BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum PPPTMGB LEMIGAS. perekayasaan dan pengembangan bidang migas. Lembaga ini didirikan pada bulan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum PPPTMGB LEMIGAS. perekayasaan dan pengembangan bidang migas. Lembaga ini didirikan pada bulan"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum PPPTMGB LEMIGAS LEMIGAS adalah lembaga penelitian dan pengembangan milik pemerintah yang beroperasi dalam bidang hulu dan hilir minyak dan gas bumi (migas) dan berperan besar dalam perkembangan industri migas melalui penelitian, perekayasaan dan pengembangan bidang migas. Lembaga ini didirikan pada bulan juni tahun 1965 sebagai wujud dari kepedulian dan keinginan bangsa indonesia agar sumber daya alam migas dapat dikelola dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat. LEMIGAS melaksanakan penelitian-penelitian terapan untuk mengembangkan teknologi dibidang minyak, gas dan panas bumi. Kegiatankegiatan penelitian ini merupakan wujud tanggung jawabnya dalam memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan kepada pemerintah dalam menentukan suatu kebijakan serta membantu memecahkan masalah-masalah dalam industri migas. Komitmen kuatnya dalam menjalankan misinya ditunjukan dengan program yang sedang dijalankan, yang sangat menentukan keberhasilan negara dalam pengelolaan energi. Kemampuan LEMIGAS dalam melaksanakan tugas-tugas 52

2 penelitian dan pengembangan merupakan nilai tambah, keunikan dan kekuatan yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan dalam migas Sejarah Berdirinya PPPTMGB LEMIGAS PPPTMGB LEMIGAS yang pada awalnya disebut sebagai Lembaga Minyak dan Gas Bumi, berdiri berdasarkan surat keputusan menteri nomor 17/M/Migas/65 dengan memiliki 3 tugas pokok yaitu Riset, Pendidikan dan Pelatihan, serta Dokumentasi dan Publikasi di bidang perminyakan. Latar Belakang berdirinya Lembaga Minyak dan Gas Bumi adalah karena hampir semua pengetahuan, data dan tenaga ahli di bidang perminyakan dikuasai atau menjadi monopoli perusahaan-perusahaan asing, sedangkan lapangan maupun cadangan minyak dan gas bumi merupakan milik negara. Pemerintah menyadari bahwa kebutuhan atas minyak dan gas bumi akan berkembang dengan pesat, dimana hal ini harus disikapi dengan kemajuan kemampuan teknis ilmiah serta teknologi, agar minyak dan gas bumi benar-benar dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Seiring dengan berkembangnya industri minyak dan gas bumi di dunia, para pendiri Lembaga Minyak dan Gas Bumi telah mempelajari dari pihak-pihak luar atas kebutuhan suatu lembaga yang melakukan penelitian dan pengembangan dibidang minyak gas bumi untuk disesuaikan dan diterapkan. Maka sejak tahun 1977, Lembaga Minyak dan Gas Bumi berubah nama menjadi PPPTMGB 53

3 LEMIGAS berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan Nomor 646 Tahun 1977, tanggal 26 Desember 1977 yang kemudian berdasarkan surat keputusan menteri pertambangan dan energi nomor 1092 tahun 1984, tanggal 5 november 1984, PPTMGB LEMIGAS menjadi PPPTMGB LEMIGAS. PPPTMGB LEMIGAS menjamin bahwa dalam menghasilkan jasa litbang selalu berupaya memenuhi persyaratan standart dan kepuasan pelanggan, melaksanakan perbaikan berkelanjutan terhadap keefektifan sistem manajemen mutu, serta memastikan bahwa seluruh personel berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran mutu sesuai fungsinya, berdasarkan surat keputusan nomor 21.K/12/BLM/2003 tentang struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi manajemen mutu pusat penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi LEMIGAS yang berdasarkan SNI atau ISO 9001:2000. Sedangkan untuk system mutu peralatan laboratorium saat ini LEMIGAS telah terakreditasi dengan SNI atau ISO 17025:1999 Untuk memenuhi prioritas tertinggi dalam pelaksanaan operasional, maka LEMIGAS telah menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang mengacu pada standart internasional OHSAS 18001:1999 yang diperoleh dari TUV internasional indonesia. 54

4 4.1.2 Visi dan Misi PPPTMGB LEMIGAS Visi : Visi lemigas adalah terwujudnya LEMIGAS sebagai lembaga penelitian dan pengembangan yang unggul,professional dan befrtaraf internasional dibidang minyak dan gas bumi. Misi: 1. Meningkatkan peran lemigas dalam memberikan masukan kepada pemerintah guna meningkatkan iklim yang kondusif bagi pengembangan industri migas. 2. Meningkatkan kualitas jasa litbang untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan 3. Menciptakan produk unggulan dan mengembangkan produk andalan. 4. Meningkatkan iklim kerja yang kondusif melalui sinergi, koordinasi serta penerapan sistem manajemen secara konsisten. 55

5 4.1.3 Struktur Organisasi 1. Kepala pusat PPPTMGB LEMIGAS Dalam rangka tercapainya pola pembinaan dalam mendukung peningkatan program penelitian dan pengembangan pelayanan jasa teknologi, dokumentasi dan informasi ilmiah serta penyelenggaraan ketatausahaan, maka program kerja kepala pusat diarahkan kepada: a. Penerapan pola manajemen yang disesuaikan iso serta perkembangan LEMIGAS pada saat ini dan pada saat mendatang b. Penerapan organisasi baru serta tupoksi untuk seluruh jajaran c. Optimalisasi pemanfaatan dan prasarana litbang 56

6 d. Peningkatan hubungan kerja antara satuan satuan kerja dilingkungan LEMIGAS maupun dengan instansi-instansi terkait secara profesional e. Peningkatan kualitas dan kuantitas karya ilmiah serta hasil-hasil kegiatan yang dikembangkan melalui studi-studi maupun penelitian f. Pemantauan pelaksanaan kelancaran proyek-proyek penelitian APBN dengan menggunakan anggaran DIPA g. Pemantauan pelaksanaan kelancaran pelayanan jasa penelitian dan pengembangan. 2. Bagian Tata Usaha Bagian tata usaha mempunyai usaha melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan pusat. Dalam melaksanakan tugas, bagian tata usaha, menyelenggarakan fungsi: a. Pengurusan perencanaan pengangkatan, pengembangan, pemberhentian, dan kesejahteraan pegawai serta dokumentasi tata naskah pegawai b. Pelaksanaan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, dan akutansi c. Penytiapan sarana dan prasarana kerja kantor serta pelaksanaan keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pegawai, keuangan, rumah tangga dan ke tata usahaan. 57

