BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. 23

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (TREATMENT) TERHADAP OBJEK PENELITIAN SERTA ADANYA KONTROL PENELITIAN. 50

BAB III METODE DAN PROSEDUR. adanya perlakuan yang diberikan pada objek yang diteliti serta adanya kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian murni (Eksperimen) didalam

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. ulang berbahan baku air tanah (sumur bor).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. 50

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berperan sebagai pembanding. 1 Penelitian merupakan upaya

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. , Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi, Palembang: USB, 2010.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan persoalan yang diteliti, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

BAB III METODE PENELITIAN. larutan kulit bawang dengan konsentrasi 10%-100%. Penelitian ini terdiri dari

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian merupakan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Fakultas Kedokteran, Universiras Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb)

bio.unsoed.ac.id LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium MRSA (demann Rogosa Sharpe Agar) Komposisi medium MRSA per 1000 ml:

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

3 Metode Penelitian 3.1 Alat-alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen murni (Pure Experiment) pada skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan MIPA Institut Agama Islam Negeri ( IAIN) Palangka Raya. C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah perlakuan konsentrasi ekstrak daun Ceremai (Phyllanthus acidus L.). Sedangkan variabel terikatnya adalah pertumbuhan Candida albicans. D. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), karena faktor kondisi lingkungan dapat diseragamkan ( homogen), kecuali faktor perlakuan yang diberikan. 23 Yayu Srirahayu, Isolasi Pemurnian dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Sinensetin dari Ekstrak Daun Kumis Kucing (Otrhosiphonis aristatus), Jurusan Kimia, IPB 2003 22

23 Oleh karena dasar teoritis dan jarak tingkat perlakuan belum ada, berdasarkan hasil uji pendahuluan pada umur 1x24 jam dengan konsetrasi 70% terlihat bahwa zona bening yang tampak berjarak 3,51 mm, daerah yang tampak tersebut merupakan zona bening terluas dari hasil uji pendahuluan yang telah dilakukan. Maka dari itu berdasarkan teori perancangan himpunan perlakuan bahwa perlakuan yang diperlirakan berpengaruh paling baik selaras dengan hipotesis yang diajukan sebelum penelitian harus diletakan diantara minimal dua perlakuan lain yang bertaraf lebih rendah dan lebih tinggi, tetapi diperkirakan mempunyai pengaruh kurang baik dibanding perlakuan hipotesis tersebut. 24 Oleh sebab itu rentangan dan taraf perlakuan konsentrasi ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.) pada penelitian ini disusun menjadi 6 taraf yaitu: S 0 = Akuades steril tanpa ekstrak daun Ceremai 0 %. S 1 = Ekstrak daun Ceremai dengan konsentrasi 50 %. S 2 = Ekstrak daun Ceremai dengan konsentrasi 60 %. S 3 = Ekstrak daun Ceremai dengan konsentrasi 70 %. S 4 = Ekstrak daun Ceremai dengan konsentrasi 80 %. S 5 = Ekstrak daun Ceremai dengan konsentrasi 90 %. Jumlah ulangan ditentukan berdasarkan rumus federer: (t-1)(r-1) 15, dimana t adalah perlakuan dan r adalah ulangan. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh jumlah ulangan adalah sebanyak 4 kali, sehingga total unit penelitian ini adalah 6 taraf x 4 ulangan Pers,2010,h.6 24 Kemas Ali Hanafiah, Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali

24 = 24 unit. Tujuan dilakukannya ulangan ini yaitu untuk memperkecil tingkat kesalahan yang akan terjadi. Adapun perhitungan ulangan adalah sebagai berikut: ( t 1) ( r 1) > 15 (6 1) (r 1) > 15 5r 5 > 15 5r 15 + 5 r 20 5 r > 4

25 E. Alat dan Bahan berikut: Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Alat-alat yang digunakan adalah: Tabel 3.1 Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian No Nama Alat Keterangan 1 Mikropipet 2 buah 2 Hand sprayer 200 ml 1 buah 3 Labu Erlenmeyer 5 buah 4 Beaker glass 50 ml 9 buah 5 Beaker glass 200 ml 2 buah 6 Beaker glass 500 ml 2 buah 7 Labu Erlenmeyer 500 ml 5 buah 8 Gelas ukur 25 ml 2 buah 9 Gelas ukur 100 ml 2 buah 10 Sapu tangan 2 buah 11 Inkubator 1 buah 12 Pisau 2 buah 13 Pengaduk kaca 2 buah 14 Cawan petri 30 buah 15 Jarum inokulasi 4 buah 16 Jangka sorong 1 buah 17 Tabung reaksi 4 buah 18 Lampu spiritus 2 buah 19 Corong kaca 2 buah 20 Panci 2 buah 21 Autoclaf 1 buah 22 Oven 1 buah 23 Kulkas 1 buah 24 Timbangan 1 buah 25 Blender 1 buah 26 Korek api 1 buah 27 Kompor 1 buah 28 LAF ( Laminar Air Flow) 1 buah 29 Hot Plate Stirer 1 buah 30 Sarung tangan 2 buah 31 Baskom 2 buah 32 Sarigan/Penyaring 3 buah

