosikan aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi yang telah dilakukan oleh LEMIGAS. 6. LEMIGAS Scientific Contribution (LSC) LSC adalah media cetak untuk mempromosikan aktivitas penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh LEMIGAS. III.1.4. Kegiatan Pelayanan Jasa Penerapan Teknologi dan Pengadaan Barang Kegiatan LEMIGAS dalam melakukan pemberian jasa yaitu sebagai berikut: 1. Kajian 2. Riset 3. Jasa studi dan konsultasi 4. Jasa laboratorium Kegiatan pengadaan barang oleh LEMIGAS yang berkaitan dengan pengenaan PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah yaitu: - Alat tulis kantor - Computer supply - Alat dan bahan laboratorium - Suku cadang peralatan laboratorium - Perlengkapan peralatan dan mesin 37

- Pencetakan (kuitansi, slip pengeluaran, laporan, buku, dokumen), penjilidan - Naskah lembaran publikasi minyak dan gas bumi - Bahan kimia - Obat obatan - Pembuatan famplet, spanduk, dan sticker - Pembuatan rak - Alat pemadam api III.1.5. Struktur Organisasi PPPTMGB LEMIGAS PPPTMGB LEMIGAS memerlukan struktur organisasi yang baik agar hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan atau organisasi itu sendiri. Berikut ini merupakan tanggung jawab masing-masing bagian sesuai dengan bidangnya, beserta uraian tugasnya dari struktur organisasi LEMIGAS yang terlampir dalam lampiran sebagai berikut: 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS, menyelenggarakan fungsi: A. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei di bidang minyak dan gas bumi. B. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei, serta pelayanan jasa, pengelolaan pengetahuan dan inovasi di bidang minyak dan gas bumi. 38

C. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei di bidang minyak dan gas bumi. D. Pelaksanaan administrasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS. 2. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, rumah tangga, ketatausahaan, dan keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi. 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, penataan organisasi, dan ketatalaksanaan. 4. Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penatausahaan anggaran penerimaan dan belanja, pelaksanaan perubahan anggaran dan akuntansi keuangan, barang milik negara, perhitungan pelaksanaan anggaran, serta penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pengurusan kerugian negara. 5. Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian, dan survei di bidang minyak dan gas bumi. 6. Subbidang Penyiapan Rencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis dan penyusunan rencana, program, anggaran, dan fasilitasi penilaian pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei, pengetahuan dan inovasi, serta standar, pedoman dan kriteria di bidang minyak dan gas bumi. 39

7. Subbidang Analisis dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei, serta standar, pedoman dan kriteria di bidang minyak dan gas bumi. 8. Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan pengelolaan sarana teknis, dan pelayanan jasa penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei di bidang minyak dan gas bumi. 9. Subbidang Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan jasa penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei di bidang minyak dan gas bumi. 10. Subbidang Sarana Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyusunan standar, pedoman, dan kriteria teknis, serta pengelolaan sarana teknis penelitian, pengembangan, dan hasil perekayasaan teknologi di bidang minyak dan gas bumi. 11. Bidang Afiliasi dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, dan pelaporan kerja sama, serta penyebarluasan informasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei, serta pengelolaan hak kekayaan intelektual, pengetahuan dan inovasi di bidang minyak dan gas bumi. 12. Subbidang Afiliasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, dan pelaporan kerja sama 40

penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei, serta pengelolaan hak kekayaan intelektual, pengetahuan dan inovasi di bidang minyak dan gas bumi. 13. Subbidang Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan penyebarluasan informasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian dan survei di bidang minyak dan gas bumi. 14. Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Teknologi Eksplorasi mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, dan mengevaluasi administrasi di KPPP Teknologi Eksplorasi, serta melaporkan hasil kegiatan pengelolaan administrasi kepada Koordinator KPPP Teknologi Eksplorasi. 15. Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Teknologi Eksploitasi mempunyai tugas mengawasi dan menjamin penerapan sistem manajemen lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja (SMLK3) di KPPP Teknologi Eksploitasi yang pelaksanaannya berkoordinasi dengan komite LK3. 16. Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas KPPP proses yang meliputi penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian, survei dan atau pemetaan, serta pelayanan jasa di bidang energi dan sumber daya mineral. 17. Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Teknologi Aplikasi Produk mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas KPPP meliputi penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian, survei dan pelayanan jasa di bidang energi dan sumber daya mineral. 41

18. Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Teknologi Gas mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan tugas KPPP meliputi penelitian, pengembangan, perekayasaan teknologi, pengkajian, survei dan atau pemetaan, serta pelayanan jasa di bidang energi dan sumber daya mineral. PPPTMGB LEMIGAS BAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN KEUANGAN BIDANG PROGRAM SUBBIDANG PENYIAPAN RENCANA SUBBIDANG ANALISIS DAN EVALUASI BIDANG PENYELENGGARA AN DAN SARANA LITBANG SUBBIDANG PENYELENGG ARAAN LITBANG SUBBIDANG SARANA LITBANG BIDANG AFILIASI DAN INFORMASI SUBBIDANG AFILIASI SUBBIDANG INFORMASI KP3 TEKNOLOGI EKSPLORASI KP3 TEKNOLOGI EKSPLOITASI KP3 TEKNOLOGI PROSES KP3 TEKNOLOGI APLIKASI PRODUK KP3 TEKNOLOGI GAS Sumber: Dokumen PPPTMGB LEMIGAS Gambar 3.1. Struktur Organisasi PPPTMGB LEMIGAS 42

III.2. Pembuatan, Penyampaian, Rekonsiliasi, dan Pengarsipan Pajak Penghasilan Pasal 22 Prosedur pembuatan, penyampaian, rekonsiliasi, dan pengarsipan PPh Pasal 22 yang dilakukan oleh LEMIGAS sebagai berikut: 1. Bendahara Pengeluaran mengirimkan data pajak (Faktur Pajak beserta SSP lembar 1 dan 3) kepada Pelaksana Kegiatan. 2. Pelaksana Kegiatan memeriksa kebenaran dokumen pajak (jenis pajak, MAP, Kode Setor SSP, dan tarif pajak). Jika terdapat kesalahan, dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk dilakukan perbaikan. 3. Pelaksana Kegiatan menginput data pajak (masa pajak, nama, NPWP, alamat, tanggal pembayaran, tanggal setor SSP, bruto, tarif, dan pajak yang dipungut) ke dalam program e-spt. 4. Pelaksana Kegiatan mencetak bukti potong PPh pasal 22 atas pengadaan barang per transaksi dan SPT Masa. 5. Pelaksana Kegiatan mengirim lembaran bukti potong dan SPT ke Bendahara Pengeluaran untuk diperiksa dan kemudian ditandatangani serta dibubuhi cap LEMIGAS. 6. Bendahara Pengeluaran mengembalikan lembaran bukti potong dan SPT ke Pelaksana Kegiatan. 7. Pelaksana Kegiatan menyampaikan bukti potong PPh pasal 22 kepada WP Rekanan. 8. Pelaksana Kegiatan menyampaikan laporan SPT dan rekap setoran pajak ke KPP. 43

9. KPP meminta daftar SSP yang disetor oleh LEMIGAS sesuai masa/bulan transaksi untuk dicocokkan dengan SSP yang diterima dari kas negara (rekonsiliasi). 10. Pelaksana Kegiatan mengarsipkan laporan SPT. III.3. Desain Penelitian III.3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis pengambilan data yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan data primer, dimana data diperoleh secara langsung dari sumber asli objek penelitian. Sumber data yang diperoleh penulis didapat melalui observasi secara langsung dari LEMIGAS, baik dengan metode wawancara maupun dokumentasi (SPM, bukti kas pengeluaran, SSP PPh Pasal 22, SPT Masa PPh Pasal 22). Sedangkan untuk data sekunder, penulis memperolehnya dari website resmi LEMIGAS. III.3.2. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat, dalam proses pengumpulan sampel penulis menggunakan dua metode yaitu sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan data skripsi dari beberapa sumber buku, literatur, artikel, dan peraturan perpajakan yang digunakan sebagai data acuan dalam penulisan skripsi. Data informasi yang dikumpulkan terutama berhubungan dengan PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah. 44

2. Penelitian lapangan Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung objek penelitian yang akan diteliti untuk mendapatkan informasi secara jelas dari sumbernya. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara: a) Wawancara: merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data (pimpinan dan karyawan LEMIGAS). Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya-jawab) secara lisan, yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian. b) Dokumentasi: mengumpulkan data dengan cara mengambil data-data dari catatan, dokumentasi administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari transaksi yang di teliti. c) Observasi: pengamatan yang dilakukan oleh penulis secara langsung dengan cara mengamati perkembangan objek yang diteliti dalam periode waktu yang telah ditentukan, sehingga bisa memperoleh data yang relevan dari objek yang diteliti, serta mengetahui lebih rinci mengenai mekanisme PPh Pasal 22 pada LEMIGAS dan permasalahan yang ada. d) Perhitungan kembali: penulis melakukan penghitungan ulang atas data-data yang diperoleh dan mencocokkan hasilnya dengan data-data yang ada. 45