7 Bagian dari ketatausahaan terdiri dari: a. Sub bagian umum dan pegawaian, memiliki tugas: e. Urusan administrasi kepegawaian f. Persuratan dinas dan kearsipan g. Organisasi dan ketatalaksanakan pusat Sub bagian keuangan dan rumah tangga, memiliki tugas: a. Melaksanakan urusan administrasi anggaran b. Perbendaharaan dan anggaran c. Pemeliharaan sarana kerja, keamanan dan kebersihan pusat 3. Bidang Afiliasi dan Informasi Bidang Afiliasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, kerjasama penelitian dan pengembangan, pengelolaan dokumentasi dan publikasi bidang minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugas, bidang afiliasi berfungsi sebagai : a. Penyiapan rumusan pedoman dan prosedur kerja pengelolaan kerja sama b. Pelaksanaan pengembangan kerja sama penggunaan peralatan, pelayanan jasa teknologi dan pengurusan administrasi kerjasama. c. Pelaksanaan penanganan masalah hukum dan pengelolaan hak atas kekayaan intelektual. 58

8 d. Pelaksanaan pengelolaan system, jaringan, situs, dan penyebarluasan informasi serta publikasi hasil ke litbangan dan kemampuan jasa teknologi. e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan kerjasama serta penyebarluasan informaaasi hasil penelitian dan pengembangan pada pusat dibidang teknologi minyak dan gas bumi. Bidang afiliasi membawahi 2 sub bidang yakni: a. Sub bidang Afiliasi Jasa Teknologi Bertugas melakukan pengumpulan data, penelahaan serta evaluasi atas pengelolaan kerjasama penggunaan peralatan, pelayanan jasa teknologi, administrasi kerjasama kelitbangan dan hak atas kekayaan intelektual pada pusat, bidang teknologi minyak dan gas bumi. b. Sub bidang informasi dan publikasi Bertugas melakukan pengumpulan bahan, penelahan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengelolaan media, sistem, jaringan, situs dan penyebarluasan informasi dan publikasi hasil kelitbangan dan kemampuan jasa teknologi pada pusat dibidang teknologi minyak dan gas bumi. 4. Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Eksplorasi Melaksanakan tugas untuk penelitian dan pengembangan, khususnya dibidang eksplorasi migas, membuat dokumentasi dan informasi ilmiah, memberikan pelayanan jasa laboratorium dan lapangan serta 59

9 memberikan petunjuk teknologi eksplorasi dibidang pertambangan migas. 5. Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Eksploitasi Mempunyai tugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan, dokumentasi, dan informasi ilmiah, memberi pelayanan jasa teknologi laboratorium, lapangan konsultasi serta petunjuk teknis dibidang eksploitasi minyak dan gas bumi. 6. Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Proses Bertugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, dokumentasi dan informasi dan memberi petunjuk teknologi dibidang minyak dan gas bumi. 7. Kelompok Pelaksana Penelitian Pengembangan Teknologi Aplikasi Produk Bertugas melakukan peningkatan nilai tambah migas dan penelitian lingkungan rencana kerja dan program penelitian dan pengembangan dalam bentuk in house research maupun bentuk jasa teknologi 8. Kelompok Pelaksana Peneltian Pengembangan Teknologi Gas Pada tahun anggaran 2003 telah menetapkan rencana kegiatan studi dan pengembangan teknologi gas bumi serta jasa penerapan teknologi gas. Keahlian dan kompetensi LEMIGAS dalam penelitian dan pengembangan teknologi gas bumi mampu meningkatkan nilai tambah penyaluran gas bumi untuk kehidupan dan kelestarian lingkungan. 60

10 4.2 Gambaran Umum Humas PPPTMGB LEMIGAS Humas merupakan perantara antara manajemen dengan karyawan begitu pula sebaliknya. Humas merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan pemenuhan kepentingan bersama, serta fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Selain itu humas dibutuhkan di PPPTMGB LEMIGAS karena banyak kegiatan/kemajuan yang kurang terpublikasikan. Kedudukan Humas dalam struktur organisasi berada di bawah Direktur Utama, sehingga semua kegiatan baik internal maupun eksternal atas persetujuan Direktur Utama dan wajib untuk melaporkan setiap perkembangan dari kegiatan tersebut. Divisi Publikasi merupakan bagian integral dari suatu perusahaan yang berfungsi sebagai mediator yang menjembatani komunikasi, menjadi komunikator dan bertindak sebagai juru bicara perusahaan sehubungan dengan kebijakankebijakan yang dijalankan, menginformasikan acara-acara dan kegiatan yang berhubungan dengan sosialisasi. Seluruh kegiatan divisi publikasi pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi yang bersifat timbal balik. Kegiatan komunikasi tersebut sebagian dalam hal ini adalah PPPTMGB LEMIGAS pada khalayak internal yang menjadi sasaran. 61

11 4.2 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, guna mendapatkan hasil yang relevan dan baik, data dan informasi yang terkait dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengelolaan Media Internal Sebagai Sarana Memenuhi kebutuhan Informasi Antar Karyawan, Maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dalam menjalankan program tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber adalah ibu Destri Wahyudati sebagai Redaktur Pelaksana dan Staff Publikasi Subbidang Informasi, dan Ibu Monica Soraya sebagai staf redaksi dan selaku staff publikasi subbidang informasi. Sedangkan narasumber lainnya adalah ibu Wulandari Dianingtyas sebagai Staff urusan Afiliasi Subbidang Informasi. Proses wawancara peneliti lakukan tanggal 23 Jully 2014 bertempat di gedung utama PPPTMGB LEMIGAS. Seperti yang sudah dijelaskan bab sebelumnya, bahwa menurut Scott M. Cutlip, Alan Center, dan Glen M. Broom yang harus dilakukan dalam proses kerja humas yaitu, dalam mengelola media internal perusahaan juga dibutuhkan strategi proses kerja yang tepat dalam memberikan informasi perusahaan, agar dapat diketahui strategi yang digunakan oleh Berita Lemigas sudah tepat atau belum untuk karyawan nya. 62

12 4.2.1 Media Internal Berita Lemigas PPPTMGB LEMIGAS memiliki media internal, yaitu Berita Lemigas. Bulletin Berita Lemigas di kelola oleh tim publikasi subbidang informasi PPPTMGB LEMIGAS yang berlokasi di Ciledug Raya. Mengenai tujuan dari pengelolaan nya, berikut penuturan dari ibu Destri; Tujuan pengelolaan media internal itu sendiri adalah sarana untuk media, media untuk saling bertukar informasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh Lemigas. 57 Komunikasi merupakan kebutuhan yang layak untuk diperhatikan didalam suatu organisasi atau perusahaan, karena komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita untuk mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan kebutuhan pengetahuan karyawan mengenai perkembangan perusahaan. Hal itulah yang menjadi alasan perlunya di buat media internal dalam sebuah perusahaan Pengelolaan Media Internal Tahap ini berisikan mengenai hasil jawaban wawancara atau penelitian secara garis besar dengan mengambil jawaban berdasarkan informasi yang didapat langsung dari subjek penelitian. Pengelolaan media internal dilaksanakan oleh tim publikasi subbidang informasi PPPTMGB LEMIGAS. Sedangkan yang 57 Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July