26 2. Bahan-bahan yang digunakan adalah: Tabel 3.2 Bahan Yang Digunakan Dalam Penelitian No Nama Bahan Keterangan 1 Daun Phyllanhus acidus L 200 gr 2 Agar powder 10 gr 3 Beef extrak 3 gr 4 Bacto pepton 5 gr 5 Dextrose 19 gr 6 Alcohol 96% 1200 ml 7 Aquades 2000 ml 8 Kapas 2 gulung 9 Vaselin 500 gr 10 Kultur murni Candida albicans 1 tabung 11 Kertas saring 1 pak 12 Kasa 2 pak 13 Kertas kraf 10 lbr 14 Kertas temple 2 buah 15 Tali kasur 1 gulung 16 Alcohol 70% 500 ml 17 Cotton buds 1 pak 18 Lysol 500 ml F. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan tahapan penelitian sebagai berikut : a. Menyiapkan medium lempeng SDA (Sabouraund Dextrose Agar). Pembuatan medium padat SDA (Sabouraund Dextrose Agar). yang langkah-langkahnya sebagai berikut : (1) Menyiapkan alat-alat yang bersih, kering, dan steril (2) Tahapan pembuatan medium lempeng SDA (Sabouraund Dextrose Agar). dengan formula : Dextrose... 19 gr

27 Bacto peptone. 5 gr Agar powder 10 gr Aquadest. 250 ml 25 (3) Membagi akuades menjadi dua bagian, satu bagian untuk melarutkan dextrose dan bacto pepton, sebagian lagi untuk melarutkan agar powder. (4) Melarutkan agar powder pada sebagian air tersebut dengan mengaduk secara konstan dan meletakkannya di atas kompor gas atau hot plate. Setelah keduanya larut, menuangkan larutan dextrose dan bacto pepton ke larutan agar dan mengaduknya sampai homogen. 26 (5) Memasukkan larutan ke dalam cawan petri sebanyak 10 ml per cawan setelah itu membungkus masing-masing cawan dengan kertas kraft. (6) Mensterilkan seluruh cawan petri ke dalam autoklaf pada suhu 121 o C dengan tekanan 15 lb (pound) selama 30 menit. (7) Setelah proses sterilisasi selesai, selanjutnya bahan-bahan dibiarkan selama 1-2x24 jam. Jika medium terkontaminasi maka sterilisasi diulang kembali, sebaliknya jika medium tidak terkontaminasi maka medium telah siap untuk digunakan. 27 b. Penyiapan medium cair 25 Raniyanti, Rieska alfiah. Efektivitas Ekstrak Metanol Daun Sembung Rambati (Mekanika micrantha Kunth) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans, Universitas Tanjungpura: Pontianak, 2008, h.. 26 Rida hasanah. Uji Daya Hambat Ekstrak Sisik Naga (Drymoglossum Piloselloides presl ) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. STAIN Palangka raya. 2013 hal 30 27 Hujjatusnaini, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi, Palangka Raya ; 2012, h 2

28 Pembuatan medium NB (Nutrient Broth) yang langkahlangkahnya sebagai berikut: (1) Menyiapkan alat-alat yang bersih, kering dan steril. (2) Menimbang komponen medium dengan menggunakan neraca digital sesuai dengan komposisi berikut: - Beef extract 3 gram - Bacto peptone 5 gram - Akuades 1000 ml (3) Melarutkan beef extract dan bacto pepton ke dalam akuades. 28 (4) Mengaduk larutan beef extract dan bacto pepton secara konstan dan meletakkannya di atas kompor gas atau hot plate. (5) Mensterilkan medium kultur cair 100 ml dalam labu Erlenmeyer menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C dengan tekanan 15 lb (pound) selama 30 menit. (6) Memasukkan larutan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml per tabung setelah itu meletakkan semua tabung tersebut pada rak tabung reaksi. Setelah proses sterilisasi selesai, selanjutnya bahanbahan dibiarkan selama 2x24 jam. Jika medium terkontaminasi maka sterilisasi diulang kembali, sebaliknya jika medium tidak terkontaminasi maka medium telah siap untuk dipergunakan. 29 c. Menyiapkan biakan murni Candida albicans 28 Rida hasanah. Uji Daya Hambat Ekstrak Sisik Naga (Drymoglossum Piloselloides presl ) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. STAIN Palangka raya. 2013 hal 30 29 Noor Hujjatusnaini, Pengaruh Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Trichophyton sp, Palangkaraya: Universitas Palangka Raya, 2000,