13 mengelola media internal berita lemigas adalah staff publikasi subbidang informasi PPPTMGB LEMIGAS. Dalam pengelolaan media internal tentunya humas juga mempunyai tahapan dalam proses kerjanya, adapun langkah pengelolaan yang dilakukan oleh Humas PPPTMGB LEMIGAS dalam pengelolaan media internal untuk memberikan informasi perkembangan perusahaan pada karyawnnya, adalah sebagai berikut: 1.Identifikasi Masalah Dalam pengelolaan media internal, dibutuhkan tahapan proses kerja public relations dalam pembuatannya yaitu dengan melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu seperti mencari dan mengumpulkan fakta-fakta dan data-data yang menjadi permasalahan ini. Langkah ini untuk mengetahui permasalahan apa yang muncul pada saat humas PPPTMGB LEMIGAS melakukan pembuatan media internal buletin Berita Lemigas. Seperti yang diungkapkan oleh redaktur pelaksana ibu Monica mengenai alasan media internal yang digunakan untuk memberikan informasi perkembangan perusahaan pada karyawan: Mengapa media internal, karena media internal merupakan media yang cukup dapat membantu dalam memberikan informasi, sebenarnya sih tidak hanya dengan media internal jika karyawan ingin mendapatkan informasi, akan tetapi kan kalo kita buat media internal akan lebih memudahkan karyawan untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July

14 Salah satu penyebab gagalnya jalinan hubungan komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan karena masih ada pimpinanyang kurang melibatkan para karyawan dalam permasalahan yang sedang di hadapi perusahaan. Media internal juga bisa dikatakan media yang efektif dalam menyampaikan informasi mengenai perkembangan perusahaan pada karyawan, seperti yang diungkapkan oleh ibu Destri selaku Redaktur Pelaksana: Media internal merupakan satu-satunya cara yang dianggap paling efektif dalam menciptakan perkembangan perusahaan karena dengan informasi yang merata maka akan mencukupi kebutuhan informasi antar karyawan. 59 Dibuatnya media internal oleh Humas PPPTMGB LEMIGAS bukan karena suatu alasan tertentu atau berdasarkan riset khusus, akan tetapi memang karena suatu kebutuhan dalam memberikan informasi mengenai perkembangan perusahaan pada publik internalnya agar lebih mudah dalam penyampaian nya, hal inilah yang diungkapkan oleh staff redaksi ibu Monica: Kalo riset khusus tidak ada ya, tapi kita membuat media internal ini karena kita memang memerlukan sebuah media dalam menyampaikan informasi yaitu untuk memberikan berbagai informasi dan kegiatan pada pihak internal. Untuk memudahkan karyawan juga dalam mendapatkan informasi mengenai perusahaan Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July

15 Tidak jauh berbeda dengan ungkapan ibu Monica, bahwa alasan pembuatan media internal Berita Lemigas tidak berdasarkan riset khusus, akan tetapi karena kesepahaman akan pentingnya informasi antara atasan dengan karyawan maupun antar karyawan, hal itu menurut ungkapan Redaktur Pelaksana, ibu Destri: Pentingnya adanya media internal adalah agar terdapat keserasian informasi yang didapat oleh berbagai karyawan di setiap divisi sehingga dapat menciptakan kerjasama yang solid dan efektif. Mengapa media internal, karena media internal merupakan media yang cukup dapat membantu dalam memberikan informasi. 61 Media internal merupakan satu-satunya cara yang dianggap paling efektif dalam menciptakan perkembangan perusahaan karena dengan informasi yang merata maka akan mempermudah dalam menjalankan kerja di masing-masing divisi dalam pencapaian target perusahaan. Akan tetapi menurut penuturan dari staff redaksi dalam pembuatan media internal ini mereka tidak melakukan identifikasi masalah khusus, berikut penuturan ibu Monica: Kalau riset khusus tidak ada ya, tapi kita membuat media internal ini karena kita memang memerlukan sebuah media dalam menyampaikan informasi yaitu untuk memberikan berbagai informasi dan kegiatan pada pihak internal dan untuk memudahkan karyawan juga dalam mendapatkan informasi mengenai perusahaan Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July

16 Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu Destri selaku redaktur pelaksana dari Berita Lemigas: Riset khusus tidak ada, namun hal ini didasarkan pada kesepahaman keinginan untuk mengadakan media tersebut. 63 Salah satu karyawan PPPTMGB LEMIGAS staff afiliasi ibu Wulan mengungkapkan bahwa adanya media internal ini dapat membantu humas dalam penyampaian informasi pada karyawan: Karena media internal yang dapat membantu dalam proses penyebaran informasi pada karyawan mengenai apa saja yang sedang terjadi dengan perusahaan, serta program atau pun kegiatan yang telah dilakukan. 64 Pada tahap awal pembuatan media internal Berita Lemigas tidak melakukan identifikasi masalah yang sedang terjadi sehingga pada tahap perencanaan dan implementasi nantinya mereka tidak mempunyai gambaran yang jelas terhadap masalah yang terjadi dan tidak terpetakan dengan baik. Dengan demikian mereka jadi tidak mengetahui informasi seperti apa yang sedang dibutuhkan oleh karyawannya. 63 Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Wawancara dengan Staff Afiliasi Subbidang Informasi, Wulandari Dianingtyas, 23 July

17 2. Perencanaan Program Perencanaan program merupakan hal yang cukup penting dilakukan di awal sebelum perusahaan / organisasi melakukan atau membuat suatu kegiatan. Karena dengan membuat perencanaan program kita dapat mengetahui, suatu keberhasilan dari kegiatan yang akan kita lakukan. Perencanaan program juga dapat dijadikan tolak ukur sejauh mana keberhasilan yang telah kita lakukan. Dalam proses pembuatan media internal tentunya Humas/ divisi publikasi LEMIGAS perlu membuat beberapa perencanaan program kerja sebelumnya, agar dalam realisasinya menjadi lebih jelas dan memudahkan tim humas dalam mengerjakan pembuatan media internal. Perencanaan program dilakukan agar pelaksanaan manajemen lebih efektif sehingga dapat menghasilkan atau mencapi tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya. Membuat perencanaan program kerja merupakan bagian dari proses pengelolaan media internal, yang nantinya dapat membantu untuk mengetahui apakah perencanaan program tersebut dapat efektif untuk diterapkan. Berikut seperti yang dijelaskan oleh staff redaksi ibu Monica: Proses kerja yang kita jalankan tentunya ya sesuai dengan perencanaan kita sebelum menjalankan, tapi dalam menjalani memang diperlukan cara juga dalam mengelola yaa, intinya bagaimana agar dalam kinerja humas tetap terjalin hubungan dan suasana kerja yang baik antara karyawan dengan atasan atau sebaliknya, agar suasana kerja tetap kondusif. Agar menjadi efektif yaitu dengan cara bagaimana agar karyawan dapat mengetahui isi dari media internal yang kita buat, sehingga media ini tidak menjadi sia-sia nantinya Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July

18 Seperti proses kerja pada umumnya, dalam membuat media internal humas PPPTMGB LEMIGAS juga perlu membuat perencanaan program pengelolaan media internal yang efektif, seperti yang dikatakan oleh ibu Monica selaku staff redaksi: sama seperti proses kerja yang lain, proses pengelolaan media internal ini guna mencapai tujuan nya kita mengacu pada tahap manajemen humas 66 Proses kerja dengan perencanaan program memang mempunyai keterkaitan tersendiri, keduanya saling melengkapi artinya kalau salah satunya tidak berjalan dengan baik akan dapat berpengaruh pada hasil akhirnya. Divisi publikasi dalam hal ini mempunyai perencanaan program yang cukup baik dalam pengelolaan media internalnya, hal itu terungkap dari ibu Wulandari salah satu karyawan dari divisi publikasi: Saya kurang begitu mengetahui secara signifikan ya mengenai proses kerja humas dalam mengelola media internal, yang saya lihat sih, dalam pengelolaan nya sudah baik dalam menyampaikan informasi perkembangan perusahaan, akan tetapi mungkin belum semua karyawan dapat mengetahui informasi yang sudah disampaikan oleh humas. 67 Dalam mengelola media internal ini, selain membuat perencanaan program, tentunya humas juga mempunyai tujuan dalam pembuatan media internal, salah satu tujuannya yaitu agar memudahkan publik internal khususnya karyawan 66 Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July Wawancara dengan Staff Afiliasi Subbidang Informasi, Wulandari Dianingtyas, 23 July

19 PPPTMGB LEMIGAS mendapatkan informasi mengenai perkembangan perusahaan seperti kegiatan dan program yang dimiliki oleh perusahaan, hal tersebut menurut penuturan ibu Monica selaku staff redaksi: Tujuan dari pengelolaan media internal humas yang kita jalankan saat ini yaa bagaimana karyawan dapat mengetahui informasi mengenai kegiatan perusahaan yang dilakukan diluar perusahaan, seperti kegiatan sosial, acara gathering, pameran, kunjungan dan lainya. Selain itu media internal juga menyampaikan pemberitaan perusahaan yang sedang terjadi. 68 Seperti yang telah disebutkan diatas, tujuan dari pengelolaan media internal ini adalah menciptakan keserasian informasi yang didapat oleh setiap divisi sehingga terhindar dari miss communication dan miss understanding menurut ibu Destri selaku Redaktur Pelaksana: Seperti yang telah saya sebutkan tadi mengenai membuat perencanaan pengelolaan media internal yang efektif, yaitu tujuan dari pengelolaan media internal ini adalah menciptakan keserasian informasi yang didapat oleh setiap unit atau divisi sehingga terhindar dari miss communication dan miss understanding. 69 Membuat suatu perencanaan program, tentunya juga mempunyai tujuan yang akan tercapai. Penyataan dari narasumber tersebut sudah menjelaskan mengenai perencanaan program serta tujuan dalam melakukan pengelolaan media internal. Tidak jauh berbeda dengan pernyataan diatas, bahwa tujuan dibuatnya media 68 Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July

20 internal adalah untuk membantu humas PPPTMGB LEMIGAS dalam memberikan informasi antar karyawan, berikut pernyataan dari ibu Wulan selaku staff afiliasi Tujuan dibuatnya media internal ya itu untuk membantu Humas PPPTMGB LEMIGAS dalam memberika informasi perkembangan perusahaan nya pada karyawannya. Seperti kegiatan dan pemberitaan mengenai perusahaan, dan yang lainnya. 70 Dalam membuat perencanaan program selain tujuan, kita juga perlu mengetahui sasaran atau khalayak dari sasaran pesan yang akan kita sampaikan. Agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik, maka khalayaknya juga harus ditentukan sebelum melakukan pembuatan media internal. Berikut penuturan nya dari ibu Monica: Yang menjadi khalayak sasaran utama media internal ini sebenernya hanya karyawan struktur saja, kalau seperti office boy atau security tidak menjadi sasaran utama kami, tetapi kalau mereka ingin membaca media internal tersebut ya silahkan saja. 71 Sasaran pesan yang akan dituju pun harus jelas, seperti misalnya sasaran khalayak PPPTMGB LEMIGAS adalah karyawan, akan tetapi karyawan yang dimaksut itu karyawan terstruktur atau tidak terstruktur perusahaan, berikut pernyataan ibu Destri selaku Redaktur Pelaksana: 70 Wawancara dengan Staff Afiliasi Subbidang Informasi, Wulandari Dianingtyas, 23 July Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July

21 Lingkungan karyawan yang menjadi sasaran media internal ini adalah seluruh karyawan PPPTMGB LEMIGAS 72 Penentuan tema dan layout dalam setiap penerbitan media internal memang dibutuhkan agar khalayak yang membacanya tidak merasa bosan dan menjadikan media internal menjadi lebih menarik untuk dilihat dan dibacanya. Dalam penentuan tema media internal Berita Lemigas divisi publikasi melakukas diskusi dalam rapat untuk menentukan tema dalam buletin Berita Lemigas berikut pernyataan Ibu Destri selaku Redaktur Pelaksana: Penentuan tema dan layout untuk pembuatan Berita Lemigas biasanya kita lakukan dalam rapat evaluasi awal sebelum penerbitan, yaitu berdasarkan hasil rapat atau perundingan dari divisi internal publikasi. 73 Hal serupa diungkapkan oleh naraumber lain yang menyatakan bahwa penentuan tema dilakukan oleh tim susunan redaksi yang terkait, berikut menurut ibu Wulan dari divisi afiliasi: Yang menentukan humas dengan tim redaksi yang terlibat mbak, dengan sebelumnya mereka mengadakan diskusi dalam rapat untuk menentukan Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Wawancara dengan Staff Afiliasi Subbidang Informasi, Wulandari Dianingtyas, 23 July

22 Penentuan narasumber dalam media internal juga menjadi salah satu hal yang harus dilakukan dalam proses pembuatan media internal, yaitu untuk menjadikan sumber berita dan informasi menjadi lebih akurat jika sumber yang dimasukan jelas. Berikut penjelasan ibu Destri mengenai penentuan narasumber Berita Lemigas: Iya, Humas mempunyai peran untuk menentukan narasumber yang akan dijadikan sumber informasi dalam bulletin Berita Lemigas. Akan tetapi memang tidak sepenuhnya humas yang menentukan, dalam meeting yang kita lakukan sebelum pembuatan media internal tim redaksi juga terlibat. 75 Ungkapan tersebut juga didukung oleh pendapat dari narasumber ibu Wulan karyawan divisi afiliasi yang mengatakan penentuan narasumber ditentukan oleh humas serta tim redaksi yang terlibat: Penentuan narasumber dilakukan sesuai dengan kesepakatan redaksi dalam membuat media internal Berita Lemigas itu sendiri. 76 Setelah proses pembuatan selesai lalu humas melakukan pendistribusian untuk menyebarkan media internal Berita Lemigas pada karyawan, proses pendistribusian tidak hanya dilakukan oleh tim humas, akan tetapi juga dibantu oleh biro sekretariat perusahaan, berikut penuturan dari ibu Destri selaku Redaktur Pelaksana: 75 Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Wawancara dengan Staff Afiliasi Subbidang Informasi, Wulandari Dianingtyas, 23 July