29 Langkah-langkah dalam mempersiapkan biakan murni Candida albicans adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan 2 buah medium lempeng dan 2 medium miring. 2. Menyiapkan koloni Candida albicans. 3. Menulis nama koloni pada medium lempeng dan medium miring yang telah tersedia. 4. Secara aseptik menginokulasikan koloni Candida albicans tersebut ke: a. Medium lempeng dengan arah zig-zag dengan memakai jarum inikuasi lurus. b. Medium miring, dengan arah lurus mulai dari permukaan medium miring bagian bawah menuju ke atas. 5. Menyimpan biakan tersebut dalam lemari penyimpanan biakan mikroba dan melakukan pengamatan setelah biakan Candida albicans berumur 2x24 jam, setelah itu biakan murni Candida albicans siap untuk digunakan dalam penelitian. d. Menyiapkan ekstrak daun Ceremai Langkah-langkah dalam menyiapkan ekstrak Ceremai adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan dan mencuci sampai bersih 200 gr daun ceremai yang segar, lalu diiris-iris kasar.

30 2) Memasukkan daun ceremai yang sudah dibersihkan kedalam oven dengan suhu 70 o C selama 60 menit, untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam ekstrak daun ceremai. 3) Memblender irisan kasar daun ceremai dengan menambahkan 1000 ml alkohol 96%, sampai diperoleh 1200 ml suspense daun ceremai, kemudian didiamkan selama 2 jam. 4) Selanjutnya menyaring suspensi tersebut dengan menggunakan saputangan steril, kemudian menyaringnya kembali dengan menggunakan kertas kering. 5) Setelah itu, hasil saringan daun ceremai dipanaskan pada suhu 75 o C 80 o C, sampai diperoleh 100 ml ekstrak murni daun ceremai, yang kemudian dijadikan sebagai stok induk. 6) Menyiapkan 10 ml ekstrak daun ceremai dengan konsentrasi 90%, yaitu dengan cara mencampurkan 9 ml stok induk ekstrak ceremai dengan 1 ml akuades steril, yang bagian ceremai adalah 9 bagian dalam 10 ml volume atau 90% dimana perhitungan konsentrasi setiap perlakuan digunakan rumus: M 1 V 2 = M 2 V 2. 7) Menyiapkan 10 ml ekstrak daun ceremai dengan konsentrasi 90 %, 80%, 70%, 60%, 50% dan 0 % sebagai kontrol perlakuan. 30 e. Pemberian ekstrak daun ceremai pada koloni Candida albicans Langkah-langkah kerja dalam memberikan perlakuan ekstrak daun ceremai pada koloni Candida albicans adalah : 30 Noor Hujjatusnaini, Pengaruh Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Trichophyton sp, Palangkaraya: Universitas Palangka Raya, 2000, h. 23-24.

31 1) Menyiapkan 24 cawan medium lempeng SDA ( Sabouraund Dextrose Agar), kemudian memberikan kode-kode perlakuannya pada setiap cawan. 2) Menyiapkan paper disc dengan diameter 2 cm sebanyak 24, kemudian merendamnya ke dalam 10 beaker glass yang masing-masing berisi 10 ml larutan ekstrak daun ceremai sesuai dengan konsentrasi perlakuannya, yaitu 50%, 60%, 70%, 80%, 90%. Pada konsentrasi 0% yang berfungsi sebagai kontrol. Perendaman tersebut dilakukan selama 30 menit. 3) Menggoyang-goyangkan kultur cair Candida albicans secara perlahan selama 3 menit, sehingga penyebaran mikroba menjadi merata. 4) Kemudian menuangkan kultur murni cair Candida albicans yang telah berumur 2 x 24 jam sebanyak 0,5 ml pada masing-masing 30 medium lempeng SDA, dengan menggunakan syrink sehingga diperoleh inokulan yang relatif seragam. 5) Selanjutnya meletakkan masing-masing 1 paper disc yang telah direndam selama 30 menit tersebut ke bagian tengah-tengah permukaan medium lempeng SDA secara aseptik sesuai dengan kode perlakuannya sebanyak 24 cawan. 6) Kemudian menyimpan 24 cawan petri ke dalam Inkubator pada suhu 30 o C. Melakukan pengambilan data pada saat kultur Candida albicans berumur 1 x 24 jam, 2 x 24 jam, 3 x 24 jam dan 4x24 jam setelah pemberian perlakuan.