23 Yang melakukan pendistribusian biasanya dilakukan oleh biro sekretariat perusahaan dan juga dibantu dengan staff humas internal. 77 Setelah mengetahui dan merencanakan program yang akan dilakukan, tindakan selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan dari program tersebut. Untuk itu Humas dan divisi publikasi berbagi tugas dan tanggung jawab atas pelaksanaan mdia internal Berita Lemigas. Pada proses perencanaan ini, humas membuat perencanaan pengelolaan media internal yang efektif dan menyiapkan materi serta informasi apa saja yang akan disampaikan dalam media internal. 3.Implementasi Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rencana dan program yang telah dibuat. Dalam hal ini humas PPPTMGB LEMIGAS menerapkan perencanaan proses kerja humas dalam mengelola media internal Berita Lemigas untuk memberikan informasi perkembangan perusahaan pada karyawan. Mekanisme tanggung bjawab dan pembagian tugas pun sudah ada pembagain nya masing-masing, berikut penuturan dari ibu Monica selaku staff redaksi: Dalam divisi Affiliasi dan Informasi, mempunyai peran dan tugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan medianya: 1. Kepala Urusan Affiliasi dan Informasi Melaksanakan penyusunan program, kerja sama penelitian dan pengembangan, pengelolaan dokumentasi dan publikasi bidang minyak dan gas bumi. 77 Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July

24 2. Sub bidang Informasi dan Publikasi Melakukan pengumpulan bahan, penelahan, pelaksanaan serta evaluasi atas pengelolaan sistem, jaringan, situs dan penyebarluasan informasi dan publikasi hasil kelitbangan dan kemampuan jasa teknologi pada pusat dibidang teknologi minyak dan gas bumi. 78 Sedikit berbeda dengan penjelasan ibu Monica, yang menjelaskan mengenai mekanisme pembagian tugas serta tanggung jawab tim humas dalam pembuatan media internal, Ibu Destri menjelaskan mekanisme tugas serta tanggung jawab dari redaksi Berita Lemigas, berikut penuturannya: Sama seperti pada pembuat Media-media cetak yang lain, kamipun terdiri dari Penanggung jawab, Pengarah, jajaran redaksi sampai distributor. Dan fungsinya pun saya rasa sama. 79 Ada beberapa kendala yang kerap ditemui ketika membuat media internal, akan tetapi tidak ada kendala yang serius dan semua masih bisa ditangani, berikut penuturannya Ibu Destri: hampir tidak ada kendala yang serius dalam pengelolaan media internal ini, paling tidak hanya beberapa dari masalah teknis dan itu juga bisa dapat diatasi Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Ibid 75

25 Tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh ibu Destri mengenai kendala dalam pengelolaan media internal ini,berikut penuturan dari ibu Monica: kendala ya bisa dari masalah teknis atau juga bisa dari faktor alam yang dapat menghambat proses kerja, akan tetapi sejauh ini sih semua kendala masih dapat di eliminir. 81 Sejauh ini, informasi atau pesan yang disampaikan dalam media internal Berita Lemigas sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh karyawan, karena informasi yang disampaikan cenderung mengangkat masalah yang sedang terjadi dan kegiatan yang sedang dilakukan oleh lingkungan PPPTMGB LEMIGAS hal ini terungkap oleh ibu Wulan selaku divisi afiliasi: Sejauh ini sih sudah, akan tetapi informasi yang disampaikan memang cenderung mengangkat masalah atau topik yang sedang terjadi dan juga kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. 82 Pada tahap implementasi ini dalam menjalankan perencanaan program dan pengelolaan yang dibuat, divisi publikasi mendapat beberapa kendala atau hambatan dalam menjalaninya. Akan tetapi semua kendala dapat teratasi dan dieliminir oleh pihak humas PPPTMGB LEMIGAS, sehingga dalam implementasi beberapa perencanaan program dapat berjalan sesuai yang diinginkan. 81 Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July Wawancara dengan Staff Afiliasi Subbidang Informasi, Wulandari Dianingtyas, 23 July

26 4.Evaluasi Langkah terakhir dalam proses kerja pembuatan media internal PPPTMGB LEMIGAS adalah mengevaluasi program, hal ini mencakup bagaimana hasil dari pengelolaan media internal yang telah dilakukan oleh humas/divisi publikasi PPPTMGB LEMIGAS. Dari evaluasi kita dapat mengetahui sudah sejauh mana keberhasilan atau dalam proses pembuatan media internal. Evaluasi proses kerja biasanya dilakukan di akhir setelah melakukan acara atau program, tetapi berbeda dengan tahap evaluasi yang dilakukan oleh humas PPPTMGB LEMIGAS yang melakukannya sebelum dan setelah menjalankan program, hal ini terungkap dari pernyataan ibu Destri: Evaluasi akan dilakukan setiap penerbitan, apa yang harus dikembangkan akan dibahas pada rapat redaksi, sedangkan untuk surat pembaca merupakan bahan masukan sekaligus bahan evaluasi 83 Berbeda dengan penyataan diatas, staf redaksi ibu Monica menjelaskan mengenai waktu pelaksanaan evaluasi yang biasanya dilakukan setelah melaksanakan pembuatan buletin internal: evaluasi dilakukan biasanya setelah kita melaksanakan suatu program, karena setelah menjalankan program maka akan dapat diketahui hal-hal apa saja yang belum tercapai dan harus diperbaiki Wawancara dengan Redaktur Pelaksana sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Destri Wahyudati, 23 July Wawancara dengan Staff Redaksi sekaligus Staff Publikasi Subbidang Informasi, Monica Soraya, 23 July

27 Dengan melakukan tahap evaluasi, humas PPPTMGB LEMIGAS dapat mengukur keberhasilan yang telah di dapatkan dengan melihat tahap perencanaan dan implementasi. Mereka harus tetap meningkatkan kinerja dalam pengelolaan media internal yang saat ini sudah ada, agar pesan dan informasi bisa khalayak sasaran sesuai dengan tujuan pembuatannya. 4.3 Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, kemudian peneliti melakukan analisa untuk mencari hubungan antara teori atau konsep yang ada dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan adanya analisa data ini, peneliti menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara tak berstruktur dan data lain sehingga dapat memberikan gambaran mengenai proses kerja humas PPPTMGB LEMIGAS dalam pengelolaan media internal untuk memberikan informasi antar karyawan. Dimana data tersebut diperoleh dari narasumber yaitu ibu Destri wahyudati dan ibu Monica serta ibu Wulandari dianingtyas. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, bahwa proses kerja Humas PPPTMGB LEMIGAS dalam pengelolaan media internal untuk memberikan informasi perkembangan perusahaan pada karyawan. Melihat dari latar belakang humas atau divisi publikasi yang menganggap mengenai pentingnya media internal dalam sebuah perusahaan untuk menyampaikan informasi pada karyawannya. Dari hasil penelitian yang peneliti analisa, humas atau divisi 78

28 publikasi mempunyai porsi untuk mengelola media internal Berita Lemigas, akan tetapi kurang efektif dalam menyajikan informasi melalui media internalnya. Langkah pertama, yaitu mendefinisikan masalah (analisis situasi) menrupakan langkah awal yang dilakukan humas PPPTMGB :LEMIGAS: dalam proses kerja tersebut. Langkah pertama ini termasuk penyelidikan, pemeriksaan dan mengawasi penngetahuan, opini, tingkah laku, dan perbuatan yang berhubungan dan mempengaruhi tindakan serta kebijakan organisasi. Mendefinisikan masalah (analisis situasi) adalah mencari informasi apa yang terjadi saat ini. Sejak awal proses identifikasi masalh, humas internal atau divisi publikasi PPPTMGB LEMIGAS tidak melakukan pendefinisian problem atau masalah apa saja sehingga perlu membuat media internal. Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan narasumber, mereka hanya menjelaskan mengenai alasan pembuatan media internal yaitu karena dapat membantu dalam menyampaikan informasi mengenai program, kegiatan, serta mungkin pemberitaan yang terkait dengan PPPTMGB LEMIGAS mengenai perkembangan perusahaan pada karyawan. Selain itu media internal juga dapat digunakan dalam memberikan pemahaman secara utuh kepada khalayak internal. Dalam hal ini humas/ divisi publikasi PPPTMGB LEMIGAS kurang tepat karena tidak melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu, hal tersebut nantinya akan menyulitkan humas dalam proses implementasi karena hambatan atau kendala yang terjadi bisa saja menghambat proses kerja dalam penerbitan media internal. 79

29 Pada langkah pertama ini, narasumber juga menjelaskan mengenai bentuk media internal cetak yang digunakan oleh humas yaitu bulletin media internal Berita Lemigas. Menurut Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul Public Relations terdapat beberapa jenis media internal yang dapat diproduksi oleh perusahaan seperti: 1. Majalah yaitu jurnal internal dengan format majalah dan isinya kebanyakan adalah tulisan fitur dan ilustrasi. Jurnal ini bisa dicetak dengan menggunakan teknik lithografi atau photo gravure. 2. Koran yaitu meskipun mirip dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri dari berita yang disisipi dengan tulisan fitur dan ilustrasi. Proses percetakannya lebih canggih, yakni secara offset-litho. 3. Newsletter yaitu sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. 4. Majalah dinding yaitu bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa PPPTMGB LEMIGAS adalah salah satu perusahaan yang sudah lama berdiri akan tetapi masih kurang memperhatikan media internalnya, hanya mengandalkan media kliping dan buletin dalam melakukan penyampaian informasinya. Melihat perkembangan komunikasi yang sudah semakin pesat, tetapi humas LEMIGAS belum 80

30 mengembangkan media internal yang lebih efektif lagi untuk publik internalnya misalnya seperti intranet. Langkah Kedua yaitu membuat rencana dan program (strategi) dengan membuat keputusan mengenai tujuan program, publik, tindakan, strategi dan taktik. Pada tahap ini seorang praktisi PR sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Adalah penting bagi praktisi PR untuk mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan puncak perusahaan karena besar kemungkinan langkah yang diambil akan sangat strategis dan melibatkan keikutsertaan banyak bagian. Dari hasil penelitian yang diperoleh peneliti jika dikaitkan dengan proses kerja humas PPPTMGB LEMIGAS yang dijalankan, dalam pengelolaan media internal sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan informasi antar karyawan bahwa tahap perencanaan program yang akan dijalankan oleh humas bertujuan untuk mencapai efektivitas kinerja. Secara umum penggunaan media dalam kegiatan PR mempunyai beberapa tujuan, di antaranya membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa, menjalin komunikasi yang berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik, dan meningkatkan citra yang lebih dari perusahaan. 81

31 Dengan mengetahui tujuan pembuatan media internal, langkah humas LEMIGAS sudah sesuai dengan tujuan mengelola media internal perusahaan yaitu ingin menciptakan keserasian informasi dalam berkomunikasi antara karyawan dengan atasan ataupun antar karyawan, selain itu media internal juga menyampaikan pemberitaan perusahaan yang sedang terjadi. Dan lebih dari hal itu tujuan dari pengelolaan media internal yaitu agar program yang dibuat dapat disosialisasikan kepada karyawan LEMIGAS sendiri. Pada tahap ini humas juga melakukan penetapan khalayak yang menjadi sasaran pesan yaitu hanya karyawan internal yang terstruktur yang menjadi sasaran pesan dari media internal mereka, padahal karyawan yang tidak terstruktur dalam perusahaan sebenarnya juga membutuhkan informasi mengenai perkembangan perusahaan Jamsostek. Dengan demikian tidak semua karyawan mempunyai pengetahuan mengenai perkembangan informasi. Selain itu, humas juga membuat penetapan untuk waktu pendistribusian media internal, agar media juga menjadi lebih efektif untuk diterbitkan. Dalam tahap perencanaan program ini humas juga menentukan pembuatan format dan desain untuk media internal, hal ini penting dilakukan karena dapat mempengaruhi minat dari sasaran pesan untuk membacanya. Penentuan tema selalu berbeda dalam setiap edisinya, hal tersebut dilakukan karena setiap edisi Berita Lemigas memang selalu berbeda isi berita dan informasinya. Dalam pembuatan layout dan desain bulletin Berita Lemigas mereka dilakukan oleh tim Redaksi, hingga tercetaknya Berita Lemigas tersebut. Lalu yang terpenting dilakukan humas pada tahap ini yaitu menentukan isi pesan seperti apa yang akan 82