32 G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik observasi langsung terhadap objek penelitian, melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran data dilakukan berjumlah 30 cawan petri berumur 1 x 24 jam, 2 x 24 jam, 3 x 24 jam, dan 4 x 24 jam setelah pemberian perlakuan. Data diambil pada semua unit penelitian, yaitu berupa hasil pengukuran lebar (dalam satuan mm) antara sisi terluar paper disc yang mengandung ekstrak perlakuan dengan koloni Candida albicans dipermukaan medium lempeng SDA (Sabouraund Dextrose Agar). Dalam hal ini yang diukur adalah jarak koloni tumbuh Candida albicans yang terdekat dengan paper disc. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis variansi (ANAVA) yang merupakan teknik analisis data yang menguji perbedaan rerata nilai dua sampel atau lebih. Langkah langkah pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi adalah sebagai berikut : 1. Menyusun data ke dalam tabel Data yang dikumpulkan seluruhnya dimasukkan ke dalam Tabel 3.1 data hasil penelitian, seperti di bawah ini.

33 Tabel 3.1. Contoh Tabel Data Hasil Pengamatan Perlakuan Ulangan 1 2 3 S 0 S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 a. Menghitung faktor koreksi (FK) Faktor koreksi (FK) = Tij 2 r x t Total b. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) ( X Faktor korelasi (FK) = total ) 2 N = ( X total ) 2 FK JK Total JKperlakuan = JK Galat (S 0 ) 2 +(S 1 ) 2 + (S 2 ) 2 + (S 9 ) 2 -FK = JK total JK perlakuan N ulangan c. Menentukan Derajat bebas (db) Db perlakuan = t 1 = 6 1 = 5 Db Galat = t (r t ) = 6 ( 4-1 ) = 18 Db Total = ( t. r ) 1 = ( 6. 4 ) 1 = 23 d. Menentukan Kuadrat Tengah (KT) KT perlakuan = KT Galat = JK perlakuan db galat JK galat db galat

34 e. Menghitung Harga F hitung: 31 F hitung = KT perlakuan KT galat f. Menghitung harga koefisien Keragaman (KK) Koefisien keragaman (KK) berfungsi untuk mengukur besarnya variasi data hasil penelitian, yang dinyatakan dalam satuan persen (%). Makin besar harga KK, maka variasi data makin besar pula, begitu pula sebaliknya. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut: KK = KT galat X 2. Membuat tabel Ringkasan Analisis Variansi Tabel 3.2. Contoh Tabel Ringkasan Analisis Variansi Sumber keragaman Db JK KT F-Hitung F-Tabel 5% 1% Perlakuan Galat Total 3. Kriteria Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini disusun dalam bentuk hipotesis statistik, yaitu: h.26 31 Kemas Ali Hanapiah, Rancangan Percobaan & Teori Aplikasi, Palembang: USP, 2011,

35 H 0 = Perlakuan pemberian ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.) tidak berpengaruh signifikan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. H 1 = Perlakuan pemberian ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.) berpengaruh signifikan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans Pengujian Hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan harga F hitung dengan F tabel. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Jika harga F hitung < F tabel 1 % berarti H o diterima, sedangkan H 1 ditolak dan dinyatakan bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata. 2) Jika harga F hitung F tabel 1 % berarti H o ditolak, sedangkan H 1 diterima dan dinyatakan bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh sangat nyata. Uji lanjut : Apabila F hitung F tabel 1 % maka dapat dinyatakan perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji BNT 1%. 1) Skema Alur Penelitian Langkah-langkah dalam pengumpulan data yang diawali dengan tahapan pendahuluan, perlakuan, dan pengujian yang dijelaskan dalam diagram pada Gambar 2.5 berikut:

36 1. Tahapan pendahuluan Penyiapan medium padat SDA (Sabouraund Dextrose Agar) Penyiapan mediun NB (Nutrient Pembuatan kultur stok Peremajaan khamir Candida albicans Penyiapan ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.) Tahap penelitian 2. Tahap Perlakuan Pemberian ekstrak daun ceremai pada koloni biakan Candida 3. Pengumpulan dan analisis Menganalisis data hasil penelitian Analisis variansi (ANAVA) Membuat kesimpulan Gambar 2.5 Diagram Alur Penelitian

37 2). Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam Tabel 3.3.sebagai berikut: Tabel 3.3. Jadwal Kegiatan Penelitian N o Kegiatan April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Perijinan persiapan penelitian X x 2. Konsultasi persiapan penelitian x 3. Persiapan alat dan bahan x 4. Pelaksanaan penelitian x x 5. Pengambilan data x 6. Analisis data x x 7. Pembahasan data x x x 8. Penyusunan laporan x x x x N o Tahapan kegiatan Lanjutan 1 Konsultasi kepada pembimbing Bulan Juli Agustus September x x x x x 2 Munaqasah x 3 Perbaikan x x X x