32 disampaikan. Jenis pesan yang ditentukan humas yaitu seperti informasi kegiatan perusahaan di luar maupun di dalam perusahaan, program-program baru yang dibuat LEMIGAS, pemberitaan mengenai LEMIGAS. Langkah Ketiga proses kerja PR dari teori Cutlip, Center & Broom adalah Bertindak dan Berkomunikasi (Penerapan). Banyak praktisi PR yang langsung masuk ke tahap ini, yakni langsung melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Meski tidak jarang tindakan itu membawa hasil yang tidak buruk, langkah ini sama sekali tidak disarankan karena terlalu tinggi resikonya bagi citra perusahaan. Setelah merumuskan perencanaan aktifitas public relations untuk menerbitkan bulletin Berita Lemigas. Dalam tahap implementasi pembuatan media internal mekanisme tugas dan tanggung jawab memang sudah ada bagiannya tersendiri, karena dalam humas PPTMGB LEMIGAS terbagi menjadi tiga bagian yaitu pertama humas urusan internal, dalam pengelolaan media internal mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menentukan isi pesan, membuat format dan desain media internal, serta juga melakukan liputan dan wawancara dalam kegiatan di dalam perusahaan. Kedua humas urusan eksternal juga membantu dalam mencari informasi dan berita mengenai perkembangan perusahaan, melakukan liputan dan wawancara dalam kegiatan di luar perusahaan. Ketiga humas urusan promosi dan publikasi, dalam pengelolaan media internal yaitu memberikan informasi mengenai program baru yang akan dijalankan sekaligus memberitahukan mengenai publikasi yang 83

33 dilakukan oleh perusahaan, agar karyawan juga dapat mengetahui mengenai halhal apa saja yang dilakukan dalam upaya mengembangkan perusahaan. Akan tetapi dalam pelakasanaanya berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti,mekanisme tugas dan tanggung jawab dalam pembuatan media internal lebih banyak dilakukan oleh humas urusan internal, hal tersebut dikarenakan porsi kerja dari humas internal yang memang bertanggung jawab dalam pengelolaan media internal, karena publik yang menjadi sasaran juga hanya khalayak internal. Humas PPPTMGB LEMIGAS juga mempunyai rencana dalam pembuatan media internal elektronik seperti intranet untuk lebih memudahkan karyawan memperoleh informasi mengenai perkembangan perusahaannya, akan tetapi karena adanya beberapa hal menjadikan rencana tersebut belum terealisasi. Media internal rutin lainnya yang telah dibuat oleh humas/divisi publikasi tidak hanya kliping media dan Berita Lemigas, akan tetapi ada juga website dan annual report, namun demikian media website sifatnya tidak hanya dibuat untuk karyawan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya biro humas tetap saja menemui beberapa kendala atau hambatan terkait rencana program. Dalam implementasinya semua rencana memang tidak bisa berjalan sempurna, kendala yang sering ditemui oleh humas LEMIGAS ketika pembuatan media internal yaitu seperti masalah teknis, sarana dan prasarana, lingkungan dan cuaca, serta juga masalah ketika dalam perealisasian terkait program baru yang telah dibuat terkadang juga belum tentu dapat disetujui oleh atasan dengan alasan anggaran atau teknisi, akan tetapi semua kendala tersebut sejauh ini mampu diatasi dan dieliminir oleh tim humas/divisi publikasi. Dengan demikian dalam proses implementasi ini humas 84

34 PPPTMGB LEMIGAS dapat dikatakan cukup baik dalam menghadapi kendala atau hambatan yang terjadi dalam proses pembuatan media internalnya, mereka dapat mengatasinya hingga media internal diterbitkan. Efektivitas dari pembuatan media internal sangatlah penting, karena dari hal tersebut mereka dapat mengetahui bahwa pembuatan media internal sudah sesuai dengan tujuan dan sasaran pesan dapat menerima keberadaan media internal yang telah dibuat oleh humas, sehingga informasi dan pesan yang disampaikan berarti memang mempunyai manfaat bagi karyawan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber, bahawa media internal yang dibuat oleh humas PPPTMGB LEMIGAS mereka katakan sudah cukup efektif dengan melihat keserasian dan kesefahaman mengenai informasi yang diperoleh karyawan setiap unit/divisi, serta minimnya miss communication yang terjadi dalam PPPTMGB LEMIGAS. Seperti yang dikemukakan oleh Onong Uchjana, Majalah atau buletin internal perusahaan atau lembaga adalah majalah atau bulletin yang diterbitkan untuk keperluan publik di dalam organisasi, terutama para karyawan yang sehariharinya bekerja dalam lingkungan organisasi. Dengan pernyataan tersebut kita dapat melihat bahawa media internal dibuat karena kebutuhan publik, oleh sebab itu isi pesan dan informasi juga harus diperhatikan. Apakah isi pesan yang dibuat oleh humas sudah sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan?, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa informasi atau pesan yang disampaikan oleh humas dalam media internal sejauh ini sudah sesuai 85

35 dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan karyawan. Akan tetapi karyawan yang betul-betul mengetahui isi pesan belum sepenuhnya dapat dikatakan mengerti dengan informasi dalam media internal, karena ada beberapa karyawan yang membaca media internal dengan sepenuhnya, dan ada juga mereka hanya membaca informasi sekilas yang mereka anggap menarik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media internal Jamsostek belum dapat dikatakan efektif, karena pesan atau informasi yang disampaikan oleh humas belum sepenuhnya diketahui oleh sasaran khalayaknya. Langkah keempat yaitu Mengevaluasi Program, adalah langkah terakhir yang dilakukan dalam proses kerja PR dari teori Cutlip, Center dan Broom. Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa Humas PPPTMGB LEMIGAS tidak bekerja sendiri dalam mengevaluasi hasil akhir program. Langkah terakhir dari proses ini mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan dan hasil program. Saat program sedang dilaksanakan dibuat penyesuaian berdasarkan evaluasi umpan balik mengenai apakah program berjalan atau tidak?. Tahap akhir dari proses kerja humas dalam pembuatan media internal yaitu evaluasi, pada tahap ini segala aktivitas yang dikerjakan oleh tim humas dapat terlihat keberhasilan maupun kegagalannya. Pihak yang terlibat dalam proses evaluasi tidak hanya tim humas tetapi juga dengan tim redaksi Dengan melakukan evaluasi humas dapat menilai sudah sejauhmana keberhasilan rencana kerja yang dicapai ataupun yang belum. Dari semua 86

36 perencanaan program tentunya tidak semua bisa tercapai seperti yang direncanakan sebelumnya. Dalam hal ini humas sudah dikatakan tepat dalam melakukan evaluasi program yang telah dijalankan yaitu sebelum dan setelah dijalankanya program, hal ini dilakukan agar dapat melihat hal-hal apa saja yang harus dirubah terutama dalam penyajian informasi melalui media internal dan mengenai program-program yang akan dibuat untuk kemajuan PPPTMGB LEMIGAS kedepannya. Dengan demikian humas LEMIGAS dapat mengukur keberhasilan maupun kekurangan yang telah mereka lakukan. Dalam tahap evaluasi akhir humas biasanya melakukan setelah penerbitan bulletin Berita Lemigas. Mereka membahas hambatan yang dialami selama proses pembuatan, tidak hanya itu mereka juga membahas mengenai masukan atau keluhan yang dikirimkan oleh karyawan pada redaksi, hal tersebut yang nantinya dapat membantu humas untuk menjadi lebih baik kedepannya. 87

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para ahli perminyakan ketika itu yang

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para ahli perminyakan ketika itu yang BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Lembaga Minyak dan Gas Bumi didirikan berdasarkan usulan-usulan atau prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jamsostek (Persero) mengenai proses kerja yang dilakukan Public Relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jamsostek (Persero) mengenai proses kerja yang dilakukan Public Relations 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bedasarkan hasil analisis data dan penelitian yang dilakukan di perusahaan Jamsostek (Persero) mengenai proses kerja yang dilakukan Public Relations Jamsostek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkas harus dapat diaplikasikam secara tepat dan terpadu, serta memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. berkas harus dapat diaplikasikam secara tepat dan terpadu, serta memudahkan BAB I PENDAHULUAN Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu di kelola secara sistematis sedangkan untuk sekarang ini arsip di kantor pemerintah atau di swasta umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, 1 BAB I PENDAHULUAN Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu di kelola secara sistematis sedangkan untuk sekarang ini arsip di kantor pemerintah atau di swasta umumnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Lembaga Minyak dan Gas Bumi didirikan berdasarkan usulan-usulan atau prakarsa

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Lembaga Minyak dan Gas Bumi didirikan berdasarkan usulan-usulan atau prakarsa BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Minyak dan Gas Bumi didirikan berdasarkan usulan-usulan atau prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara disingkat Puslitbang tekmira, lahir dari penggabungan Balai Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat hampir di seluruh negara. Humas atau. sekreatif mungkin karenanya ia harus dapat mengoptimalkan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat hampir di seluruh negara. Humas atau. sekreatif mungkin karenanya ia harus dapat mengoptimalkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi Hubungan Masyarakat (Humas) atau sekarang yang lebih dikenal dengan Public Relations (PR), semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan yang sangat pesat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 42 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Hasil penelitian mengenai konsep penelitian sebagaimana peneliti telah melakukan wawancara untuk mengumpulkan data yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) sangat berkembang dan di mana posisi humas bisa juga menentukan sukses dan di kenalnya sebuah perusahaan yang memiliki citra yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4 i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan informasi untuk masyarakat luas semakin diperlukan baik dalam segala sektor kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun infrastruktur.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations di dalam sebuah perusahaan atau organisasi sangatlah penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua arah secara timbal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN BAB V PENUTUP Bab terakhir ini akan menjelaskan kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan dan dianalis. Bab ini juga memberikan saran terkait dengan masalah yang diteliti untuk pengembangan selanjutnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan kerja untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA PEJABAT INSTALASI PKRS DAN HUMAS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

DAFTAR NAMA PEJABAT INSTALASI PKRS DAN HUMAS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA DAFTAR NAMA PEJABAT INSTALASI PKRS DAN HUMAS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA NO. JABATAN NAMA 1. Kepala Instalasi PKRS & Humas Sunarso Suyoso, dr, SpKK(K) 2. Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas Didi Aryono Budiyono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 PROSES PELAKSANAAN UMUM 3.1.1 KEDUDUKAN HUMAS DAN FUNGSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI (FUNGSIONAL) Gambar 2.6 Struktur pusat informasi dan humas Sumber : www.kemenag.go.id

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas Dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Siti Zulaikha Eka Claudya Gambar 3.1 Struktur pusat informasi

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum 3.1.1 Kedudukan Humas dan Fungsi Dalam Struktur Organisasi (Fungsional) Praktikan Dewi Aryanti Gambar 3.1 Struktur pusat informasi dan humas Sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawanya dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas. Keberhasilan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

Lebih terperinci

-1- BAB I PENDAHULUAN

-1- BAB I PENDAHULUAN -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa setiap penyelenggara

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen perusahaan. Humas mampu menyampaikan dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Pada Bab II ini peneliti akan memaparkan gambaran umum objek penelitian yaitu Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Pemerintah Kota Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak lepas dari komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan konsolidasi yang terus menerus agar seluruh anggota organisasi memahami, memiliki perilaku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) memegang peranan yang sangat penting dalam menjalin hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan karyawannya. Dalam hal ini Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interpretasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV)

PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) PROSES EVALUASI PROGRAM MEDIA RELATIONS PADA AKTIVITAS PRESS CONFERENCE DI PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANS TV) Sebastian Lintang Kusuma Sumirat/Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap dampak positif yang muncul dari event harus dapat dikelola dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan berlomba lomba menyelenggarakan sebuah event yang baik. Event event yang diselenggarakan tersebut sangat beragam, mulai dari launching

Lebih terperinci

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

informasi internal dan eksternal serta publikasi. - 153 - Paragraf 12 Biro Humas, Protokol dan Umum Pasal 165 (1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam gambaran umum Kementerian Perdagangan akan diuraikan mengenai Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL DI PUSAT PERBUKUAN. dan karyawan-karyawan membangun dan mempertahankan sebuah lingkungan yang

BAB IV ANALISIS KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL DI PUSAT PERBUKUAN. dan karyawan-karyawan membangun dan mempertahankan sebuah lingkungan yang BAB IV ANALISIS KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL DI PUSAT PERBUKUAN 4.1 Analisis Lingkungan Pengendalian Lingkungan umum di mana karyawan melaksanakan tanggung jawabnya di Pusat Perbukuan. Manajemen yang

Lebih terperinci

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol SINOPSIS Kinerja organisasi mengisyaratkan bahwa penilaian kinerja sesungguhnya sangat penting untuk melihat sampai sejauh mana tujuan organisasi telah tercapai. Sejalan dengan sistem pemerintahan saat

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT

MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT

MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 MANUAL PROSEDUR ALUR PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya merupakan upaya perubahan yang lebih baik

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 205/P/SK/HT/2007 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 259/P/SK/HT/2004 TENTANG ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR PIMPINAN UNIVERSITAS,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa: Public Relations memiliki peran penting dalam kemajuan perusahaan, salah satunya adalah menentukan media yang efektif

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut dalam melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah

BAB I PENDAHULUAN. pers menurut Ronald D. Smith adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Press release atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut sebagai siaran pers menurut Ronald D. Smith adalah a communication format commonly used by organization to

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau sering disebut Dewan Perwakilan Rakyat (disingkat DPR-RI atau DPR) adalah salah satu lembaga tinggi negara

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lemigas Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, peneliti menyajikan data dengan metode penelitian deskripsi kualitatif, melalui eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena sosial dan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa program sosialisasi yang dilakukan Tutor Time Intercon

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau 47 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Biro Hubugan Masyarakat Setda Provinsi Riau Biro Hubungan Masyarakat adalah salah satu Perangkat Daerah di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAN DIREKTORAT PADA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebaran informasi menjadi penting bagi suatu organisasi, perusahaan maupun lembaga dalam menginformasikan kebijakan serta acara acara yang dilakukan oleh organisasi,

Lebih terperinci